Metode Analisis Operasionalisasi Variabel

“Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak- pihak yang berkaitan dengan masalah yang dibahas”. Adapun wawancara dilakukan terhadap pegawai Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung Barat mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan, Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah . b Kuesioner Menurut Umi Narimawati 2010:40 Kuisioner adalah sebagai berikut: “Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk kemudian dijawabnya”. 2 Penelitian kepustakaan Library Research Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelah literatur berupa buku-buku text book, peraturan perundang-undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini. 3.4.1 Populasi dan Sampel Pengertian populasi menurut Umi Narimawati 2008:161 adalah sebagai berikut: “Objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Bandung Barat, Pegawai bagian akuntansi sebanyak 10 Orang, bagian bendahara sebanyak 24 orang dan subag keuangan sebanyak 8 orang, berjumlah 42 orang. Maka populasi dalam penelitian ini adalah 42 Pegawai pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Bandung Barat. Pengertian sampel menurut Umi Narimawati 2010:38 adalah sebagai berikut: “sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian”. Dalam penelitian ini penulis melakukan penarikan sampel dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono 2011:126 mengatakan bahwa : “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi yang digunakan sebagai sampel.Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil”. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sampel merupakan bagian dari populasi dan dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah 30 Pegawai pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Bandung Barat.

3.4.2 Metode Analisis

Menurut Umi Narimawati, dkk. 2010:41, metode analisis didefinisikan sebagai berikut: “Proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang telah diproses dari hasil observasi lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Penulis menganalisis data dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. 1 Analisis Deskriptif Penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Bandung Barat berdasarkan fakta fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana masing-masing variabel penelitian. Menurut Umi Narimawati 2010:245 langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian deskriptif adalah sebagai berikut:  Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima alternatif jawaban dengan menggunakan skala ordinal yang menggambarkan peringkat jawaban.  Dihitung total skor setiap variabelsubvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua responden.  Dihitung skor setiap variabelsubvariabel = rata-rata dari total skor.  Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik.  Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria sebagai berikut: Sumber: Umi Narimawati 2010:245 Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. 2 Analisis Verifikatif Analisis verifikatif dalam penelitian ini dengan menggunakan alat ujistatistik yaitu dengan uji persamaan strukturan berbasis variance atau yang lebihdikenal dengan nama Partial Least Square PLS menggunakan software Smart PLS 2.0. Menurut Imam Ghozali 2006:1 metode Partial Least Square PLS dijelaskan sebagai berikut: “Model persamaan strukturan berbasis variance PLS mampu menggambarkan variabel laten tak terukur langsung dan diukur menggunakan indikator-indikator variable manifest ”. Penulis menggunakan Partial Least Square PLS dengan alasan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel laten tidak terukur langsung yang dapat diukur berdasarkan pada indikator-indikatornya variable manifest, serta secara bersama-sama melibatkan tingkat kekeliruan pengukuran error. Sehingga penulis dapat menganalisis secara lebih terperinci indikator-indikator dari variabel laten yang merefleksikan paling kuat dan paling lemah variabel laten yang mengikutkan tingkat kekeliruannya. Menurut Imam Ghozali 2006:18 Partial Least Square PLS didefinisikan sebagai berikut: “Metode analisis yang powerful oleh karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu, jumlah sampel kecil. Tujuan Partial Least Square PLS adalah membantu peneliti untuk mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan prediksi”. Model ini dikembangkan sebagai alternatif untuk situasi dimana dasar teori pada perancangan model lemah atau indikator yang tersedia tidak memenuhi model pengukuran refleksif. PLS selain dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat digunakan untuk membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya untuk pengujian proposisi. Menurut Imam Ghozali 2006:19 Partial least square dikemukakan sebagai berikut: “PLS menggunakan literasi algoritma yang terdiri dari seri analisis ordinary least squares maka persoalan identifikasi model tidak menjadi masalah untuk model recursive, juga tidak mengasumsikan bentuk distribusi tertentu untuk skala ukuran variabel. Lebih jauh lagi jumlah sampel dapat kecil dengan perkiraan kasar”. IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas Uji validitas ini dimaksudkan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu pertanyaan dalam kuesioner. Suatu pertanyaan dikatakan sahih atau valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang hendak diukur oleh kuesioner tersebut dan �� � � = ��� � ��� � × memiliki koefisien validitas yang lebih besar dari nilai kritis yang direkomendasikan yakni sebesar 0,30. Uji Reliabilitas ini dimaksudkan untuk menguji konsistensi alat ukur penelitian. Dalam penelitian ini, untuk menguji konsestensi alat ukur penelitian digunakan Split Half Method Spearman-Brown Correlation. Suatu konstruk atau variabel dapat diterima apabila memilki koefisien reliabilitas yang lebih besar dari 0,70.

4.1.2 Hasil Analis Deskriptif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Study Kasus Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Di Pemerintah Kota Bandung)

3 29 3

Pengaruh Akuntansi Keuangan Daerah Dan Standar Akuntansi pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (survey Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan keuangan Bandung)

1 7 1

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung)

17 109 57

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)

4 30 83

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGAWASAN DAN KUALITAS Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pengawasan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Pati T

0 7 15

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGAWASAN DAN KUALITAS Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pengawasan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Pati T

0 2 18

PENDAHULUAN Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pengawasan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Pati Tahun 2014).

0 3 10

PENDAHULUAN Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pengalaman Kerja Dan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Studi Empiris Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Dan Aset Daerah Kabupaten Suko

0 3 7

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN ASET TETAP DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA.

5 19 73

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN ASET TETAP DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA.

3 9 73