Tujuan Integer Linear Programming Graf Definisi 6 Graf

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen operasi suatu industri penerbangan merupakan suatu permasalahan Operations Research yang kompleks. Secara umum, perusahaan dihadapkan pada berbagai persoalan dalam memenuhi permintaan calon penumpang dan upaya untuk memaksimumkan keuntungan. Misalnya, perusahaan harus memecahkan masalah menentukan rute armada dan jadwal penerbangan. Rute armada dan jadwal penerbangan adalah aktifitas penting dalam operasi perusahaan penerbangan. Keduanya sangat mempengaruhi efisiensi penggunaan pesawat, pembuatan jadwal, perawatan pesawat dan penjadwalan awak. Hal tersebut sangat penting bagi keuntungan perusahaan, tingkat pelayanan dan kemampuan bersaing di pasar. Untuk peningkatan efisiensi penggunaan pesawat, maka dikembangkan kerangka kerja untuk penjadwalan penerbangan dan rute penerbangan yang jumlahnya besar. Kerangka kerja ini tersusun dari beberapa model strategis yang memberi nilai pada rancangan jadwal, jumlah pesawat yang siap, biaya pesawat dan data lain yang digunakan sebagai masukan sehingga tercapai pemecahan untuk keuntungan maksimum. Proses penjadwalan penerbangan terdiri dari dua tahap yang saling bergantung, yaitu tahap pembuatan jadwal dan tahap evaluasi jadwal. Pada tahap pembuatan jadwal dikembangkan konsep jadwal berdasarkan perkiraan permintaan dan penguasaan pasar. Konsep jadwal tersebut diuji selama tahap evaluasi untuk kelayakan operasi, pertimbangan biaya dan performa. Pemeriksaan kelayakan pada tahap evaluasi terutama mencakup hal yang berkaitan dengan rute armada, ukuran armada, jadwal awak dan pengaturan perawatan. Proses penjadwalan penerbangan dilaksanakan dengan dua tahap tersebut sampai diperoleh jadwal yang diharapkan. Ada beberapa jenis model penjadwalan penerbangan yang dikembangkan, seperti model integer linear programming untuk penerbangan dengan waktu keberangkatan tetap Abara, 1989, model multikriteria untuk menentukan frekuensi penerbangan di bawah kondisi kompetitif Teodorovic dan Krcmar-Nozic, 1989, model mixed integer programming untuk rute penerbangan jauh Balakrishnan et al, 1990, model aliran jaringan multikomoditas untuk memecahkan daily aircraft routing and scheduling problem DARSP tanpa diketahui waktu keberangkatan Hane et al, 1995, model set partitioning type dan model aliran jaringan multikomoditas dengan kendala waktu untuk memecahkan masalah DARSP berdasarkan pada serangkaian penerbangan yang diketahui waktu keberangkatannya Desaulniers et al, 1997. Lingkup penelitian ini terbatas pada subjek dari rute penerbangan murni operasi jadwal penerbangan dengan Origin- Destination OD yang diketahui, berbagai jenis pesawat, ukuran armada dan yang berhubungan dengan biaya data. Walaupun proses penjadwalan dalam prakteknya berhubungan erat dengan pemeliharaan pesawat terbang dan proses penjadwalan awak kapal, proses ini umumnya dipisahkan untuk memudahkan pemecahan masalah. Model rute armada dan jadwal penerbangan diformulasikan sebagai integer network flow problem with side constraints NFPWS yang dikarakteristikan sebagai masalah NP-Complete Garey dan Johnson, 1979. Penelitian ini menggunakan teknik jaringan ruang-waktu dalam memformulasikan model untuk masalah rute armada dan jadwal penerbangan.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mempelajari model jaringan terintegrasi untuk membantu perusahaan penerbangan dalam penjadwalan dan rute penerbangan. II LANDASAN TEORI Untuk membuat model masalah rute armada dan jadwal penerbangan serta mencari solusinya diperlukan beberapa pemahaman teori seperti linear programming, integer linear programming, graf dan metode branch and bound untuk menyelesaikan masalah integer programming. Berikut ini akan dibahas satu persatu.

