Monitoring dan Evalusi Penempatan dan Pelaksanaan Tugas Tenaga PPL di Kabupaten Deli Serdang

MONITORING DAN EVALUASI PENEMPATAN DAN PELAKSANAAN TUGAS
TENAGA PPL DI KABUPATAN DELI SERDANG

SKRIPSI

OLEH:
HERTA JUNIARTI SILALAHI
050309026

DEPARTEMEN AGIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Universitas Sumatera Utara

MONITORING DAN EVALUASI PENEMPATAN DAN PELAKSANAAN TUGAS
TENAGA PPL DI KABUPATAN DELI SERDANG

SKRIPSI


Oleh:
HERTA JUNIARTI SILALAHI
050309026
SEP-PKP

Disetujui Oleh:
Komisi Pembimbing:

Ketua,

Anggota,

Ir. Hasudungan Butar-Butar, M.Si

Emalisa SP. M.Si

NIP: 131 639 808

NIP:132 206 392


DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
HERTA JUNIARTI SILALAHI: “ Monitoring dan Evalusi Penempatan dan
Pelaksanaan Tugas Tenaga PPL di Kabupaten Deli Serdang “. Dibimbing oleh Ir.
Hasudungan Butar-butar, Msi sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Emalisa SP, Msi,
sebagai Anggota Komsisi Pembimbing.
Daerah penelitian diambil secara ‘ purposive ‘ dan pengambilan sampel dilaksanakan
secara sensus di Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran umum penyuluhan

pertanian di Kabupaten Deli Serdang, ntuk mengetahui


bagaimana pola yang dianut dalam sistem penempatan PPL Kabupaten Deli Serdang, untuk
mengetahui masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam penempatan PPL di Kabupaten
Deli Serdang, untuk mengetahui upaya- upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi dalam penempatan, untuk mengetahui keberhasilan
pelaksanaan tugas pokok PPL di Kabupaten Deli Serdang, untuk mengetahui masalahmasalah apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok PPL di Kabupaten Deli
Serdang, untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalahmasalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok di Kabupaten Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP
Herta Juniarti Silalahi, lahir pada tanggal 25 juni 1987 di Sumberjo, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara. Penulis meruoakan anak pertama dari empat bersaudara dari
pasangan bahagia ayahanda B. Silalahi dan ibunda R. Siburian.
Pendidikan formalyang pernah ditempuh yaitu pada tahun 1999 lulus dari SD Negeri
105359 Lubuk Pakam, tahun 2002 lulus dari SMP RK Serdang Murni Lubuk Pakam, tahun
2005 lulus dai SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam dan pada tahun 2005 juga diterima di
Universitas Sumatera Utara di program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian,
Departemen Agribisnis melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru ( SPMB ).
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota Ikatan Mahasiswa Sosial
Ekonomi Pertanian (IMASEP), sebagai bendahara Kelompok Aspirasi Mahasiswa


Bersatu

( KAM Bersatu ) tahun 2008, sebagai bendahara Pemerintahan Mahasiswa ( PEMA ) tahun
2008.
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di Desa Mbinanga,
Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi pada bulan Juni sampai Juli 2009.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “ Monitoring dan Evaluasi Penempatan dan Pelaksanaan
Tugas Tenaga PPL di Kabupaten Deli Serdang” yang merupakan salah satu syarat untuk
dapat menyelesaikan studi di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada orangtua penuilis ayahanda B. Silalahi dan Ibunda R. Siburian yang telah
membesarkan penulis dan mendidik dengan penuh kasih sayang dan telah memberikan
motivasi selama ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Hasudungan Butar-Butar, Msi selaku ketua Komisi Pembimbing.
2. Ibu Emalisa SP, Msi selaku anggota komisi pembimbing
3. Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP selaku Ketua Departemen Agribisbnis serta seluruh
Dosen, dan Pegawai Tata Usaha di Fakultas Pertanian Universitas Sumater Utara.
4. Bapak Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang beserta Staf dan Seluruh PPL
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Adik-adik saya tercinta dik
Adi, Dik Sony dan Dik Candra terima kasih buat doa dan motivasinya, serta buat sahabatsahabat saya SEP 2005 dan Departemen lain 2005 saya ucapkan terima kasih.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................

i


DAFTAR ISI.......................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL..............................................................................................

iii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................

iv

PENDAHULUAN..............................................................................................

1

Latar Belakang...............................................................................................

1


Identifikasi Masalah.......................................................................................

4

Tujuan Penelitian............................................................................................

5

Kegunaan Penelitian......................................................................................

5

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

6

Tinjauan Pustaka............................................................................................ .

6


Landasan Teori.................................................................................................

11

Kerangka Pemikiran.........................................................................................

14

METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................

17

Metode Penentuan Daerah Penelitian............................................................

17

Metode Pengumpulan Data...........................................................................

18


Metode Analisis Data....................................................................................

19

Defenisi dan Batasan Operasional.................................................................

21

Gambaran Daerah Penelitian.....................................................................................

24

HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................

31

Gambaran Umum PPL..................................................................................

31


Sistem Penempatan PPL...............................................................................

33

Masalah-Masalah yang Dihadapi dalam Penempatan PPL..........................

35

Upaya-upaya yang Dilakukan Dalam Mengatasi Masalah-Masalah yang Dihadapi
Dalam penempatan PPL..............................................................................

35

Tugas Pokok Penyuluhan Pertanian..............................................................

36

Keberhasilan Tugas Pokok Penyuluhan Pertanian........................................

37


Universitas Sumatera Utara

Masalah-Masalah yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Tugas Pokok PPL....

38

Upaya-Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Masalah-Masalah yang Dihadapi
dalam Pelaksanaan Tugas Pokok PPL..........................................................
38
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No.

Tabel

Judul

Halaman

1. Tabel 1

Penetapan wilayah kerja balai penyuluh pertanian

17

2. Tabel 2

Tujuan penelitian, data yang dikumpulkan dan
Sumber data

18

Pelaksanaan dari kuisioner tugas pokok PPL,
Parameter dan skor

20

4. Tabel 4

Luas Wilayah ( Km2 ) tiap kecamatan di Deli Serdang

24

5. Tabel 5

Banyaknya desa/kelurahan dan kepadatan penduduk
Menurut kecamatan di Kabupaten Deli Serdang

26

Jumlah rumah tangga dan penduduk menurut jenis
Kelamin di Kabupaten Deli Serdang

28

7. Tabel 7
8. Tabel 8

Produksi rata-rata sawah
Jumlah sekolah dan siswa di Kabupaten Deli Serdang

29
30

9. Tabel 9

Jumlah tenaga PPL, jumlah WKPP, jumlah desa dan
Kelompok tani di Kabupaten Deli Serdang

32

Jumlah tenaga PPL PNS dan kelompok tani tiga tahun
Terakhir di Kabupaten Deli Serdang

