Kesimpulan Latar Belakang Penelitian

85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah disajikan pada Bab IV, maka pada bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut: 1. Penagihan pajak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PPh badan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara tahun 2010-2015, dimana semakin naik pencairan tunggakan pajak yang diperolehan penagihan pajak maka penerimaan PPh badan juga akan meningkat. 2. Pemeriksaan pajak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PPh badan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara 2010-2015, dimana semakin naik Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB yang diperolehan pemeriksaa pajak maka penerimaan PPh badan juga akan meningkat.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan bahwa penagihan pajak dan pemeriksaan pajak terbukti telah memberikan pengaruh yang positif terhadap penerimaan PPh badan maka peneliti akan mencoba memberikan saran yang dapat dijadikan masukan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara.

5.2.1 Saran Operasional

1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara harus lebih baik lagi seperti penagihan pajak dilakukan dengan penuh kehati-hatian, penerbitan surat teguran, surat paksa surat perintan melakukan penyitaan hendaknya dilakukan tepat secara waktu agar penanggung pajak merasa terpantau atau terawasi oleh KPP sehingga dapat memperkecil penanggung pajak dalam usahanya untuk menunda-nuda pelunasan tunggakan pajaknya hingga terlampaui daluwarsa penagihan pajak. 2. Untuk meningkatkan kegiatan operasionalnya, Kantor Pajak harus memiliki strategi agar kegiatan penagihan pajak dan pemeriksaan pajak dapat memperoleh hasil yang maksimal sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak. Strategi ini seperti pendekatan persuasif seperti melakukan komunikasi yang aktif dengan Wajib Pajak, memberikan motivasi, pelayanan yang baik, penegakan hukum, hingga mengajak tokoh bangsa dan masyarakat untuk menjadi panutan dalam membayar pajaknya sehingga menjadikan menambahnya minat para Wajib Pajak untuk taat membayar hutang pajaknya.

5.2.2 Saran Akademik

1. Bagi pengembangan ilmu akuntansi, sebaiknya untuk penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan variabel Penagihan Pajak dan Pemeriksaan Pajak akan tetapi dapat juga menggunakan variabel lain seperti Tax Holiday, Tax Heaven Country dan lain-lain agar dapat menghasilkan hasil penelitian yang lebih akurat dalam mengetahui variabel apa saja yang dapat berpengaruh terhadap penerimaan PPh badan baik secara persial maupun simultan. 2. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti ini dapat menambah informasi tambahan pemikiran dan kajian dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan Penagihan Pajak dan pemeriksaan Pajak. Selain itu juga peneliti selanjutnya dapat menambahkan beberapa variabel lain seperti jumlah Wajib Pajak, kepatuhan perpajakan dan lain-lain serta dapat menggunakan unit analisis yang berbeda selain pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara. 1 PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPH BADAN Studi kasus Pada Kantor pelayanan Pajak pratama Bandung Bojonagara periode 2010-2015 THE INFLUENCE OF TAX COLLECTION AND TAX AUDIT OF THE CORPORATE INCOME TAX REVENUE Survey In Office of Tax Primary Bandung Bojonagara Period 2010-2015 Oleh: HANI NUR INTAN 21112172 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia ABSTRACT This study empirically examine the Influence of Tax Billing and Tax Audit partially on Corporate Tax Receipts in Office of Tax Primary Bandung Bojonagara period 2010-2015. Tax collection and examination would increase corporate income tax receipts. The problem that occurs is the corporate income tax receipts continued to decline from year to year. This research uses descriptive analysis verification with a population of 60 monthly report on the actual disbursement of arrears, tax assessments for income tax underpayment and existing bodies in Office of Tax Primary Bandung Bojonagara. Sample selection is done by using saturated sample by using the entire population sampled. The method of analysis using multiple linear analysis previously undertaken normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test and autocorrelation test. Testing the hypothesis is the correlation coefficient t-test and the coefficient of determination. These results indicate that the tax collection variables significantly influence the acceptance of corporate income tax and tax examination variables significantly influence the acceptance of corporate income tax at Office of Tax Primary Bandung Bojonagara period 2010- 2015. Keywords: Tax Collection, Tax Audit and Corporate Income Tax revenue

