Sistem Akuntansi untuk Persediaan pada PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal

(1)

PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL

Oleh :

HERLINA PURBA 122102140

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : HERLINA PURBA

NIM : 122102140

PROGRAM STUDI : DIPOLMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM AKUNTANSI UNTUK

PERSEDIAAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL

Tanggal : …………. DosenPembimbingTugasAkhir

(Iskandar Muda.SE, M.Si, Ak) NIP. 19760705 200212 1 002

Tanggal : ………… Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal : ……… Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

(Prof. Dr. AzharMaksum, M.Ec, Ac, Ak, CA) NIP. 19560407 19 8002 1001


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : HERLINA PURBA

NIM : 122102140

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM AKUNTANSI UNTUK PERSEDIAAN

PADA PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL

Medan, Agustus 2015

HERLINA PURBA Nim 1221021140


(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dan Bunda Maria yang selalu mengabulkan segala doa-doa penulis karena atas berkat, rahmat dan kehendakNya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Sistem Akuntansi untuk Persediaan pada PDAM

Tirtanadi Cabang Sunggal”, yang mana merupakan suatu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak mungkin penulis dapat menyelesaikannya tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materil. Untuk itu dari lubuk hati yang paling dalam, penulis menghaturkan rasa hormat dan ucapan terimakasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya , kepada semua pihak yang terlibat.

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak. CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs.Rustam,M.Si,Ak.CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Chairul Nazwar, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Departemen Dipolma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Iskandar Muda. SE, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(5)

ii

5. Bapak/Ibu Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi perkuliahan.

6. Bapak Drs.Parlindungan Siregar, PIA, M.Si selaku Kadiv. SDM Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan riset/survey dalam memperoleh data dalam penulisan Tugas Akhir ini.

7. Bapak Humakar Ritonga, SE, selaku Kepala Cabang PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan riset/survey dalam memperoleh data dalam penulisan ini Tugas Akhir ini.

8. Ibu Hj.Betty.M, selaku Kabag Umum dan Personalia PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan riset/survey dalam memperoleh data dalam penulisan ini Tugas Akhir ini.

9. Ibu Arus Tarigan, SE, selaku Kabag Pemasaran PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan riset/survey dalam memperoleh data dalam penulisan ini Tugas Akhir ini.

10.Teristimewa untuk kedua Orang Tuaku tercinta, Ayahanda Polin Purba dan Ibundaku Suntiara Simamora, yang telah membesarkan dan mendidik serta memberikan bimbingan, dorongan,semangat,nasihat,dan doa disetiap waktu, dan mereka adalah segalanya bagi penulis, sumber motivasi dan insipirasi, karena selamanya mereka tidak tergantikan. Doa serta dukungan mereka baik moril maupun materil yang luar biasa besar buat penulis yang dapat menyelesaikan pendidikan padapada Fakultas Ekonomi Program Diploma III Akuntansi Sumatera Utara


(6)

iii

11.Keluargaku Tercinta, Abangku Bapak Rodo, Burju, Serdas, Jhon, Allijon, serta Kakakku Sartika, Mama Chyntia dan Adikku yang paling kecil Jellita Purba, terima kasih telah memberikan semangat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

12.Sahabatku Ayu Sartika Purba, Sri Dama Yanti dan Sagita Emdamena terima kasih atas hari-hari yang telah kita lalui bersama sampai saat ini dan teman-teman seperjuangan Jurusan D3 Akuntansi ’12 Khususnya Group C.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengaharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan mamfaat dan masukan bagi pembaca sehinga dapat membantu penulisan Tugas Akhir lainnya

Medan, Agustus 2015 Penulis


(7)

iv DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat ... 3

1. Tujuan Penelitian ... 3

2. Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei/Observasi ... 5

2. Rencana Isi ... 6

BAB II PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL ... 7

A. Sejarah Singkat ... 7

B. Struktur Organisasi ... 11

C. Job Description ... 13

D. Jaringan Usaha ... 21


(8)

v

F. Rencana Usaha... 23

BAB III SISTEM AKUNTANSI UNTUK PERSEDIAAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL ... 25

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 25

B. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan ... 26

1. Pengertian Persediaan ... 26

2. Jenis-jenis Persediaan ... 28

C. Metode Pencatatan Persediaan ... 30

D. Siklus Persediaan Akuntansi ... 34

E. Penilaian Persediaan Barang ... 36

F. Penyajian Persediaan Dalam Catatan Gudang ... 37

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

A. KESIMPULAN ... 40

B. SARAN ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42


(9)

vi

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1. Logo PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal ... 9 2.2. Struktur Organisasi PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal ... 12


(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

3.1 Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Barang ... 43 3.2 Laporan Stok Barang... 47


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

E. Latar Belakang Masalah

Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna mengahasilkan informasi yang bermamfaat untuk merencanakan, mengandalikan, mengoperasikan bisnis. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem informasi akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai.

Sistem informasi yang disusun harus harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem informasi harus dapat membantumenjaga keamanan harta milik perusahaan. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berartibahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal.

Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur yang secara continue diperoleh atau diproduksi dan dijual untuk menghasilkan laba. Sebagian besar sumber daya perusahaan sering di investasikan dalam bentuk barang-barang yang dibeli atau diproduksi. Perusahaan yang bergerak dibidang industri dan perdagangan selalu berhubungan dengan persediaan, karena persediaan adalah unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan. Akuntansi persediaan harus dilalakukan sebaik mungkin agar perusahaan tidak mengalami


(13)

hambatan dan gangguan dalam operasi. Apabila persediaan akhir dicatat terlalu besar akan mengakibatkan laba yang besar pada periode tersebut, persediaan awal yang semakin besar sehingga laba semakin kecil pada periode berikutnya.

Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan untuk mencapai kemakmuran dengan cara mencapai laba yang maksimal dalam kegiatan operasinya. Dengan demikian untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mengetahui, bangaimana prosedur barang yang diterima dan barang dikeluarkan, agar barang yang dihasilkan oleh suatu perusahaan bisa sampai kepada para konsumen.Perusahaan bertangung jawab untuk memasarkan produknya, oleh kaerna itu sangat penting dan menentukannya peranan penerimaan dan pengeluaran persediaan barang.

