Fungsi Produksi Model Produksi Surplus dan Model Bioekonomi .1 Model produksi s urplus

4 Tongkol Auxis thazard Ikan tongkol Auxis thazard termasuk jenis tuna kecil kate. Ciri-ciri morofologinya adalah badan memanjang, kaku, bulat seperti cerutu. Badan tongkol tanpa bersisisik kecuali pada bagian korselet yang tumbuh sempurna dan mengecil pada bagian belakang, warnanya kebiru-biruan serta putih dan perak di bagian perut. Ciri-ciri lain, dibagian perut terdapat ban-ban serong berwarna hitam di atas garis rusuk derta noktah-noktah hitam terdapat di antara sirip dada dan perut. Ukura ini dapat mencapai panjang 50 cm, tetapi umumnya berukuran panjang 25-40 cm Saanin 1994. Tongkol termasuk ikan jenis buas, predator, hidup dekat pantai, lepas pantai dan bergerombol besar. Tongkol tergolong ikan epipelagik dengan kisaran temperatur yang disenangi antara 18-29 °C Nontji 1993. Penyebarannya tongkol cenderung membentuk kumpulan multi spesies menurut ukurannya. Penyebaran tongkol sangat luas meliputi perairan tropis dan sub tropis, termasuk Samudera Pasifik, Samudera Hindia dan Samudera Atlantik FAO 1986. Penangkapan ikan ini dilakukan dengan pancing tonda, mini purse seine , pole and line. Dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, asapan kering fufu, asin rebus pindang. Harga sedang. Gambar 6 Ikan tongkol Auxis thazard Sumber. Balai Penelitian Perikanan Laut 1992

