Metode Branch and Bound umtuk

Definisi 11 Sisi Berarah Menjauhi atau Mendekati, Suksesor dan Predesesor Misalkan diberikan digraf A V D , = . Jika A v v a j i ∈ = , maka sisi berarah ini dikatakan menjauhi i v dan mendekati j v . Simpul i v disebut predesesor bagi simpul j v , simpul j v disebut suksesor bagi simpul i v . Foulds, 1992 Definisi tersebut dapat digambarkan dalam digraf seperti berikut : Gambar 3. Sisi berarah menjauhi atau mendekati, suksesor, dan predesesor. Definisi 12 Graf Berbobot Suatu graf E V G , = atau digraf A V D , = dikatakan berbobot jika terdapat fungsi ℜ → E w : atau ℜ → A : ϑ dengan ℜ himpunan bilangan real yang memberikan bobot pada setiap elemen E atau A. Foulds, 1992 Ilustrasi graf berbobot dapat dilihat pada Contoh 5 berikut: Contoh 5 Misalkan diberikan ℜ → A w : untuk graf berbobot L A V G ∪ = , pada Gambar 4, maka wv 4 ,v 5 atau secara ringkas ditulis . 3 , , 2 , 1 3 5 3 2 2 1 4 3 5 1 4 5 = = = = = − = v v v v v v v v v v v v w w w w w w G : Gambar 4. Graf berbobot L A V G ∪ = , . Terdapat kasus khusus dari graf berbobot yaitu network. Beberapa konsep dalam network : Definisi 13 Source Source adalah suatu simpul dengan tidak ada sisi berarah yang mendekati simpul tersebut. Foulds, 1992 Definisi 14 Sink Sink adalah suatu simpul sehingga tidak ada sisi berarah yang menjauhi simpul tersebut. Foulds, 1992 Definisi 15 Network Network adalah suatu digraf yang mempunyai tepat satu source dan satu sink. Foulds, 1992

2.4 Metode Branch and Bound umtuk

menyelesaikan masalah Integer Programming Dalam penulisan karya ilmiah ini, untuk memperoleh solusi optimal dari masalah IP digunakan software Lingo 8.0 yaitu sebuah program yang didesain untuk membangun dan menentukan solusi model linear, nonlinear dan optimisasi integer menjadi lebih cepat, mudah dan lebih efisien dengan prinsip pemecahannya berdasarkan metode branch and bound. Prinsip dasar metode branch and bound adalah memecah daerah fisibel dari masalah LP-relaksasi dengan membuat subproblem- subproblem. Daerah fisibel linear programming adalah daerah yang memenuhi semua kendala linear programming. • Branch Membuat partisi daerah solusi kedalam subproblem. Tujuannya untuk menghapus daerah solusi yang tidak fisibel. Hal ini dicapai dengan menentukan kendala yang penting untuk menghasilkan solusi IP, secara tidak langsung titik integer yang tidak fisibel terhapus. Dengan kata lain, hasil pengumpulan dari subproblem-subproblem yang lengkap menunjukkan setiap titik integer yang fisibel dari masalah asli. Karena sifat alami partisi itu, maka dinamakan Branching. ● Bound Asumsikan masalahnya merupakan tipe maksimisasi, nilai objektif yang optimal untuk setiap subproblem dibuat dengan membatasi percabangan dengan batas atas dari nilai objektif yang dihubungkan dengan sembarang nilai integer yang fisibel. Hal ini sangat penting untuk mengatur dan menempatkan solusi optimum. Operasi ini yang menjadi alasan dinamakan Bounding. Taha, 1975 v 1 v 5 v 4 v 2 v 3 2 -1 3 2 v i v j Metode branch and bound pencabangan dan pembatasan dimulai dengan menyelesaikan LP-relaksasi dari integer programmingnya. Jika sudah diperoleh semua variabel keputusan solusi optimal integer, maka solusi tersebut juga merupakan solusi optimal IP. Jika tidak, maka akan dilakukan pencabangan dan penambahan batasan pada LP-relaksasinya, kemudian diselesaikan. Contoh 6 Misalkan diberikan integer programming berikut : Maksimumkan 2 1 5 8 x x z + = terhadap 6 2 1 ≤ + x x 45 5 9 2 1 ≤ + x x , 2 1 ≥ x x integer x x 2 1 , 9 Gambar 5. Daerah fisibel untuk LP-relaksasi dari IP9. Ket : ● = solusi fisibel untuk IP ■ = solusi optimal untuk LP-relaksasi Solusi optimal LP-relaksasinya adalah 75 , 3 1 = x , 25 , 2 2 = x dengan 25 , 41 = z . Karena nilai optimal untuk IP ≤ nilai optimal untuk LP-relaksasi masalah maksimisasi, maka nilai optimal LP-relaksasi merupakan batas atas untuk nilai optimal IP. Gambar 6. Daerah fisibel untuk subproblem 2 dan subproblem 3 dari IP9. Langkah berikutnya adalah mempartisi daerah