Apabila tidak dilaksanakanya prosedur penerimaan dan pengeluaran persediaan barang yang baik dan benar, maka prusahaan akan mengalami terjadinya kecurangan maupan kerusakan barang dalam penerimaan maupun pengeluaran dan pencurian yang menguntungkan bagi pihak internal. Berdasarkan alasan diatas, maka penulis tertarik untuk menuangkan ke dalam tugas akhir dengan judul “Sistem Akuntansi untuk persediaan pada PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Medan.”

F. Rumusan Masalah

Setiap perusahaan pasti selalu ada saja masalah yang dihadapi, ini dapat dilihat dari banyaknya suatu kegiatan yang dilakukan saat mengerjakan suata pekerjaan dan dapat dilihat dari pola manusianya dilihat dari sudut pandang


(14)

3

keanekaragaman perilaku manusia, maka dapat dikatakan masalh yang akan timbul dalam kegiatan perusahaan.

Rumusan masalah yang akan diuraikan adalah “Apakah sistem akuntansi persediaan yang digunakan oleh PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Medan telah memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah? ”

G. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dapat diperoleh dari penelitian yaitu :

a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis dalam menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. b. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi untuk persediaan pada

PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Medan telah memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah .

c. Untuk mengetahui metode pencatatan dan penilaian persediaan pada PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Medan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yaitu : a. Bagi Penulis

Sebagai bahan masukan untuk menambah dan mengembangkan pegetahuan penulis mengenai sistem akuntansi persediaan.


(15)

b. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pemikiran bagi perusahaan dalam mengatasi kelemahan dan kekurangan perusahaan.

c. Bagi Pembaca

Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti berikutnya untuk menyempurnakan penelitian pada topik yang sama agar hasil peelitian menjadi lebih baik pada masa yang akan datang.

H. Rencana Penulisan

Adapun rencana penulisan terdiri dari jadwal survey/observasi dan sistematika penulisan.

1. Jadwal Survei/Observasi

Adapun jadwal survei penelitian dilakukan pada PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal Jl. Pekan sunggal No.1. Untuk lebih jelasnya jadwal survey/observasi ini dapat dilihat pada Tabel 1.1


(16)

5

Tabel 1.1

Jadwal survey/Observasi dan Tugas Akhir

No Kegiatan

Mei 2015 Juni 2015 I II III IV I II III IV 1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Pengumpulan Proposal

5 Penunjukan Dosen Pembimbing 6 Pengumpulan Data

7 Penyusunan Tugas Akhir 8 Bimbingan Tugas Akhir 9 Penyelesaian Tugas Akhir


(17)

2. Rencana Isi

Adapun rencana isi dari penulisan tugas akhir ini terdiri dari : BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL

Pada bab ini membahas mengenai sejarah singkat, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana usaha.

BAB III : SISTEM AKUNTANSI UNTUK PERSEDIAAN PADA PDAM TIRTANDI CABANG SUNGGAL Dalam bab ini membahas tentang pengertian sistem informasi akuntansi , pengertian persediaan dan jenis persediaan , metode pencatatan persediaan , penilaiaan persediaan di gudang , penyajian persediaan dalam catatan gudang .

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN


(18)

7 BAB II

PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL

G. Sejarah Singkat

Perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirtanadi Cabang Sunggal merupakan badan usaha milik daerah Provinsi Sumatera Utara yang berdiri pada zaman pemerintahan Belanda pada tanggal 23 September 1905 dengan nama NV.

Waterleiding Maatschappij Ayer Bersih dan berkantor pusat di Amsterdam, negari

Belanda. Meskipun telah melalui zaman penjajahan Belanda dan Jepang, dan selanjutnya memasuki masa kemerdekaan Republik Indonesia, perusahaan masih mampu memberikan pelayanan masyarakat secara berkelanjutan.

Status dan nama perusahaan telah diganti-ganti dan berdasarkan peraturan pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.11 tahun 1979 yang berpedoman kepada Undang-Undang No.5 tahun 1962 telah ditetapkan nama dan status Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Cabang Sunggal adalah milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara perda No.11 tahun 1979 ini disempurnakan lagi dengan Perda Provinsi Sumatera Utara No.2 tahun 1985, dan selanjutnya disempurnakan dengan Perda No.6 tahun 1991. Dilakukan perubahan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang mengantur bahwa Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Cabang Sunggal selain mengelola air bersih juga mengelola air limbah.

PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal telah banyak mengalami perubahan-perubahan kemajuan, diantaranya selain melayani kebutuhan air bersih di Sunggal


(19)

dan sekitarnya, juga melakukan kerjasama operasi dan kerjasama manajemen dengan beberapa pemerintah daerah PDAM Tirtanadi di Provinsi Sumatera Utara. Kerjasama ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat sebagaimana diatur dalam Perda No.3 tahun 1999, direalisasikan pada tanggal 17 Juli 1999 dengan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama pembentukan beberapa cabang PDAM Tirtanadi di daerah kabupaten antara lain Kabupaten Deli Serdang, Simalungun, Toba Samosir, Mandeling Natal, Tapanuli Tengah, Nias dan Tapanuli Selatan.

Perjanjian kerjasama tersebut berbentuk Kerjasama Operasional (KSO) selama 25 tahun, serta Kerjasama Manajemen (KSM) dengan pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dan pemerintah kabupaten dairi. Diharapkan kerjasama ini akan meningkatkan mutu pelayanan air bersih di daerah tersebut.

Selain memperluas daerah pelayanan PDAM Tirtanadi, baik di Kota Medan dan sekitarnya maupun di daerah KOS/KSM, jumlah penduduk yang dilayani juga mengalami peningkatan yang cukup pesat.

Disamping mengelola air bersih PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal juga memberikan tugas untuk mengelola pembuangan air limbah (sewerage) di Sunggal. Secara garis besar daerah operasional PDAM Tirtanadi memiliki wilayah pelayanan (Kota Medan dan sekitarnya) yang terdiri dari cabang-cabang : 1. Cabang Utama

2. Cabang Sei Agul 3. Cabang Padang Bulan 4. Cabang Medan Denai


(20)

9

5. Cabang Belawan 6. Cabang Tuasan 7. Cabang Sunggal 8. Cabang Deli Tua 9. Cabang H.M.Yamin 10.Cabang Diski 11.Cabang Amplas

Adapun logo/lambangan dari PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal dapat dilihat di bawah ini :

Gambar 2.1. Logo PDAM Tirtanadi Sumber : PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal

Logo ini mempunyai arti dari setiap unsur-unsurnya yaitu: 1. Lingkaran

Menggambarkan lingkup tugas PDAM Tirtanadi, yaitu antar lain melayani dan menyediakan air bersih secara berkesinambungan dan merata bagi masyarakat Kota Medan. PDAM Tirtanadi juga bertugas mengelola air bersih.


