Fase Analisis 1 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan (Studi Kasus Di Perusahaan Winner Textile Denpasar)
dengan stock ke dalam sistem, data akan diolah dan hasilnya akan ditampilkan melalui layar dan
dapat dicetak. Selain itu, data yang dimasukkan oleh user akan disimpan ke dalam basis data.
Gambaran tentang sistem dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1 Deskripsi Umum Sistem Informasi Akuntansi Persediaan
Bagian-bagian yang terlibat dalam sistem kerja:
1. Direktur Operasional selaku
Supervisor 2.
Chief AccountingKasir 3.
Bagian Gudang 4.
Bagian Pembelian Bussines Process
sistem ini adalah sebagai berikut :
1. Transaksi pembelian barang ke supplier
Kasir melihat daftar stock barang pada laporan persediaan akhir, apabila barang
masih ada maka tidak melakukan pembelian. Tetapi bila stock barang kosong
maka kasir meminta bagian gudang memeriksa ulang berdasarkan kartu stock.
Jika barang benar kosong, maka bagian gudang mengirimkan informasi dan
meminta bagian pembelian membuat surat pesanan pembelian yang diketahui oleh
kasir. Surat pesanan pembelian kepada supplier
, yang dibuat oleh bagian pembelian ini mendapatkan persetujuan
dari kasir, dan direktur operasional. Kemudian barang yang datang dari
supplier , diterima oleh kasir dan diperiksa
oleh bagian gudang berdasarkan PO. Pada proses penerimaan dan pemeriksaan
barang, jika ada barang yang tidak sesuai, maka bagian gudang bekerja sama dengan
bagian pembelian untuk membuat retur pembelian yang disetujui kasir. Jika barang
yang diterima tidak ada masalah, maka bagian pembelian akan membuat surat
penerimaan barang pembelian berdasarkan purchase order
dan faktur dari supplier, yang disetujui kasir.
Surat purchase order dan surat penerimaan barang pembelian ini kemudian disimpan,
sampai pembuatan laporan pembelian dan laporan stock oleh bagian pembelian dan
bagian gudang disetujui kasir yang nantinya akan diserahkan kepada direktur
operasional.
2. Transaksi penjualan langsung
Customer membeli barang dengan
menelepon atau datang langsung melalui kasir. Setelah menerima order dari
customer , kasir akan melihat persediaan
barang berdasarkan laporan persediaan akhir. Jika stock ada maka kasir langsung
meminta bagian gudang menyiapkan barang dan kasir membuatkan faktur
penjualan untuk customer. Jika stock kosong maka kasir akan menginformasikan
kepada customer bahwa barang kosong.
3. Transaksi penjualan dengan pemesanan
Kasir menerima PO dari customer melalui fax atau melalui telepon. Kalau PO
customer melalui fax maka PO inilah yang
disimpan sebagai memo pemesanan. Tetapi jika melalui telepon maka kasir akan
mencatat barang pesanan dalam sebuah memo saja. Ketika PO customer telah
diterima maka kasir akan meminta bagian gudang untuk memeriksa stock barang. Jika
stock
barang ada maka barang akan dikirim sesuai waktu yang diminta oleh customer,
kasir membuatkan faktur penjualan. Tetapi jika barang kosong maka kasir akan
melakukan koordinasi dengan customer dan supplier
. Jika koordinasi dengan supplier dan customer berhasil, maka kasir akan
memberitahukan kepada bagian pembelian untuk melakukan pesanan pembelian,
membuat PO kepada supplier dengan barang sesuai permintaan customer. Jika
terdapat masalah terhadap barang yang dikirim ke customer dengan faktur
penjualan, dan customer melakukan pengembalian barang, maka kasir akan
membuatkan retur penjualan. Faktur penjualan dan retur penjualan ini akan
disimpan sampai dibuatnya laporan penjualan yang dilaporkan kepada direktur
operasional.
Gambaran tentang busines process ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Fase Analisis 2.1
Identifikasi Kebutuhan Informasi Output Pengguna
Pada tahap analisis pengguna, disimpulkan bahwa sistem yang dirancang terutama
ditujukan untuk memudahkan pengguna dalam pemasukan data, pemeliharaan data, kecepatan
dan ketepatan dalam mendapatkan hasil
pengolahan data, serta kemudahan dalam pembuatan laporan.