33

Masalah-masalah yang dihadapi dalam penempatanPPL
Di Kabupaten Deli Serdang

34

12. Tabel 12

Penentuan skor keberhasilan tugas pokok penyuluh

38

13. Tabel 13

Evaluasi keberhasilan tugas pokok PPL

39

3. Tabel 3

6. Tabel 6

10. Tabel 10

11. Tabel 11

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No

Lampiran

Judul

Halaman

1. Lampiran 1

Karakteristik Penyuluh di Kabupaten Deli Serdang

45

2. Lampiran 2

Sistem penempatan PPL

49

3. Lampiran 3

Tempat tinggal, ilmu serta tingkat pendidikan yang
Dimiliki penyuluh

53

4. Lampiran 4

Skoring dan pelaksanaan tugas pokok penyuluh

55

5. Lampiran 5

Jumlah PPL yang menjawab pelaksanaan tugas pokok
PPL dalam mengidentifikasikan potensi wilayah dan
Agrosistem serta kebutuhan teknologi di bidang pertanian 62

6. Lampiran 6

Jumlah PPL yang menjawab pelaksanaan tugas pokok
PPL dalam menyusun program penyuluh pertanian

62

Jumlah PPL yang menjawab pelaksanaan tugas pokok
PPL dalam rencana kerja penyuluhan ( WKPP )

63

Jumlah PPL yang menjawab pelaksanaan tugas pokok
PPL dalam menerapkan metode penyuluh pertanian

63

Jumlah PPL yang menjawab pelaksanaan tugas pokok
PPL dalam menyusun materi penyuluh pertanian

64

10. Lampiran 10 Jumlah PPL yang menjawab pelaksanaan tugas pokok
PPL dalam mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
Kegiatan penyuluh pertanian dan dampaknya

64

11. Lampiran 11 Jumlah PPL yang menjawab pelaksanaan tugas pokok
PPL dalam melakukan kunjungan ke kelompok tani
Terbentuknya secara teratur dan berkesinambungan

65

12. Lampiran 12 Jumlah PPL yang menjawab pelaksanaan tugas pokok
PPL menyusun RDKK dan rencana kerja kelompok

65

7. Lampiran 7

8. Lampiran 8

9. Lampiran 9

Universitas Sumatera Utara

13. Lampiran 13 Jumlah PPL yang menjawab pelaksanaan tugas pokok
PPL dalam mengikuti latihan-latihan dan pertemuan di
BPP

66

14. Lampiran 14 Data jumlah PPL PNS,THL dan WKPP di Kabupaten
Deli Serdang

67

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
HERTA JUNIARTI SILALAHI: “ Monitoring dan Evalusi Penempatan dan
Pelaksanaan Tugas Tenaga PPL di Kabupaten Deli Serdang “. Dibimbing oleh Ir.
Hasudungan Butar-butar, Msi sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Emalisa SP, Msi,
sebagai Anggota Komsisi Pembimbing.
Daerah penelitian diambil secara ‘ purposive ‘ dan pengambilan sampel dilaksanakan
secara sensus di Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran umum penyuluhan

pertanian di Kabupaten Deli Serdang, ntuk mengetahui

bagaimana pola yang dianut dalam sistem penempatan PPL Kabupaten Deli Serdang, untuk
mengetahui masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam penempatan PPL di Kabupaten
Deli Serdang, untuk mengetahui upaya- upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi dalam penempatan, untuk mengetahui keberhasilan
pelaksanaan tugas pokok PPL di Kabupaten Deli Serdang, untuk mengetahui masalahmasalah apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok PPL di Kabupaten Deli
Serdang, untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalahmasalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok di Kabupaten Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Meningkatkan produksi pertanian suatu negara adalah tugas yang kompleks, bahkan
tidak jarang merupakan tugas yang memusingkan. Kompleks karena sedemikian banyaknya
kondisi yang berbeda-beda pula. Teknologi saja tidaklah cukup. Teknologi itu harus
digabung dan digunakan dengan kecerdasan, imajinasi percobaan serta dengan kerja keras
yang terus menerus. Tergantungnya pembangunan pertanian pada bagaimana efektifnya
orang bekerja sama, sama beratnya dengan tergantungnya pembangunan pertanian pada
kekayaan alam yang tersedia saat permulaannya

(Mosher, A. T., 1983: 13).

Dengan pengembangan usahatani yang dilakukan masyarakat pedesaan kegiatan
penyuluhan merupakan sarana untuk alih pengetahuan dan keterampilan dari penyuluh
lapangan berperan kepada petani melalui kelompok-kelompok tani (Suhardiono, 1992: 2).
Penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses
perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan pada perubahan
yang lebih baik sesuai dengan hyang diharapkan. Penyuluhan, dengan demikian dapat
diartikan sebagai suatu sistem pendidikan non formal di luar sekolah yang biasa (Setiana,
2005: 2).
Penyuluhan juga harus dapat menganalisis situasi yang sedang berkembang agar
mereka selalu siap untuk memberikan peringatan kepada petani secara “ tepat waktu”
mengenai hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi. Ketidakpuasan petani juga
dapat diubah menjadi masalah konkrit untuk bisa dipecahkan

(Van

Den Ban dan Hawkins, 1999: 28).
Peranan penyuluh pertanian sangat dibutuhkan. Terutama dalam upayanya untuk
meningkatkan harkat dan martabat masyarakat terbesarnya yaitu petani. Penyuluhan

Universitas Sumatera Utara

pertanian merupakan pendidikan non formal yang ditujukan kepada para petani dan
keluarganya yang hidup dipedesaan dengan membawa dua tujuan jutama yang diharapkan.
Untuk jangka pendek adalah menciptakan perubahan perilaku termasuk didalamnya sikap,
tindakan, dan pengetahuan. Sedangkan untuk jangka panjang adalah menciptakan
kesejahteraan masyarakat dengan jalan meningkatkan taraf hidup mereka

(Sastramadja,

1993: 2).
PPL merupakan petugas terdepan dalam kegiatan penyuluhan pertanian, mendapat
petunjuk bimbingan serta supervisi dfari kepala bidang penyuluhan. Dalam melaksanakan
tugasnya,

jika

menemukan

hambatan/

masalah

maka

PPL

yang

bersangkutan

menyampaikannya kepada kepala bidang yang ditanganinya. Melaporkan secara priodik
keegiatannya dalam penyuluhan pertanian kepada kepala Bidang Penyuluhan.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan mempunyai tujuan yang mencakup
tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Tujuan penyuluhan jangka pendek yaitu untuk menumbuhkan perubahan-perubahan
yang lebih terarah dalam aktivitas petani dipedesaan, perubahan-perubahan mana hendaknya
menyangkut: tingkat pengetahuan, kecakapan atau kemampuan sikap dan motif tindakan
petani ( Kartasapoetra, 1994 : 10 )
Tujuan penyuluhan jangka panjang adalah terjadi peningkatan taraf hidup masyarakat
maka hal yang ingin dicapai apabila para petani dalam masyarakat telah melakukan langkahlangkah sebagai berikut:
1. Better farming, mau dan mampu mengubah cara-cara usaha taninya dengan cara-cara
yang lebih baik
2. Better business, berusaha yang lebih menguntungkan, mau dan mampu menjauhi para
lintah darat dan melakukan teknik-teknik pemasaran yang benar.

