yang terjadi secara berulang-ulang hampir setiap tahun. Fenomena ini ditandai oleh melonjaknya harga pupuk ditingkat petani jauh di atas Harga Eceran
Tertinggi HET yang diterapkan pemerintah. Hal tersebut menjadi alasan petani untuk mengurangi 50 pemakaian pupuk anorganik.
Kendala kelangkaan pupuk anorganik yang dialami petani diperlukan transfer teknologi kepada petani untuk menggantikan pemakaian pupuk anorganik dan
beralih pada pupuk organik dan pupuk hayati. Pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung berbagai jenis mikroba. Pupuk hayati yang digunakan salah satunya
adalah pupuk hayati BMG Bio Max Grow. Pupuk hayati Bio Max Grow merupakan pupuk yang kandungan utamanya adalah makhluk hidup
mikroorganisme yang menguntungkan, baik bagi tanah maupun tanaman. Mikroorganisme tersebut dapat meningkatkan aktivitas mikroba endogenous juga
keberagaman mikroorganisme dalam tanah. Mikroorganisme di dalam pupuk miroba berfungsi sebagai pendekomposisi selulotik, penstransformasi unsur hara
dalam tanah, penghasil zat pengatur tumbuh ZPT, dan pengendali penyakit terutama penyakit yang menulai melalui tanah.
Melihat masalah di atas, diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung. Usaha yang dilakukan adalah dengan
penerapan teknologi budidaya yang memanfaatkan sumber daya sekitar, salah satunya dengan menggunakan pupuk pengganti atau pupuk alternatif yang murah
dan mudah didapatkan. Peneliti memilih penggunaan pupuk organik kotoran kambing dan pupuk hayati sebagai pupuk alternatif untuk meningkatkan produksi
dan hasil jagung.
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam pernyataan sebagai berikut:
1. Apakah pemberian pupuk kandang kambing dengan berbagai dosis dapat
mempengaruhi perbedaan pertumbuhan dan hasil jagung Zea mays L.? 2.
Apakah pemberian pupuk hayati dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jagung Zea mays L.?
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara dosis pupuk kandang kambing
dengan pupuk hayati dalam mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jagung Zea mays L.?
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan : 1.
Mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang kambing dengan berbagai dosis terhadap pertumbuhan dan hasil jagung Zea mays L..
2. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan
hasil jagung Zea mays L.. 3. Mengetahui pengaruh interaksi antara dosis pupuk kandang kambing dengan
pupuk hayati dalam mempengaruhi
pertumbuhan dan hasil
jagung Zea mays L..
1.3 Landasan Teori
Dalam rangka menyusun penjelasan teoritis terhadap pernyataan yang telah dikemukakan, maka penulis menggunakan landasan teori sebagai berikut :
Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah dalam kaitannya dengan perubahan sifat-sifat tanah,
yaitu sifat fisik, biologis, dan sifat kimia tanah. Melalui penambahan bahan organik, tanah yang tadinya berat menjadi berstruktur remah yang relatif lebih
ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi dapat diperbaiki dan tanah dapat menyerap air lebih cepat Hakim dkk., 1986.
