kecil di bawah sebagai saluran keluarnya air kencing dan darah haid Marshafi, 1996:47.
3. Tahap Sesudah Pelaksanaan Sunat Perempuan
Setelah dilaksanakannya sunat perempuan maka orang tua dapat melakukan perawatan bagi bayi perempuan mereka yaitu dengan
dibersihkan setiap hari menggunakan kapas dan air hangat pada alat kelaminnya. Perawatan tersebut berfungsi agar alat kelamin bayi perempuan
yang disunat tidak bengkak. Seperti yang diungkapakan oleh Ibu Rufiyati 22 tahun yang bekerja sebagai karyawan pabrik rokok yaitu:
“Anakku pas bar tak sunatno yo tak resiki esuk karo bengi mbak ikune nganggo kapas karo banyu anget ben cepet waras
”. Wawancara tanggal 23 Februari 2013.
“Anakku pada saat selesai saya sunatkan ya saya bersihkan pagi dan malam mbak itunya alat kelamin menggunakan kapas dan air
hangat biar cepat sembuh”. Wawancara tanggal 23 Februari 2013.
Perawatan agar cepat sembuh setelah sunat antara sunat laki-laki dengan sunat perempuan sedikit berbeda. Jika sunat pada anak laki-laki
biasanya anak tersebut dilarang makan-makanan seperti telur dan ikan laut. Masyarakat percaya jika setelah sunat, anak laki-laki yang memakan telur
dan ikan laut bisa menyebabkan lukanya lama sembuh dan bertambah sakit. Sedangkan jika pada anak perempuan setelah sunat, biasanya orang tua
hanya memberikan ASI karena pada bayi usia selapan karena belum bisa diberi makanan. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Endang Hartati 34 tahun,
yaitu:
“Perawatannya ya gak serumit anak laki-laki kalau sunat mbak. Kalau anak laki-laki yang sunat kan gak boleh makan ini itu kayak
makanan laut gitu tapi kalau bayi perempuan yang sunat ya lebih
mudah perawatannya mbak”. Wawancara tanggal 13 Februari 2013.
Perawatan setelah pelaksanaan sunat perempuan berlangsung kurang lebih selama 7 hari atau lebih sampai sembuh. Cepat atau lambatnya proses
penyembuhan tergantung dari kondisi anak dan cara perawatan. Jika kondisi anak sebelum dan setelah disunat sehat maka proses penyembuhan juga bisa
lebih cepat. Selain itu cara perawatan juga menentukan cepat atau lambatnya proses penyembuhan. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Malikah 30 tahun,
yaitu: “Perawatan bayi wedok sak wise bar disunat yo angger diresiki
terus mbak ikune. Pas anakku ndisik disunat iku cepet kok mbak warase, koyoke yo seminggu. Ngerti wis warase tah durung iku
teko nangis tah orake mbak nek ape pipis. Nek ijeh nangis ae berarti yo durung waras
”. Wawancara tanggal 13 Februari 2013. “Perawatan bayi perempuan setelah selesai disunat ya hanya
dibersihkan secara terus-menerus itunya. Pada saat anakku dulu disunat cepat sembuhnya, kira-kira seminggu. Bisa tahu sudah
sembuh atau belum dari tangisan bayi pada saat akan pipis. Jika masih menangis terus
berarti belum sembuh”. Wawancara tanggal 13 Februari 2013.
Jadi dapat disimpulkan jika proses pelaksanaan sunat perempuan dibagi menjadi tiga tahap yaitu: tahap persiapan sunat perempuan, tahap pelaksanaan
sunat perempuan dan tahap sesudah pelaksanaan sunat perempuan. Proses pelaksanaan sunat perempuan dilakukan oleh dukun sunat ataupun bidan.
Masyarakat memilih dukun karena didorong oleh faktor pendidikan masyarakat yang masih rendah sehingga masih menjalankan tradisi sunat sepert warisan
leluhur, sedangkan masyarakat yang memilih bidan adalah masyarakat yang telah memiliki pendidikan lebih tinggi dan juga karena pengaruh pekerjaan mereka.
D. Faktor-faktor Penyebab Bertahannya Sunat Perempuan di Desa