Universitas Sumatera Utara

3. Better living, hidup lebih baik dengan mampu menghemat, tidak berfoyah-foyah dan
setelah berlangsungnya masa panen, bisa menabung, bekerja sama memperbaiki
Hygiene lingkungan, dan mampu mencari alternatif dalam hal usaha, misal
mendirikan ndustri rumah tangga yang lain dengan mengikutsertakan keluarganya
guna mengisi kekosongan waktu selama menunggu panenan berikutnya (Setiana,
2005: 4).
Manfaat penyuluh pertanian adalah menjabarkan proses penyampaian ilmu dan
teknologi pertanian dan sumbernya kepada masyarakat tani yang membutuhkannya.
Disimpulkan bahwa manfaat penyuluhan adalah menyebarkan infomasi pertanian yang
bermanfaat, mengajarkan kemampuan dan kerampilan pertanian yang lebih baik dan lebih
menguntungkan, mengarahkan fasilitas produksi dan usahatani yang lebih menggairahkan
melalui jalinan hubungan yang lebih baik antara petani dengan pihak pelaksanaan
penyuluhan, serta menumbuhkan swadaya dan swakarya petani dan kelompok tani
(Samsudin, 1982: 9-10).
Penyuluhan pertanian sebagai suatu pendidikan bagi para petani dan keluarganya
haruslah menggunakan landasan kerja meningkatkan potensi dan kemampuan para petani dan
keluarganya, sehingga mereka akan dapat mengatasi sendiri kekurangannya dan dapat
memenuhi sendiri kebutuhan dan keinginannya, tanpa harus tergantung pada orang lain. Bila
itu yang digunakan maka implikasinya akan sangat luas, tidak hanya dalam bidang
penyuluhan pertanian tapi juga dalam pembangunan pertanian, pembangunan pedesaan dan
pembangunan nasional. Kemampuan intelektual mereka harus ditingkatkan, untuk itu
pengetahuan

dan

keterampilan

mereka

harus

ditingkatkan

(Yustina dan Sudrajat, 2003: 18).
Pelayanan penyuluh pertanian yang lengkap meliputi semua tanaman ternak, mesin,
kunjungan dan juga kegiatan- kegiatan bertani lainnya yang bertautan. Mungkin mencakup

Universitas Sumatera Utara

kesejahteraan sosial dan ekonomi seluruh masyarakat tani. Namun sistem “ multi fungsi”
lengkap sedemikian itu tidak memungkinkan pendekatan TVM. Untuk itu dituntut seorang
penasihat yang banyak pengetahuannya dan besar kemampuannya. Tidak berarti Anda tidak
mempunyai sekurang-kurangnya kemampuan pengetahuan dan keterampilan ia akan datang
pada waktunya (Caller dan Sumowerdoyo, 1989: 4).
Pemantauan ialah penilaian yang terus menerus baik atas fungsi kegiatan proyek
dalam kontrak jadwal pelaksanaan maupun atas penggunaan masukan- masukan proyek oleh
populasi target dalam konteks harapan rancangan.
Sedangkan evaluasi ialah suatu penilaian berkala terhadap relevansi, prestasi,
efisiensi, dan dampak proyek dalam konteks tujuan yang telah disepakati

(Casley

dan Kumar, 1991: 2).
Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas maka dirasakan perlu untuk melakukan pene;itian
dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu, bagaimana gambaran umum penyuluhan
pertanian di Kabupaten Deli Serdang, bagaimana pola yang diambil dalam penempatan PPL
Kabupaten Deli Serdang, masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam penempatan PPL di
Kabupaten Deli Serdang, upaya- upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalahmasalah yang dihadapi dalam penempatan PPL di Kabupaten Deli Serdang, bagaimana
keberhasilan pelaksanaan tugas pokok PPL di Kabupaten Deli Serdang, masalah-masalah apa
saja yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok PPL Kabupaten Deli Serdang, upayaupaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan tugas pokok PPL Kabupaten Deli Serdang.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka penelitian bertujuan untuk
mengetahui gambaran umum penyuluhan

pertanian di Kabupaten Deli Serdang, ntuk

Universitas Sumatera Utara

mengetahui bagaimana pola yang dianut dalam sistem penempatan PPL Kabupaten Deli
Serdang, untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam penempatan PPL
di Kabupaten Deli Serdang, untuk mengetahui upaya- upaya apa saja yang dilakukan untuk
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam penempatan, untuk

mengetahui

keberhasilan pelaksanaan tugas pokok PPL di Kabupaten Deli Serdang, untuk mengetahui
masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok, untuk mengetahui
upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan tugas pokok.
Kegunaan Penelitian
Berdasarkan informasi hasil penelitian ini sebagai bahan informasi bagi mahasiswa yang
membutuhkan penelitian ini, sebagai bahan masukan bagi pemerintahan dan instansi terkait
lainnya dalam mengambil kebijakan, khususnya yang berhubungan dengan kegiatan
penyuluhan di Kabupaten Deli Serdang, sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi di
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA,
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Tinjauan Pustaka
Pada masa pembangunan seperti ini, Pemerintah sangat memperhatikan pendidikan
bagi petani. Pendidikan yang cocok bagi mereka adalah pendidikan non formal yang praktis,
mudah diterapkan dalam usaha-usaha produksi produk pertanian (Kartasapoetra, 1987: 7 ).
Secara sistematis penyuluhan pertanaian adalah sebagai proses:
1. Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan melakukan
perkirakan ke depan
2. Membantu petani menyadarkan terhadap kemungkinan timbulnya masalah dari
analisis tersebut.
3. Meningkatkan pengetahuan mengembangkan wawasan terhadapa suatu masalah, seta
membantu menyusun kerangka berdasarkan pengetahuan yang dimilik petani.
4. Membantu petani memperoleh pengetahuan yang khusus berkaitan dengan cara
pemecahan masalah yang dihadapi serta akibat yang yang ditimbulkannya sehingga
mereka mempunyai berbagai alternatif tindakan.
5. Membantu petani memutuskan pilihan yang tepat yang menurut pendapat mereka
sudah optimal.
6. Membantu motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya.
(Van Den Ban dan Hawkins, 1999: 28-29).
Penyuluh pertanian lapangan merupakan ujung tombak dalam pembangunan pertanian
di Indonesia karena penyuluh pertanian lapangan merupakan barisan terdepan dalam
penyuluhan pertanian yang selalu berkomunikasi secara langsung dengan petani di
pedesaan. Komunikasi antara penyuluh pertanian dengan para petani diharapkan

