35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mendapatkan kebenaran ilmiah. Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji
pemanfaatan Situs Astana Gede sebagai sumber belajar sejarah siswa, adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong 2011:6,
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan
beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini menyajikan
secara langsung hakekat hubungan antara penelitian dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moleong, 2011:9
Data diperoleh melalui wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari lapangan diolah sehingga memperoleh keterangan-
keterangan yang berguna dan selanjutnya dianalisis. Analisis data
menggunakan model deskriptif kualitatif yaitu upaya yang berlanjut, berulang dan terus menerus untuk menjelaskan tentang jenis-jenis peninggalan yang ada
di situs Astana Gede, penerapan dalam pembelajaran terkait pemanfaatan situs dan kendala-kendala guru dalam memanfaatkan Situs Astana Gede sebagai
sumber belajar sejarah siswa di SMA Negeri 1 Kawali. Pendekatan penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri khas, antara lain
adalah: 1.
Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung. Penelitian kualitatif mengadakan penelitian pada konteks dari suatu kebutuhan sebagaimana
adanya alaminatural setting tanpa dilakukan perubahan dan intervensi oleh peneliti.
2. Manusia merupakan alat instrumen utama pengumpul data. Hal ini
dimaksudkan agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.
3. Analisis data dilakukan secara induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai
dari deduksi teori, tetapi dimulai dari fakta empiris. Penelitian terjun ke lapangan, mempelajari, menganalisis, menafsirkan, dan menarik
kesimpulan dari fenomena yang ada dilapangan. 4.
Penelitian bersifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh berupa kata- kata, gambar dan perilaku.
5. Tekanan penelitian berada pada proses. Penelitian kualitatif lebih banyak
mementingkan segi proses daripada hasil. Proses yang terjadi tanpa kontrol dan interaksi peneliti, melainkan bersifat alamiah berlangsung apa adanya.
6. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus. Penelitian kualitatif
menghendaki diterapkannya batas atas dasar fokus. 7.
Perencanaan bersifat lentur dan terbuka. Perencanaan penelitian disusun bersifat lentur dan terbuka disesuaikan dengan kondisi sebenarnya yang
ada di lapangan studi. 8.
Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama. Pemaparan sebagai hasil interpretasi
dalam penelitian
kualitatif dikehendaki
merupakan kesepakatan yang diperundingkan dengan subjek-subjek yang dijadikan
sumber data. 9.
Pembentukan teori berasal dari dasar. penelitian kualitatif menekankan kepada kepercayaan terhadap apa adanya yang dilihat, sehingga bersifat
netral. 10.
Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif 11.
Teknik sampling cenderung bersifat purposive. Sampel disini tidak mewakili populasi dengan dikaitkan pada generalisasi tetapi lebih
mewakili informasi untuk memperoleh kedalaman studi dalam konteksnya. 12.
Penelitian bersifat menyeluruh holistik. 13.
Makna sebagai perhatian utama penelitian. Penelitian kualitatif mengarahkan pusat perhatiannya kepada cara bagaimana perang memberi
makna pada kehidupannya Margono, 2010: 38-43.
B. Lokasi Penelitian