2.2.1 Masalah-masalah Remaja
Timbulnya masalah pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor yang sangat kompleks. Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan sebagai
berikut Gunarsa SD, 1989 : 1.
Adanya perubahan-perubahan biologis dan psikologis yang sangat pesat pada masa remaja yang akan memberikan dorongan tertentu yang sangat kompleks.
2. Orangtua dan pendidik kurang siap untuk memberikan informasi yang benar
dan tepat waktu karena ketidaktahuannya. 3.
Perbaikan gizi yang menyebabkan menars menjadi lebih dini. Kejadian kawin muda masih banyak terutama di pedesaan. Sebaliknya, di perkotaan kesempatan
untuk bersekolah dan bekerja menjadi lebih terbuka bagi wanita sehingga usia kawin bertambah. Kesenjangan antara menars dan usia kawin yang makin panjang
dan disertai pergaulan yang makin bebas tidak jarang menimbulkan masalah. 4.
Membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan teknologi sehingga sulit melakukan seleksi terhadap informasi dari luar.
5. Pembangunan ke arah industrialisasi disertai pertambahan penduduk yang
menyebabkan peningkatan urbanisasi, berkurangnya sumber daya alam dan terjadi perubahan tata nilai. Ketimpangan sosial dan individualisme sering memicu
terjadinya konflik perorangan maupun kelompok. Lapangan kerja yang kurang memadai dapat memberikan dampak yang kurang baik sehingga remaja menderita
frustrasi dan depresi yang menyebabkan mereka mengambil jalan pintas dengan melakukan tindakan negatif.
6. Kurangnya pemanfaatan penggunaan sarana untuk menyalurkan gejolak
remaja. Perlu adanya penyaluran sebagai substitusi yang positif ke arah pengembangan keterampilan yang mengandung unsur kecepatan dan kekuatan
misalnya olahraga.
2.3 Sikap
Menurut Notoadmojo 2007, sikap adalah reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap ini terdiri dari berbagai
tingkatan, yakni :
Universitas Sumatera Utara
a. Menerima receiving, diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek.
b. Merespons responding yaitu memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan suatu indikasi
dari sikap. c. Menghargai valuing yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah. Ini merupakan indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung jawab responsible atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko. Ini merupakan indikasi sikap yang paling tinggi.
2.4 Pengetahuan
Menurut Notoadmojo 2003, pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, indra pendengaran, indra penciuman, indra perasa dan indra peraba. Pengetahuan
seseorang individu terhadap sesuatu dapat berubah dan berkembang sesuai kemampuan, kebutuhan, pengalaman dan tinggi rendahnya mobilitas informasi
tentang sesuatu dilingkungannya. Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu know adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari adalah
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. b. Memahami comprehension adalah suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi application adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya.
d. Analisis analysis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
e. Sintesis synthesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi evaluation adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini
adalah :
3.2 Definisi Operasional
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui tentang responden rokok.
2. Sikap adalah reaksi atau respons seseorang tentang rokok.