69
Lanjutan Tabel 4.11 Usulan Tindakan Perbaikan Untuk Kegagalan Karena Tingkat Kepadatan Teh Tidak Sama
2. Mesin 1. Setting mesin kurang
pas. 2.
Mesin macet. 1. Melakukan perawatan
berskala pada mesin
penimbang.
2. Memberikan pelumasan
secara berkala tanpa menunggu mesin menjadi
macet.
3. Memperbaiki mesin yang
settingnya tidak pas.
3. Metode 1. Instruksi kurang
jelas. 1. Memberikan pengarahan
pembungkusan yang baik agar tidak terjadi kecacatan.
2. Memberikan sanksi kepada
pekerja yang ceroboh.
4.4.3 Hasil analisis
a. Mesin merupakan faktor utama penyebab kecacatan produksi dikarenakan
kurangnya perbaikan dan pengawasan mesin. b.
Penerimaan bahan baku kurang hati-hati dan teliti. c.
Proses pengeleman kurang teliti sehingga lem menjadi tidak rapi. d.
Gudang penyimpanan kurang terjaga, menyebabkan barang yang disimpan menjadi membusuk akibat gudang bocor.
e. Pengamatan produk cacat kurang detail setiap hari produksi.
f. Control cacat tidak dapat dilakukan dengan baik oleh supervisor.
g. Skill dan kesadaran operator produk cacat kurang.
70
4.4.4 Tindakan perbaikan yang dilakukan
1. Pengawasan kualitas pada proses produksi mencakup pada mesin belong,
oven dan mesin pembungkusan di bagian awal proses. Pada proses produksi akan dilakukan pengecekan apakah mesin sudah siap dipakai,
disamping itu kotoran yang menempel pada mesin dibersihkan karena akan mengganggu jalannya produksi. Pengawasan mesin dilakukan secara
intensif dan terus menerus. Mesin-mesin tersebut dibersihkan dan diperbaiki setiap hari dan dilakukan pengujian mesin.
2. Bahan baku daun teh dan bunga melati yang diterima supplier dipilih yang
lebih teliti lagi agar mendapatkan mutu daun teh yang berkualitas. Pengaruh bahan baku yang digunakan untuk melaksanakan proses
produksi sangat besar sehingga kualitas produk akhir hampir seluruhnya ditentukan oleh mutu bahan baku yang digunakan. Bagi perusahaan yang
memproduksi suatu produk dimana karakteristik bahan baku yang baik yaitu daun teh muda tidak tua, tidak berlubang dan bunga melati tidak
terlalu basak atau kering. Bahan baku yang digunakan menjadi sangat penting di dalam perusahaan. Sedangkan bahan pembantu yang digunakan
yaitu kertas pembungkus teh, lem dan plastik untuk membungkus teh agra terhindar dari air. Untuk pengepakan teh wangi yang siap dipasarkan
semuanya harus cukup baik dan rapi juga tidak memiliki cacat yang berarti. Dengan demikian produk yang dihasilkan akan memenuhi
keinginan konsumen. 3.
Membuat check sheet pendataan produk cacat dan produk baik. Pendataan pembungkusan teh yang memenuhi syarat atau tidak cacat. Untuk teh yang
cacat atau tidak sesuai dengan kriteria akan dikembalikan lagi, jadi teh yang cacat akan dibuka dan diambil serbuk tehnya, kemudian akan
dibungkus lagi dengan etiket yang baru. Dengan cara tersebut perusahaan mengharapkan karyawan akan lebih berhati-hati dan ahli dalam
memperkirakan ukuran teh yang akan dibungkus berdasarkan jenis dan mesin yang digunakan atas pertanggungjawaban supervisor.
71
4. Supervisor bertanggungjawab terhadap produk cacat masing-masing
sebagai hasilnya dilaporkan kepada manajer produksi.
4.5 Pengawasan Bahan Baku, Proses Produksi dan Distribusi Agar