2.2 Indentifikasi Kebutuhan Data Input
Sistem a.
Deskripsi Kebutuhan Fungsional Deskripsi kebutuhan fungsional merupakan
kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan proses pengolahan atau transformasi data.
Tabel kebutuhan fungsional KF dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1 Kebutuhan Fungsional
Kode Deskripsi
KF-1 Melihat, memasukkan, mengedit,
menghapus, dan mencetak data master barang.
KF-2 Melihat, memasukkan, mengedit,
menghapus, dan mencetak data master supplier
KF-3 Melihat, memasukkan, mengedit,
menghapus, dan mencetak data master customer.
KF-4 Melihat, memasukkan, mengedit,
menghapus, dan mencetak data transaksi purchase order.
KF-5 Melihat, memasukkan, mengedit,
menghapus, dan mencetak data transaksi penerimaan barang.
KF-6 Melihat, memasukkan, mengedit,
menghapus, dan mencetak data transaksi retur pembelian.
KF-7 Melihat, memasukkan, mengedit,
menghapus, dan mencetak data transaksi faktur penjualan.
KF-8 Melihat, memasukkan, mengedit,
menghapus, dan mencetak data transaksi retur penjualan.
KF-9 Melihat dan memasukkan stock awal
pada stock awal KF-10
Mencetak laporan pembelian berdasarkan supplier
KF-11 Mencetak laporan pembelian per
periode KF-12
Mencetak laporan penjualan berdasarkan customer
KF-13 Mencetak laporan penjualan per
periode KF-14
Mencetak laporan kartu stock KF-15
Mencetak laporan persediaan akhir KF-16
Mencetak laporan limit stock b.
Karakteristik Pengguna Karakteristik pengguna adalah pengguna-
pengguna yang bertugas dalam pengelolaan sistem. Pengguna SIAP Sistem Informasi
Akuntansi Persediaan meliputi supervisor, kasir, bagian pembelian dan bagian gudang.
Karakteristik pengguna SIAP dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Karakteristik pengguna SIAP
Katagori Pengguna
Hak Akses ke Aplikasi Supervisor
Direktur Operasional
Kasir Bagian
Pembelian Bagian
Gudang ¬ KF-1, KF-2, KF-3
¬ KF-4, KF-5, KF-6 ¬ KF-7, KF-8, KF-9
¬ KF-10, KF-11 ¬ KF-12,KF-13
¬ KF-14, KF-15 ¬ KF-16
¬ KF-3, KF-7, KF-8 ¬ KF-12, KF-13
¬ KF-2, KF-4, KF-5 ¬ KF-6, KF-10, KF-11
¬ KF-1, KF-9 ¬ KF-14, KF-15, KF-16
c. Pemodelan fungsional
Berdasarkan kebutuhan fungsional dari sistem, maka dapat diketahui dan dibuat
flowchart ,dan Data Flow DiagramDFD.
DFD yang dihasilkan adalah DFD level 0 diagram konteks, DFD level 1, DFD level
2. Flowchart dapat dilihat pada Lampiran 2. DFD level 0 diagram konteks dapat dilihat
pada Lampiran 3, DFD level 1 pada Lampiran 4, dan DFD level 2 dapat dilihat
pada Lampiran 5.
3. Fase Perancangan 3.1 Perancangan Basis Data
Tahapan mendesain basis data ada 3 yaitu: 1.
Desain Konseptual. Perancangan model konseptual merupakan
perancangan ditingkat konsep, misalnya : kebutuhan aplikasi, sasaran
pengguna dan tujuan pemanfaatan. Hasil dari desain konseptual basis data
ini adalah berupa entity relationship diagram
ERD. Entity yang dihasilkan adalah entity barang, customer,
supplier, faktur penjualan, retur penjualan, purchase order, penerimaan
barang, retur pembelian dan kartu stock
. Hubungan antar entity dapat dilihat pada Lampiran 6.
2. Desain Logikal. Memiliki penekanan
pada spesifikasi dan elemen-elemen pada database. Desain pada level ini
merancang struktur database dan relasi antar tabel. Model database yang
digunakan dalam sistem ini adalah model basis data relasional. Database
sistem ini disimpan dengan nama Mdata.dbc. Tabel yang ada dalam
sistem ini antara lain : 1.