(21)

2. Huruf T

Menyerupai pipa pada logo PDAM Tirtanadi yang menggambarkan ruang lingkup tugas Tirtanadi yang sebagian besar berhubungan dengan sistem perpipaan.

3. Gelombang tiga.

Menggambarkan pelayanan air minum (air bersih) yang diberikan PDAM Tirtanadi kepada masyarakat Kota Medan dan sekitarnya yang bersifat terus menerus selama 24jam dan merata bagi permanfaatan air bersih tersebut. 4. Warna biru

Menyatakan nuansa yang ditimbulkan air.

Visi dan Misi PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal

Didalam suatu organisasi atau perusahaan sebuah visi dan misi sangat dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan dari organisasi atau perusahaan tersebut. Visi dan misi merupakan suatu pandangan ke depan yang telah dikonsepkan secata bersama. Demikian juga halnya dengan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal

1. Visi PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal

PDAM Tirtanadi mampu melayani kebutuhan air minum bagi seluruh penduduk Kota Medan pada tahun 2020.

2. Misi PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal

a. Mengelola pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan kepada masyarakat secara merata, tertib dan teratur.


(22)

11

b. Mengelola perusahaan dengan good corporate governance.

c. Meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan pelayanan pengumpulan dan penyaluran air limbah melalui sistem perpipaan.

d. Meningkatkan pendapatan daerah.

H. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka perusahaan membentuk wadah yang disebut organisasi. Organisasi merupakan sekelompok orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal dalam menjalankan operasi, maka organisasi perusahaan disusun sesuai dengan kebutuhan sehingga setiap personil yang ada dapat bekerja secara optimal. Susunan organisasi di dalam perusahaan disebut juga organisasi, struktur organisasi adalah gambaran skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat pada suatu badan usaha untuk mencapai tujuan.

Oleh karena itu dengan penciptaan struktur organisasi diharapkan para pegawai dapat bekerja sesuai dengan bidang urusannya dan pimpinan dapat mengkoordinir seluruh aktifitas perusahaan. Struktur PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal merupakan tipe struktur garis. Dalam struktur organisasi garis ini tidak terdapat staf yang berfungsi sebagai orang yang ahli dalam bidang tertentu.

Struktur organisasi PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal dapat dilihat pada Gambar 2.2


(23)

12

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Cabang Sunggal Sumber: PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL Kabag Umum dan

Personalia Kabag Pemasaran dan Hublag Kabag Jaringan Kabag Keuangan Asisten umum personalia Ast umum supervistor komputer Asisten gudang Pegawai pemutus PA Pegawai ADM Asisten keuangan Asisten Pemasaran 1 Pegawai pencatat meter Asisten jaringan perpipaan Asisten HUBLANG Asisten Pemasaran 2 Pegawai Survei Pegawai Input Pegawai Hublang Pegawai Pencatat Meter 12


(24)

13 I. Job Description

Berikut ini adalah job description dari setiap unit bagian yang ada pada PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal. Berdasarkan gambar struktur organisasi pada PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal diatas maka untuk dapat dilaksanakan wewenang dan tanggung jawab, Kepala Cabang dibantu oleh:

1. Kabag Jaringan Perpipaan

2. Kabag Pemasaran dan Hublang (Hubungan Langganan) 3. Kabag Keuangan

4. Kabag Umum dan Personalia 5. Kabag Pengawasan

Maka dapat dijelaskan wewenang,tugas dan tanggung jawab masing masing sebagai berikut:

1. Kepala Cabang

Bertanggung jawab kepada direksi dengan melaksanakan tugas ,wewenang dan tangung jawab sebagai berikut:

a. Melakukan koordinasi dengan unit kerja yang terkait yang berhubungan dengan tugasnya.

b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja cabang

c. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan cabang dan menyusun usulan anggaran tabungan cabang setelah berkonsultasi dengan unit kerja penyusunan anggaran

d. Memberikan pelayanan yng sebaik baiknya kepada pelanggan air bersih dan air limbah.


(25)

e. Memiliki hubungan kerja yang baik dengan semua pihak yang langsung berhubungan dengan cabang baik internal maupun eksternal.

f. Mengusulkan kepada Direksi atas penurunanan golongan tarif,reduksi pemakaian air dan penyelesaian.

g. Membuat penilain atas prestasi kerja dan menberikan sanksi sesuai dengan wewenang yang diberikan.

h. Merekrut mitra kerja dan memberikan pembagian atas kerja sesuai dengan wewenangnya.

i. Melaksanakan penyampaian data dan informasi atau sasaran lain secepatnya. j. Menjelaskan dengan baik terhadap pengguna saran dan prasarana , fasilitas

kerja yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

k. Melakukan perbaikan atas kerusakan jaringan perpipaan dan kondisi dengan divisi jaringan perpipaan apabila diperlukan.

l. Bertindak atas Nama Direksi untuk cabang yang mempunyai urusan dengan pihak ekstern dengan kewenangan yang diberikan.

m.Mengadakan barang barang tertentu sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan ketentuan yang ditetapkan.

n. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan cabang dilengkapi dengan evaluasinya.

o. Membuat dan menyampaikan laporan keungan dilengkapi dengan evaluasimya agar membantu Direksi untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak intern dan pihak ekstern.

p. Membimbing,mengatur,dan memperdayakan sumber daya manusia untuk kepentingan pelaksaan tugasnya.


(26)

15

q. Melaksanakan semua tugas diperusahaan dan tugas tugas lain yng di berikan oleh Direksi.