Universitas Sumatera Utara

memberi hasil berupa perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku petani dalam
hal cara bercocok tanam ( Setiana, 2005: 10 ).
Bagi seorang motivator atau penyuluh lapangan, seandainya sasaran penyuluhan
sudah merasa puas dengan kondisi situasi yang ada, maka tugas si penyuluh adalah
menciptakan kekuatan pendorong dengan jalan seperti berikut:
1. Menimbulkan rasa tidak puas terhadap sesuatu hal yang dianggap perlu dimiliki
mereka. Hal demikian perlu sekali dilakukan demi maksud-maksud pembangunan
yang diarahkan pada perubahan situasi yang lebih baik dari situasi yang ada.
2. Menimbulkan rasa bersaing untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang akan
berdampak pada kehidupan mereka.
3. Menunjukkan kekurangan-kekurangan dan menyadarkan bahwa kekurangan tersebut
perlu untuk diatasi,tidak dibiarkan ( Setiana, 2005: 8 ).
Tugas pokok PPL di Kabupaten Deli Serdang adalah:
1. Mengidentifikasi potensi wilayah dan agrosistem serta kebutuhan teknology di bidang
pertanian.
a. PPL mempunyai format karakteristik tanah dan iklim.
b. PPL mempunyai format luas lahan menurut ekosistem.
c. PPL mempunyai format luas menurut penggunaan.
d. PPL mempunyai format luas tanam komoditas utama.
e. PPL mempunyai format luaspola usaha tani.
f. PPL mempunyai format jumlah penduduk menurut golongan, umur, pendidikan,
dan jenis pekerjaan.
g. PPL mempunyai format karakteristik kelompok tani.
h. PPL mempunyai format kelembagaan, sarana dan prasarana.

Universitas Sumatera Utara

2. Menyusun program penyuluh pertanian.
a. PPL membantu penyediaan sarana produksi.
b. PPL membantu dalam pengadaan kredit usaha tani.
3. Menyusun Rencana Kerja Penyuluhan ( RKPP ).
a. PPL mengadakan pelatihan tentang cara bercocok tanam.
b. PPL mengadakan pelatihan tentang bagaimana menganalisis usaha tani.
c. PPL menganjurkan petani agar aktif dalam melaksanakan PHT.
4. Menerapkan metode penyuluhan pertanian.
a. PPL membuat format daftar anggota keluarga tani.
b. PPL membuat format keterlibatan anggota keluarga dan pelaksanaan usaha.
5. Menyusun materi penyuluhan pertanian.
a. PPL mengunjungi lahan petani dalam melakukan usaha tani.
b. PPL menanyakan masalah yang dihadapi petani.
c. PPL membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut.
6. Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dan
dampaknya.
a. Kelompok tani terbentuk dekat prakarsa PPL.
b. PPL memprakarsai adanya gotong royong.
c. Keaktifan PPL dalam membina kelompok tani.
7. Kunjungan ke kelompok tani terbentuk secara teratur dan berkesinambungan.
8. Penyusunan RDKK ( Rancangan Defenitif Kebutuhan Kelompok ).
9. Menyusun rencana kerja kelompok.
10. Mengikuti latihan-latihan di BPP.
11. Mengikuti rapat, pertemuan, dan lain-lain.
a. PPL mengikuti rapat di BPP

Universitas Sumatera Utara

b. PPL mengikuti rapat di kantor camat.
c. PPL mengikuti rapat di kantor Dinas Tingkat II.
Secara umum tugas pokok PPL adalah:
1. Menyebarkan informasi yang bermanfaat.
2. Mengajarkan keterampilan yang lebih baik.
3. Memberikan saran-saran bagi usaha tani yang lebih menguntungkan.
4. Membantu mengikhtiarkan sarana produksi.
5. Mengembangkan swakarya dan swakarsa pada para petani.
(Kartasapoetra, 1988: 21)
Dalam

penempatan

Penyuluhan

Pertanian

perlu

memperhatikan

beberapa

pertimbangan, yaitu:


Sesuai dengan daerah tempat penyuluh tinggal.



Potensi wilayah kerja ( WKPP )



Disiplin ilmu penyuluhan



Pendidikan



Sosial masyarakat WKPP
( Dinas Pertanian Deli Serdang )

Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL ) yaitu penyuluh pertanian yang berhubungan
langsung dengan petani beserta keluarganya menjadi tugas pokok sebagai pelaksanaan
kegiatan

penyuluhan

dan

WKPP

berdasarkan

program

penyuluhan

pertanian

(Abbas, 1999: 32).
Setiap penyuluh mempunyai wilayah kerja ( WKPP ) yang merupakan gabungan dari
beberapa kelompok tani. Wilayah kerja penyuluhan pertanian ditentukan oleh beberapa hal::
1. Luas wilayah, diperkirakan luas persawahan dan daratan 600-1000 ha atau
1000-2500 ha tnah pertanian.

Universitas Sumatera Utara

2. Jenis komoditi yang diusahakan oleh petani.
3. Sarana komunikasi dan transport.
Dengan adanya WKPP maka penyuluhan pertanian dapat berlangsung lebih teratur
(Muhammad, 1995: 23)
Dengan giatnya dilakukan penyuluhan di seluruh pelosok Tanah Air oleh Dinas
Pertanian dan PPL-nya, mulai tampaklah perubahan-perubahan pada diri petani, keluarga dan
lingkungannya, sehingga mereka dapat mencapai keinginannya, meningkatkan produksi dan
penghasilannya.
Dengan adanya penyuluhan-penyuluhan itu dapat menolong diri masing-masing, yang
daripadanya dengan didasari semangat gotong royong yang lama telah mendarah daging pada
mereka, sanggup secara bersama-sama dengan penuh toleransi memecahkan persoalanpersoalan yang mereka hadapi. Timbul dan tumbuhnya persoalan-persoalan tersebut
sungguhnya karena adanya keinginan dan kebutuhan (Kartasapoetra, 1987: 8).
Berdasarkan pengamatan Ir. Dancik Ibrahim ternyata ada 3 ( tiga ) masalah utama
yang penting dalam penyuluhan pertanian:
1. Masalah

yang

menyangkut

dengan

fasilitas

yang

belum

berfungsi

sebagaimana mestinya.
2. Kurang adanya keseimbangan antara fasilitas dengan tugas-tugas yang
dikerjakan.
3. Kurang lancarnya komunikasi dan koordinasi antara lembaga penunjang yang
bergerak dalam sektor penyuluhan

pertanian (

Sastraatmaja, 1993: 25 ).

Penyuluhan dapat dianggap berhasil bila:
1. Pengetahuan petani mengenai sesuatu yang berguna bertambah.

