Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Proses-proses yang Asosiatif

2 Faktor Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional. 3 Faktor IdentifikasiAdalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama identik dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiawaan yang sangat mendalam. 4 Faktor SimpatiYaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa. 5 Faktor MotivasiYaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa. Contohnya : motivasi dari seorang ayah kepada anaknya dan dari seorang guru kepada siswa. 6 Faktor EmpatiFaktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam intens.

4. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Terjadinya interaksi sosial sebagaimana dimaksud, karena adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam suatu hubungan sosial. Dalam proses sosial baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial, apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. a. Kontak Sosial Social ContactKontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara pihak satu dengan pihak lainnya. Kontak sosial tidak langsung adalah kontak sosial yang menggunakan alat sebagai perantaranya. Misalnya : melalui telepon, radio, surat, dan lain-lain. b. Komunikasi CommunicationMenurut Soerjono Soekanto, komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi, maka sikap dan perasaan di satu pihak orang atau sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami.

5. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagaibentuk, yaitu kerja sama, persaingan, pertikaian atau pertentangan dan akomodasi.Bentuk-bentuk tersebut dapat terjadi secara berantai terus-menerus, bahkan dapat berlangsung seperti lingkaran tanpa berujung.Misalnya suatu pertikaian untuk sementara waktu dapat diselesaikan akomodasi, kemudian dapat bekerja sama, berubah menjadi persaingan dan apabila persaingan ini memuncak maka dapat terjadi pertikaian. Proses-proses interaksi yang pokok adalah sebagai berikut :

1. Proses-proses yang Asosiatif

a. Kerja Sama Cooperation Kerja sama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing. Roucek dan Warren mengatakan bahwa kerja sama berarti bekerjabersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.Menurut Charles Horton Cooley, kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan- kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama. Menurut James D. Thompson dan William J. Mc Ewen ada 5 lima bentuk kerja sama yaitu: 1 Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong-menolong. 2 Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang- barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih. 3 Kooptasi Cooptation, yakni suatu prosespenerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalamsuatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. 4 Koalisi Coalition, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. 5 Joint Venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu. Misalnya pengeboran minyak, perhotelan perfilman, pengelolaan pelabuhan dan lain sebagainya. b. Akomodasi Accomodation Akomodasi adalah suatu keadaan hubungan antara kedua belah pihak yang menunjukkan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Soedjono, akomodasi adalah suatu keadaan dimana suatu pertikaian atau konflik mendapat penyelesaian sehingga terjalin kerja sama yang baik kembali.Tujuan akomodasi menurut Soerjono Soekanto dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapi yaitu: 1 Untuk mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok- kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham. 2 Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan, baik sementara waktu maupun secara temporer. 3 Untuk memungkinkan terjadinya kerja samaantara kelompok-kelompok sosial yang sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, hidupnya terpisah, seperti misalnya yang dijumpai pada masyarakat-masyarakat dengan sistem berkasta. 4 Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya melalui perkawinan campuran. c. Asimilasi Assimilation Menurut Gillin Gillin, Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut, ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses- proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.Koentjaraningrat berpendapat bahwa proses asimilasi timbul bila ada : 1 Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya. 2 Orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsungdan insentif untuk waktu yang lama. 3 Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan aling menyeseuaikan diri.

2. Proses-proses yang Disosiatif