2. Kepala Bagian Jaringan Perpipaan

Kabag jaringan perpipaan bertanggung jawab kepada kepala cabang dengan tugas,wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugasnya. b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja dibagian jaringan perpipaan. c. Melakukan pemasangan , pemeliharaan dan pemeriksaan terhadap pipa

distribusi sesuai dengan perencanaan dan gambaran kerja termasuk valve, air valve, bran,kran, dan perlengkapan lainnya agar pendistribusian air dapat berjalan dengan lancar, teratur, dan merata.

d. Memproses penerbitan surat perintah kerja (SPK ) /perjanjian untuk pekerjaan jaringan perpipaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Menjaga kualitas air dalam pipa distribusi dan melakukan pencucian pipa, wash out dan kebersihan pipa pada setiap pekerjaan pemasangan pipa.

f. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pekerjaan pembukaan pipa yang bocor dan mengatasi serta mencari penyebab terjadinya gangguan air pada pelanggan. g. Melaksanakan perawatan dan pemeriksaan meter meter lop yang ada di

lubangnya dan mengaturnya ganu mengurangi tingkat kehilangan air.

h. Membantu kepala cabang untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak ekstern dan intern.

i. Membuat analasis dan perhitungan biaya pengembangan atau rehabilitas sebelum dan sesudah dilaksanakan.


(27)

j. Mengarsip gambar gambar jaringan pipa distribusi, pipa dinas, pipa air limbah, dan gambar gambar perlengkapannya seperti detaelspot,dan lain lain.

k. Melakukan revisi atau perbaikan terhadap gambar gambar arsip apabila terjadi perubahan perubahan di lapanagan sehingga gambar gambar tetap up todate. l. Membuat dan menyaampaikan laporan bulanan perkembangan bagian jaringan

perpipaan dilengkapi dengan evaluasinya.

m.Membimbing ,mengataur dan memberdayakan sumber daya manusia untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.

n. Melaksanakan semua tugas di perusahaan dengan tugas tugas lainnya yang diberikan oleh kepala cabang.

3. Kepala Bagian Pemasaran dan Hublang ( Hubungan Langganan) Kabag pemasaran dan hublang bertanggung jawab kepada kepala cabang dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang bertujuan dengan tugasnya. b. Merencanakan dan melaksanakan program kerja di bagian pemasaran dan

hublang.

c. Melaksanakan proses sambungan baru ,menyambung kembali, pemasangan pipa dinas mutu air dan lain lain yang berhubungan dengan pelayanan langganan.

d. Memproses penerbitan surat kerja spk untuk pemasangan sambungan baru, pemasangan baru, pengantian meter dan lain lainsesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Melaksanakan survey, perncanaan arsip dengan gambar jaringan pipa lokasi calon pelanggan.


(28)

17

f. Melaksanakan perhitungan biaya pekerjaaan sambung baru sesuaia ketentuan. g. Memonitoring kemungkinan terjadi tindakan illegal oleh pelanggan.

h. Melaksanakan sambungan baru, pasang kembali,pengantian pipa dinas meter dan lain lainyang berhubungan dengan permohonaan pelanggan.

i. Membuat dan melaporkan perkembangan bagian pemasaran dan hublang lengkap dengan evaluasi tiap bulan.

j. Membantu kepala cabang untuk menyediakan data dn informasi yanag diperlukan oleh pihak intern dan ekstern.

k. Membimbing,mengatur dan memperdayakan sumber daya manusia untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.

l. Melaksanakan semua tugas di perusahaan dan tugas tugas lainnya yang diberikan kepala cabang.

4. Kepala Bagian Keuangan

Kabag keuangan bertanggung jawab kepada kepala cabang dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugasnya b. merencanakan dan melaksanakan progrram dibagian keuangan.

c. mengataur penyinpanan uang dalam batas tertentu sesuai dengan ketentuan d. mengupayakan penagaiahan guna meminimalkan saldo tunggakan rekening e. mengelola buku kas / bank dan buku kas dana kerja sesuai dengan yang telah

ditetapkan

f. meneliti kebenaran atas pembayaran pelanggan yang menggunakan cek giro atau surat berharga lainya.


(29)

g. membuat laporan harian dan bulanan atas penerimaan dan pendapatan cabang h. memberi peringatan dan melakukan pemutusan sambungan air bersih / air

limbah yang mempunyai tunggakan rekening sesuai ketentuan.

i. melaksanakan penagihan rekening air menurut jadwal penagihan setiap hari secara intesif,efektif dan efesien.

j. mengamankan dan menjaga rekening tunggkan air yang tersimpan atau belum tertagih

k. membuat dan menyampaikan laparan bulanan bagian keuangan dilengkapai dengan evaluasinya.

l. membantu kepala cabang untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak intern dan ekstern.

m. melaksanakan semua tugas di perusahaan dan tugas lainya yang diberikan oleh kepala cabang.

5.Kepala Bagian Umum dan Personalia

Kabag umum dan personalia bertanggung jawab kepada kepala cabang dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut

a. melakukan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan dengan tugasnya b. merencanakan dan melaksanakan progrram di bagian kerja umum dan

personalia

c. mengelola dan melaksanakan segala hal yang berkualitas dengan ketatausahaan, kepegawaian, gudang, rumah tangga angkutaan.

d. memproses penerbitan surat perintah kerja ( SPK ) /kontrak/ perjanjian untk pengadaan pekerjaan mekanikal, elektrikal, bangunan sesuai dengan ketentuaan yang berlaku.


(30)

19

e. membantu menyelenggarakan persiapan yang menyaangkut cara mendata hal hal yang berkaitan dengan disiplin kepegawaian.

f. bertanggung jawab terhadap pemeliharaan peralatan bagian kantor

g. memberikan rekomendasi kepada kepala cabang atas hal hal yang berkaitan dengan mutasi, pembinaan, dan pengembangan kualitas pegawai serta pengadaan dan lain lain berikut sistem administrasi gudang :

h. mengaturdan mengendalikan persediaan barang barang untuk kebutuhan cabang.

i. menyimpan dan mengamankan suluruh surat surat berharga dan dokumen perusahaan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan cabang.

j. mengurus dan mengelola barang dan inventoris dan peralatan kerja yang ada dikantor instalasi.

k. menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan kerja dan senantiasa melakukan koordinasi dengan unit kerja lainnya.

l. membuat dan menyampaikan laporan bulanan perkembangan bagian umum dan personalia dilengkapi dengan evaluasinya.

m. membantu kepala cabang untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak intern dan ekstern.

n. membimbing, mengatur, dan memberdayakan sumber daya manusia untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.

o melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas tugas lainnya yang di berikan oleh kepala cabang.


