BAB I dan lanjutan untuk perbaikan SKRIPSI 2015 SUNI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Koperasi merupakan lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha dan pelayanan yang sangat membantu dan diperlukan oleh anggota koperasi dan masyarakat. Kegiatan usaha yang dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan, perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa koperasi kredit dalam menyediakan dana yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh dana dari Bank.
Tujuan utama kegiatan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya modal yang anggota pinjamkan dan masyarakat pada umumnya, karena koperasi dipandang sebagai soko guru ekonomi Timor-Leste yang berkembang dari bawah berubah menjadi badan usaha lainnya, seperti Koperasi Unit Desa (KUD), koperasi KP-RI (KKP-RI), Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi menyelenggarakan berbagai usaha yang bermanfaat bagi anggotanya baik sebagai produsen maupun konsumen.
Dewasa ini banyak bermunculan koperasi-koperasi baru, baik yang sudah mandiri maupun yang belum mandiri, sehingga mengakibatkan persaingan dalam rangka mengembangkan usahanya. Untuk mengantisipasi persaingan antar koperasi maupun badan usaha lainnya, diperlukan suatu sistem pengolahan dan manajemen koperasi yang baik.
(2)
Selama ini peranan masyarakat di daerah Ambeno Oe-Cusse terhadap ikatan kelompok koperasi merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan arahan atau bagaimana masyarakat bisa hidup mandiri dan dapat mengembankan diri masyarakat atau keluarga dan juga kebutuhan setiap saat dan dalam kerja tani mereka yang sering kerja kelompok (pembibitan anakan pohon, pembaharuan reboisasi, dan kerajinan tangan alam kreatifitas tais penanaman kapas tradisional dan lain yang merupakan kerja sama mereka), dengan adanya tersebut masyarakat ambeno oe-cusse juga sering menghidupi dari hidup dibidang penkreditan di koperasi kredit, atau intitusi KSP dalam rangka bagaimana bisa memperoleh pendapatan sehari-hari atau berbisnis (jualan sembako disetiap hari-hari pasar), ini menunjukan pendapatan masyarakat disekiling 4 kecamatan adalah peranan utama mereka adalah bagaiman hidup dalam kegiatan bisnis dan bergabung dalam ikatan kelompok koperasi, tapi banyak kegiatan koperasi lainnya adanya yang merangkap sepertinya Koperasi simpan pinjam dan koperasi bisnis misalkan koperasi saat ini yang ada atau berpartisipasi dikegiatan kelompok koperasi adalah Ngo BIFANO, koperasi BIMAFO, Koperasi USET, koperasi MATISA dan koperasi ikatan perempuan yaitu kegiatan kerajinan tangan kapas (actividade soru tais no kuda kabas tradisional), kegiatan ini ada beberapa kelompok kaum wanita yaitu kelompok FETO FITUN FRONTEIRA (FFF), kelompok Bifano Soru Tais (BST), kelompok NEFO NAEK soru tais (NF), kelompok BILIBU soru tais, dan BOBOMETO HAND WEAVEN GROUP, dari beberapa kelempok tersebut adalah mereka berikut dalam ikatan kelompok koperasi masing-masing yang selama ini dapat diarahkan oleh Ngo BIFANO dan koperasi BIMAFO.
(3)
Dengan adanaya juga mengetahui bahwa kegiatan koperasi memiliki makna yang sangat penting dalam mengembangkan negara dan ikut berpartisipasi dalam kontribusi pembangunan nasional dipihak pendapatan kegiatan masyarakat yang ingin menyalurkan uang bersama dalam simpanan bersama untuk memastikan keperluan mendadak dan keperluan yang berjangkau panjang “short-term needs and long-term needs”. Sehingga untuk memberikan arahan dalam mempersiapkan nasib sebagai manusia kreatif dan minat dalam kerja di suatu kelompok usaha kecil adalah salah satu kegiatan yang bisa merespon keinginan dari masyarakat yang lemah menjadi sejahtera, akan tetapi tidak semua masyarakat akan hidup mandiri dari kegiatan koperasi tersebut bila pengetahuan untuk bersifat businessman karena kegiatan koperasi tidak selalu mengarahkan anggota untuk membangun bisnis atau mengembangkan kelompok masyarakat karena relasi koperasi ada pada tangan konsep masyarakat atau anggota untuk maju dan mundurnya koperasi memiliki perjuangan bersama.
Berfokus dari penulisan ini adalah mengenai kegiatan kelompok bersama usahaan dalalm bidang koperasi simpan pinjam yang mana penulis tertarik untuk meniliti tentang “PERANAN SIMPAN PINJAM DALAM RANGKA MENINGKATKAN MODAL USAHA KOPERASI”.
Dari ketertarikan judul yang peneliti memilih dapat bermanfaat bagi penulisan ini bahwa bagaimana untuk lebih mengetahui kondisi koperasi di kabupaten Oe-Cusse dan khususnya kaum masyarakat yang berikatkan diri dalam kelompok koperasi MATISA karena selama ini peneliti memfokuskan pada peranan simpan pinjam dalam peningkatan modal usaha koperasi.
(4)
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut:
a. Apakah peranan simpan pinjam dalam rangka meningkatkan modal usaha koperasi?
b. Bagaimana sisa hasil usaha “SHU” bisa di arahkan dalam peningkatan modal usaha.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas adalah suatu kegiatan untuk mengetahui secara detail mengenai Peranan Simpan Pimjam Dalam Rangka Meningkatkan Modal Usaha koperasi.
1.4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian
1) Berdasarkan dari hasil tulisan peneliti bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan simpan pinjam dalam rangka meningkatkan modal usaha koperasi.
2) Dan peneliti lebih mengetahui sisa hasil usaha koperasi pada sifat yang dapat juga mengarahkan pada usahaan koperasi dari tingkat modal koperasi atau sebagai candangan saja pada kegiatan koperasi tersebut, terutama pada Matadalan ba Koperativa Saben (MATISA).
(5)
1.4.2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai bahan informasi bagi pemimpin Matadalan Ba Koperativa Saben (MATISA) dalam mengambil kebijakan yang tepat pada perbaikan koperasi di masa depan.
b. Sebagai bahan perbandingan antara teori dan praktek bagi penulis.
c. Penulis lebih memahami tentang peranan koperasi simpan pinjam “KSP” dalam pembangunan ekonomi nasional.
(6)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Koperasi
Dalam bukunya Budiyono menuliskan bahwa Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sama melalui pemisahan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis yang berfungsi sebagai berikut:
1. Alat perjuangan ekonomi untuk menpertinggi modal usaha koperasi itu sendiri 2. Alat perdemokrasian ekonomi nasional
3. Sala satu urat nadi perekonomian bangsa
4. Alat pembina insan masyarakat untuk menperkokoh kedudukan ekonomi bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat, yang penting juga adalah menpertinggi taraf hidup anggotanya, meningkatkan produksi dan mewujudkan pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata, selanjutnya memiliki rasa kolektif yang kuat saling menolong dan nilai-nilai menolong diri-sendiri bertangung jawab kepada diri-sendiri, demokrasi, persamaan, keadilan dan solidaritas.