Universitas Sumatera Utara

2. Ada penerimaan ( adopsi ) petani terhadap hal-hal yang dianjurkan penyuluh.
3. Petani bersedia bekerjasama dengan penyuluh.
4. Petani bersedia memberi suatu balas jasa kepada penyuluh.
5. Penyuluh dapat mengubah sikap petani yang merugikan.
6. Pengetahuan praktis yang ada pada penyuluh.
7. Penyuluh dapat mempertahankan sesuatu yang berguna diluar tujuan proyek tertentu.
8. Ada perkembangan keinginan pada kedua pihak untuk mempertahankan

hubungan

(Mubyarto, 1984: 35).
Keberhasilan penyuluh pertanian dalam menaikkan misi yang diembankannya tidak
hanya tergantung pada baiknya bekerja, tetapi sangat bergantung dari watak dan perilaku
pribadi dari petugas penyuluh lapangan itu sendiri dan juga metode-metode apa saja yang
digunakan penyuluh dalam proses penyuluhan (Adjid, 1994: 31).
Landasan Teori
Dalam organisasi kedinasan penyuluhan, kita lihat adanya petugas-petugas di pusat
daerah dan kecamatan yang kedudukannya tertama pengaturan pekerjaan dan ada juga pada
waktu sekarang yang melulu menjalankan usaha-usaha pembinaaan sasaran, seperti peran
Penyuluh Pertanian Spesialis ( PPS ), Penyuluh Pertanian Madya ( PPM ) dan Penyuluh
Pertanian Lapangan ( PPL ). Jadi kita membedakan petugas-petugas yang melakukan
pengaturan penyuluhan yang ada dan melakukan kegiatan penyuluhan sebagai tugas utama
(Mardikanto, 1996: 189-1990).
Organisasi merupakan interaksi antara orang-orang dengan mengikuti struktur tertentu
dalam usahanya mencapai tujuan bersama dan sekaligus mencapai tujuan-tujuan pribadinya.
Dari konsep dan pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan
suatu sistem sosial yang mempunyai ciri-ciri:
1. Terdiri dari kumpulan orang-orang sebagai anggota

Universitas Sumatera Utara

2. Adanya interaksi antara orang-orang
3. Mempunyai struktur tertentu
4. Mempunyai tujuan-tujuan tertentu.
Dalam pengorganisasian kegiatan penyuluhan pertanian posisi organisasi paling
bawah ditempati oleh kelompok tani. Organisasi kelompok tani dapat bervariasi tergantung
dari besarnya volume kegiatan yang dilakukan. Diatas organisasi kelompok tani terdapat
penyuluh-penyuluh lapangan. Hal ini berarti bahwa penyuluh tidaklah menjadi kelompok
tani, melainkan mengajak kelompok tani untuk bersedia mengikuti petunjuk-petunjuk yang
diberikan oleh penyuluh lapangan (Suhardiono, 1992: 162).
Peranan penyuluh pertanian yang sangat besar dalam mengubah perilaku petani, maka
untuk merealisasikan diperlukan pola yang mantap di bidang pelayanan kemantapan:


Pemantapan struktur organisasi.



Pemantapan personalia



Pemantapan materi penyuluhan.



Pemantapan metode sistem kerja penyuluhan.



Pemantapan sarana dan fasilitas ( Kartasapoetra, 1987: 87 ).

Pemantauan ialah penilaian yang terus menerus baik atas fungsi kegiatan proyek
dalam konteks jadwal pelaksanaan maupun atas penggunaan masukan-masukan proyek oleh
populasi target dalam konteks harapan rancangan.
Sedangkan Evaluasi ialah suatu penilaian berkala terhadap relevansi, prestasi,
efisiensi, dan dampak proyek dalam konteks tujuan yang telah

disepakati ( Casley dan

Kumar, 1991:2 ).
Sistem perencanaan mengharuskan adanya evaluasi atau penilaiaan hasil pelaksanaanya,
yang kemudian dapat dipergunakan sebagai masukan balik guna memperbaiki atau
merencanakan kembali. Untuk keperluan ini diadakan pemantauan atau monitoring dan

Universitas Sumatera Utara

selanjutnya disususn laporan perkembangan. Kegiatan ini dibuat pada waktu rencana sedang
dilaksanakan. Masukan kembali dapat dibantu laporan-laporan resmi yaitu melalui daftardaftar isian atau formulir yang telah disusun sebelumnya, berita acara, memorandum dan
sebagainya atau dapat berbentuk cara-cara yang lebih santai (informal) melalui rapat-rapat
berkala dimana dibicarakan dan diadakan pertukaran pikiran mengenai apa yang telah dicapai
dalam pelaksanaan program/proyek dan apa saja

yang gagal atau tidak berhasil dicapai

(Reksopoetranto, 1992:55).
Salah satu penyebab kegagalan dari banyak upaya pemantanuan dan evaluasi adalah
kesalah pahaman pada tahap rancangan terhadap upaya upaya tersebut. Para manager
proyek sering kali memandang unit pemantauan dan evaluasi sebagai agen-agen
pengawasan yang beroperasi atas nama departemen-departemen yang berkepentingan atau
lebih buruk lagi, sebagai agen lembaga-lembaga pemberi dana. Sayangnya banyak hal
pandangan-pandangan itu malah dibenarkan, dimana kegiatan pemantauan dan evaluasi
sering kali dimaksudkan sebagai studi

dampak (Casley dan Kumar,

1991:1).
Potensi penuh fungsi pemantauan dapat terwujud hanya jika dilihat sebagai bagian
integraldari proses management : sebaliknya, pemantauan tidak berhasil kecuali para
manager proyek tidak mengakui pentingnya pemantauan dan kegunaanya

(Casley

dan Kumar, 1991:3).
Fungsi pemantauan dan evaluasi berbeda dari proyek keproyek tergantung pada jenis
proyek serta komponen-komponennya. Secara garis besar , proyek pertanian dan
pembangunan pedesaan dapat di bagi dalam dua kategori :proyek yang berorientasi pada fisik
dan proyek yang berorientasi pada masyarakat. Kategori pertama termasuk membangun dan
merawat prasarana dan mengoperasikan pabrik-pabrik dan fasilitas umum. Sistem

Universitas Sumatera Utara

management untuk proyek-proyek ini pada umumnya bisa dimengerti dengan jelas (Casley
dan Kumar, 1991:5)
Proyek-proyek yang berorientasi pada masyarakat, jauh lebih sulit untuk dikelola
karena sasarannya kurang jelas dan cara untuk mencapai sasaran tersebut kurang jelas benar
(Casley dan Kumar, 1991:6).
Kerangka Pemikiran
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu Kabupaten tua dan besar di Provinsi
Sumatera Utara. Masyarakat di Kabupaten Deli Serdang pada umumnya bermata pencaharian
petani. Petani-petani di Kabupaten Deli Serdang pada umumnya sudah maju. Hal ini tidak
lepas dari kinerja PPL yang selalu mendampingi para petani.
Salah satu bagian dari dinas pertanian tersebut adalah bagian Satuan Koordinasi
Lapangan yang sering disebut SAKORLU. Bidang inilah yang menangani para PPL,
mengawasi serta mengetahui apa-apa saja yang dikerjakan oleh para PPL serta sejauh mana
mereka telah melakukan tugasnya sebagai PPL.
Sistem

penempatan Penyuluhan Pertanian harus perlu memperhatikan beberapa

pertimbanagan, yakni: sesuai dengan daerah tempat penyuluh tinggal., potensi wilayah kerja
(

WKPP

),

disiplin

ilmu

penyuluhan,

pendidikan,

sosial

masyarakat

WKPP,

inventarispenyuluh tersebut.
Penempatan PPL disesuaikan dengan kebutuhan atau sektor prioritas yang
dikembangkan dalam tingkat desa atau minimal tiap desa memiliki 1 orang PPL yang
menguasai bidang pertanian.
Dalam pelaksanaannya para penyuluh pertanian turun bersama pada jadwal yang
ditentukan untuk melakukan penyuluhan dengan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan
petani saat itu., sehingga ada waktu tertentu dalam suatu wilayah kerja akan dapat dicapai
wilayah target penyuluhan yang diinginkan.