(31)

6. Kepala Bagian Pengawasan

Kabag pengawasan bertanggung jawab kepada kepala cabang dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. melaksanakan koordinasi dengan bagian bagian lain yang berhubungan dengan tugasnya.

b. merencanakan dan membuat program pengawasan fungsional dibagian pengawasan.

c. membantu kepala cabang dan pengawasan bidang administrasi dan teknik baik pekerjaan sipil dan teknik perpipaan maupun pekerjaan mekanikal dan elektrikal.

d. memberikan laporan kepada kepala cabang atas kemungkinan adanya gangguan pada jaringan perpipaan yang diakibatkan oleh prosedur kerja. e. melakukan monitoring dan penyampaian informasi penympangan kerja dari

standart prosedur maupun ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja baik yang dilakukan bagian lain maupun oleh pihak ketiga

f. membuat laporan atas pelaksanaan tugas pengawasan kepada kepala SPI dengan diketahui oleh kepala cabang.

g. mengelola fungsi pengawasan dan senantiasa melakukan koordinasi dengan SPI dalam pembinaan tugas pengawasan.

h. melakukan sosialisasi terhadap surat edaran, PSK, nota dinas dan ketentuan lainnya.

i. memeriksa kesesuaian kualitas dan volume pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketiga, agar sesuai dengan spesifikasi telaisdan ketentuan yang diatur oleh SPK / kontrak.


(32)

21

j. melakukan pengawasan atas pelaksanaan surat edaran, SK, nota dinas dan ketentuan lainnya.

k. membimbing, mengatur, dan memberdayakan sumber daya manusia untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.

l. melaksanakan semua tugas di perusahaan tugas tugas lainnya yang di berikan oleh kepala cabang.

J. Jaringan Usaha

PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal mempunyai tugas/fungsi memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat daerah Sunggal dan sekitarnya secara merata dan berkesinambungan dengan tetap memperhatikan prinsip perusahaan. Perusahaan dalam pengelolaannya serta tidak mengabaikan aspek sosial, budaya dan kondisi masyarakat. Selain pengelolaan air bersih, PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal juga mengelola fasilitas pengelolaan air limbah.

Sejak tanggal 17 Juli 1999 dilakukan kerjasama operasional antara PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal dengan 7 (tujuh) PDAM kabupaten sehingga sejak tanggal tersebut wilayah PDAM Tirtanadi menjadi :

1. Tirtanadi Sumatera Utara yaitu meliputi Kota Medan, Berastagi, Sibolangit dan Teluk Dalam Nias.

2. Dari PDAM Tirta Deli Kabupaten Deli Serdang yaitu Kecamatan Lubuk Pakam, Perbaungan, Tanjung Morawa, Terbung/Batang Kuis dan Pantai Cermin.

3. Dari PDAM Mual Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah, yaitu Kecamatan Pandan.


(33)

4. Deli Tambusai Kabupaten Tapanuli Selatan, yaitu seluruh wilayah pelayanan PDAM Tambusai kecuali yang telah dipisahkan/diserhkan ke Kabupaten Mandailing Natal sebagai Pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan. 5. Dari PDAM Tirta Umbu kabupaten Nias, yaitu Kota Gunung Sitoli.

6. Dari pemerintah Kabupaten Toba Samosir dengan wilayah pelayanan dari kecamatan yang bermula masuk wilayah pelayanan PDAM Mual Natio dari Kabupaten Tapanuli Utara.

7. Dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dengan wilayah pelayanan dari kecamatan yang semula masuk wilayah pelayan PDAM Tambusai Kabupaten Tapanuli Selatan.

8. Dari Pemerintah Kabupaten Simalungun dengan wilayah pelayanan Kota Prapat dan sekitarnya.

K. Kinerja Usaha Terkini

Air baku adalah air dari badan air yang dapat diolah menjadi air minum yang bahan pokoknya dilakukan dengan cara koagulasi, pengendapan, penyaringan dan disenfeksi. Disesuaikan dengan peraturan Menteri kesehatan RI Nomor: 416/Menkes/Per/IX/1990tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar


(34)

23

mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih dan produktif. Sistem penyediaan air selanjutnya disebut SPAM adalah satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari sarana prasarana air minum. Sistem penyediaan air minum yang baik bertujuan :

1. Penyediaan air yang kualitasnya sehat bagi pemakainya individu maupun masyarakat.

2. Menyediakan air yang memadai kuantitas. 3. Menyediakan air secara mudah dan murah.

Sistem penyediaan air minum terdiri dari : a. Unit air baku

b. Unit produksi

c. Unit distribusi unit pelayanan.

5. Mempertahankan dan terus meningkatkan komitmen karyawan dengan menciptakan budaya organisasi yang lebih baik lagi.

6. Mempertahankan kualitas pelayanan terhadap setiap insan masyarakat baik daerah lokal dan luar daerah lokal.

L. Rencana Usaha

Rencana usaha yang ada di PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal : 1. Mengefektifkan air yang didistribusikan untuk keperluan rumah tangga. 2. Mengoptimalkan air yang didistribusikan melalui tangki air.


(35)

4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan air minum yang disajikan pada masyarakat.

5. Meningkatkan budaya organisasi yang lebih baik dan juga komitmen karyawan yang tinggi sehingga tercapainya tujuan PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal.


(36)

25 BAB III

SISTEM AKUNTANSI UNTUK PERSEDIAAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan sisitem informasi yang mengandung karakteristik meliputi tujuan, tahap, tugas, pengguna dan sumber daya. Dalam suatu perusahaan tertentu sistem ini meliputi keseluruhan kegiatan perusahaan dan menyediakan informasi bagi semua pengguna perusahaan. Namum disisi yang lain sistem ini juga memperlihatkan aspek aspek yang membedakan dari sistem informasi perusahaan. Aspek aspek ini timbul ini timbul sebagai dampak ekonomis kegiatan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Berikut penjelasan beberapa ahli tentang prngertian sistem informasi akuntansi tersebut.

Menurut Moscove yang disadur oleh Jogiyanto (2008:17) menyatakan bahwa : “sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisa, mengkomunikasikan, informasi pengambilan keputusan dengan orientasi financial yang relevan bagi pihak luar dan pihak pihak di dalam perusahaan.

Sedangkan menurut Hopwod (2009;28) “sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data sebagai informasi yang diajukan untuk para pengambil keputusan.


(37)

Dari defenisi diatas terdapat persamaan bahwa sistem informasi hanya mengolah data yang bersifat keuangan, sehingga sistem informasi yang dihasilkan juga bersifat bersifat keuangan.

B. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan 1. Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya. Perusahaan membutuhkan berbagai jenis persediaan tanpa adanya persediaan perusahaan tidak mungkin menjalankan kegiatan operasinya. Oleh kaarena itu perusahaan harus memiliki jumlah persedian yang cukup.

