Kas Cash Cash Position

Definisi dari elemen-elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh Financial Accounting Standard Board, dengan penjelasan sebagai berikut: a. Pendapatan revenue adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya atau kombinasi dari keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut. b. Beban expense adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau timbulnya kewajiban atau kombinasi keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut. c. Keuntungan gain adalah peningkatan dalam ekuitas aktiva bersih dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik. d. Kerugian loss adalah penurunan dalam ekuitas aktiva bersih dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik. Dapat di simpulkan dari pengertian di atas bahwa laba bersih setelah pajak Net Income After Tax merupakan penghasilan bersih yang diperoleh oleh perussahaan baik dari usaha pokok perusahaan Non Operating Income selama satu periode setelah dikutangi pajak penghasilan dan keberhasilan perusahaan dalam mengoperasikan usahanya adalah dengan mengevaluasi laba.

2.1.3 Rasio Leverage

Rasio leverage merupakan rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Suatu perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri 100 . Penggunaan hutang itu sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi, yaitu pemberi kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan, dengan menggunakan hutang maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat, dan dengan menggunakan hutang maka pemilik memperoleh dana dan tidak tidak kehilangan pengendalian perusahaan. Ada beberapa cara untuk menghitung leverage perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran leverage yang digunakan adalah debt to equity ratio. Debt to equity ratio menggunakan proporsi total debt perusahaan terhadap total equity perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa bagian dari setiap modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang modal asing perusahaan atau untuk menilai hutang yang digunakan perusahaan. Menurut Susan Irawati, 2006 : 42 mendefinisikan rasio leverage sebagai berikut: “Rasio leverage menunjukan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai atau didanai dengan pinjaman. Semakin besar tingkat leverage perusahaan akan semakain besar jumlah pinjaman yang digunakan, sehingga resiko keuangan yang dihadapi perusahaan semakin besar ”. Sedangkan menurut Brigham dan Houston, 2010 : 140 dialihbahasakan oleh Ali Akbar Yulianto, mendefinisikan rasio leverage sebagai berikut : “Rasio leverage merupakan rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan pendanaan melalui utang financial leverage .” Dapat di simpulkan dari pengertian di atas bahwa rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar dan juga sebagai pendongkrak kinerja perusahaan dan identik dengan utang.

2.1.3.1 Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin sulit perusahaan menjamin kewajibannya dengan modal sendiri dan sebaliknya apabila rasio ini semakin kecil maka kemampuan perusahaan untuk menjamin kewajibannya akan semakin besar. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula jumlah kewajibannya. Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima, karena kewajiban tersebut lebih diprioritaskan dari pada pembagian dividen. Jika beban hutang semakin tinggi, maka kemampuan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Assets Terhadap Divident Payout Ratio

0 52 6

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Pengaruh return on asset,cebt to equity ratio,asset growth,dan dividend payout ratio tahun sebelumnya terhadap dividen payout ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2009-2014

2 7 129

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 16

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 23

Analisis Pengaruh Cash Ratio, Growth, Return on Equity, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio pada LQ45 Periode 2011-2015.

0 0 20

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION DAN CASH RATIO TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

0 0 17