Universitas Sumatera Utara

Dalam

menjalankan tugasnya PPL tentunya sering menemui berbagai kendala-

kendala di lapangan misalnya kurangnya materi yang tersedia, metode yang digunakan
kurang tepat, alat peraga yang kurang lengkap dan lokasi yang sangat sulit di jangkau.
Penempatan PPL dibuat berdasarkan tempat tinggal dimana PPL tersebut berdomisili
termasuk juga faktor sosial PPL terhadap masyarakat sekitar juga potensi wilayah di daerah
penyuluh.
Pelaksanaan dari tugas PPL yang telah dilakukan harus dievaluasi untuk melihat
apakah PPL tersebut masih efektif atau tidak sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya
kinerja para PPL.
Monitoring merupakan penilaian yang terus menerus terhadap segala sesuatu yang
digunakan dalam pengembangan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalahmasalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas pokok PPL. Melalui pemantaun diharapkan
mampu memberikan informasi dan masukan yang baik. Untuk melakukan evaluasi dari
pengembangan tersebut.
Evaluasi menuntut suatu analisis yang sistematis, adapun tujuan yang diharapkan dari
evaluasi adalah menilai efisien tata cara pelaksanaan proyek dan mutu prestasi management
dan menentukan pengaruh dan dampak dari penempatan dan pelaksanaan PPL.

Kabupaten Deli Serdang

Sistem penempatan
memperhatikan:
1.

Dinas Pertanian

2.
3.

PPL

4.
5.
6.

PPL

perlu

Sesuai dengan daerah
tempat
penyuluh
tinggal.
Potensi wilayah kerja
( WKPP ).
Disiplin
ilmu
penyuluhan.
Pendidikan.
Sosial
masyarakat
WKPP.
Inventarispenyuluh
tersebut.

Penempatan PPL

Kabupaten
(Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian)

Kecamatan

Desa

(BPP)

(Pos Penyuluhan
Desa)

Universitas Sumatera Utara

Tugas Pokok PPL:
1.

Pelaksanaan Tugas Pokok Penyuluh

2.
3.

Monitoring dan Evaluasi

4.
5.
6.

Mengidentifikasi
potensi
wilayah dan agrosistem serta
kebutuhan teknology di
bidang pertanian.
Menyusun program penyuluh
pertanian.
Menyusun Rencana Kerja
Penyuluhan ( RKPP ).
Menerapkan
metode
penyuluhan pertanian.
Menyusun
materi
penyuluhan pertanian.
Mengevaluasi
dan
melaporkan
hasil
pelaksanaan
kegiatan
penyuluhan pertanian dan
dampaknya.

Keterangan :
: menyatakan proses
Gambar 1: Skema Kerangka Pemikiran Monitoring dan Evaluasi Penempatan dan
Evaluasi Tugas Tenaga PPL di Kabupaten Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian ini

ditentukan secara ”perposive” (sengaja) dan dilakukan di

Kabupaten Deli Serdang yang mempunyai beberapa kecamatan yaitu: Kecamatan
Tanjung Garbus, Kecamatan Jaharu, Kecamatan Bangun Purba, Kecamatan Biru-biru,
Kecamatan Pancur Batu, Kecamatan Medan Krio, Kecamatan Hamparan Perak,
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kecamatan Batang Kuis, dan Kecamatan Tanjung
Morawa.
Adapun alasan penentuan daerah tersebut karena pada kabupaten ini
mempunyai PPL disetiap kecamatan bahkan tiap desanya.
Metode Penentuan Sampel
Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah metode “sensus”,
yakni semua penyuluhan di kabupaten Deli Serdang sebanyak 88 PPL PNS.
Tabel. 1 Penetapan Wilayah Kerja Balai Penyuluh Pertanian.
NO

Kecamatan BPP

1.

Tanjung Garbus

2.

Jaharun

3.

Bangun Purba

4.

Biru-biru

5.

Pancur Batu

6.

Medan Krio

Kecamatan Lingkup WKPP
-

Lubuk Pakam
Beringin
Galang
Pagar Merbau
Bangun Purba
Gunung Meriah
STM. Hulu
Biru-Biru
STM. Hilir
Deli Tua
Pancur Batu
Sibolangit
Namorambe
Sunggal
Kutalimbaru

Universitas Sumatera Utara

7.

Hamparan Perak

8.

Percut Sei Tuan

9.

Batang Kuis

10.

Tanjung Morawa

-

Hamaparan Perak
Labuhan Deli
Percut Sei Tuan

-

Batang Kuis
Pantai Labu
Tanjung Morawa
Patumbak

Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam Penelitian ini terdiri dari data Primer dan data
Sekunder. Data Primer diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung kepada
PPL dengan alat bantu Kuisioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi
yang terkait dengan penelitian ini.
Tabel 2. Tujuan Penelitian, Data yang Dikumpulkan, dan Sumber Data.
NO
1.

2.

3.

4.

Tujuan
Penelitian
Mengetahui
gambaran
umum PPL

Mengetahui
pola
yang
dianut
dalam
sistem
penempatan
PPL.
Mengetahui
masalahmasalah yang
dihadapi pada
penempatan
PPL.
Mengetahui
upaya-upaya
mengatasi
masalahmasalah yang
dihadapi dalam
penempatan.

Data yang Dikumpulkan

Sumber

-

Jumlah PPL
Jumlah WKPP
Tempat tinggal PPL
Pendidikan PPL

-

SATPELUH
SATPELUH
SATPELUH
SATPELUH

-

Sesuai dengan tempat tinggal
PPL
Potensi wilayah kerja ( WKPP)
Disiplin ilmu penyuluhan
Pendidikan
Sosial masyarakat WKPP
Inventaris penyuluh tersebut
Penggunaan fasilitas yang
belum bekerja semestinya.
Sosial masyarakat WKPP.

-

SATPELUH

-

SATPELUH
SATPELUH
SATPELUH
SATPELUH
SATPELUH
SATPELUH

-

SATPELUH
SATPELUH

Mengetahui
cara-cara
penggunaan fasilitas pertanian.
Sosial masyarakat WKPP.

