lvii No. 125
Badoneng, Bogor
IV2, Kel. Sempur,
Bogor Tengah Cipaku, Bogor
Selatan Bara III,
Wisma Firas, Bogor
Pendidikan Terakhir
S1 Teknologi Hasil
Perairan, Institut
Pertanian Bogor
S1 Teknik Manajemen
Industri Pertanian,
Universitas Padjajaran
S1 Pendidikan Luar Sekolah,
Universitas Negeri Malang
S1 Teknik Pertanian,
Institut Pertanian
Bogor Lulus Tahun
2009 2005
2000 2008
Mengajar di BP sejak
Januari 2008 2006
2001 Agustus 2008
Mata Pelajaran
Matematika Bahasa
Indonesia IPS
IPA
Hari Mengajar
Kelompok Dina
Kamis Selasa, 2
minggu sekali Selasa, 2
minggu sekali Jumat
Hobi Membaca
Buku Membaca,
Musik, Hiking,
Mengajar Makan
Menonton, Membaca,
Travelling
1. Pola Komunikasi Guru 1
Guru 1 adalah Yudha Adi Pradana. Pria berlatar belakang pendidikan Sarjana Teknologi Hasil Perairan ini dipanggil oleh murid-muridnya Mas Yudha.
Guru 1 mengajarkan Matematika setiap hari Kamis pukul 16.00 WIB. Murid di kelompok yang diajar Guru 1 ada empat orang, mereka adalah:
lviii
Tabel 2 Data Personal Murid Mata Pelajaran Matematika
No. Nama
1 Dina Anjani
2 Chika
Meirani 3
Fathia Shadrina
4 Shynna
Fatiha
Nama Panggilan
Dina Chika
Fathia Shynna
Tempat, Tanggal Lahir
Bogor, 25 September
1995 Jakarta, 12
Mei 1995 Bogor, 5
Januari 1995 Bekasi, 31
Maret 1995 Jenis Kelamin
Perempuan Perempuan
Perempuan Perempuan
Asal Sekolah SMP Negeri 1
Bogor SMP Negeri 1
Bogor SMP Negeri 1
Bogor SMP Negeri 1
Bogor Belajar di BP
sejak 2007
2008 2008
2004 Hobi
Berenang dan nonton tv
Main dengan kucing
Membaca Buku
Berenang dan internetan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, ketika guru masuk kelas sudah ada dua murid yang telah hadir yaitu Dina dan Chika. Guru membuka kelas dengan
Assalamu’alaikum wr. wb. dan murid yang sudah hadir menjawab dengan sopan. Guru 1 tipe guru yang pendiam seperti yang diungkapkan seorang murid dalam
wawancara “Mas yudha itu pendiam, tapi hal itu yang membuat kami malah senang untuk belajar.”
53
Murid yang bernama Chika langsung memberikan soal PR dari sekolahnya, guru sekilas membaca soal sambil sedikit bertanya keberadaan kedua teman
mereka yang belum hadir. Karena mereka berempat berasal dari sekolah yang
53
Wawancara tertulis dengan Dina Anjani 19 Maret 2009.
lix sama. Sambil menunggu kemungkinan teman mereka yang belum datang, guru 1
memberikan kuis berupa pertanyaan logika sambil mengeluarkan minuman “fruit tea”
. Bagi yang bisa menjawab pertanyaan tersebut akan mendapat hadiah minumannya. Kuisnya sebagai berikut:
Lampu A B C
Lantai 2
Lantai 1 Saklar
Pertanyaan: Bagaimana caranya mengetahui saklar mana yang cocok untuk lampu yang mana?
Syaratnya: Orang itu hanya boleh naik 1 kali ke lantai 2 dan tidak boleh turun lagi.
Setelah selesai menuliskan pertanyaan di papan tulis, murid yang bernama Fathia datang dengan ceria. Setelah menempati kursi, Fathia bertanya apa yang
sedang terjadi di kelas itu, dia diberi tahu untuk menjawab pertanyaan yang ada di
-
lx papan tulis, dia langsung bertanya kepada kedua temannya yang telah hadir
apakah mereka bisa menjawabnya. Mereka bertiga tidak ada yang bisa menjawab, maka guru pun menjelaskan jawabannya. Jawabannya:
Pertama orang itu harus menyalakan satu saklar misalnya saklar no. 2 lalu menunggu selama tiga puluh menit, setelah tiga puluh menit, saklar no.2
dimatikan. Setelah itu ia menyalakan satu saklar lagi misalnya saklar no. 3 lalu ia bisa naik ke lantai 2. Ketika sampai di lantai 2 ia melihat lampu A yang menyala,
sudah ketahuan kalau saklar no. 3 untuk lampu A. Lalu bagaimana mengetahui saklar mana untuk lampu yang tidak nyala? Tadi kan di awal ia sudah menyalakan
saklar no. 2 selama tiga puluh menit, pastinya lampu yang sudah dinyalakan 30 menit itu akan menjadi panas, jadi untuk mengetahui lampu mana yang cocok
untuk saklar no. 2, dari lampu yang tidak nyala tersebut dapat dipegang dua- duanya dan ketika merasa satu lampu yang masih panas, berarti lampu itu adalah
lampu pasangan saklar no. 2. Anggap saja lampu itu adalah lampu C. Berarti sudah jelas kalau lampu yang satu lagi yaitu lampu B pasangannya adalah saklar
no. 1. Setelah kuis terjawab, maka kelas mulai belajar. Pembahasan materi hari itu
tentang sabuk lilitan luar dan sabuk lilitan dalam. PR yang diberikan Chika kepada guru juga tentang sabuk lilit. Murid-murid memperhatikan dengan fokus
dan serius ketika guru menjelaskan di papan tulis mulai dari menjelaskan rumus hingga memberi contol soal yang sederhana namun mencakup semuanya.
