Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis .1

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual.Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual error ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas varian dari residual tidak homogen. Selain itu, dengan menggunakan program SPSS, heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SDRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.4 Uji Autokorelasi

Menurut Gujarati 2004: 467 mendefinisikan uji autokorelasi adalah sebagai berikut: “Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya, akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak effisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil”. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistic Durbin-Watson D-W:        2 2 1 t t t e e e DW Gujarati, 2003:467 Kriteria uji: Bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson: a. Jika D-W d L atau D-W 4 – d L , kesimpulannya pada data terdapat autokorelasi b. Jika D U D-W 4 – d U , kesimpulannya pada data tidak terdapat autokorelasi c. Tidak ada kesimpulan jika : d L ≤ D-W ≤d U ≤ D-W ≤4 - d L 3.6 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Menurut Umi Narimawati 2010:41 mendefinisikan rancangan analisis adalah sebagai berikut: “Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Analisis yang penulis gunakan terhadap data yang telah diuraikan yaitu dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan verifikatif kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji lebih dalam pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap penjualan pada perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Adapun analisis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Analisis Regresi Linier Berganda Pengertian analisis regresi linier berganda menurut Sugiyono 2011:277 sebagai berikut: “Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen kriterium, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi dinaik turunkan nilainya”. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh biaya promosi,biaya distribusi dan penjualan. Persamaan analisis regresi linier berganda secara umum untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Sumber: Sugiyono 2012 Keterangan : Y = Penjualan α = konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada saat variabel bebasnya adalah 0 X1, X2= 0 β1 = koefisien regresi berganda antara variabel bebas X1 terikat Y, apabila variabel bebas X2 diangap konstan. β2 = koefisien regresi berganda antara variabel bebas X2 terikat Y, apabila variable bebas X1 diangap konstan. X1 = Biaya Promosi X2 = Biaya Distribusi � = Faktor pengganggu di luar model 2. Analisis Koefisien Korelasi Pearson Korelasi pearson digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala interval atau rasio parametrik yang dalam SPSS disebut scale, yang dalam hal ini pengaruh biaya promosi terhadap penjualan dan biaya distribusi terhadap penjualan. Menurut Umi Narimawati 2010:49, pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y, dapat menggunakan pendekatan korelasi Pearson dengan rumus dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : r = Koefisien Korelasi n = Jumlah data X = Variabel Bebas Independen Y= Variabel Terikat Dependen 3. Koefisien Determinasi Analisis Koefisiensi Determinasi KD digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen Y yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi menurut Andi Supangat 2007:341 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dimana: R = koefisien determinasi r2= kuadrat koefisien korelasi Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + � R = r2

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Menurut Andi Supangat 2007:293 yang dimaksud dengan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: “Salah satu cara dalam statistika untuk menguji “parameter” populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu. Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah. Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya”. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan sejauh mana pengaruh variabel X terhadap variabel Y, yaitu Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan. Adapun langkah- langkah pengujiannya sebagai berikut: 1. Pengujian Secara Parsial Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variabel-variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t sebagai berikut: a. Rumus uji t yang digunakan adalah : Hasilnya bandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5. b. Hipotesis H01 ; ρ = 0, Biaya Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap Penjualan. H11 ; ρ ≠ 0, Biaya Promosi berpengaruh signifikan terhadap Penjualan. H02 ; ρ = 0, Biaya Distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap Penjualan. H12 ; ρ ≠ 0, Biaya Distribusi berpengaruh signifikan terhadap Penjualan. H03 ; ρ = 0, Biaya Promosi dan Biaya Distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap Penjualan. H13 ; ρ ≠ 0, Biaya Promosi dan Biaya Distribusi berpengaruh signifikan terhadap Penjualan. c. Menentukan tingkat signifikan. Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk=n-k-1, untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam suatu penelitian. d. Menentukan kesimpulan berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel H0 ditolak apabila thitung ttabel α = 0,05. Kriteria penarikan pengujian: Jika menggunakan tingkat kekeliruan α = 0,01 untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut : 1. Jika thitung≥ ttabel maka H0 ada didaerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel bebas dan variabel terikat ada hubungannya. 2. Jika thitung≤ ttabel maka H0 ada didaerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungannya. 2. Pengujian Secara Simultan Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas X secara simultan terhadap variabel terikat Y maka pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Rumus uji F yang digunakan adalah : Keterangan: R = koefisien kolerasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel b. Hipotesis H0;ρ = 0, Secara simultan biaya promosi dan biaya distribusi tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan. H1; ρ ≠ 0, Secara simultan biaya promosi dan baiaya distribusi berpengaruh signifikan terhadap penjualan. c. Menentukan nilai signifikansi α yaitu 5 atau 0,05 dan derajat bebas dk=k; n-k-1, untuk mengetahui daerah Ftabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan. d. Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria: - Jika Fhitung Ftabel, variable independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen - Jika Fhitung Ftabel, variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen e. Menentukan kesimpulan berdasarkan probabilitas Dengan menggunakan nilai probabilitas, H1 akan diterima jika probabilitas kurang dari 0.05.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Biaya Promosi terhadap Penjualan