Tabel master merupakan tabel yang penting dan terus ada di
dalam sistem informasi. Tabel master ini terdiri dari tabel barang,
tabel piutang tabel customer, tabel hutang tabel supplier dan
tabel kartu. Tabel barang memiliki fields
antara lain kode barang, nama barang, warna, limit, dan
satuan. Tabel hutang memiliki fields
antara lain kode supplier, nama supplier, alamat1, alamat2,
kota, telp, fax, dan attn. Tabel piutang memiliki fields kode
customer , nama customer,
alamat1, alamat2, kota, telp, fax, attn, kode pos dan email. Tabel
kartu memiliki fields antara lain kode barang, nama barang, tgl, no,
awal, masuk, keluar, akhir, no po, no faktur, harga dan jumlah.
2. Tabel transaksi untuk mencatat
semua data hasil transaksi yang terjadi. Tabel ini terdiri dari tabel
po, tabel pom tabel detail po, tabel bpb tabel penerimaan
barang, tabel bpbm tabel detail penerimaan barang, tabel rb
tabel retur pembelian, tabel rbm tabel detail retur pembelian,
tabel inv tabel faktur penjualan, tabel invm tabel detail faktur
penjualan, tabel rj tabel retur penjualan, dan tabel rrm tabel
detail retur penjualan. Tabel po memilki fields antara lain no po,
tgl po, kode barang, qty barang, up po, jum po, disc po, dan disc1 po.
Tabel pom memiliki fields no po, tgl po, kode supplier, nama
supplier
, ppn, ppn1, cash dan cash1. Tabel bpb memiliki fields
antara lain adalah no bpb, tgl bpb, kode barang, nama barang, no
faktur, qty bpb, up bpb dan jum bpb. Tabel bpbm memiliki fields
antara lain no bpb, tgl bpb, no po, no faktur, kode supplier, nama
supplier, ppn, ppn1, cash dan cash1. Tabel rb memiliki fields no
rb, tgl rb, kode barang, qty rb, up rb dan no faktur. Tabel rbm
memiliki fields antara lain no rb, tgl rb, no faktur, kode suplier,
nama supplier, ppn, ppn1, disc dan disc1. Tabel inv memiliki fields
antara lain no inv, tgl inv, kode barang, qty inv, up inv, disc inv
dan disc1 inv. Tabel invm memiliki fields no inv, tgl inv,
kode supplier, ppn, ppn1,cash dan cash1. Tabel rj memilki fields
antara lain no rj, tgl rj, no inv, kode barang, nama barang, qty rb,
up rj dan jum rj. Tabel rrm memiliki fields antara lain no rj,
tgl rj, kode customer, nama customer
, no inv, ppn, ppn1, cash dan cash1.
Model relasional dapat dilihat pada Lampiran 7. Sedangkan hubungan antar
tabel dapat dilihat pada Lampiran 8. Hasil dari hubungan antara nama entitas
relationship dengan nama relasi dan nama tabel dalam perancangan logikal ini dapat dilihat
pada Tabel 3.
Tabel 3 Hubungan antara nama entitas relationship dengan nama relasi dan nama
tabel Nama entitas
Relationship Nama Relasi
Nama Tabel
Barang Barang
Barang Customer
Customer Piutang
Supplier Supplier
Hutang Purchase order Purchase order
dan detail purchase order
Po dan pom
Penerimaan barang
Penerimaan barang dan detail
penerimaan barang
Bpb dan bpbm
Retur pembelian
Retur pembelian dan detail retur
pembelian Rb dan
rbm Faktur
penjualan Faktur penjualan
dan detail retur penjualan
Inv dan invm
Retur penjualan
Retur penjualan dan detail retur
penjualan Rj dan
rrm Kartu stock
Kartu Kartu
3. Desain Fisikal. Merupakan level desain
perangkat yang akan digunakan baik perangkat keras maupun perangkat lunak.
