2.3 KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan kajian pustaka tersebut, dapat diambil pokok pemikiran bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di SDN Gugus Nyai Ageng Serang Tugu
Semarang masih belum efektif. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan siswa dalam menulis yang masih buruk. Pada umumnya siswa sering mengalami kesulitan
menentukan ide atau gagasan untuk dituangkan dalam bentuk tulisan sehingga kemampuan menulis karangan siswa dapat dikatakan masih kurang.
Guru menggunakan metode penugasan langsung tanpa disertai pengarahan dan penyampaian tujuan khusus dalam kegiatan menulis. Selain itu,
guru belum menerapkan media pembelajaran yang memfokuskan pada keterampilan menulis karangan narasi. Penggunaan media dalam pembelajaran
bahasa Indonesia masih menggunakan media bahan ajar cetak berupa buku cetak bahasa Indonesia dan LKS lembar kerja siswa.
Penelitian ini mengukur keefektifan media pembelajaran yaitu media gambar pada keterampilan menulis karangan narasi. Penggunaan media gambar
diharapkan mampu membuat siswa lebih termotivasi meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi. Keefektifan media ini ditinjau dari aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan media tersebut. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun
rancangan penelitian berdasarkan kerangka berfikir sebagai berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Materi memahami karangan narasi
Pembelajaran
Kelas Kontrol
Pembelajaran menulis karangan narasi dengan
penugasan langsung
Kelas Eksperimen
Pembelajaran menulis karangan narasi dengan
penggunaan media gambar yang di proyeksikan pada
slide PPT
Posttest Posttest
Hasil Posttest Hasil Posttest
Dibandingkan
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut.
Ha: media gambar yang digunakan di kelas eksperimen lebih efektif dibandingkan dengan kelas kontrol.
Ho: media gambar yang digunakan di kelas eksperimen tidak lebih efektif dibandingkan dengan kelas kontrol.
57
BAB III METODE PENELITIAN