Hasil dari pengujian statistik menyatakan bahwa Biaya Promosi berpengaruh sebesar 17,7 terhadap Penjualan dan mempunyai korelasi 0,779. Nilai 0,779 menurut Sugiyono 2013:231 berada pada interval 0,60 – 0,799, maka koefisien korelasi sebesar 0,779 menunjukkan adanya hubungan positif yang “kuat” dan bertanda positif yang menunjukkan hubungan yang terjadi antara keduanya adalah searah, artinya kenaikan Biaya Promosi, akan diikuti pula oleh kenaikan Penjualan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Yusnizal Firdaus 2011 dalam penelitiannya yang berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi biaya promosi dan volume penjualan terdapat hubungan yang kuat, positif dan bersifat searah. Selanjutnya berdasarkan perhitungan koefisien determinasi yaitu Biaya Promosi X 1 mempunyai pengaruh terhadap Penjualan Y sebesar 17,7 yang dan Sisanya sebesar 82,3 dipengaruhi oleh faktor lain yaitu harga jual, kualitas produkmutu dan lain-lain. Hasil penelitian ini menjawab fenomena yang terjadi pada PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI pada tahun 2013-2014 Penjualannya mengalami kenaikan terus-menerus sedangkan biaya promosinya mengalami penurunan. diindikasikan penurunan Biaya Promosi yang terjadi karena kurang dilakukannya promosi seperti iklan, promosi penjualan pemberian hadiah dan bonus. Sebaiknya agar dapat meningkatkan Biaya Promosi disarankan agar perusahaan lebih banyak melakukan kegiatan dibidang promosi yaitu melalui advertising, personal selling, sales promotion dan publishsitas agar biaya promosinya meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan penjualan pada perusahaan tersebut.

4.2 Pengaruh Biaya Distribusi terhadap Penjualan

Dokumen yang terkait

Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap voluntary disclosure perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 44 114

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 30 133

Analisis pengaruh efektifitas komponen modal kerja,leverage, umur perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang go public Indonesia : studi kasus pada perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009

1 8 100

Pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sektor otomotif dan komponen

1 27 145

Pengaruh profitablitas dan rasio leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 15 1

Pengaruh stuktur modal dan likuiditas terhadap profitabilitas (studi kasus pada perusahaan manufaktur sektor industri logam dan barang dari logam yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 16 108

Pengaruh Kebijakan Hutang dan Keputusan Investasi terhadap nilai perusahaan (Studi Kasus pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

2 19 81

Pengaruh struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011

0 2 1

Pengaruh arus kas operasi dan likuiditas terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI0

1 5 1

Pengaruh perputaran piutang dan arus kas operasi terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

18 88 153