Hendro menyarangkan dalam penelitian-Nya (2004:17-18), Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sah melalui pemisahan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis.
(7)
Menurut Ramudi (2006: 32) Bahwa: Koperasi di terjemahkan dari kata Cooperative menunjukkan kepada suatu bentuk kerja sama antara individu didalam bidang Ekonomi.
Boediono (2001: 75), Mendefinisikan bahwa tingkat suku bunga adalah sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu, jadi dapat disimpulkan bahwa suku bunga sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara waktu sekarang dan waktu akan datang
Mendukung dalam penelitian Untung (2000 : 60) menyatakan bahwa salah satu fungsi kredit diantaranya adalah merangsang kebutuhan seseorang dalam bidang usaha untuk memenuhi kebutuhan usaha sehari-hari. Sebagaimana pendapat Praptomo (2000 : 4) bahwa kredit merupakan pemanfaatan dari segi penggunaannya oleh masyarakat yang dapat dilihat dari seberapa besar kredit tersebut dipakai untuk usaha pokok, yaitu usaha yang diajukan untuk dibiayai dari kredit.
Mendukung penelitiannya Kazmir (2004:97) bahwa tujuan pemberian kredit antara lain:
1. Mencari keuntungan yaitu untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah
2. Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja, Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya. Mengakui Lestari, 12 April 2008 bahwa Kredit Usaha (KU) adalah kredit yang diberikan kepada nasabah usaha
(8)
dengan plafond kredit yang ditetapkan oleh pihak bank yang berdasarkan pada undang-undang yang ditetapkan.
Dari beberapa hal mengenai koperasi yaitu ada beberapa jenis kegiatan koperasi yaitu Secara garis besar jenis Koperasi yang ada dapat kita bagi menjadi 5 golongan, yaitu: (Anoraga dan Widiyanti, 2007:1927)
1) Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi ialah Koperasi yang anggota-anggotanya
Terdiri dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi.
2) Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam ialah Koperasi yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terusmenerus untuk kemudian dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat, dan tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.
3) Koperasi Produksi Koperasi
Produksi adalah Koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang, baik yang dilakukan oleh Koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota Koperasi.
4) Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah Koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.
(9)
5) Koperasi Serba Usaha
Koperasi Serba Usaha adalah Koperasi yang berusaha dalam beberapa macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan para anggota.
2.2. Pengertian Modal
Defenisi modal merupakan kesediaan sejumlah uang atau materil yang dimiliki oleh perusahaan atau koperasi itu sendiri, sehingga modal adalah salah satu faktor determinan pada pokok kapital koperasi yang dimilikinya, dengan defenisi sedemikian bahwa modal adalah bagian dari masalah permodalan dimana dalam garis besar masalah permodalan itu dapat di kelompokkan ke dalam dua bagian utama yaitu 1. Masalah kuantitatif, yaitu masalah yang berkisar para beberapa modal yang di perlukan dan dihubungkan dengan terbatasnya sumber-sumber daya, dan 2. Masalah kualitatif yaitu masalah yang mempertimbangkan bentuk jenis atau syarat-syarat modal yang akan diperlukan sedangkan dilain pihak manejemen tidak dapat dengan leluasa memilih bentuk, jenis atau syarat-syarat modal seperti yang dikehendakinya
Berhubungan dengan berpendapat Buku-Nya Komarudin (2001:2) bahwa manejemen permodalan kuantitatif merupakan sejumlah aspek yang menarik akan mempengaruhi besarnya modal yang di perlukan merupakan pokok alasan utama dalam pasal ini, aspek-aspek itu umum-Nya dapat di ringkaskan kedalam aspek penetapan modal yang diibutuhkan dan aspek kapitalisasi. Keduanya akan diuraikan seperti berikut:
1. Keputusan manejemen yang berkaitan akan modal dengan nyata diperlukan, menentukan jumlah modal yang di perkirakan akan
(10)
diperlukan oleh suatu usaha merupakan suatu keputusan manejemen yang akan mempengaruhi segi-segi lainnya. Banyak perrhitungan dan pertimbangan untuk mendekati dan menetapkan keputusan itu, untuk menentukan yang diperkirakan akan diperlukan pada waktu usaha itu dimulai atau didirikan adalah luas skala perusahaan itu.
2. Keputusan menejemen dalam memecahhkan masalah kapitalisasi, jumlah niali semua sekuritas, baik berupa saham maupun obliggasi yang ada dalam suatu perusahaan itu dapat disebut kapitalisasi.
Dengan demikian bahwa modal merupakan jumlah dana yang dimiliki koperasi tersebut dimana akan sesuai penanan koperasi itu sendiri, maka dana yang diperlukan akan digunakan dalam kegiatan koperasi itu sendiri.
Sutrisno dengan penjelasannya (2007 : 3) bahwa setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan. Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja maupun untuk pembelian aktiva tetap. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus mampu mecari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya paling murah. Kedua hal tersebut harus mampu diupayakan oleh manajer keuangan. Dengan demikian manajemen keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Usaha untuk mendapatkan dana sering disebut pembelanjaan pasif, dan bila kita lihat dineraca
(11)
akan terlihat disisi pasiva, sedangkan usaha mengalokasikan dana disebut pembelanjaan aktif dan dineraca akan terlihat disisi aktiva.
Memberi bukti Nopirin (2001:70), tabungan merupakan fungsi dari tingkat bunga, makin tinggi tingkat bunga yang lebih tinggi masyarakat akan terdorong untuk mengorbangkan atau mengurangi pengeluaran konsumsi guna menambah tabungan, dengan adanya tabungan berarti uang yang beredar akan berkurang atau dipinjamkan oleh pengusaha untuk investasinya. Penabung diharapkan memperoleh keuntungan dari bunga tersebut yang pada akhirnya masyarakat yang makmur dan sejahtera. Soewardi (2006: 23) Bahwa kesejahteraan masyarakat dalam peningkatan modal usaha adalah memanfaatkan sumber-sumber daya alam yang menunjang serta sektor pertanian dapat membuka lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang seluas luasnya bagi masyarakat petani dan para pengusaha di sektor koperasi simpan pinjam. Menurut Todaro (2003: hal 92-98), faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi Koperasi, yaitu Akumulasi modal “termasuk semua investasi baru yang berwujud tanah/(lahan), peralatan fiskal, dan sumber daya manusia (human resources). Akumu-lasi modal akan terjadi jika ada sebagian dari pendapatan sekarang di tabung yang ke-mudian diinvestasikan kembali dengan tujuan untuk memperbesar output di masa-masa mendatang. Investasi juga harus disertai dengan investasi infrastruktur, yakni berupa jalan, listrik, air bersih, fasilitas sanitasi, fasilitas komunikasi, demi menun-jang aktivitas ekonomi produktif. Investasi dalam pembinaan sumber daya manusia bermuara pada peningkatan kualitas modal manusia, yang pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap angka produksi.”