Daftar tabel-tabel basis data Sistem Informasi Akuntansi Persediaan dapat
dilihat pada Lampiran 9. Perangkat keras yang digunakan untuk
mendukung sistem database ini minimum spesifikasinya adalah :
¬ Prosessor 750 MHz ¬ Memori 128 MB
¬ Harddisk 20 GB ¬ Monitor 14”
¬ Keyboard dan Mouse Perangkat lunak yang digunakan untuk
sistem database ini adalah : ¬ Microsoft Windows XP Profesional
sebagai sistem operasi ¬ Microsoft Visual FoxPro 8.0
sebagai sistem manajemen basis data dan bahasa pemrograman
3.2 Perancangan Input Input yang dilakukan pada sistem ini adalah
menggunakan keyboard dan mouse. Tabel perancangan form untuk Sistem Informasi
Akuntansi Persediaan ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Perancangan Form SIAP
Kode KF Perancangan Form
KF-1 Form
master barang KF-2
Form master supplier
KF-3 Form
master customer KF-4
Form purchase order
KF-5 Form
penerimaan barang KF-6
Form retur pembelian
KF-7 Form
faktur penjualan KF-8
Form retur penjualan
KF-9 Form
stock awal KF-10
Form laporan pembelian
berdasarkan supplier KF-11
Form laporan pembelian per
periode KF-12
Form laporan penjualan
berdasarkan customer KF-13
Form laporan penjualan per
periode KF-14
Form laporan kartu stock
KF-15 Form
laporan persediaan akhir KF-16
Form laporan limit stock
Adapun form desain input untuk sistem adalah sebagai berikut :
1. Form Menu Utama
Tampilan awal form utama adalah form Password, yaitu untuk validasi user untuk
penggunaan sistem. Di dalam form menu utama ini terdapat pilihan sub input yang
terdiri dari master, transaksi, saldo awal, laporan dan selesai. Sub input master terdiri
dari master barang, master supplier dan master customer. Sub input transaksi terdiri
purchase order
, penerimaan barang, retur pembelian, faktur penjualan, dan retur
penjualan, sub input saldo awal adalah stock
awal. Sub input laporan terdiri dari pembelian berdasarkan supplier, dan
pembelian per periode, penjualan berdasarkan customer, penjualan per
periode kartu stock, persediaan akhir dan limit stock.
2. Form master barang
Form master barang ini adalah form yang
digunakan untuk memasukkan data jenis barang milik Wintex, yang mempunyai hak
akses hanya bagian gudang dan direktur operasional. Jika bagian gudang Wintex
ingin menambah, melihat, mengubah atau menghapus data barang maka dapat
dilakukan melalui form master barang ini. Dalam form master barang ini terdapat
kode barang, nama barang, warna, limit dan satuan barang.
3. Form master supplier
Form master supplier ini adalah form yang
digunakan untuk memasukkan data supplier
Wintex, oleh bagian pembelian. Jika bagian pembelian Wintex ingin
menambah, melihat, mengubah, atau menghapus data supplier maka dapat
dilakukan melalui form input master supplier
ini. Dalam form master supplier ini terdapat kode supplier, nama supplier,
alamat supplier, kode pos, kota, telepon, fax, attention dan email supplier. Form ini
dapat juga diakses oleh direktur operasional sebagai informasi.
4. Form master customer
Form master customer ini adalah form yang
digunakan untuk memasukkan data customer
Wintex, oleh bagian kasir. Jika Wintex ingin menambah, melihat,
mengubah atau menghapus data customer maka dapat dilakukan melalui form master
customer ini. Dalam form master customer
ini terdapat kode customer, nama customer, alamat customer, kota customer, telepon,
fax dan attention. 5.
Form purchase order Form
purchase order ini adalah form yang digunakan untuk memasukkan data pesanan
pembelian barang ke supplier, oleh bagian pembelian. PO ini digunakan pada saat
persediaan barang kosong atau pada saat persediaan sudah mencapai limitnya.
Dalam form ini terdapat nomor po, tanggal po, kode supplier, nama supplier, kode
barang, nama barang, warna, quantity, satuan, harga beli per satuan, jumlah harga
beli barang dan total harga keseluruhan po. Pada form ini terdapat fasilitas tambah,
lihat, hapus, koreksi, cetak dan kembali ke menu utama.