2.1 Linear Programming

Linear programming LP adalah suatu model optimasi dimana fungsi tujuannya mempunyai bentuk linear dan kendalanya memiliki bentuk persamaan atau pertidaksamaan linear. Pada tulisan ini, suatu LP mempunyai bentuk standar seperti yang didefinisikan sebagai berikut : Definisi 1 Bentuk Standar Suatu LP Suatu linear programming didefinisikan mempunyai bentuk standar: Minimumkan x c z T = Terhadap b Ax = ≥ x 1 dengan x dan c berupa vektor berukuran n, vektor b berukuran m, sedangkan A berupa matriks berukuran n m × , yang disebut juga sebagai matriks kendala. Nash Sofer, 1996

2.1.1 Solusi suatu Linear Programming

Untuk menyelesaikan suatu masalah Linear Programming LP, metode simpleks merupakan salah satu metode yang dapat menghasilkan solusi optimum. Metode ini mulai dikembangkan oleh Dantzig tahun 1947. Sejak perkembangannya, metode ini adalah metode yang paling umum digunakan untuk menyelesaikan LP, yaitu berupa metode iteratif untuk menyelesaikan masalah LP dalam bentuk standar. Pada linear programming 1, vektor x yang memenuhi kendala b Ax = disebut sebagai solusi LP 1. Misalkan matriks A dapat dinyatakan sebagai A = B N, dengan B adalah matriks berukuran m m × yang merupakan matriks yang elemennya berupa koefisien variabel basis dan N merupakan matriks yang elemennya berupa koefisien variabel nonbasis pada matriks kendala. Matriks B disebut matriks basis untuk LP. Berikut definisi matriks basis: Definisi 2 Matriks Basis Matriks B disebut matriks basis untuk LP 1 jika B adalah matriks tak singular, yaitu matriks yang determinannya tidak sama dengan nol. Garfinkel Nemhausher, 1972 Misalkan x dapat dinyatakan sebagai vektor ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = N B x x x , dengan x B adalah vektor variabel basis dan x N adalah vektor variabel nonbasis. Maka b Ax = dapat dinyatakan sebagai ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = N B x x N B Ax b Nx Bx N B = + = 2 karena B adalah matriks taksingular, maka B memiliki invers, sehingga dari 2 x B dapat dinyatakan sebagai : x B = B -1 b - B -1 Nx N 3 Definisi 3 Solusi Basis Solusi dari suatu linear programming disebut solusi basis jika memenuhi : x B = B -1 b, x N = 0 4 Garfinkel Nemhausher, 1972 Definisi 4 Solusi Fisibel Basis x disebut solusi fisibel basis jika x merupakan solusi basis dan ≥ x Nash Sofer, 1996 Ilustrasi solusi basis dan solusi fisibel basis dapat dilihat dalam contoh berikut: Contoh 1 Misalkan diberikan linear programming berikut : Minimumkan 2 1 3 2 x x z − − = terhadap 4 2 3 2 1 = + + − x x x 11 2 4 2 1 = + + − x x x 5 5 1 = + x x 5 , , , , 5 4 3 2 1 ≥ x x x x x Dari linear programming tersebut didapatkan : A = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − 1 1 1 2 1 1 1 2 , b = ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ 5 11 4 Misalkan dipilih T B x x x x 5 4 3 = dan T N x x x 2 1 = maka matriks basis ⎟ ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = 1 1 1 B Dengan menggunakan matriks basis tersebut, diperoleh T B b B x 5 11 4 1 = = − , T N x = 6 Solusi 6 merupakan solusi basis, karena solusi tersebut memenuhi kendala pada LP 5 dan kolom-kolom pada matriks kendala yang berkorespondensi dengan komponen taknol dari 6 yaitu B adalah bebas linear kolom yang satu bukan merupakan kelipatan dari kolom yang lain. Solusi 6 juga merupakan solusi fisibel basis, karena nilai- nilai variabelnya lebih dari atau sama dengan nol. ■ LP 1 dapat dinyatakan dalam x B dan x N sebagai berikut: Minimumkan N T N B T B x c x c z + = Terhadap b Nx Bx N B = + ≥ x dengan B c adalah koefisien variabel basis pada fungsi objektif, N c adalah koefisien variabel nonbasis pada fungsi objektif. Jika persamaan 3 disubstitusikan ke persamaan Z maka akan didapat : N T N n T B x c Nx B b B c z + − = − − 1 1 N T B T N T B x N B c c b B c z 1 1 − − − + = Jika didefinisikan B T T T B c B B c y − − = = 1 maka z dapat dinyatakan dalam y : N T T N T x N y c b y z − + = 7 Vektor y disebut vektor simplex multiplier. Untuk suatu solusi basis = N x dan b B b x B 1 ˆ − = = , maka b B c z T B 1 ˆ − = . Notasi zˆ adalah notasi untuk z optimal. Koefisien j cˆ disebut reduced cost dari x j dengan j cˆ adalah elemen dari vektor b B c c c T B T N T N 1 ˆ − − = . Reduced cost adalah penambahan nilai fungsi objektif jika suatu variabel nonbasis dijadikan variabel basis artinya menjadi solusi taknol pada suatu linear programming. Maka z dapat dinyatakan sebagai N T N x c z z ˆ ˆ + = .

