yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambila keputusan yang cerdik” [JOG99].
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan laporan yang diperlukan” [JOG88].
Suatu sistem informasi pada dasarnya terbentuk melalui suatu kelompok kegiatan operasional yang tetap yaitu mengumpulkan data, mengelompokkan
data, menghitung data, menganalisa data, dan menyajikan laporan.
3.3.2 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi dapat terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan bulding block. Sebagai sistem blok-blok
tersebut saling berinteraksi membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuannya, blok bangunan tersebut terdiri dari enam komponen yaitu [JOG99]:
1. Blok Masukan Input Block
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini mewakili metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model Model Block
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran Output Block
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi Technology Block
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan
membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi humanware atau brainware, perangkat lunak
software, dan perangkat keras hardware.
5. Blok Basis Data Database Block
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat
keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
6. Blok Kendali Control Block
Agar sistem informasi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diinginkan maka perlu diterapkan pengendali-pengendali di dalamnya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan
dapat segera diatasi.
3.3.3 Kriteria Sistem Informasi
Secara umum kriteria sebuah sistem informasi yaitu: a. Debit yaitu jumlah data dan informasi bits yang mengalir per satuan
waktu. Makin rendah makin baik tanpa mengorbankan fungsinya. b. Response Time yaitu waktu antar kejadian, reaksi terhadap kejadian
sampai dengan proses terhadap kejadian selesai dilakukan, semakin cepat semakin baik.
c. Cost yaitu biaya, semakin rendah biaya yang dikeluarkan semakin baik.
d. Pemenuhan fungsi, yaitu suatu sistem informasi harus berjalan sesuai dengan fungsinya.
3.3.4 Contoh-contoh Sistem Informasi
Adapun contoh-contoh sistem informasi yang ada disekitar kita diantaranya :
1. Sistem Informasi Poliklinik
Sistem informasi poliklinik ini adalah sistem informasi yang mengelola data pasien dan pengobatannya, data dokter dan jadwal tugasnya, stok dan
penyediaan obat-obatan, laporan penjualan obat, administrasi dan keuangannya, termasuk honorarium dokter.
2. Sistem Informasi Sanggar Tari