6. Form penerimaan barang
Form penerimaan barang ini adalah form
untuk memasukkan data tentang barang pesanan pembelianPO yang telah diterima,
oleh bagian pembelian. Form penerimaan barang ini pertama digunakan ketika barang
pesanan telah diterima dari supplier. Dalam form
ini terdapat nomor penerimaan barang, tanggal penerimaan barang, nomor
PO, nomor faktur, kode supplier, nama supplier
, alamat supplier, kode barang, nama barang, warna, quantity, satuan,
harga beli per satuan, jumlah harga beli dan total harga keseluruhan. Pada form ini
terdapat fasilitas tambah, lihat, hapus, koreksi, cetak dan kembali ke menu utama.
7. Form retur pembelian
Form retur pembelian barang ini adalah
form untuk memasukkan data transaksi
retur pembelian, oleh bagian pembelian. Form
retur pembelian ini digunakan pada saat barang dari supplier ketika diterima
dan telah diperiksa, tidak sesuai dengan PO atau ada kerusakan. Dalam form ini
terdapat nomor retur pembelian, nomor faktur pembelian, tanggal retur pembelian
dilakukan, nama supplier, alamat supplier, kode barang, nama barang, jumlah barang
yang diretur, satuan barang, harga beli per satuan sesuai faktur, total harga barang
retur keseluruhan. Pada form ini terdapat fasilitas tambah, lihat, koreksi, hapus, cetak
dan kembali ke menu utama.
8. Form faktur penjualan
Form faktur penjualan ini adalah form
untuk memasukkan data transaksi faktur penjualan, oleh bagian kasir. Form ini
digunakan ketika barang-barang yang ada, dijual kepada customer. Dalam form ini
terdiri dari nomor faktur penjualan, tanggal faktur penjualan, kode customer, nama
customer
, alamat customer, kode barang, nama barang, warna, jumlah barang,
satuan, harga jual per satuan, jumlah harga barang dan total harga keseluruhan dari
faktur penjualan. Fasilitas dalam form ini adalah tambah, lihat, koreksi, hapus, cetak
dan kembali ke menu utama. Form ini dapat diakses oleh bagian kasir dan direktur
operasional.
9. Form retur penjualan
Form retur penjualan ini adalah form untuk
memasukkan data transaksi retur penjualan, oleh bagian kasir. Form ini digunakan pada
saat customer mengembalikan barang yang telah dibelinya, karena barang tidak sesuai
dengan permintaan customer atau ada kerusakan. Dalam form ini terdiri dari
nomor retur penjualan, tanggal retur penjualan, nomor faktur penjualan, kode
custome
r, nama customer, alamat customer, kode barang, nama barang, quantity barang
yang diretur, satuan, harga jual per satuan sesuai faktur penjualan, total harga barang
keseluruhan retur penjualan. Fasilitas yang ada dalam form ini adalah tambah, lihat,
koreksi, hapus, cetak dan kembali ke menu utama. Form ini dapat diakses oleh bagian
kasir dan direktur operasional.
10. Form stock awal
Form stock awal ini adalah untuk
menginput quantity awal barang-barang Wintex pada saat sebelum transaksi yang
lain mulai berjalan. Input nilai barang dilakukan oleh bagian gudang. Dalam form
ini terdapat kode barang, nama barang, warna, satuan, quantity, tanggal input, dan
keterangan. Keterangan disini untuk menjelaskan keadaan barang stock yang
siap dipasarkan. Quantity adalah jumlah persediaan awal yang siap untuk
dipasarkan. Tanggal input adalah tanggal berapa nilai stock terhadap barang
dilakukan. Pada form ini terdapat fasilitas tambah, lihat dan kembali ke menu utama.
11. Laporan pembelian berdasarkan supplier
Form laporan pembelian berdasarkan
supplier ini untuk melihat dan mencetak informasi pembelian berdasarkan supplier,
oleh bagian pembelian. Laporan ini sebagai informasi untuk melihat kepada supplier
mana Wintex paling sering melakukan transaksi pembelian dan barang-barang apa
yang sering dibeli dari supplier. Fasilitas dalam form ini adalah menginput tanggal
transaksi pembelian yang akan dilihat dan nama supplier, fasilitas layarprinter serta
selesai.