2.1.2 Penyelesaian Linear Programming

dengan algoritma simpleks Solusi suatu linear programming dapat diketahui optimal atau tidak untuk LP tersebut melalui algoritma sebagai berikut: • Tes Keoptimalan Vektor 1 − = B c y T B dihitung, kemudian dapat dihitung pula nilai reduced cost b y c c T T N T N − = ˆ . Jika ˆ ≥ T N c maka solusi yang diperoleh adalah solusi optimal. Jika ˆ T N c , pilih variabel x t yang memenuhi ˆ t c sebagai entering variable yaitu variabel x t yang akan masuk ke dalam basis. • Langkah tertentu t Hitung t t A B A 1 ˆ − = , yaitu koefisien kendala yang berhubungan dengan entering variable ke t. Tentukan indeks s pada kolom kendala yang berhubungan dengan entering variable yang memenuhi ⎭ ⎬ ⎫ ⎪⎩ ⎪ ⎨ ⎧ ≤ ≤ = ˆ : ˆ ˆ 1 min ˆ ˆ , , , t i t i t s s a a i b m i a b . 8 Memilih indeks dengan cara tersebut disebut dengan minimum ratio test. Variabel yang menjadi leaving variable variabel yang akan keluar dari basis, tergantikan oleh entering variable dan pivot entry adalah variabel yang berhubungan dengan t s a , ˆ . Jika ˆ , ≤ t i a , 1 m i ≤ ≤ , untuk semua i, maka masalah LP disebut unbounded. • Pivot Update matriks basis B dan vektor basis x B . Kembali ke tes keoptimalan. Berikut contoh penggunaan algoritma simpleks : Contoh 2 Misalkan diberikan linear programming 5 seperti pada Contoh 1, maka dengan menggunakan algoritma simpleks akan diperoleh solusi : , 6 , 8 , 5 5 4 3 2 1 = = = = = x x x x x dengan 34 − = z lihat Lampiran 1.

2.2 Integer Linear Programming

Model Integer Linear Programming ILP atau disebut juga Integer Programming IP, adalah suatu model linear programming dengan variabel yang digunakan berupa bilangan bulat integer. Jika semua variabel harus berupa integer, maka masalah tersebut disebut pure integer programming. Jika hanya sebagian yang harus integer, maka disebut mixed integer programming. IP dengan semua variabelnya harus bernilai 0 atau 1 disebut 0-1 IP. Definisi 5 Linear Programming Relaksasi LP-relaksasi dari suatu IP merupakan linear programming yang diperoleh dari IP tersebut dengan menghilangkan kendala integer atau kendala 0-1 pada variabelnya. Winston, 1995