Sebagian kekayaan perusahaan tertanam dalam persediaan. Persedian memiliki resiko yang tinggi karena apabila investasi dalam persediaan terlalu besar dibandingkan kebutuhan maka akan mengakibatkan modal terganggu dan biasanya mengakibatkan timbulnya biaya biaya seperti biaya bunga, biaya penyimpanan, dan biaya pemeliharaan. Selain itu akan memperbesar kerugian, karena rusak, turunnya kualiti ataupun keusangan. Pengertian persediaan berbeda untuk setiap perusahaan tergantung dari jenis usaha dan aktivitas dari perusahaan tersebut. Berikut ini merupakan beberapa pengertian dari persedian menurut ikatan akuntansi Indonesia (2008;14) memberikan defenisi sebagai berikut:


(38)

27

Persediaan adalah aktiva: a. tersedia untuk dijual dan

b. dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau

c. dalam bentuk bahan perlengkapan (suplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Persediaan tersebut meliputi barang yang dibeli dan disimpan oleh pengecer untuk dijual kembali. Persedian juga mencakup barang jadi yang telah diproduksi oleh perusahaan dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. Bagi perusahaan jasa meliputi biaya jasa.

Pegertiaan Persediaan oleh bebearpa ahli diklasifikasikan sebagai berikut: Menurut Skousen (2008;513) menerangkan pengertian persediaan yaitu sebagai berikut: “persediaan adalah aktiva yang disimpan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan, juga aktiva yang tersedia untuk digunakan sebagai bahan dalam proses produksi”.

Sedangkan menurut Baridwan (2009;149) menerangkan pengertian persediaan yaitu sebagai berikut: “Untuk perusahaan dagang persediaan adalah perusahaan yang membeli barang dan menjualnya kembali tampa mengadakan perubahan bentuk barang, untuk perusahaan manufaktur persediaan yaitu perusahaan yang membeli bahan dan mengubah bentuknya untuk dapat dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual.


(39)

Sedangkan untuk perusahaan jasa seperti PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal persediaan yang ada adalah bahan pembantu atau persediaaan habis pakai (office supplies inventory). Misalnnya bahan untuk persiapan pembuatan/pasang baru pelanggan untuk bisa memakai jasa air di PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal tersebut dan ada akhir periode perlu menentukan AJP untuk menentukan nilai persediaan yang akan disajikan pada neraca, maka yang disediakan dalam Badan Usaha Milik Daerah ini adalah barang perlengkapan untuk kelancaran kegiatan usaha saja sebagaimana dijelaskan seperti diatas, bahwa persediaaan yang ada di PDAM Tirtanadi adalah membutuhkan persediaan tambahan untuk bahan baku produksi air.

2. Jenis-jenis Persediaan

Persediaan pada setiap perusahaan berbeda dengan kegiatan bisnis yang dijalankan oleh beberapa perusahaan. Dalam hal ini akan dijelaskan apa yang menjadi latar belakang perbedaan dari 3 jenis perusahaan tersebut. Diantaranya perusahaan jasa, perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang seperti yang akan dijelaskan dalam pembagiannya di bawah ini:

a. Persediaan Perusahaan Dagang

Terdiri dari beberapa jenis persediaan yaitu:

1) Persediaan Bahan Baku adalah barang berwujud yang dibeli. 2) Persediaan barang dalam proses adalah barang yang membutuhkan


(40)

29

3) Persediaan barang jadi adalah barang sudah selesai diproses dan siap untuk dijual.

4) Persediaan rupa-rupa barang seperti perlengkapan kantor kebersihan dan pengiriman.

Barang yang ada di gudang dibeli oleh pengecer atau perusahaan dagang untuk dijual kembali. Barang yang diperoleh untuk dijual kembali diperoleh secara fisik tidak diubah kembali, barang tersebut tetap dalam bentuk yang telah jadi ketika meninggalkan pabrik pembuatanya. Dalam beberapa hal dapat terjadi beberapa komponen yang dibeli untuk kemudian dirakit dari kerangka, roda gir dan sebagainya serta dijual oleh pengecer sepeda adalah salah satu contoh. b. Persediaan Perusahaan Jasa

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini khususnya PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal ini lebih kepada pesediaan yang disimpan di gudang apabila dibandingkan dengan perusahaan dagang dan manufaktur dalam laporan laba rugi. Pada perusahaan jasa tidak terdapat HPP sedangkan pada perusahaan dagang, baik yang menggunakan sistem persediaan perpetual maupun periodik akan selalu nampak HPP di dalam laporan laba ruginya, persediaanya menjadi sangat berbeda.

Maka untuk perusahaan ini terdapat persediaan yang hanya ada persediaan untuk kebutuhan kantor dan perlengkapan untuk memasang pipa untuk pelanggan agar bisa mengalirkan air dan penyaluran air minum tersebut bisa sampai ke rumah tangga di daerah Sunggal dan sekitarnya.


(41)

C. Metode Pencatatan Persediaan

Metode pencatatan persediaan barang perusahaan dagang dan manufaktur hampir sama. Metode pencatatan persediaan yang ada dalam perusahaan dagang dan manufaktur sampai penjelasan dan contoh pencatatan jurnalnya. Pencatatan persediaan pada perusahaan dagang dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode fisik dan prepetual.

1. Metode Fisik/Periodik (Physical/Periodic Inventory Method)

Metode fisik artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang tidak dilakukan secara kontinyu, sehingga persediaan barang dagangan akhir dihitung secara fisik yang ada di gudang.

2. Metode Permanen/Prepetual (Prepetual Inventory Method)

Metode prepetual artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang dilakukan secara kontinyu, sehingan bila terjadi pembelian akan menambah persediaan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.

Jurnal Umum Perusahaan untuk perusahaan dagang adalah seluruh transaksi keuangan yang timbul akibat kegiatan perdagangan dapat dicatat pada jurnal umum dan jurnal khusus.

Pada materi kali ini akan dibahas mengenai pencatatan transaksi keungan ke dalam jurnal umum. Ada dua metode pecatatan transaksi keuangan dalam perusahaan dagang, yaitu metode fisik dan metode prepetual.