fisibel LP-relaksasi lihat Gambar 6 menjadi dua bagian berdasarkan pada variabel yang masih dalam bentuk pecahan. Karena dua variabel diatas bukan integer, maka dipilih salah satu variabel untuk dasar pencabangan. Misalkan disini dipilih 1 x . Jika masalah LP-relaksasi diberi nama Subproblem 1, maka pencabangan tersebut menghasilkan dua subproblem, yaitu : • Subproblem 2 : Subproblem 1 ditambah kendala 4 1 ≥ x . • Subproblem 3 : Subproblem 1 ditambah kendala 3 1 ≤ x . Dari gambar 6 terlihat bahwa setiap titik solusi fisibel dari IP 9 termuat dalam daerah fisibel subproblem 2 atau subproblem 3. Juga setiap subproblem ini saling lepas. Subproblem 2 dan subproblem 3 ini dikatakan dicabangkan atas 1 x . Sekarang dipilih subproblem yang belum diselesaikan. Misalkan dipilih subproblem 2, kemudian diselesaikan dengan menggunakan metode simpleks, sehingga diperoleh solusi optimal untuk subproblem 2 ini adalah 4 1 = x , 8 , 1 2 = x dengan 41 = z . Karena solusi optimal subproblem 2 bukan solusi integer, maka pilih pencabangan pada subproblem 2 atas 2 x , sehingga diperoleh dua subproblem lagi. • Subproblem 4 : Subproblem 2 ditambah kendala 2 2 ≥ x . 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 1 x 2 x 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 1 x 2 x • Subproblem 5 : subproblem 2 ditambah kendala 1 2 ≤ x . Sekarang, subproblem yang belum diselesaikan adalah subproblem 3, 4 dan 5. Pilih salah satu subproblem, misalnya dengan aturan LIFO Last In First Out. Dengan aturan ini berarti pilih subproblem 4 atau subproblem 5. Karena subproblem 4 takfisibel, maka subproblem 4 tidak dapat menghasilkan solusi optimal. Tinggal subproblem 3 dan 5. Aturan LIFO membuat kita memilih subproblem 5 kemudian diperoleh solusi optimalnya 44 , 4 1 = x , 1 2 = x dengan 556 , 40 = z . Demikian seterusnya, sehingga dilakukan pencabangan lagi atas 1 x , sehingga diperoleh: • Subproblem 6 : Subproblem 5 ditambah kendala 5 1 ≥ x . • Subproblem 7 : Subproblem 5 ditambah kendala 4 1 ≤ x . Misalkan dipilih subproblem 7 dan kemudian diselesaikan sehingga diperoleh solusi optimal 4 1 = x , 1 2 = x dengan 37 = z . Karena solusi ini sudah berupa integer, maka solusi ini merupakan calon solusi candidate solution untuk solusi optimal IP 9. Dengan demikian nilai optimal subproblem 7 yaitu 37 merupakan batas bawah dari nilai optimal IP 9 dan diberi notasi LB = 37. Subproblem yang belum diselesaikan tinggal subproblem 6 dan 3, sehingga dengan aturan LIFO dipilih subproblem 6 dengan solusi optimalnya 5 1 = x , 2 = x dengan 40 = z . Ini juga merupakan candidate solution untuk IP 9 dan nilai batas bawah LB berubah menjadi LB = 40. Tinggal subproblem 3 yang harus diselesaikan dan diperoleh solusi optimalnya adalah 3 2 1 = = x x dengan 39 = z . Karena subproblem 3 tidak dapat menghasilkan nilai optimal yang lebih baik dari LB = 40, maka subproblem 3 tidak dicabangkan lagi fathomed dan disini diberi tanda × perhatikan Gambar 7. Demikian dilakukan dengan cara serupa sehingga diperoleh pencabangan keseluruhan yang diperlihatkan pada gambar 8. Dengan cara ini diperoleh solusi optimal untuk IP 9 adalah 5 1 = x , 2 = x dengan 40 = z . Perlu diperhatikan bahwa situasi dimana subproblem dihentikan pencabangannya fathomed antara lain adalah : subproblemnya takfisibel seperti subproblem 4 pada IP 9, subproblem tersebut menghasilkan solusi optimal dengan semua variabelnya integer, atau nilai optimal subproblem tersebut tidak lebih bagus dari batas bawah untuk masalah maksimisasi atau batas atasnya untuk masalah minimisasi. ________________________________________________________ Gambar 7. Metode branch and bound dengan subproblem yang tidak dicabangkan lagi. SUBPROBLEM 1 75 , 3 1 = x , 25 , 2 2 = x , 25 , 41 = z SUBPROBLEM 3 SUBPROBLEM 2 4 1 = x , 8 , 1 2 = x , 41 = z SUBPROBLEM 5 SUBPROBLEM 4 TAK FISIBEL t = 1 4 1 ≥ x 3 1 ≤ x t = 2 2 2 ≥ x 1 2 ≤ x t = 3 × Gambar 8. Pencabangan keseluruhan pada metode branch and bound. _____________________________________________________________________ III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH RUTE DAN JADWAL PESAWAT UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PENUMPANG Teknik jaringan ruang-waktu time-space network digunakan untuk membuat model penjadwalan dan rute penerbangan dengan tujuan memaksimumkan keuntungan perusahaan penerbangan. Model ini membangun manajemen optimal dari pesawat dan pergerakan penumpang dalam jaringan dari penerbangan langsung dan berbagai penerbangan. Teknik jaringan ini dibagi menjadi dua, yaitu jaringan aliran ruang- waktu armada dan jaringan aliran ruang- waktu penumpang. Berikut ini adalah penjelasannya. 3.1 Jaringan Aliran Ruang-Waktu Armada The fleet-flowtime-space network Jaringan aliran ruang-waktu armada digunakan untuk memformulasikan masalah berbagai rute penerbangan dan jadwal penerbangan. Tiap jaringan network menunjukkan satu tipe khusus pergerakan potensial dengan periode waktu dan lokasi airport tertentu, ditunjukkan pada Gambar 9. Sumbu horizontal menunjukkan lokasi airport; sumbu vertikal menunjukkan durasi waktu. Node dan arc adalah dua komponen penting pada jaringan. Suatu node menunjukkan suatu airport pada waktu tertentu, sedangkan arc menunjukkan aktivitas, seperti penerbangan, landasan, atau tinggal semalaman overnight stay. Aliran arc menunjukkan aliran pesawat pada jaringan. Tiga jenis arc dijelaskan sebagai berikut. 3.1.1 Flight leg arc Flight leg arc menunjukkan suatu penerbangan antara dua airport yang berbeda. Sebagai contoh yaitu pada Gambar 9, flight leg arc ditunjukkan oleh nomor 1. Salah satu contohnya adalah ada penerbangan dari airport 1 pada pukul 01:00 sampai ke airport 2 pada pukul 02:00. Biaya penerbangan adalah biaya arc pada jaringan. Upperbound dari aliran arc adalah satu, artinya bahwa penerbangan dapat dilayani paling banyak sekali. Lowerbound dari aliran arc adalah nol, menunjukkan bahwa tidak ada pesawat yang melayani penerbangan. SUBPROBLEM 1 75 , 3 1 = x , 25 , 2 2 = x , 25 , 41 = z SUBPROBLEM 3 3 2 1 = = x x , 39 = z , LB = 40 SUBPROBLEM 2 4 1 = x , 8 , 1 2 = x , 41 = z SUBPROBLEM 5 44 , 4 1 = x , 1 2 = x , 556 , 40 = z SUBPROBLEM 4 TAK FISIBEL t = 1 4 1 ≥ x 3 1 ≤ x t = 2 2 2 ≥ x 1 2 ≤ x t = 3 × SUBPROBLEM 7 4 1 = x , 1 2 = x , 37 = z candidate solution SUBPROBLEM 6 5 1 = x , 2 = x , 40 = z candidate solution t = 5 t = 6 × 5 1 ≥ x 4 1 ≤ x t = 7 × 3.1.2 Ground arc Suatu ground arc menggambarkan lamanya pesawat tinggal di airport dalam time window. Time window adalah jangka waktu yang telah ditentukan atau disebut juga dengan kendala waktu. Sebagai contoh yaitu pada Gambar 9, ground arc ditunjukkan oleh nomor 2. Salah satu contohnya adalah ada pesawat yang tinggal di airport 2 dari pukul 02:00 sampai pukul 03:00. Pukul 02:00 sampai pukul 03:00 disebut dengan time window. Biaya arc merupakan biaya yang terjadi untuk menempatkan satu pesawat di airport dalam time window. Upperbound dari aliran arc adalah kapasitas yang sesuai atau tanpa batas, jika kapasitas besar, menunjukkan jumlah maksimum pesawat yang dapat ditampung di airport selama time window. Lowerbound dari aliran arc adalah nol, menunjukkan bahwa tidak ada pesawat yang ditampung di airport pada time window. 3.1.3 Cycle arc Sebuah cycle arc berfungsi untuk menunjukkan kontinuitas antara dua periode jangka waktu perencanaan berurut. Menghubungkan akhir periode pertama dengan awal periode kedua untuk masing- masing airport. Sebagai contoh yaitu pada Gambar 9, cycle arc ditunjukkan oleh nomor 3. Salah satu contohnya adalah ada pesawat yang tinggal di airport 1 dari pukul 24:00 pada hari pertama sampai pukul 00:00 pada hari berikutnya. Pukul 24:00 pada hari pertama disebut akhir periode pertama. Sedangkan pukul 00:00 pada hari berikutnya disebut awal periode kedua. Aliran arc upperbound dan lowerbound dari aliran arc seperti halnya biaya arc adalah sama pada ground arc. _____________________________________________________________________ Gambar 9. Jaringan aliran ruang-waktu armada.

3.2 Jaringan Aliran Ruang-Waktu Penumpang