2.3 Graf Definisi 6 Graf

Suatu graf adalah pasangan terurut V,E, dengan V himpunan takkosong dan hingga dan E adalah himpunan pasangan takterurut yang menghubungkan elemen-elemen V dan dinotasikan dengan E V G , = . Elemen V dinamakan simpul vertexnode, dan elemen E dinamakan sisi edge, dinotasikan sebagai { } j i, , yaitu sisi yang menghubungkan simpul i dengan simpul j, dengan V j i ∈ , . Foulds, 1992 Ilustrasi graf dapat dilihat pada Contoh 3 berikut: Contoh 3 G : Gambar 1. Graf G = V, E. Pada Gambar 1, { } 5 4 3 2 1 , , , , v v v v v V = dan { } { } { } { } { } { 4 3 5 2 3 2 5 1 2 1 , , , , , , , , , v v v v v v v v v v E = { } { }} 5 4 5 3 , , , v v v v . Definisi 7 Digraf Digraf directed grafgraf berarah adalah pasangan terurut V, A dengan V adalah himpunan takkosong dan hingga, dan A adalah himpunan pasangan terurut dari elemen-elemen di V. Elemen dari A disebut sisi berarah arc dan dituliskan sebagai j i, dengan V j i ∈ , . Foulds, 1992 Ilustrasi digraf dapat dapat dilihat pada Contoh 4 berikut : Contoh 4 G’ : Gambar 2. Digraf , A V G = . Pada Gambar 2, digraf G’ memiliki { } 5 4 3 2 1 , , , , v v v v v V = dan { , , , , , , , , , , 4 3 5 2 3 2 5 1 2 1 v v v v v v v v v v A = } 5 4 5 3 , , , v v v v . Definisi 8 Walk Suatu walk pada graf E V G , = adalah suatu barisan simpul dan sisi dari G dengan bentuk { } { } { } n n n v v v v v v v v v , , ,..., , , , , , 1 3 2 2 2 1 1 − , atau ditulis dengan ringkas : n v v v ,..., , 2 1 atau n v v v ,..., , 2 1 . Walk tersebut menghubungkan simpul 1 v dengan n v . Foulds, 1992 Definisi 9 Path Path pada suatu graf G adalah suatu walk dengan semua simpulnya berbeda. Foulds, 1992 Berikut diberikan ilustrasi dari walk dan path. Pada graf G yang terdapat pada Gambar 1 salah satu contoh walk adalah 3 4 5 2 1 , , , , v v v v v . Sedangkan 4 5 2 1 , , , v v v v adalah salah satu contoh path. Definisi 10 Cycle Suatu cycle pada graf E V G , = atau digraf , A V G = adalah suatu path yang dimulai dan diakhiri oleh simpul yang sama dan terdiri atas sedikitnya tiga simpul yang berbeda pada graf E V G , = atau dua simpul yang berbeda pada digraf , A V G = . Cycle disebut juga path tertutup. Foulds, 1992 v 1 v 5 v 4 v 1 v 5 v 4 v 2 v 3 v 2 v 3 Definisi 11 Sisi Berarah Menjauhi atau Mendekati, Suksesor dan Predesesor Misalkan diberikan digraf A V D , = . Jika A v v a j i ∈ = , maka sisi berarah ini dikatakan menjauhi i v dan mendekati j v . Simpul i v disebut predesesor bagi simpul j v , simpul j v disebut suksesor bagi simpul i v . Foulds, 1992 Definisi tersebut dapat digambarkan dalam digraf seperti berikut : Gambar 3. Sisi berarah menjauhi atau mendekati, suksesor, dan predesesor. Definisi 12 Graf Berbobot Suatu graf E V G , = atau digraf A V D , = dikatakan berbobot jika terdapat fungsi ℜ → E w : atau ℜ → A : ϑ dengan ℜ himpunan bilangan real yang memberikan bobot pada setiap elemen E atau A. Foulds, 1992 Ilustrasi graf berbobot dapat dilihat pada Contoh 5 berikut: Contoh 5 Misalkan diberikan ℜ → A w : untuk graf berbobot L A V G ∪ = , pada Gambar 4, maka wv 4 ,v 5 atau secara ringkas ditulis . 3 , , 2 , 1 3 5 3 2 2 1 4 3 5 1 4 5 = = = = = − = v v v v v v v v v v v v w w w w w w G : Gambar 4. Graf berbobot L A V G ∪ = , . Terdapat kasus khusus dari graf berbobot yaitu network. Beberapa konsep dalam network : Definisi 13 Source Source adalah suatu simpul dengan tidak ada sisi berarah yang mendekati simpul tersebut. Foulds, 1992 Definisi 14 Sink Sink adalah suatu simpul sehingga tidak ada sisi berarah yang menjauhi simpul tersebut. Foulds, 1992 Definisi 15 Network Network adalah suatu digraf yang mempunyai tepat satu source dan satu sink. Foulds, 1992

2.4 Metode Branch and Bound umtuk