(12)
Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja, manusia merupakan aset berharga dalam pembangunan dan juga merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Todaro dan Smith (2003) dimana pembangu-nan memiliki tiga nilai inti yaitu tercapainya kemampuan hidup (life sustepembangu-nance), ke-mandirian (self esteem) dan kemerdekaan atau kebebasan (freedom). Kemampuan hidup diartikan kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar. Ke-mandirian berarti mempunyai harga diri, bermartabat atau berkepribadian. Adapun kemerdekaan berarti memiliki kesanggupan untuk melakukan pilihan-pilihan dalam hidup.
2.2.1. Sumber Permodalan.
Terlepas dari pengertian atau definisi seperti diterangkan diatas, kita bisa melihat pengertian modal dari beberapa segi misalnya dari segi asalnya atau sum-bernya atau dari pemilikannya seperti yang kita temukan pada undang-undang No.25/1992 tentang perkoperasian yang menyatakan bahwa modal koperasi itu terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
2.2.2. Kerangka Pemikiran
Dari perubahan masyarakat merupakan hakekat dari suatu kreatifitas manusia yang bersifat melatih mentalidade manusia satu menjadi sejahtera dalam ikatan kelompok masing-masing, maka Behubungan dengan tulisan ilmiah yang berupa gagasan dan beberapa pengetahuan baik dari hasil penulisan ilmiah maupun dari hasil analisis data yang sesuai judul atau topic yang ada bahwa untuk menetukan suatu tulisan ilmiahnya yaitu penulis juga ingin membentuk suatu rancangan kerangka pemikiran yaitu:
(13)
Bagang penting dalam tulisan kerangka pemikiran
2.3.1. Peranan Simpan Pinjam
Peranan simpan pinjam merupakan salah satu kegiatan kelompok untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengkreditan dari masyarakat atau anggota yang ingin berusahaan dalam bisnis kecil atau kegiatan organisasi simpan pinjam.
2.3.2. Modal
Konsep modal memberikan tentang hal uang, atau sejumlah yang di miliki oleh seseorang dan dapat dikumpulkan atau diinvestasikan bersama dari beberapa orang yang ingin mencapai hasil karya kerja mereka. Dalam hal
Peranan Simpan Pinjam
Modal Program Koperasi
Observasi Masalah KSP
Usaha Mikro Kecil Evaluasi Anggota
Meningkatkan Modal usaha Koperasi
(14)
modal yang telah diinvestasikan bersama dapat memiliki manfaat bagi seseorang “dapat di pinjamkan oleh orang lain atau membentuk suatu unit usahaan”
2.3.3. Program Koperasi
program koperasi adalah salah satu bentuk rencana usaha bersama dalam proses kegiatan yang akan di pakai bersama baik anggota maupun institusi koperasi tersebut. Matadalan ba Koperativa Saben memiliki proram utama dalam kegiatan operasionalnya di anggota-anggotanya dengan menggunakan type saving and credit money, (simpanan dan pengkreditan) 2.3.4. Observasi Masalah KSP
Berhubungan dengan peranan koperasi yang telah berjalan sesuai dengan program-program yang ada berusaha untuk mengatur berbagai kegiatan pengontrolan disetiap modal yang telah dipinjamkan sesuai waktu yang ditetapkan. Selama MATISA menjadi usaha simpan pinjam yang di lakukan oleh setiap anggota kelompok masing-masing masih membutuhkan pendamping untuk memperbaiki administrasi dan manejemen kegunaan uang yang saat beredar disetiap anggota atau non anggota, karena adanya kelemahan dalam bahasan untuk manejemen koperasi dalam arahan teori yang telah disediakan bahasan atas bagaiman tugas dan asas koperasi simpan pinjam bisa berjalan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2.3.5. Usahaan dalam Minkro Business usahaan (ALFAIATI)
Syarat kredit adalah salah satu upaya untuk regulasi dalam institusi koperasi yang ingin memberi sifat kedisiplinan terhadap anggota dalam
(15)
operasionalnya sesuai dengan sejumlah uang yang dipinjamkan atau disimpan oleh semua anggota dalam kelompok koperasi MATISA.
2.3.6. Evaluasi Anggota
Peningkatan modal usaha merupakan suatu target dari anggota koperasi maupun institusi bersangkutan untuk melihat kembali jangkauan koperasi tersebut telah melakukan operasi kegiatannya. Sehingga MATISA adalah sebuah badang organisasi yang dimana dapat didirikan waktu tahun 2008 dengan modal dasar simpanan angota dengan jumlah total yaitu USD tiga ratus delapan puluh lima dollar americano ($ 385.00), sehingga sampai sekarang dengan peningkatan dari koperasi tersebut sudah mencapai USD tujuh ribu dollar Americano ($ 7000.00), informasi ini waktu mengadakan rapat bersama dalam membagikan SHU di tahun 2012 pada akhir tahun sebelum.
2.3.7. Pemberdayaan Masyarakat
Koperasi simpan pinjam merupakan peranan penting untuk memberdayakan masyarakat dimana dengan jumlah uang yang dikredit akan bermanfaat dan dapat memperlancar kebutuhan-kebutahan anggota masyarakat disetiap hari. Koperasi MATISA merupakan sebuah badang institusi yang menjadi peranan utama di lingkungan daerah Saben dengan ikatan kegiatan kelompok bersama untuk merespon kelimpahan lintasan linkungan alam dan kerja sama team disetiap kegiatan pemerintah diberikan atau diimplementasikan di daerah tersebut dan bagaimana memulihkan kembali tumbu-tumbuhan yang selama dapat ditebang oleh masyarakat lain yang
(16)
belum sadar akan menghacurkan kesuburan tanah sehingga menjadi tanah kering, dengan keadaan waktu itu mereka berdiri untuk bisa mengikat kelompok tersebut dengan cara bersifat berdiri atas suatu dasar ikatan yaitu kerja kelompok simpan pinjam, sehingga kelompok ini akan terikat samapai kelompok ini menjadi perubahan disetiap anggota masing-masing, dalam hal kegiatan bisnis mereka lancer dan selalu mengetor uang yang sudah tercantum dalam ikatan kedisiplinan pengkreditan atas UUD koperasi.
(17)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1. Identifikasi Variabel
Berdasarkan judul penelitian ini, diidentifikasi bahwa terdapat 2 (dua) variabel, yang dikategorikan sebagai berikut:
1. Variabel Independent
Peranan simpan pinjam (X) 2. Variabel dependent
Meningkatkan modal usaha koperasi (Y) 3. 2. Definisi Operasional Variabel
1. Peranan simpan pinjam merupakan kegiatan menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya yang dibentuk secara suka rela oleh orang-orang yang menpunyai persamaan kepentingan, untuk mengurus kepentingan anggotanya dan menciptakan keuntungan timbal balik anggota dan koperasinya.
2. Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat beranggota koperasi tersebut dan memiliki aktivitas atau kegiatan yang saling melengkapi dalam kebutuhan masing-masing, karena hakekat dari pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu inisiatif bersama untuk memenuhi kebutuhan di setiap hari dan barangkali bukan hanya akan memenuhi kebutuhan tersebut melaikan dengan timbulnya ide-ide yang akan bersifat berkembang diakui penelitian Alysunyalativa (2003:20).
(18)
3.3. Deskripsi Operasional Variabel
Deskripsi sebagai gambaran dari desain penelitian yang mana untuk mengetahui perseptif dan memandang suatu teori yang diajukan dalam penelitian melalui pendugaan pengujian hipotesis dan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan modal usaha di Matadalan Koperativa Saben, Kabupaten Oe-Cusse, kecematan Oesilo, wilayah/Pamong Saben yang digunakan dalam penelitian ini. 3. 4. Jenis dan Sumber Data
3.4.1. Jenis Data
Jenis Data primer adalah data yang diperoleh langsung dilapangan dengan mengadakan wawancara langsung pada masyarakat atau responden, data ini merupakan salah satu hakekat untuk menghasilkan hasil penulisan ilmiah ini yang berupa data persediaan dari instansi koperasi baik berupa tulisan buku atau berupa jawaban lansung dari pengurus koperasi MATISA.
3. 4. 2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari masyarakat desa Seiçal atau kelompok koperasi tersebut selama berdirinya koperasi dan keinginan dari hakekat inisiatif berdirinya koperasi yang peranannya dalam bentuk koperasi simpan pinjam.
3. 5. Prosedur Penelitian Sampel
Populasi merupakan semua hal yang umum diketahui dalam suatu penelit ian. Sedangkan menurut Arikanto (2003) yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruha subjek penelitian.Dan apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,maka penelitian ini merupakan penelitian
(19)
populasi. Sedangkan Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti. (Nursaling 2003). Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dengan mengunakan metode Slovin, dimana dalam menentukan sampel penelitian slovin memasukan kelongaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat diperoleh. Sehingga dari beberapa populasi yang penulis dapat mengedentifikasikan di Aldeia Saben A dan B yaitu jumlah totalnya 198 Anggota populasi (kk) yang akan diambil sebagai sampel dapat ditentukan melalui rumus dari Taro Yamane (Ridwan, 4:65), menentukan sample tersebut dengan menggunakan Metode purposive sample. Sampel yang diambil Sebanyak 45 orang.
1 )
( 2
d N
N n
Keterangan:
N = Populasi (jumlah dari populasi yang ada dalam desa tersebut) n = Sampel (berapa sampel yang ada dan akan diidentifikasikan) d2 = Presisi yang ditetapkan
(20)
3.6. Prosedur Pengumpulan Data
Maksud dari pengumpulan data adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka melengkapi data yang di perlukan.
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi (observation)
Teknik Survey adalah tahap awal yang dilakukan oleh penulis sebelum pengujian proposal. Tujuan dari teknik survey ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai lokasi penelitian dan jumlah populasi desa bersangkutan terutama dalam koperasi di desa tersebut yang akan diteliti oleh penulis.
2. Wawancara
Teknik ini dimana penulis melakukan interviu langsung dengan para kelompok koperasi dan atau pada anggota koperasi serta struktur yang ada dalam koperasi tersebut guna untuk memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian.
3. Dokumentasi
Teknik ini adalah untuk memperoleh data yang sudah tersedia diinstansi atau lembaga yang memiliki informasi mengenai data laporan, tulisan, foto dan lain-lain. Sehingga kita dapat mengetaui keadaan dari asalmulanya koperasi memulai dan sampai pada tingkat modal yang mereka capai sekarang.
3.7. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisalah data dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.
(21)
Metode induktif merupakan suatu proses berfikir yang berangkat dari fakta khusus, peristiwa-peristiwa konkrit kemudian dari fakta-fakta itu ditarik generasi yang bersifat umum.
Metode ini digunakan karena dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda yang terdapat dalam data, dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapatnya tidak pengalihan kepada suatu latar lainya juga dapat mempertajam hubungan-hubungan yang ada.
2. Metode Deskriptif
Dalam metode ini data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan adanya penerapan metode kualitatif, selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah di teliti. Dalam pembahasan metode ini berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum kemudian kita hendak menilai suatu kejadian bersifat khusus. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan data untuk memberikan gambaran dalam penyajian laporan tersebut, data ini diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi dari institusi Koperasi tersebut.
(22)
BAB IV
ANALISIS HASIL DAN INTERPRESTASI
4.1. Gambaran Umum
4.1.1. Sejarah Singkat Coperativa da Credito Matadalan ba Saben (MATISA)
Coperativa de Credito Matadalan ba Saben (MATISA) adalah sebuah koperasi yang bergerak dibidang kredit simpan pinjam guna menbantu atau melayani masyarakat ekonomi lemah yang bersifat peningkatan modal usaha koperasi guna merubah taraf ekonominya, Coperativa de Credito Matadalan ba Saben (MATISA)
didirikan setelah kita merdeka yang merupakan inisiatif dari sekelompok kerja sama diprogram SEFOPE atau dalam implementasi program SEFOPE atas dasar tiga dolar pada tahun 2005 yang berkedudukan di Distrito Oe-Cusse, Sub-Distritu Oesilo, Dl. Ba Oepoto Jaya Saben, Aldeia 01-Zona Saben A, DILI-TIMOR LESTE. Anggota Pendiri sebanyak 30 kegiatan utama dari Coperativa de Matadalan ba Saben (MATISA) adalah kegiatan “Simpan dan Pinjam” yang mana pada waktu itu berjalan secara kondusif, Aktivitas koperasi mulai berjalan dari tahun 2008 sampai sekarang.
4.1.2. Jenis Kegiatan Institusi Panduan Koperasi Saben
Sesuai dengan peranan institusi dalam kegaitan yang sehari-hari merupakan kesepakan untuk melihat kondisi masyarakat dan memperbaiki kehidupan masyarakat di setiap keluarga (KK) dalam rangka merespon keinginan dalam kegiatan ekonomisasi (kegiatan Simpan Pinjam) dimana sebagai faktor program penting dalam
(23)
kegiatan yang telah di rencanakan, sehingga dengan demikian hal ini adalah fakta dimana untuk memperkuat visi dan misi instansi koperasi MATISA. Editing of new capitul
Dengan kegiatan sehari-hari adalah bagaimana rencana untuk meningkatkan kreatifitas dan modal yang telah dipinjamkan dari nasabah atau anggotanya yang besangkutan, berhubugan dengan ini bahwa kegiatan yang di lakukan setiap hari sering mengalami kesulitan bagi anggota nasabah yang kurang berpartisipasi untuk mengembangkan modal yang sudah diberikan oleh Ngo Tuba Rai metin, tapi anggota staff bagian pengontrolan terhadap anggota nasabah yang ada selalu melakukan evaluasi dalam satu minggo dua kali, sehingga samapai sekarang masih diperbaiki untuk semua anggota nasabah bisa berikut partisipasi dalam mengembangkan modal yang telah di sediakan atau diberikan1.