12. Form laporan pembelian per periode
Form laporan pembelian per periode
memberikan informasi kepada perusahaan, mengenai transaksi pembelian kepada
supplier yang telah dilakukan perusahaan
dalam waktu tertentu misalnya per tahun,
dilakukan oleh bagian pembelian . Fasilitas dalam form ini adalah memasukkan selang
waktu informasi yang dibutuhkan, yaitu dari tanggal, bulan, tahun berapa sampai
dengan tanggal, bulan, tahun berapa.
13. Form laporan penjualan berdasarkan
customer Form
laporan penjualan per customer ini untuk melihat dan mencetak informasi
penjualan berdasarkan customer, oleh bagian kasir. Laporan ini sebagai informasi
untuk melihat customer yang paling sering melakukan transaksi pembelian kepada
Wintex dan barang-barang apa yang sering dibeli oleh customer. Fasilitas dalam form
ini adalah menginput tanggal transaksi penjualan yang akan dilihat dan nama
customer
, fasilitas layarprinter serta selesai.
14. Form laporan penjualan per periode
Form laporan penjualan per periode
memberikan informasi kepada perusahaan, mengenai transaksi penjualan kepada
customer yang telah dilakukan perusahaan
dalam waktu tertentu misalnya per tahun, dapat diakses oleh bagian kasir. Fasilitas
dalam form ini adalah memasukkan selang waktu informasi yang dibutuhkan, yaitu
dari tanggal, bulan, tahun berapa sampai dengan tanggal, bulan, tahun berapa.
Fasilitas lainnya adalah layarprinter dan selesai.
15. Form laporan kartu stock
Form ini digunakan untuk melihat dan
mencetak laporan persediaan setiap barang stock pada waktu tertentu. Dalam form
laporan kartu stock ini kita memasukkan kode barang, nama barang dan tanggal
persediaan barang yang akan dilihat atau dicetak. Fasilitas form laporan kartu stock
adalah layarprinter dan selesai. Form laporan ini dapat diakses oleh bagian
gudang dan direktur operasional.
16. Form laporan persediaan akhir
Form ini digunakan untuk melihat dan
mencetak laporan persediaan akhir barang keseluruhan dalam waktu tertetu. Fasilitas
dalam form ini adalah layarprinter dan keluar. Form ini dapat diakses oleh bagian
gudang dan direktur operasional.
17. Form laporan limit stock
Form limit stock ini digunakan pada saat
stock opname atau pada saat tertentu untuk
melihat atau memeriksa limit semua barang persediaan, sehingga sisa persediaan barang
yang ada di gudang tidak kurang dari limit persediaan. Laporan limit stock ini dapat
dicetak. Form ini dapat diakses oleh bagian gudang dan direktur operasional.
3.3 Perancangan output Format output yang dihasilkan sistem ini
dapat ditampilkan di layar komputer dan dapat dicetak. Tipe keluarannya berupa laporan.
Laporan ini terdiri dari laporan master barang, laporan master supplier, laporan master
customer
, laporan purchase order, laporan penerimaan barang, laporan retur pembelian,
laporan faktur penjualan, laporan retur penjualan, laporan kartu stock, laporan
persedian akhir, laporan limit stock, laporan penjualan berdasarkan customer, laporan
penjualan per periode, laporan pembelian per periode, dan laporan pembelian berdasarkan
supplier. 4. Fase Implementasi
4.1 Perangkat Keras Implementasi
Untuk mendukung kinerja dari suatu sistem SIP, diperlukan beberapa perangkat keras yaitu
Personal Computer PC dengan spesifikasi
minimum sebagai berikut : ¬ Memori 128 MB
¬ Hard Disk 20 GB ¬ Monitor 14 “
¬ Keyboard ¬ Mouse
Sedangkan perangkat keras yang digunakan dalam fase implementasi mempunyai spesifikasi
sebagai berikut : ¬ Processor Pentium IV 1,7 Ghz
¬ Memory 256 MB ¬ Hard Disk 40 GB
¬ Monitor 15 “ ¬ Keyboard dan Mouse
4.2 Perangkat Lunak Implementasi
Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam fase implementasi adalah
gabungan antara : ¬ Microsoft Windows XP Profesional
sebagai sistem operasi. ¬ Microsoft Visual FoxPro 8.0 sebagai
bahasa pemrograman. Penggunaan Microsoft Visual FoxPro
ini adalah user requirement
. Hasil Implementasi dapat dilihat pada Lampiran 10 sampai
dengan Lampiran 27.