Tujuan Penelitian Rumusan Masalah

siswa-materi HD, hubungan pedagogis guru-siswa HP. Hubungan guru-siswa- materi tersebut telah dijelaskan oleh Suryadi dalam konsep metapedadidaktik. Metapedadidaktik dapat diartikan sebagai kemampuan guru untuk : 1 memandang komponen-komponen segitiga didaktis yang dimodifikasi yaitu ADP, HD, dan HP sebagai satu kesatuan yang utuh, 2 mengembangkan tindakan sehingga tercipta situasi didaktis dan pedagogis yang sesuai kebutuhan siswa, 3 mengidentifikasi serta menganalisis respon siswa sebagai akibat tindakan didaktis maupun pedagogis yang dilakukan, 4 melakukan tindakan didaktis dan pedagogis lanjutan berdasarkan hasil analisis respon siswa menuju pencapaian target pembelajaran. Gambar 2.1. Metapedadidaktik dilihat dari sisi ADP, HD, dan HP Metapedadidaktik terdiri dari tiga komponen yang saling terintegrasi, diantaranya: 1 kesatuan yang berkenaan dengan kemapuan guru untuk memandang sisi-sisi segitiga didaktis yang dimodifikasi sebagai suatu yang utuh dan berkaitan erat, 2 fleksibelitas yang berkenaan dengan penyesuaian antisipasi yang sudah disiapkan dengan situasi didaktis dan situasi pedagogis yang terjadi, dan 3 koherensi yang berkenaan dengan aspek pertalian logis yang harus diperhatikan guru dari setiap situasi didaktis, yang senantiasa berkembang sehingga proses pembelajaran dapat mengarah pada pencapaian hasil belajar yang optimal. Berdasarkan uraian diatas, desain didaktis merupakan suatu rancangan kegiatan pembelajaran, yang dirancang berdasarkan hasil analisis terhadap hubungan guru dengan siswa sesuai dengan situasi pedagogis, siswa dengan materi sesuai dengan situasi didaktis serta guru dengan materi sesuai dengan didaktis dan pedagogis. Desain didaktis ini dirancang untuk dapat mengurangi munculnya hambatan belajar.

B. Metode Socrates

Metode Socrates Socrates Method, yaitu suatu cara menyajikan materi pelajaran, dimana siswa dihadapkan dengan suatu deretan pertanyaan-pertanyaan, yang dari serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa dapat menemukan jawabannya, atas dasar kecerdasannya dan kemampuannya sendiri. Dasar filsafat metode Socrates adalah pandangan dari Socrates, bahwa pada tiap individu siswa terdapat potensi untuk mengetahui kebenaran dan kebaikan serta kesalahan, berikut ini langkah-langkah metode Socrates yaitu : 1. Menyiapkan deretan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa, dengan memberi tanda atau kode-kode tertentu yang diperlukan . 2. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan siswa diharapkan dapat menemukan jawabannya yang benar . 3. Jika pertanyaan yang diajukan itu terjawab oleh siswa, maka guru dapat melanjutkan atau mengalihkan pertanyaan berikutnya hingga semua soal dapat selesai terjawab oleh siswa. 4. Jika pada setiap soal pertanyaan yang diajukan ternyata belum memenuhi tujuan, maka guru hendaknya mengulangi kembali pertanyaan tersebut.