-

SATPELUH

-

SATPELUH

-

-

Universitas Sumatera Utara

5.

kuisioner

-

PPL

Kurang
mengidentifikasi
potensi wilayah kerja.
- Kurang
mengikhtiarkan
kemudahan usaha tani.
- Kurang
meningkatkan
pengetahuan
sikap
dan
keterampilan petani.
- Kurang analisis profil keluarga
tani.
- Kurang
mengembangkan
swadaya dan swakarsa.
- Kurang
kunjungan
ke
kelompok tani.
- Kurang menyusun
rencana
kerja PPL.
- Kurang mengikuti latihan di
BPP.
- Kurang mengikuti rapat.
7.
Upaya-upaya
- Pemantapan
struktur
yang dilakukan
organisasi.
untuk
- Pemantapan personalia.
mengatasi
- Pemantapan
materi
masalahpenyuluhan.
masalah yang
- Pemantapan metode sistem
dihadapi dalam
kerja penyuluhan.
pelaksanaan
- Pemantapan
sarana
dan
tugas pokok.
fasilitas.
SATPELUH : Satuan Pelaksana Penyuluh.

-

PPL

-

PPL

-

PPL

-

PPL

-

PPL

-

PPL

-

PPL

-

PPL

-

PPL
PPL

-

PPL
PPL

-

PPL

-

PPL

6.

Mengetahui
keberhasilan
pelaksanaan
tugas
pokok
PPL
Masalahmasalah yang
dihadapi dalam
pelaksanaan
tugas pokok.

-

-

PPL
diberikan
sebagai parameter.

Metode Analisis Data
Analisis data yang dgunakan adalah metode deskriptif. Penelitian metode
deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat catatan tentang situasisituasi atau kejadian yang terjadi. Deskriptif merupakan pengumpulan data dasar
dalam cara deskriptif semata dan tidak perlu mencari atau menerangkan saling
hubungan atau uji hipotesis untuk mendapatkan makna dari penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Untuk hipotesis 1,2,3,4,6,7 dianalisis dengan menggunakan metode analisis
deskriptif. Dan untuk hipotesis 5, keberhasilan pelaksanaan tugas pokok PPL dapat
dilihat dari pelaksanaan tugas pokok PPL dengan parameter:
Tabel 3. Pelaksanaan Dari Kuesioner Tugas Pokok PPL, Parameter Dan Skor.
NO
Tugas
Parameter
Skor
1.

Apakah Anda mengidentifikasi

Mengidentifikasi

3

potensi wilayah dan agrosistem

Jarang mengidentifikasi

2

serta kebutuhan teknology di

Tidak pernah mengidentifikasi

1

Apakah Anda selalu menyusun

Selalu

3

Program Penyuluh pertanian?

Jarang

2

Tidak pernah

1

Apakah Anda selalu menyusun

Selalu

3

rencana

Jarang

2

Tidak pernah

1

Apakah Anda selalu menerapkan

Selalu

3

metode penyuluhan pertanian.

Jarang

2

Tidak pernah

1

Apakah Anda selalu menyusun

Selalu

3

materi penyuluhan pertian.

Jarang

2

Tidak pernah

1

selalu

Selalu

3

mengevaluasi dan melaporkan

Jarang

2

Tidak pernah

1

bidang pertanian.
2.

3.

kerja

penyuluhan

(RKPP)
4.

5.

6.

Apakah

hasil

Anda

pelaksanaan

penyuluhan

kegiatan

pertanian

dan

Universitas Sumatera Utara

dampaknya.
7.

Apakah Anda selalu melakukan

Selalu

3

kunjungan ke kelompok tani

Jarang

2

Tidak pernah

1

Apakah Anda selalu menyusun

Selalu

3

RDKK

Jarang

2

Tidak pernah

1

Apakah Anda selalu mengikuti

Selalu

3

latihan-latihan dan pertemuan di

Jarang

2

Tidak pernah

1

terbentuk

secara teratur

dan

berkesinambungan.
8.

dan

rencana

kerja

kelompok.
9.

BPP.

Kriteria keberhasilan pelaksanaan tugas pokok PPL dikumpulkan berdasarkan
skore sebagai berikut:
Skor

Parameter

Berhasil

23-29

Sedang

16-22

Tidak berhasil

9-15

Jika nilai antara 23-29 maka pelaksanaan tugas PPL dinilai berhasil, jika
nilainya antara 16-22 maka pelaksanan tugas PPL dikatakan sedang, jika nilainya
antara 9-15 maka pelaksanaan tugas PPLdikatakan berhasil.

Universitas Sumatera Utara

Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman atau kekeliruan atas pengertian dalam
penelitian ini, maka diberikan beberapa defenisi dan batasan opersional.

Definisi
1. Sistem penempatan Penyuluhan Pertanian adalah sistem yang digunakan
oleh

SATPELUH untuk menempatkan PPL pada pos kerja PPL. Sistem

penempatan PPL harus perlu memperhatikan beberapa pertimbangan, yakni:
sesuai dengan daerah tempat penyuluh tinggal., potensi wilayah kerja ( WKPP
), disiplin ilmu penyuluhan, pendidikan, sosial masyarakat WKPP,
inventarispenyuluh tersebut.
2. Tugas pokok penyuluh adalah tugas yang dilakukan oleh PPL di daerah
tempat PPL tersebut bertugas. Tugas pokok PPL yaitu mengidentifikasi
masalah, mengembangkan swadaya dan swakarsa petani, mengiktiarkan
kemudahan

untuk

mendapatkan

alat-alat

pertanian,

meningkatkan

pengetahuan, sikap dan keterampilan petani.
3. Monitoring penempatan adalah pemantauan yang dilakukan untuk memastikan
kembali penempatan PPL sesuai dengan pertimbangan atau tidak.
4. Monitoring

pelaksanaan adalah pemantauan yang

dilakukan untuk

memastikan apakah tugas pokok PPL dilaksanakan terus menerus.
5. Evaluasi penempatan adalah

penilaian suatu kegiatan penempatan yang

dilakukan untuk mengkaji kembali bagaimana penempatan itu dibuat.
6. Evaluasi pelaksanaan adalah penilaian kegiatan pelaksanaan tugas yang telah
dilakukan oleh PPL.
Batasan Operasional

Universitas Sumatera Utara



Populasi penelitian adalah penyuluh pertanian di Kabupaten Deli Serdang
yang PNS ( Pegawai Negeri Sipil ).



Penelitian dilakukan di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2009.

Universitas Sumatera Utara

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Geografis
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan
pantai timur sumatera utara. Secara geografis Kabupaten Deli Serdang berada pada 2057 LU,
3016 LS dan 98033- 990BT dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut.
Kabupaten Deli Serdang menempati area seluas 2.497,72 Km2 yang terdiri dari 22
kecamatan keseluruhan defenitif wilayah kabupaten deli serdang. Secara administratif, batasbatas desa penelitian ini adalah sebagai berikut:
-

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai

-

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo

-

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Selat Sumatera

-

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat.