Dari jenis kegiatan yang ada adalah beberapa gambar yang akan memberikan petunjuk untuk kegiatan setiap hari yaitu:
sistema rai osan no Imprestimo nia ami sempre fo sira impresta ho modelo oin rua, ida husi 1. Ami fo impresta ba feto maluk sira ne’ebe maka iha inisiativa atu hala’o negosio 1Penjelasan dari Ibu Fernanda mengenai sistim pelayanan pinjaman Di Ngo TRM, tanggal 22 /06/
(24)
ka iha ona actividade ne’ebe maka sai hanesan negosio ki’ik. Maibe ho sistema ne’e ami halo membros sira husi grupo, katak grupo ida ami sempre fo ho pessoal USD $ 50.00 e semana ida sempre halo setoran ho montate $ 4.00, husi aktividade imprestimo ne’e ami fo prioridade ba ema ne’ebe hela permanente, Identidade Timor Oan, no iha ona modal balun hodi hala’o actividade negosio nian, karik husi grupo sira ne’e sempre
halo setoran iha kada semana sei intrega deit ba iha chefe da grupo. 2. Ngo fo Imprestimo ba ema ne’ebe funsionario Publiku ka kaer kna’ar iha serviso ida, relasiona ho sistema ida ne’e ami la’os atu fo osan maibe tuir material’s ka hanesan motorizadas (Motor Cycle), ho kada pessoa ami sei fo impresta motor ida ho nia presso $ 2000.00 ba merek motor tiger, e sira sei fo ka hala’o setoran iha kada Fulan ho montante osan $50.00, husi imprestimo ne’e membro ne’e rasik sei sai hanesan funsionario publiku, ka funsionario ida ne’ebe permanente.
Sistim pinjaman dan pemberian kreditan dari Institusi dibagikan pada dua bagian yaitu 1. Untuk kaum perempuan yang punya keinginan untuk membuka usaha kecil. Dan pemberian kredit untuk setiap anggota kami selalu memberikan dengan modal pinjaman untuk satu orang dengan jumlah uang $ 50.00 dan penyetoran disetiap minggu untuk peroarang $ 4.00, pemberian pinjaman ini kami prioritaskan untuk orang yang tinggal permanent dan beridentitas Timor Leste
(25)
Relasional ho intrevista ne’ebe mak iha hau rasik halo intrevista ba Mana Agusta Viviana da Costa ba actividade ne’ebe nia halo “Tunu Sate” durante hau tunu sate iha dificuldade balun ne’ebe hau rasik hasoru maka dala ruma mos hetan deit rendimento uit oan ho volume orsamento USD $ 4.00 to’o 6.00 husi rendimento ne’e hau konta ba total orsamento husi ayam poton falun ida (1) maibe iha dala ruma mos hau hetan lato’o target ayam potong ne’e ida ka ho volume osan maka USD $2.00 e bele mos hetan deit $ 1.50 kada loron tomak ida.
Maibe husi actividade ida ne’e hau senti la baruk maske hetan rendimento ida ke ki’ik mais hau bele rai osan balun hodi sosa hahan no labarik nia ropa, susu wen, e mos hau bele fasilita osan balun hodi tunu nafatin sate, tanba iha tunu sate ne’e hau bele aprende atu loke tan usaha seluk karik hau bele rai osan didi’ak. Osan ne’ebe hau hetan atu hala’o actividade ida ne’e “Tunu Sate” maka hetan apoio rasik husi Ngo TRM nia ajuda, husi sira opportunidade ne’ebe aproveita maka husi Ngo TRM rasik sempre fo imprestimo mai ami mebro ho montante osan maka USD $ 50.00 ba kada membros foun, e atu fo fali ka halo osan setoran maka semana ida ami setor kada pessoa mak $ 4.50. husi actividae ne’e ami hala’o ka prosesu atu hetan osan maka tenke halo grupo de negosiantes” (faan modo,tunu sate, faan tua mutin, e seluk ne’ebe maka hanesan loke kios)”
(26)
Liu husi intrevista ida ne’e hanesan strategia ida hodi hakerek nain bele hatene liu tan situasaun ne’ebe real ho isplikasaun husi membro Ngo TRM nian,maibe husi isplikasaun ida ne’e Sr. terezinha hateten hau senti kontente ho hau nia aktividade ida ne’e tanba bele fo nafatin hau esperansa atu hala’o servisu no atu sustenta hau familia uma laran nian, liu husi osan ne’ebe ami hetan husi Ngo TRM katak ne’e marese duni atu ajuda ema kbi’it laek hodi hala’o negosio ki’ik ba ami nia nesesidade loron-loron nia, husi osan tama iha loron ida ahu sempre hetan $ 25.00 ba leten maibe ida ne’ebe korforme gestaun tempo husi ita tanba ita labele haluhan oras ne’ebe ema persija hola moda nian no oras ne’ebe karik deskansa hela, tanba dala barab hau rasik sei haluhan bebeik atu hadian ahu nia modo no atu kumpri oras tempo faan modo nia, maibe iha parte balun hau mos sempre lakon ho situasaun ne’eb modo tempo ka ema barak mos hakarak hadau malu atu faan hotu modo ida ne’e mak halo ita dala ruma atu baruk hodi faan modo.
Iha parte seluk hau tenke faan modo tanba iha objetivo ida katak hau tenke hala’o setoran iha semana-semana maske hasoru failansu bo’ot no husi ida ne’e mos dalan ba hau atu labele hasai osan demais hodi sosa modo kalan nian, tanba ita ho rendimentu ida ke ki’ik tebes persija ita nia aktividade hodi fasilita ita nia moris. Relasiona ho hau nia actividade ida ne’e hau bele selu osan eskola oan nian no oinsa nia sasan hatais nian hau tenke hola.