2.5 Fungsi Produksi

Menurut Teken dan Asnawi 1981 diacu dalam Rakam 1997 bahwa hubungan teknis antara faktor produksi yang dihasilkan persatuan waktu dengan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan, tanpa memperhatikan harga-harga baik harga faktor-faktor produksi maupun produksi itu sendiri disebut fungsi produksi. Secara matematis fungsi produksi dapat dinyata kan sebagai berikut : Y= f X 1 ,X 2 ,X 3 ,......,X n , sedangkan X 1 ,X 2 ,X 3 ,......,X n merupakan faktor produksi yang dipakai untuk menghasilkan produksi Y. Fungsi diatas menerangkan produksi yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi, tapi belum memberikan hubungan kuantitatif antara faktor-faktor produksi dengan produksi. Hubungan tersebut harus dinyatakan dalam bentuk yang khas seperti menggunakan fungsi Coob-Douglass, fungsi linier atau fungsi kuadratik. Menurut Supranto 1983 diantara fungsi-fungsi produksi yang umum dipakai adalah fungsi linier dan analisis regresi, apabila dalam persamaan garis regresi tercakup dua jenis variabel yaitu variabel tak bebas dependent variabel dan variabel bebas independent variabel. Oleh karenanya, regresi ini dinamakan regresi linear berganda multi linear regression. Variabel tak bebas Y dalam regresi linear berganda tergantung pada dua atau lebih variabel bebas. Persamaan garis tersebut dapat ditulis sebagai berikut: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 +......+b n X n Y dalam hal ini adalah variabel tak bebas sedangkan X adalah variabel bebas yang nilainya diketahui, kemudian pengaruhnya terhadap Y dapat diperkirakan sehingga nilai dapat diramalkan. 2.6 Model Produksi Surplus dan Model Bioekonomi 2.6.1 Model produksi s urplus Umumnya pendekatan yang digunakan untuk mempelajari biologi perikanan multispesies adalah dengan memisahkan spesies secara bersamaan. Pendekatan ini cukup sederhana untuk memperlakukan keseluruhan percampuran spesies sebagaimana mereka berperan sebagai persediaan spesies tunggal dan untuk menganalisisnya dengan menggunakan model produksi surplus atau Model Total Biomassa Schaefer TBSM Panayotou 1985; Clark 1985 diacu dalam Fauzi 2001. Pendekatan ini cukup popule r karena pendekatan ini hanya memerlukan pencarian dan perolehan data, yang relatif mudah didapatkan Gulland 1974; Chaudhuri 1986; King 1985 diacu dalam Fauzi 2001. Pertambahan biomassa suatu stok ikan dalam waktu tertentu di suatu perairan merupakan salah satu parameter populasi yang disebut produksi. Biomassa yang diproduksi ini diperlukan untuk mengganti biomassa karena kematian. Produksi yang berlebihan dari kebutuhan pengganti ini dianggap sebagai kelebihan surplus yang selanjutnya dapat dipanen. Apabila kuantitas biomassa yang diambil melalui kegiatan perikanan sama dengan surplus yang diproduksi, berarti keseimbangan tersebut berada dalam keadaan seimbang equilibrium Schaefer 1954; Caddy dan Criddle 1993. Aplikasi dari model produksi dimaksudkan untuk mengetahui upaya tangkap optimum fMSY dan hasil maksimum lestari MSY dari suatu perairan. Nilai tersebut diperoleh berdasarkan upaya tangkap catch dan hasil tangkap per unit upaya CPUE pada suatu perairan dengan data berdasarkan kurun waktu tertentu time series Schaefer 1957 dan Gordon 1954. 2.6.2 Model bioekonomi Dalam studi bioekonomik perikanan, umumnya dilakukan pencarian dan perolehan data akibat ketiadaannya informasi mengenai penghitungan persediaan. Beberapa model menggunakan time series dan data penangkapan dan usaha untuk dianalisis. Salah satu metode tersebut adalah model jenis produksi surplus. Model ini cukup dikenal dalam literatur perikanan dan telah digunakan selama lebih dari empat puluh tahun. Hal ini dikarenakan adanya suatu fakta bahwa bukan hanya modelnya yang secara relatif sederhana untuk dihitung, tetapi model tersebut juga harus memerlukan kurun waktu time series dari data penangkapan dan usaha yang tersedia pada pusat perikanan Fauzi 2001. Kebanyakan model perikanan telah dikembangkan yang ada kaitannya dengan spesies tunggal di kawasan temperate. Pada model tersebut, yang biasa dilakukan adalah memperlakukan setiap spesies dan persediaan sebagai unit manajemen independen atau terpisah, mengabaikan berbagai interaksi yang dapat muncul seperti hubungan mangsa dengan predator dan interaksi teknologi antara jenis yang berbeda dari target yang dicapai oleh spesies yang berbeda Fauzi 2001. Jika dikaitkan dengan perikanan tropis yang memiliki multispesies, maka nampak bahwa pendekatan ini seringkali tidak memuaskan Pauly 1979. Hal ini disebabkan adanya fakta bahwa bukan hanya perikanan tropis benar- benar memiliki penyebaran spesies yang tinggi, tetapi juga karena mereka berada dalam suatu ekosistem yang kompleks. Sumberdaya pada open acces adalah salah satu sumberdaya yang pengeksploitasinya tidak dapat dikontrol, siapapun dapat mengambil hasil dari sumberdaya tersebut. Untuk mengendalikan hal ini, maka pengaruh ekonomi dapat menjadi variabel, sehinga model bioekonomi ini dapat digunakan untuk membantu menguraikan alasan-alasan dibalik keberagaman Clark 1990. Pendekatan bioekonomi akan memadukan kekuatan ekonomi yang mempengaruhi industri penangkapan dan faktor biologi yang menentukan produksi dan masukan ikan Clark 1985 dan Charles 1989. Model bioekonomi perikanan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu model statik dan model dinamik. Model statik tidak memperhatikan dinamika dari faktor waktu, sedangkan model dinamik memasukkan faktor waktu dalam analisis Clark 1990; Sparre and Venema 1999; Willmann and Garcia 1985. Model statik, terdiri dari model harga tetap dan model harga berubah. Pada penelitian ini digunakan model bioekonomi statik dengan harga tetap yang digunakan untuk menentukan tingkat optimum pemanfaatan sumberdaya perikanan Schnute and Hilbom 1993. Model statik dikembangkan pertama kali oleh Gordon dengan dasar fungsi produksi biologis Schaefer, sehingga disebut model Gordon-Schaefer Seijo et al. 1998. Asumsi-asumsi yang mendasari model ini adalah : a Populasi ikan menyebar merata, b Tidak ada kejenuhan penggunaan unit alat tangkap di wilayah perairan, c Semua unit upaya tangkap aktif melakukan kegiatan penangkapan, d Unit penangkapan alat tangkap homogen e B iaya penangkapan per unit upaya penangkapan ikan adalah konstan, f Harga ikan per satuan hasil tangkap adalah konstan.

2.7 Analisis Investasi