17
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Kajian Pustaka
Kajian mengenai situs sejarah yang dijadikan penelitian ini adalah Situs Astana Gede Kawali yang terletak di Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Penelitian
mengenai Situs Astana Gede Kawali telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Berikut beberapa hasil penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai kajian
pustaka dalam penelitian ini. Sukardja 2002: 1-41 mengkaji mengenai sejarah lahirnya Situs Astana
Gede Kawali yang terletak di dusun Indrayasa Kawali, keberagaman peninggalan sejarah pada masa lampau berupa 6 buah prasasti, 2 buah menhir,
makam kuno, mata air cikawali, batu palinggih, punden berundak, lingga dan yoni, di mana peninggalan bersejejarah tersebut berasal dari tiga periode yakni
periode prasejarah, periode Hindu dan periode Islam serta membahas mengenai silsilah raja-raja Galuh yang berpusat di Kawali yang dikupas secara terperinci.
Karya Sukardja sangat membantu peneliti karena objek kajiannya adalah Situs Astana Gede Kawali, Situs yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini.
Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto 1993: 335-395 membahas tentang pusat Kerajaan Sunda yang berpindah pindah dimana salah satunya
adalah pusat Kerajaan Kawali bukti keberadaan pusat kerajaan tersebut dibuktikan dengan prasasti yang terdapat di Astana Gede Kawali. Karya
Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto ini menjadi salah satu referensi
bahwa Situs Astana Gede Kawali memiliki peninggalan yang sangat penting dalam perjalanan sejarah Kerajaan Sunda Galuh yang berpusat di Kawali
berupa prasasti-prasasti, prasasti tersebut berjumlah 6 buah yakni ptrasasti Kawali I, prasasti Kawali II, prasasti Kawali III, prasasti Kawali IV, prasasti
Kawali V, dan prasasti Kawali VI yang menjadi salah satu peninggalan sejarah masa lampau yang dibahas dalam penelitian ini.
Suherman 1995: 5-16 mengkaji mengenai tatar sunda pada masa pra Islam, penelitian tersebut membahas raja-raja yang berkuasa di Kerajaan Galuh
Kawali-Ciamis yang sekarang adalah Situs Astana Gede. Penelitian tersebut memberi kejelasan bahwa Situs Astana Gede merupakan benar tempat kerajaan
Sunda-Galuh yang berpusat di Kawali dengan raja yang terkenal pada saat itu adalah Prabu Niskala Wastu Kancana yang meninggalkan beberapa prasasti di
Situs Astana Gede Situs Kawali. Prasasti tersebut terdiri dari 6 buah prasasti yakni Prasasti I, prasasti II, prasasti III, prasasti IV, prasasti V, prasasti VI.
Prasasti-prasasti berupa peninggalan kerajaan Sunda-Galuh merupakan salah satu peninggalan yang amat penting dalam perkembangan kerajaan Sunda-
Galuh yang berpusat di Kawali. Dalam perkembangannya ketika masa Hindu runtuh dan Islam masuk ke daerah Kawali bermula dari raja Adipati Singacala
yang memeluk agama Islam, kemudian setelah raja Adipati Singacala wafat di makamkanlah Adipati Singacala di lingkungan Situs Astana Gede Kawali di
atas punden berundak. Penelitian yang dijelaskan Ivan Wahyu Afriyanto 2014 dengan judul
Museum Ranggawarsito
Sebagai Sumber
Belajar Sejarah
Melalui
Pembelajaran OutDoor Study Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Semarang Tahun 2014, peneliti tersebut memberikan informasi bahwa kegiatan pembelajaran
dengan memanfaatkan dengan memanfaatkan benda bersejarah sebagai sumber belajar sejarah akan memudahkan siswa dalam menangkap cerita dalam
pembelajaran sejarah secara benar dan guru secara tidak langsung akan terbantu tugasnya serta akan menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif.
Jadi, melalui kegiatan belajar di luar kelas siswa mampu memperoleh suatu informasi dengan lebih mudah karena dapat melihat secara langsung objek
sejarah tersebut.
B. Pemanfaatan Situs