Relasiona ho ami nia fasilitator ne’ebé mak durante ami hetan katak iha primeira lugar ami hetan suporta husi Ngo Internasional no instituisaun governo no seluk ne’ebé sai hanesan ami nia partner “parseiro” iha ami organizasaun nia ne’ebé antes sai hanesan Ngo local ida. ne’e duni husi opportunidade ne’ebé ami hetan katak to’o oras ne’e ami bele fasilita ami nia staff sira hodi hala’o prosesu actividade ne’ebé planeado. Husi esplikasaun husi Sr. Tarsiçio da Costa hanesan manager ba area Teritorio Timor Laran katak iha ami nia prosesu atu staf sira hetan suporta transporte persija hala’o tuir kriterias ne’ebé mensionalidu iha Ngo TRM nia
(27)
Iha parte seluk koalia kona ba suportasaun materials ka patrimonia ne’ebe iha ne’e sei toma responsabilidade husi devisaun logistika maka sei aloka ba prosesu hetan transporte ka seluk ba membros ne’ebe iha actividade ba lokasi membro koperativa iha area ne’ebe maka determinante.
Sr. Tarsiçio da Costa hanesan Maneger Area Ba Teritorio Tl, e intervista ida ne’e halao iha dia 11 de Junho de 2012 sobre suportasaun fasilidades iha Ngo TRM
4.1.3. Lokasi Perusahaan
Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) berkedudukan Ibu kota Dili Jalan / Rua Praia dos Coqueiros, Zona Dom Aleixo – Distrito Dili. Handphone : +670 – 3322062,Email; [email protected] , Web;
www.tubaraimetin.com ,Dili -TIMOR LESTE.
4.1.4. Visi dan Misi Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) 1. Visi
Menjadi lembaga koperasi yang berreputasi baik secara ekspansif dalam meningkatkan sistem manajemen, sistem kredit (simpan Pinjam) yang secara kualitatif, inovatif, pelayanan yang cepat dan berkompetetif dan menbangun usaha yang saling menguntungkan dan berkesinambungan serta kerja sama yang berkolaboratif dari anggotanya, partner dan Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) berjalan bersama guna mengembangkan perekonomian melalui usaha simpan pinjam anggota demi tercapainya kesejahteraan ekonomi Timor –Leste.
(28)
2. Misi
Mengutamakan pelayanan kepada anggota Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) yang cepat, tepat dan terarah guna terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera khusus untuk kaum wanita yang sedang beraktivitas.
4.1.5. Tujuan dan Prinsip Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM)
1. Tujuan Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM)
Tujuan dari Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut menbangun tatanan sosial perekonomian Nasional Timor- Leste, dengan tujuan inilah Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) menyelenggarakan usaha sebagai berikut:
1. Mengusahakan agar para anggota menyimpan di Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) secara teratur dan mengunakan uangnya secara hemat dan bijaksana.
2. Mengusahakan agar pinjaman diberikan kepada anggota Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) sesuai dengan kebutuhan yang bersifat produktif dan sejahtera dengan cara yang tepat dan bunga yang rendah.
3. Mendidik para calon anggota Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) tentang prinsip-prinsip perkoperasian serta tujuan dan cara kerja koperasi kredit.
4. Menjalangkan program pendidikan secara intensif dan teratur bagi para anggota Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) untuk menambah pengetahuan anggota tentang perkoperasian.
2. Prinsip Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM)
Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) adalah organisasi profit, telah berkomitmen untuk menegakkan prinsip sebagai berikut:
1. Mengaji karyawan-karyawati dan mengali dana lewat aktivitas yang menperoleh keuntungan, setiap keuntungan yang diperoleh dipakai untuk mendukung program Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) itu sendiri dan tidak boleh dipakai secara pribadi atau anggota penggurus lainnya.
(29)
2. Pembagian keuntungan kepada pengurus, staf maupun anggota 3. Suka rela dan terbuka
4. Semangat kekeluargaan dan saling percaya 5. Demokratis, mandiri dan independent 6. Penghormatan kepada sesama anggota 7. Bertangung jawab
(30)
4.1.6. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
(31)
4.2. URAIAN TUGAS.
Berdasarkan Struktur di atas adapun pembagian tugas sesuai tangung jawab sebagai berikut :
1. Board of Director’s
Berkenaan dengan tanggunjawab dari Board of Direktor’s yaitu untuk memberikan arahan dan pengontrolan secara khusus serta pemberian motivasi untuk sistim pengoperasian koperasi sesuai rencana yang telah di laksanakan dan sesuai tujuan pencapaian koperasi yang diinginkan dalam institusi koperasi Ngo Tuba Rai Metin.
2. Chief Excecutive Officer (CEO)
Sesuai dengan tanggung jawab ini adalah memiliki dua hal penting yang di lakukan dalam kegiatan Ngo TRM terhadap berkembangnya tidak Ngo Tuba Rai Metin, yaitu Basix-ta Suport dan external auditor, artinya CEO ini berperan penting untuk mencari partner dan bagaiman untuk hubungan Ngo dengan rencana mendapatkan dana tambahan dari institusi pemerintah ataupun organisasi koperasi lain yang kegiatanya sama.
3. Eksternal Auditor’s
Hubungan dengan eksternal auditor’s yaitu memiliki tanggung jawab penting dalam kegiatan operasional Ngo Tuba Rai Metin, misalkan;
a. Manager Internal Audit Dan Risk Manajement
Dari kegiatan ini ada kaitannya dengan sistim pengoparasian koperasi yaitu untuk melihat atau mengaudit pengeluaran uang dan pemasukan uang dari pendapatan koperasi sendiri atau lain pihak, dan bagaimana dana tersebut di alokasikan sesuai dengan perencanaan kegiatan di dalam Ngo Tuba Rai Metin “TRM”
(32)
Dari kegiatan itu juga merupakan bagaiman akan melihat situasi dan kondisi Ngo TRM yang tidak tercantum dalam resiko-resiko yang ada, dalam hal risk of money, risk of human Resourse serta resiko lain yang akan terancam dalam Ngo TRM.
b. Manager Human Resource and Adminitration
Posisi yang dipertanggungjawabkan oleh manager ini adalah bagaimana bisa mengontrol proses kegiatan staf dan proses perekrutan terhadap penghuni pencari kerja baru dan untuk memperhatikan proses kegiatan keuangan dalam pengeluaran atau pendapatan Ngo TRM dimana akan laksana nya dari hasil-hasil kegiatan bagi anggota koperasi yang ada, dan untuk bertanggung jawab terhadap pemberian upah atau salary bagi staff per tiap bulan.
4.3. Hasil Penelitian 4.3.1. Rapat Anggota
4.3.2. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu kegiatan kelompok untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengkreditan dari masyarakat atau anggota yang ingin berusahaan bisnis kecil
4.3.3. Modal
Konsep modal memberikan tentang hal uang, atau sejumlah yang di miliki oleh seseorang dan dapat dikumpulkan atau diinvestasikan bersama dari beberapa orang yang ingin mencapai hasil karya kerja mereka. Dalam hal modal yang telah diinvestasikan bersama dapat memiliki manfaat bagi
(33)
seseorang “dapat di pinjamkan oleh orang lain atau membentuk suatu unit usahaan”
4.3.4. Program Koperasi
program koperasi adalah salah satu bentuk usaha rencana bersama dalam proses kegiatan yang akan di pakai bersama baik anggota maupun institusi koperasi tersebut. Ngo TRM memiliki proram utama dalam kegiatan operasionalnya di anggota-anggotanya dengan menggunakan type Control research.