(42)

31

1. Metode Fisik/Periodik

Metode fisik atau periodik pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relatif murah, tetapi sering terjadi. Menurut metode ini akun persediaan barang dagangan tidak boleh didebit untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan dan tidak boleh dikreditkan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan. Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun pembelian sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun penjualan. Dalam penjelasan di bawah ini akan ada jurnal yang telah tertulis dalam pengadaan barang yang telah disesuaikan oleh perusahaan baik perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Perusahaaan ini mengunakan metode ini akan lebih mudah untuk menentukan total perkiraan barang yang telah masuk dan keluar dan tidak menggunakan metoda yang manual atau fisik sehingga mempermudah pencatatan persediaan.


(43)

Berikut adalah pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum

No Uraian Dr/Cr

1 Pengeriman kembali barang dagangan yang telah dibeli secara tunai

Kas Rp xxx

Retur pemb PH Rp xxx 2 Pengeriman kembali barang dagangan

yang telah dibeli secara kredit

Utang dagang Rp xxx

Retur pemb PH Rp xxx 3 Penjualan barang dagang secara tunai Kas Rp xxx

Penjualan Rp xxx 4 Penjualan barang dagang secara kredit Piutang dgn Rp xxx

Penj Rp xxx

5 Penerimaan kembali barang dagang yang telah dijual secara tunai

Retur penj PH Rp xxx

Kas Rp xxx

6 Penerimaan kembali barang dagang yang telah dijual secara kredit

Retur penj PH Rpxxx

Piutg dagn Rp xxx 7 Pembayaran biaya angkut barang yang

dibeli

Bbn angt pemb Rp xxx

Kas Rp xxx

8 Pemabyaran biaya angkut baarang yang dijual

Bbn angkut penj Rp xxx Kas Rp xxx 9 Pembayaran utang dagang tampa

adanya potongan

Utang dagn Rp xxx

Kas Rp xxx

10 Pembayaran utang dagang dengan adanya potongan

Utang dagang Rp xxx

Kas Rp xxx

Potgn pemb Rp xxx 11 Penerimaan pelunasan piutang tampa

potongan

Kas Rp xxx

Piutang Rp xxx 12 Penerimaan pelunasan piutang dengan

potongan

Kas Rp xxx

Piutang Rp xxx Potgn penj Rp xxx


(44)

33

2. Metode Prepetual

Metode prepetual atau terus menerus pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagang dengan harga relatif mahal dan tidak sering terjadi. Dalam hal ini metode perpectual ini menjelaskan bahwa, setiap transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun akun persediaan barang dagangan sebesar harga beli (harga perolehan). Sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang dagang sebesar haraga pokoknya, maka perusahaan dagang jarang menerapkan sistem perpectual untuk perusahaan dangang yang masih dalam tahap berkembang oleh karena itu perusahaan harus lebih jeli dalam mempergunakan metode perpetrual ini.

Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum

No Uraian Dr/Cr

1 Pengeriman kembali barang dagangan yang telah dibeli secara tunai

Kas Rp xxx

Pers brg dgan Rp xxx

2 Pengeriman kembali barang dagangan yang telah dibeli secara kredit

Utang dagang Rp xxx

Pers brg dgn Rp xxx

3 Penjualan barang dagang secara tunai

Kas Rp xxx

Penjualan Rp xxx HPP Rp xxx

Pers brg dgn Rp xxx 4 Penjualan barang dagang secara

kredit

Piutgdagan Rp xxx

Penjualan Rp xxx HPP Rp xxx


(45)

No Uraian Dr/Cr 5 Penerimaan kembali barang

dagang yang telah dijual secara tunai

Retur penj&PH Rp xxx

Kas Rp xxx

HPP Rp xxx

Pers brg dgn Rp xxx 6 Penerimaan kembali barang

dagang yang telah dijual secara kredit

Retur penj & PH Rp xxx Piut dagn Rp xxx Pers brg dagan Rp xxx

HPP Rp xxx 7 Pembayaran biaya angkut barang

yang dibeli

Pers brg dagn Rp xxx

Kas Rp xxx

8 Pemabyaran biaya angkut baarang yang dijual

Bebn agkt penj Rp xxx

Kas Rp xxx

9 Pembayaran utang dagang tampa adanya potongan

Utang dagang Rpxxx

Kas Rp xxx 10 Pembayaran utang dagang

dengan adanya potongan

D. Siklus Persediaan Akuntansi

Siklus persediaan Akuntansi adalah rangkaian aktivitas bisnis yang berkaitan dengan pengendalian persediaan suatu perusahaan. Siklus persediaan Akuntansi tersebut dapat dilihat dengan menggunakan prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang pada PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal.

Berikut merupakan prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang: 1. Penerimaan Barang

a. Rekanan (Suplier) menyrahkan barang sesuai SKPR kepada Bagian Umum dan Personalia


(46)

35

b. Bagian Umum memeriksa kesesuaian spesifikasi dan jumlah barang sesuai dengan SKPR

c. Bagian Umum menginput ke database program gudang agar data stok bertambah

2. Pengeluaran Barang

a. Bagian yang meminta barang membuat Ban Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang (BPPB)

b. Diteruskan ke Kepala Cabang untuk di setujui

c. Jika sudah setuju Ban Permintaan Pengeluaran Barang diteruskan ke Bagian Umum (Gudang)

d. Jika ada permintaan gudang dari Cabang lain maka Bagian Umum (gudang) akan membuat Berita Acara Mutasi Barang (BAMB)

e. Bagian Umum (gudang) mengeluarkan barang sesuai dengan Bon Permintaan Pengeluaran Barang (BPPB) ke Rekan dan Berita Acara Mutasi Barang (BAMB) ke Cabang lain

f. Bagian Umum (gudang) mumbukukan Bukti Permintaan Pengeluaran Barang (BPPB) ke kartu persediaan Barang, mengisi kartu Label Barang dan menginput ke komputer (program gudang) setelah mengeluarkan barang

g. Tembusan BPPB diberikan ke Divisi Keuangan (lembar putih), Bagian yang meminta (lembar biru), Bagian pengawasan (lembar merah),Bagian Umum (lembar kuning)


(47)

E. Penilaian Persediaan Barang

Persediaan barang adalah bagian utama dalam neraca dan seringkali merupakan perkiraan yang nilainya cukup besar yang melibatkan modal kerja yang besar. Tanpa adanya persediaan barang dagangan, perusahaan akan menghadapi resiko dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan dari para pelanggannya. Tentu saja kenyataan ini dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena secara tidak langsung perusahaan menjadi kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan.