Topografi
Kabupaten Deli Serdang secara geografis terletak pada wilayah pengembangan Pantai
Timur Sumatera Utara serta memiliki topografi dan iklim yang bervariasi. Kawasan hulu
bergelombang sampai terjal, berhawa tropis pegunungan, kawasan dataran rendah yang
landai sementara kawasan pantai tropis pegunungan.
Tabel 4. Luas Wilayah ( Km2 ) Tiap Kecamatan di Deli Serdang.
Luas Wilayah/area (Km2)

% Area

NO

Kecamatan

1.

Lubuk Pakam

31,19

1,248

2.

Beringin

52,69

2, 081

Universitas Sumatera Utara

Luas Wilayah/area (Km2)

NO

Kecamatan

% Area

3.

Galang

150,29

6,081

4.

Pagar Merbau

62,89

2,518

5.

Bangun Purba

129,95

0,052

6.

Gunung Meriah

76,65

3,068

7.

STM Hulu

223,38

8,943

8.

Biru-biru

89,69

3,590

9.

STM Hilir

190,50

7,626

10.

Deli Tua

9,36

0,374

11.

Pancur Batu

122,53

4,905

12.

Namorambe

62,30

2,494

13.

Sibolangit

179,96

0,072

14.

Tanjung Morawa

131,75

0,052

15.

Patumbak

46,79

1,873

16.

Batang Kuis

40,34

1,615

17.

Pantai Labu

81,85

3,276

18.

Sunggal

92,52

3,704

19.

Kutalimbaru

174,92

7,003

20.

Percut Sei Tuan

190,79

7,638

21.

Hampaaran Perak

230,15

9,214

22.

Labuhan Deli

127,23

5,093

Total

2497,72

100,00

Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

Universitas Sumatera Utara

Iklim
Iklim di Kabupaten ini hanya dikenal dua musim yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin yang bertiup tidak banyak
mengandung uap air, sehingga mengakibatkan uap air. Sebaliknya pada bulan desember
sampai dengan maret arus angin yang banyak mengandung uap air berhembus hingga terjadi
musim hujan. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah setelah melewati masa
perubahan.
Menurut catatan stasiun Klimatologi Sampali, tahun 2008 terdapat rata-rata hari hujan
dengan volume curah hujan terbesar terjadi pada bulan oktober 439 mm hari hujan paling
kecil terjadi pada bulan februari sebesar 15 mm dengan hari hujan 5 hari.
Penduduk
Tahun 2008 jumlah penduduk Deli Serdang sebesar 1.738.431 jiwa dengan kepadatan
penduduk sebesar 696 jiwa per Km2. Jumlah rumah tanggan sebanyak 382.732 rumah tangga
dan setiap rumah tangga rata-rata dihuni oleh 5 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan penduduk
dari tahun 2000-2008 sebesar 2,05%.
Tabel 5. Banyaknya Desa/Kelurahan dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di
Kabupaten Deli Serdang.
Kecamatan
Lubuk Pakam

Banyaknya
desa/kelurahan
13

Banyaknya
Penduduk
95.528

Kepadatan
Penduduk
3.063

%
Penduduk
5,50

Beringin

11

54.027

1.024

3,11

Galang

29

70.182

465

4,04

Pagar Merbau

16

35.525

365

2,04

Bangun Purba

24

38.374

295

2,21

Universitas Sumatera Utara

Gunung Meriah

12

2.489

32

0,14

STM Hulu

20

12.764

57

0,73

Biru-biru

17

34.638

386

1,99

STM Hilir

15

31.027

163

1,78

Deli Tua

6

58.441

6.244

3,36

Pancur Batu

25

84.831

692

4,88

Namorambe

36

28.239

453

1,62

Sibolangit

30

21.671

120

1,25

Tantung Morawa

26

181.128

1.375

10,42

Patumbak

8

76.352

1.632

4,39

Batang Kuis

11

51.376

1.274

2,96

Pantai Labu

19

45.329

554

2,61

Sunggal

17

233.941

2.529

13,46

Kutalimbaru

14

37.594

215

2,16

Percut Sei Tuan

20

843.718

1.802

19,17

Hamparan Perak

20

145.483

632

8,37

Labuhan Deli

5

55.764

438

3,21

Total

394

1.738.431

696

100.00

Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang.
Jumlah penduduk laki-laki tahun 2008 lebih dari perempuan dengan rasio jenis
kelamin sebesar 100,24 yang artinya 100 penduduk perempuan terhadap 100 penduduk lakilaki.Percut sei tuan penduduk paling besar = 19,74%
Gunung meriah penduduk paling kecil = 0,14%

Universitas Sumatera Utara

Dilihat dari kelompok umur, % penduduk usia 0-14 tahun sebesar 33,82%, 15-64
adalah 62,87%, dan 65 tahun ke atas adalah 3,30% yang berarti jumlah penduduk usia
produktif lebih besar dibanding penduduk yang non produktif.
Tabel 6. Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten
Deli Serdang.
Tahun
2005

Jumlah Rumah
Tangga
343.399

Penduduk
Laki-Laki
795.610

Penduduk
Perempuan
786.603

Jumlah Total
( Jiwa )
1.582.213

2006

356.794

821.353

812.763

1.634.115

2007

371.446

845.799

838.567

1.686.366

2008

382.732

870.289

868.142

1.738.431

Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang.
Potensi Daerah
Pada Desember 2003, wilayah Deli Serdang telah dimekarkan menjadi dua wilayah
kabupaten, yakni Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Pemekaran ini membawa
dampak bagi Kabupaten Deli Serdang, antara lain terhadap perubahan-perubahan pada:


Luas wilayah, jumlah kecamatan dan desa



Jumlah penduduk, potensi sumber daya



Masalah-masalah Pembangunan



Struktur dan tata organisasi Birokrasi Pemerintah



Anggaran dan sumber anggran pembangunan daerah
Permasalahan pembangunan Kabupaten Deli Serdang adalah berkenaan dengan masih

rendahnya kualitas SDM rakyat dan pemerintahan. Hal ini berlangsung di seluruh sektor
kehidupan, sehingga memperlambat upaya-upaya meningkatkan dan mensejahterahkan taraf
hidup rakyat. Untuk periode 2004 – 2009, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mengarahkan

Universitas Sumatera Utara

prioritas pembangunan terutama pada sektor Pendidikan dan Kesehatan, yang merupakan
kebutuhan dasar dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan tidak
meninggalkan sektor pertanian, industri, dan pariwisata yang selama ini merupakan sektor
unggulan, dan sektor pembangun lainnya.
Pertanian
Tananaman bahan makanan
Tahun 2008 produk padi sawah di Deli Serdang mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2007 yaitu sekitar 0,81%. Produksi padi sawah mencapai 383.646 ton.
Tabel 7. Produksi Rata-Rata Padi Sawah
Tahun

Luas Panen ( Ha )

Produksi ( Ton )

Rata-rata Produksi
( Ton/ Ha )

2005

72.726

358.888

49,35

2006

75.243

386.085

51,31

2007

74.438

386.774

51,96

2008

74.438

383.646

51,82

Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang 2008