4.3.5. Manejemen Koperasi
Berhubungan dengan peranan koperasi yang telah berjalan sesuai dengan program-program yang ada berusaha untuk mengatur berbagai kegiatan pengontrolan disetiap modal yang telah dipinjamkan sesuai waktu yang ditetapkan. Selama Ngo TRM menjadi usahaan pemberian kredit di setiap masyarakat yang ada masih sangat mengkwatirkan proses manejemenya,karena dengan pengetahuan masyarakat sebgian yang gagal dalam usahaan mereka.
4.3.6. Syarat Kredit
Syarat kredit adalah salah satu upaya untuk regulasi dalam institusi koperasi yang ingin memberi sifat kedisiplinan terhadap anggota dalam operasionalnya sesuai dengan sejumlah uang yang dipinjamkan oleh setiap anggota. Syarat tersebut dikeluarkan oleh badang institusi Ngo Tuba Rai
(34)
Metin agar dapat memastikan bahwa anggota masyrakat bisa memanfaatkan modal yang telah dipinjamkan
4.3.7. Peningkatan Modal Usaha
Peningkatan modal usaha merupakan suatu target dari anggota koperasi maupun institusi bersangkutan untuk melihat kembali jangkauan koperasi tersebut telah melakukan operasi kegiatannya. Sehingga Ngo Tuba Rai Metin adalah salah satu badang yang peranan utama untuk memberi pinjaman uang terhadap anggota masyarakat yang memiliki hasil usahaan bisnis sendiri.
4.3.8. Pemberdayaan masyarakat
Koperasi simpan pinjam merupakan peranan penting untuk memberdayakan masyarakat dimana dengan jumlah uang yang dikredit akan bermanfaat dan dapat memperlancar kebutuhan-kebutahan anggota masyarakat disetiap hari. Ngo TRM memiliki beberapa anggota yang berusahaan di bidang penjualan sayuran,penjualan kios, dan penjualan Tua Sabu dimana dengan hasil dibeberapa anggota masyarakat sudah hidup mandiri atau tidak berpihak lagi dari modal Ngo Tuba Rai Metin.
(35)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada Bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kegiatan Pengoperasian Koperasi
Secara keseluruhan kegiatan pengoperasian terhadap koperasi simpan pinjam dalam rangka meningkatkan modal usaha yaitu dimana pada saat sudah berjalan dengan baik. Dari hal tersebut karena terbukti dari hasil pengolahan data primer, yang menunjukkan bahwa komponen-komponen yang berhubunngan dengan kegiatan atau proses pelayanan simpan Pinjam semuanya menghasilakan kriteria baik. Jadi menurut responden, pelaksanaan di Ngo TRM dalam hal proses untuk meningkatkan kualitas karyawan dan penyuluhan yang secara mendalam dalam kegiatan koperasi yang peranan pentingnya untuk peningkatan modal usaha adalah melalui evaluasi kerja ,perencanaan dalam peningkatan modal usaha, tingkat pengontrolan di setiap lokasi yang secara rutin dan berinisiatif tinggi un-tuk bekerja yang baik dalam proses kegiatan yang sedang berjalan.
2. Pengelolaan Modal Usaha
Dalam pengelolaan modal ini di setiap anggota nasabah koperasi masih mengiginkan untuk penyuluhan terhadap manejemen operasional dan cara untuk mengatur sistim manejemen waktu yang di perlukan dalam kegiatan sehari – hari, artinya dengan kegiatan simpan pinjam telah laksana dengan kurang pen-gontrolan yang semaksimal atau kurang efisien karena dari penyetoran di setiap minggu hampir pendapat anggota nasabah makin berkurang dari total pendapatan yang ada disetiap hari, tetapi pada saat ini sudah menjadi strategi baru untuk
(36)
pen-ingkatan modal dalam pinjaman berikut terhadap anggota nasabah dan non anggota.
5. 2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bahan pertimbangan pihak Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin
(CCTRM) untuk menperhatikan indikator-indikator yang mendukung terciptanya kelompok simpan pinjam yang produktif.
2. Diharapkan kepada Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) untuk merubah Sistem pelayanan yang berlaku selama ini manajemen internal perlu ditingkatkan.
3. Diharapkan kepada Pemerintah Timor Leste yang sekarang memegang penuh kekuasaan dalam pembangunan nasional untuk bisa memberikan sub-sidi terhadap kegiatan koperasi didalam negri sendiri dan perlu tingkatkan pengontrolan terhadap kegiatan usaha mereka baik peningkatan modal usaha maupun usaha lain yang sesuai rencana institusi koperasi itu sendiri dalam hal sirkulasi ekonomi dalam negri tetap berjalan dengan efisien.
(37)
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung
Justin G. Longenecker dan Carlos W. More J. William Petty (2001), Kewira Usahaan Manajemen Usaha Kecil
Drs. Hendro Jogi, M. Sc. (2004). Asas-asas, Teori, dan Praktek
Suhardjono (2003), Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah Drs. Riduwan, M. B. A. (2004) Metodologi dan Teknik Menyusun Tesis
Dr. H. M. Ramudin Ariffin, SE, Ms (2006) Nilai-Nilai Koperasi sebagai landasan Pengelolaan Koperasi
Brief Kona ba Dezemvolvimento Ekonomia no Sosial (IFC dan ADB, 2007)
G. Kartasapoetra, Praktik Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2000
Kamaruddin Ahmad, Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja, Jakarta: Rinke Cipta, 2000
(Siti Nurwendah 2005:43) Ideologi koperasi mengcakup cita-cita dan Jiwa koperasi Lina Kumalasari Tahun 2010 dengan Judul “Pengaruh Permodalan”
Scwieldland: Modal itu meliputi, baik dalam bentuk Uang (Geld Capital) maupun dalam Bentuk barang (Sach Capital) dalam Bukunya Babang Ryanto 1995: 18.
(1)
Dari kegiatan itu juga merupakan bagaiman akan melihat situasi dan kondisi Ngo TRM yang tidak tercantum dalam resiko-resiko yang ada, dalam hal risk of money, risk of human Resourse serta resiko lain yang akan terancam dalam Ngo TRM.
b. Manager Human Resource and Adminitration
Posisi yang dipertanggungjawabkan oleh manager ini adalah bagaimana bisa mengontrol proses kegiatan staf dan proses perekrutan terhadap penghuni pencari kerja baru dan untuk memperhatikan proses kegiatan keuangan dalam pengeluaran atau pendapatan Ngo TRM dimana akan laksana nya dari hasil-hasil kegiatan bagi anggota koperasi yang ada, dan untuk bertanggung jawab terhadap pemberian upah atau salary bagi staff per tiap bulan.