Pengertian Persediaan Menurut Ahli menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999) pengertian persediaan adalah aktiva:

1. yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal 2. dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau

3. dalam bentuk bagan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa

Pengertian persediaan dalam hal ini adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode waktu tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau memperlancar kegiatan operasi perusahaan, yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang, serta selanjutnya menyampaikannya kepada para pelanggan.


(48)

37

Manfaat adanya persediaan:

1. menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.

2. menghilangkan resiko dari materi yang dipesan berkualitas atau tidak baik sehingga harus dikembalikan.

3. mengantisipasi bahwa bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.

4. mempertahankan aktivitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi

5. mencapai penggunaan mesin yang optimal

6. memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya agar keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut

7. membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaannya atau penjualannya.

F. Penyajian Persediaan Dalam Catatan Gudang

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penghitungan fisik persediaan adalah:

1. Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat kuantitas dan harga pokok barang yang disimpan di gudang yang tercantum dalam kartu persediaan oleh Bagian Kartu Persediaan, berdasarkan hasil penghitungan fisik persediaan.


(49)

2. Kartu Gudang, kartu gudang ini berfungi sebagai identitas barang yang disimpan, untuk memudahkan pencarian barang dan sekaligus untuk mencatat mutasi kuantitas barang yang tercantum dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh Bagian gudang, berdasarkan hasil penghitungan fisik persediaan.

3. Jurnal Umum, dalam sistem penghitungan fisik persediaan jurnal umum digunakan untuk mencatat jurnal adjustment rekening persediaan karena adanya perbedaan antara saldo yang dicatat dalam rekening persediaan dengan saldo menurut penghitung fisik.

Prosedur yang membentuk sistem penghitungan fisik persediaan adalah: 1. Prosedur penghitung Fisik, dalam prosedur ini tiap jenis persediaan di gudang

dihitung oleh penghitung dan pengecek secara independen yang hasilnya dicatat dalam kartu penghitung fisik.

2. Prosedur Kompilasi, dalam prosedur ini pemegang kartu penghitung fisik melakukan perbandingan data yang dicatat dalam kartu penghitung fisik serta melakukan pencatatan data yang tercantum dalam kartu penghitung fisik ke dalam daftar penghitung fisik.

3. Prosedur Penentuan Harga pokok Persediaan, dalam prosedur ini Bagian Kartu Persediaan mengisi harga pokok persatuan tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar penghitungan fisik berdasarkan informasi dalam kartu persediaan yang bersangkutan serta mengalika harga pokok persatuan tersebut dengan kuantitas hasil penghitungan fisik untuk mendaptakann total harga pokok persatuan tersebutdengan kuantitas hasil penghitungan fisik untuk mendapatkan total harga pokok persediaan yang dihitung.


(50)

39

4. Prosedur Adjustment, dalam prosedur ini bgian Kartu Persediaaan melakukan adjustment terhadap data persediaan yang tercantum dalam kartu persediaan berdasarkan data hasil perhitungan fisik persediaan yang tercantum dalam daftar hasil penghitungan fisik persediaan. Dalam prosedur ini pula bagian Gudang melakukan adjustment terhadap data kuantitas persediaan yang tercatat dalam kartu gudang.


(51)

40 A. Kesimpulan

Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan salah satu pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan agar semua kegiatan-kegiatan perusahaan dalam hal ini persediaan dapat diatur dan mengarahkan aktivitas-aktivitas perusahaan. Kesimpulan yang didapatkan dari penyusunan tugas akhir yang telah diselesaikan dari BAB I sampai dengan BAB III dan dilaksanakan di PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal adalah:

Persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif dalam operasi kegiatan perusahaan. Persediaan juga merupakan aktiva lancar terbesar dari perusahaan jasa. Pengaruh persediaan terhadap laba lebih mudah terlihat ketika kegiatan bisnis sedang berfluktasi dimana kalau persediaan kurang lengkap maka akan terjadi penundaan sementara berproduksi untuk membuat pemasangan baru bagi pelanggan yang akan ditangani oleh PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal.

Prosedur persediaan barang pada PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal sudah berjalan dengan baik,dimana yang mempengaruhi persediaannya adalah peyediaan barang dari kantor pusat ke kantor cabang perusahaan dan pembeliaan barang persediaan yanga telah disediakan oleh perusahaan dari kantor pusat ke kantor cabang khususnya PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal. Prosedur tentang persediaan ini sudah diatur oleh perusahaan agar dapat dijalankan dengan baik. Tetapi sering kali barang dari kantor pusat terlambat dikirim ke kantor cabang


(52)

41

sehingga sering terjadi perpanjagan batas waktu penyelesaian pekerjaan di lapangan menjdai lebih lama dibandingakan dengan jangka waktu yang telah ditentukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMN) ini khususnya PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal.

B. Saran

Perusahaan ini diharapkan mampu bersaing dengan perusahaan jasa lainya dalam hal pelayanan yang terbaik bagi masyarakat sekitarya khususnya di daerah Sunggal. Dimana semua masyarakat menginginkan daerahnya tidak pernah lagi ada penundaan untuk pemasangan baru, dan lebih bisa tepat waktu dan kalau bisa lebih cepat lebih baik. Sehingga air bisa aktif di wilayah Medan khususnya di daerah Sunggal dan sekitarnya.

Perusahaaan ini sudah baik dalam penyediaan barang persediaannya tetapi ada baiknya, barang-barang persediaaan yang dikirim oleh kantor pusat ke kantor cabang agar lebih dikoordinasi dan dipercepat waktu untuk penyampaian barang ke kantor cabang khususnya PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal.agar dalam kegiatan usaha bisa berjalan lebih efektif dan lancar.


(53)

42

B.Sandjaja, Albertus Heriyanto. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Baridwan Zaki, 1994, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi ke-5, Cetakan Kelima, BPFE, Yogyakarta.

Hadibroto, S, Dochnial Lubis dan Sudardjat Sukadam. 2000. Dasar-Dasar

Akuntansi. Jakarta: LP3ES.

Halim dan Bambang Supono. 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ke- 1, Cetakan Pertama, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2008. Standar Akuntansi Keuangan, Edisi revisi. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Soemarso S. R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, edisi kelima (revisi). Jakarta: Salemba Empat.

Warren, Carll S. 2005. Warren Reeve Fess Accounting Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.


(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)