Dalam memberikan materi, guru 1 hanya menjelaskan secara singkat dan langsung dilanjutkan dengan meminta murid-murid mengerjakan soal dari modul
yang dipakai di Bintang Pelajar. Seperti yang diungkapkan oleh guru pada saat
lxi wawancara, lebih baik langsung sambil mengerjakan soal dan saya tidak
menunggu untuk membahas soal. Misalnya mereka harus menyelesaikan dulu no. 1-10 baru saya bahas, tetapi ketika salah satu merasa kesulitan di satu nomor dia
bisa langsung bertanya ke saya dan saya akan menjelaskan secara personal ke dia.
54
Semua murid mengerjakan latihan soal dengan antusias dan serius, mereka juga aktif bertanya kepada guru, kegiatan latihan soal ini dilakukan sampai waktu
belajar selama 1 jam 45 menit itu hampir selesai, di lima belas menit terakhir guru kembali memberikan games berupa kuis logika atas permintaan murid. Guru
memberi soal sebagai berikut: Beni, Banu dan Badu hendak membeli bola seharga Rp 25.000, mereka lalu
patungan masing-masing Rp 10.000 dan mereka meminta tolong Mamat untuk membelikannya.
Beni Rp 10.000 Banu Rp. 10.000
Rp. 30.000 Badu Rp 10.000
Setelah Mamat mengantarkan bolanya, ada uang kembalian Rp 5.000, lalu mereka memberi upah ke mamat Rp 2.000. Uang sisa ada Rp 3.000 lalu dibagi
tiga sehingga masing-masing mendapat Rp. 1000. Ketika mereka menghitung ulang, uang yang dikembalikan kan seribu
rupiah, jadi uang mereka masing-masing terpakai Rp 9.000, dan mereka memberi uang ke Mamat Rp. 2000, sehingga kalau ditotal uang mereka bertiga yang
54
Wawancara pribadi dengan Yudha Adi Pradana
lxii terpakai yaitu Rp 9.000 X 3 = Rp 27.000 lalu ditambah uang untuk Mamat Rp
2.000 sehingga total Rp 29.000. sedangkan di awal total uang mereka adalah Rp 30.000. Pertanyaan: ke manakah uang Rp 1.000?
Semua murid mulai berpikir mencari jawabannya, Dina dan Chika berkata “iya juga ya, kok bisa sih jadi Rp 29.000?”, Fathia mengatakan “kok aneh ya?”
dan mereka kembali menyerah karena tidak bisa menjawab. Jawabannya adalah hanya permainan kata dari yang memberi soal, karena
sebenarnya di uang yang Rp 27.000 itu sudah termasuk uang untuk Mamat 2000 dan memang sudah sisa uangnya Rp 3.000, dan uang Rp 1.000 sudah ada di uang
Rp 3.000 tersebut. Setelah terjawab, proses belajar di tutup dengan membaca doa. Pola komunikasi yang terjadi di kelompok ini adalah
Pola Guru - Murid, Murid - Guru, Murid – Murid dan juga pola bintang.
Guru A
E B
Murid Murid
Murid Murid D C
Pola Bintang
Pola seperti ini menjelaskan bahwa komunikasi terjadi dua arah dan semua pihak terlibat di dalamnya.
Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif dan memerlukan hasil feedback.
55
Pada kelompok ini dapat diketahui bahwa murid memberikan feedback atau umpan balik kepada guru
dengan baik. Sesama murid juga dapat mengadakan hubungan yang tidak terbatas.
55
A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi Jakarta: Rineka Cipta, 2000, h. 100.
lxiii Untuk guru 1, motivasi dia ketika memberikan kuisgames hanyalah untuk
ice breaking saja supaya saya lebih kenal dengan muridnya, guru berpendapat
pulang sekolah kan mereka sudah suntuk, ada yang tidak mau belajar dan mereka sudah mau pulang cepat. Bisa juga untuk membuat kompak kelas yang berasal
dari sekolah yang berbeda-beda.
56
Komunikasi yang dilakukan oleh guru bersifat persuasif. Komunikasi di kelompok ini sudah bisa dikatakan efektif karena semua orang yang terlibat dalam
kelas dapat menjadi komunikator maupun komunikan, meskipun tetap guru yang menjadi komunikator utama dalam hal memberikan materi.
2. Pola Komunikasi Guru 2