4.3. Hasil Penelitian 4.3.1. Rapat Anggota
4.3.2. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu kegiatan kelompok untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengkreditan dari masyarakat atau anggota yang ingin berusahaan bisnis kecil
4.3.3. Modal
Konsep modal memberikan tentang hal uang, atau sejumlah yang di miliki oleh seseorang dan dapat dikumpulkan atau diinvestasikan bersama dari beberapa orang yang ingin mencapai hasil karya kerja mereka. Dalam hal modal yang telah diinvestasikan bersama dapat memiliki manfaat bagi
(2)
seseorang “dapat di pinjamkan oleh orang lain atau membentuk suatu unit usahaan”
4.3.4. Program Koperasi
program koperasi adalah salah satu bentuk usaha rencana bersama dalam proses kegiatan yang akan di pakai bersama baik anggota maupun institusi koperasi tersebut. Ngo TRM memiliki proram utama dalam kegiatan operasionalnya di anggota-anggotanya dengan menggunakan type Control research.
4.3.5. Manejemen Koperasi
Berhubungan dengan peranan koperasi yang telah berjalan sesuai dengan program-program yang ada berusaha untuk mengatur berbagai kegiatan pengontrolan disetiap modal yang telah dipinjamkan sesuai waktu yang ditetapkan. Selama Ngo TRM menjadi usahaan pemberian kredit di setiap masyarakat yang ada masih sangat mengkwatirkan proses manejemenya,karena dengan pengetahuan masyarakat sebgian yang gagal dalam usahaan mereka.
4.3.6. Syarat Kredit
Syarat kredit adalah salah satu upaya untuk regulasi dalam institusi koperasi yang ingin memberi sifat kedisiplinan terhadap anggota dalam operasionalnya sesuai dengan sejumlah uang yang dipinjamkan oleh setiap anggota. Syarat tersebut dikeluarkan oleh badang institusi Ngo Tuba Rai
(3)
Metin agar dapat memastikan bahwa anggota masyrakat bisa memanfaatkan modal yang telah dipinjamkan
4.3.7. Peningkatan Modal Usaha
Peningkatan modal usaha merupakan suatu target dari anggota koperasi maupun institusi bersangkutan untuk melihat kembali jangkauan koperasi tersebut telah melakukan operasi kegiatannya. Sehingga Ngo Tuba Rai Metin adalah salah satu badang yang peranan utama untuk memberi pinjaman uang terhadap anggota masyarakat yang memiliki hasil usahaan bisnis sendiri.
4.3.8. Pemberdayaan masyarakat
Koperasi simpan pinjam merupakan peranan penting untuk memberdayakan masyarakat dimana dengan jumlah uang yang dikredit akan bermanfaat dan dapat memperlancar kebutuhan-kebutahan anggota masyarakat disetiap hari. Ngo TRM memiliki beberapa anggota yang berusahaan di bidang penjualan sayuran,penjualan kios, dan penjualan Tua Sabu dimana dengan hasil dibeberapa anggota masyarakat sudah hidup mandiri atau tidak berpihak lagi dari modal Ngo Tuba Rai Metin.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada Bab IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kegiatan Pengoperasian Koperasi
Secara keseluruhan kegiatan pengoperasian terhadap koperasi simpan pinjam dalam rangka meningkatkan modal usaha yaitu dimana pada saat sudah berjalan dengan baik. Dari hal tersebut karena terbukti dari hasil pengolahan data primer, yang menunjukkan bahwa komponen-komponen yang berhubunngan dengan kegiatan atau proses pelayanan simpan Pinjam semuanya menghasilakan kriteria baik. Jadi menurut responden, pelaksanaan di Ngo TRM dalam hal proses untuk meningkatkan kualitas karyawan dan penyuluhan yang secara mendalam dalam kegiatan koperasi yang peranan pentingnya untuk peningkatan modal usaha adalah melalui evaluasi kerja ,perencanaan dalam peningkatan modal usaha, tingkat pengontrolan di setiap lokasi yang secara rutin dan berinisiatif tinggi un-tuk bekerja yang baik dalam proses kegiatan yang sedang berjalan.
2. Pengelolaan Modal Usaha
Dalam pengelolaan modal ini di setiap anggota nasabah koperasi masih mengiginkan untuk penyuluhan terhadap manejemen operasional dan cara untuk mengatur sistim manejemen waktu yang di perlukan dalam kegiatan sehari – hari, artinya dengan kegiatan simpan pinjam telah laksana dengan kurang pen-gontrolan yang semaksimal atau kurang efisien karena dari penyetoran di setiap minggu hampir pendapat anggota nasabah makin berkurang dari total pendapatan yang ada disetiap hari, tetapi pada saat ini sudah menjadi strategi baru untuk
(5)
pen-ingkatan modal dalam pinjaman berikut terhadap anggota nasabah dan non anggota.
5. 2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bahan pertimbangan pihak Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin
(CCTRM) untuk menperhatikan indikator-indikator yang mendukung terciptanya kelompok simpan pinjam yang produktif.
2. Diharapkan kepada Coperativa de Credito Ngo Tuba Rai Metin (CCTRM) untuk merubah Sistem pelayanan yang berlaku selama ini manajemen internal perlu ditingkatkan.
3. Diharapkan kepada Pemerintah Timor Leste yang sekarang memegang penuh kekuasaan dalam pembangunan nasional untuk bisa memberikan sub-sidi terhadap kegiatan koperasi didalam negri sendiri dan perlu tingkatkan pengontrolan terhadap kegiatan usaha mereka baik peningkatan modal usaha maupun usaha lain yang sesuai rencana institusi koperasi itu sendiri dalam hal sirkulasi ekonomi dalam negri tetap berjalan dengan efisien.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung
Justin G. Longenecker dan Carlos W. More J. William Petty (2001), Kewira Usahaan Manajemen Usaha Kecil
Drs. Hendro Jogi, M. Sc. (2004). Asas-asas, Teori, dan Praktek
Suhardjono (2003), Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah Drs. Riduwan, M. B. A. (2004) Metodologi dan Teknik Menyusun Tesis
Dr. H. M. Ramudin Ariffin, SE, Ms (2006) Nilai-Nilai Koperasi sebagai landasan Pengelolaan Koperasi
Brief Kona ba Dezemvolvimento Ekonomia no Sosial (IFC dan ADB, 2007)
G. Kartasapoetra, Praktik Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2000
Kamaruddin Ahmad, Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja, Jakarta: Rinke Cipta, 2000
(Siti Nurwendah 2005:43) Ideologi koperasi mengcakup cita-cita dan Jiwa koperasi Lina Kumalasari Tahun 2010 dengan Judul “Pengaruh Permodalan”
Scwieldland: Modal itu meliputi, baik dalam bentuk Uang (Geld Capital) maupun dalam Bentuk barang (Sach Capital) dalam Bukunya Babang Ryanto 1995: 18.