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan. Pemerintah menciptakan aturan main yang harus dijalankan Wajib Pajak mulai dari aturan yang sederhana sampai pada aturan yang sangat rumit, dimana Wajib Pajak kadang harus berbeda persepsi dengan pihak fiskus yang dapat menimbulkan kontra-produktif dalam peningkatan pendapatan dari sektor pajak ini Waluyo:2013. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam pembangunan negara karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai 2 semua pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh negara, termasuk salah satunya berupa pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas, maka pajak mempunyai dua fungsi yaitu fungsi anggaran budgetair dan fungsi regulerent, dimana fungsi budgetair merupakan sarana untuk menarik dana dari masyarakat, sedangkan fungsi regulerent merupakan alat pendorong untuk mencapai tujuan dari bidang keuangan negara Ida Zuraida dan L.Y Hari Sih Advianto:2011. Penerimaan pajak mempunyai peranan yang sangat dominan dalam pos penerimaan negara, negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi kepentingan rakyatnya dengan melaksanakan pembangunan, untuk melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan dana pembangunan yang tidak sedikit dimana kebutuhan dana pembangunan tersebut setiap tahun semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah dan kebutuhan masyarakat, maka dari penjelasan diatas Suryadi mengemukakan bahwa penerimaan pajak merupakan sumber pembiayaan negara yang dominan baik untuk belanja rutin maupun pembangunan Suryadi, 2006 . . Untuk selanjutnya dalam penelitian ini menggunakan penagihan pajak sebagai ukuran kinerja kantor pajak. Penagihan pajak merupakan serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan surat teguran atau surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita. Mardiasmo 2011:125. Untuk mengatasi berbagai kendala perlu dilaksanakan tindakan penagihan yang mempunyai kekuatan hukum yang memaksa. Tindakan penagihan merupakan wujud upaya untuk mencairkan tunggakan pajak. Tindakan tersebut berupa penagihan pajak pasif melalui himbauan dengan menggunakan surat tagihan atau surat ketetapan pajak. Selanjutnya berupa penagihan pajak aktif yang meliputi penerbitan surat teguran, pemberitahuan surat paksa, melaksanakan penyitaan, serta menjual barang yang telah disita berdasarkan ketentuan yang diatur dalam UU No. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan UU No. 19 Tahun 2000 Nana Adriana, 2012. Masalah penagihan pajak secara teknis merupakan hal yang sulit untuk mengetahui perkembangan tunggakan pajak, serta kurangnya pengawasan dalam pembuatan surat teguran karena harus meneliti satu per satu Wajib Pajak yang menyebabkan tunggakan pajak berkurang sehingga menyulitkan pengawasan dalam penagihan aktif. Walaupun Sistem Informasi Pajak SIP disempurnakan menjadi sistem administrasi modern dengan Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak SI DJP belum bisa menjamin sebuah kesempurnaan Ernawati S:2009. Selain itu upaya yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatan penerimaan pajak dilakukan suatu pemeriksaan pajak . Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.123PMK.032006 tantang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan No.545KMK.042000 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak, bahwa pemeriksaan merupakan serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengelola data atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. Sedangkan yang melaksanakan pemeriksaan disebut pemeriksa pajak, yang adalah pegawai negeri sipil di lingkungan Jenderal pajak atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak, yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan pajak. Pemeriksaan pajak merupakan hak dari fiskus dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak, untuk melengkapi tugas-tugas fiskus dalam memberikan penyuluhan, pelayanan kepada Wajib Pajak. Pelaksanaan pemeriksaan tersebut adalah dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Selain itu, objek pemeriksaan pajak merupakan 3 aspek hukum atau ketentuan material dari Surat Pemberitahuan Wajib Pajak. Dengan menyadari betapa penting fungsi pemeriksaan di satu pihak, dan berbagai risiko dalam pelaksanaan pemeriksaan di lain pihak, pemerintah telah mengatur dan membuat rambu-rambu yang berkaitan dengan pemeriksaan pajak. Diana sari 2013:227 Tujuan pemeriksaan pajak berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan N0.545KMK.042000 adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka memberikan kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan kepada Wajib Pajak dan tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Berdasarkan konsep pemikiran yang dituangkan dalam latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian deng an maksud dan tujuan untuk mengetahui “Pengaruh Penagihan Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara Tahun 2010-2015 ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

1 3 1

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Bandung)

8 18 66

PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Study Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta) Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Study Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 1 16

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

1 4 21

Pengaruh Penagihan Pajak dengan Surat Paksa terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung).

0 0 15

Pengaruh Pemeriksaan Pajak PPh Pasal 25 Badan terhadap Penerimaan Pajak PPh Pasal 25 Badan pada Kantor Pelayanan Pajak Bandung Karees.

0 0 16

Pengaruh Proses Penagihan Pajak PPh Badan terhadap Peningkatan Pencairan Tunggakan Pajak PPh Badan: Survey pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung.

0 0 23

Pengaruh Pemeriksaan terhadap Tingkat Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bojonagara Bandung.

0 0 22

Perbandingan Penerimaan Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak Badan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pemeriksaan Lengkap (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara).

0 0 23