Pengaruh bahan organik pada sifat kimia tanah dapat meningkatkan daya jerap kapasitas tukar kation KTK. Peningkatan KTK menambah kemampuan tanah
untuk menahan unsur-unsur hara. Unsur N, P, K, S diikat dalam bentuk organik atau dalam tubuh mikroorganisme, sehingga terhindar dari pencucian, kemudian
tersedia kembali Isroi, 2008. Secara umum, pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme. Bahan organik
merupakan sumber energi dan bahan makanan bagi mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. Mikroorganisme tanah saling berinteraksi dengan kebutuhannya
akan bahan organik menyediakan karbon sebagai sumber energi untuk tumbuh. Bahan organik yang digunakan salah satunya adalah yang berasal dari kotoran
kambing. Menurut Sutedjo 2002, kotoran kambing teksturnya berbentuk butiran bulat yang sukar dipecah secara fisik. Kotoran kambing dianjurkan untuk
dikomposkan dahulu sebelum digunakan hingga pupuk menjadi matang. Ciri-ciri kotoran kambing yang telah matang suhunya dingin, kering dan relatif sudah tidak
bau. Kotoran kambing memiliki kandungan K yang lebih tinggi dibanding jenis pupuk kandang lain. Pupuk ini sangat cocok diterapkan pada paruh pemupukan
kedua untuk merangsang tumbuhnya bunga dan buah. Pupuk hayati BMG Bio Max Grow adalah teknologi dalam bidang pupuk hayati
yang disebut dengan teknologi Agriculture Growth Promoting Inoculant AGPI yang di kembangkan oleh DR.Lukaman Gunarto melalui riset unggulan dan
berkesinambungan dan merupakan terobosan teknologi ramah lingkungan untuk peningkatan produksi pertanian, perkebunan, perikananpertambakan dan
peternakan secara efisien dan berkelanjutan. Penggunaan BMG dapat menghemat pemakaian pupuk kimia hingga 40–60 dan dapat meningkatkan hasil sekitar
20–50 . Cara pemakaiannya dirancang semudah dan sesederhana mungkin sehingga tidak merepotkan petani, cukup disemprotkan saja menggunakan
pengencer air atau di siramkan pada tajuk tanaman atau disaluran pemasukan air. Penggunaan pupuk hayati mempunyai manfaat yaitu memperbaiki sifat kimia,
fisika dan biologi tanah sehingga strukturnya sehat untuk menetralisir atau mengurai faktor penghambat yang menyebabkan unsur hara tanah terikat,
sehingga unsur hara tanah bersifat makro dan mikro menjadi tersedia bagi tanaman. Pupuk hayati tersebut mengandung enzim dan nutrisi mikroba dari
bahan yang diaktifkan secara biologi yaitu mikroba penambat nitrogen, pelarut pospor, perombak bahan organik dan hormon tumbuh yang diperlukan tanaman
pada tahap pertumbuhan paling kritis Goenadi, 2006.
Hara N, P dan K merupakan hara esensial bagi tanaman dan sekaligus menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Peningkatan dosis pemupukan N di
dalam tanah secara langsung dapat meningkatkan kadar protein N dan produksi tanaman jagung, tetapi pemenuhan unsur N saja tanpa P dan K akan menyebabkan
tanaman mudah rebah, peka terhadap serangan hama penyakit dan menurunnya kualitas produksi Rauf dkk., 2000. Pemupukan P yang dilakukan terus menerus
tanpa menghiraukan kadar P tanah yang sudah jenuh telah pula mengakibatkan menurunnya tanggap tanaman terhadap pemupukan P Goenadi, 2006 dan
tanaman yang dipupuk P dan K saja tanpa disertai N, hanya mampu menaikkan produksi yang lebih rendah Winarso, 2005.
Hasil penelitian Nursyamsi dkk. 2005, dosis pupuk NPK untuk tanaman jagung adalah 300 kgha Urea, 150 kgha SP36 dan 150 kgha KCl. Penelitian lain
menunjukkan untuk mencapai jagung pipilan kering antara 5,0–6,0 tonha diperlukan dosis pupuk 90–225 kgha N, 45–100 kgha P
2
O
5
, dan 50–120 kgha K
2
O Suprapto, 1999. Untuk fosfor P yang berperan penting dalam transfer energi di dalam sel tanaman, mendorong perkembangan akar dan
pembuahan lebih awal, memperkuat batang sehingga tidak mudah rebah, serta meningkatkan serapan N pada awal pertumbuhan. Unsur kalium K juga sangat
berperan dalam pertumbuhan tanaman misalnya untuk memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ tanaman Nurtika, 2009.
1.4 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori yang dikemukakan diatas, berikut akan disusun kerangka pemikiran sebagai penjelasan teoritis terhadap perumusan masalah.