Dasar Pemikiran Tujuan dan Lingkup Panduan Pengertian Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari Pembelajaran Parsial menuju Pembelajaran Terpadu.”.  Pedoman khusus penerapan RPP dalam pembelajaran adalah pedoman operasional dari pedoman umum pembelajaran yang diatur dalam permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum.  Strategi pelaksanaan kegiatan belajar siswa SD yang dikehendaki sesuai kurikulum 2013 adalah dengan menerapkan pendekatan tematik terpadu Integratif Thematic dan pendekatan saintifikilmiah Scientific Approach.

D. Dasar Pemikiran

E. Tujuan dan Lingkup Panduan

1. Tujuan Panduan Tujuan panduan teknis proses pembelajaran tematik terpadu adalah: • Agar guru, kepala sekolah, dan pengawas memiliki pemahaman yang benar tentang pendekatan pembelajaran, model pembelajaran, dan metode pembelajaran dalam kurikulum 2013 sekolah dasar. • Agar guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan ilmiah. 2. Lingkup Panduan Lingkup panduan teknis proses pembelajaran ini digunakan oleh: • Pendidik; • Kepala sekolah; dan • Pengawas. TERPADU

A. Pengertian

 Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu.  Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran Tematik Terpadu • Ada sepuluh elemen yang terkait dengan hal ini dan perlu ditingkatkan oleh guru. 1. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah berpikir reflektif. 2. Memberkaya sensori pengalaman di bidang sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 3. Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang bermakna. 4. Lingkungan yang memperkaya pembelajaran. 5. Bergerak memacu pembelajaran Movement to Enhance Learning. 6. Membuka pilihan-pilihan 7. Optimasi waktu secara tepat 8. Kolaborasi 9. Umpan balik segera 10. Ketuntasan atau aplikasi 1. Menentukan tema. 2. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum. 3. Mendesain rencana pembelajaran. 4. Melaksanakan Aktivitas Pembelajaran.

D. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu

• Tema hendaknya tidak terlalu luas dan dapat dengan mudah digunakan untuk memadukan banyak bidang studi, mata pelajaran, atau disiplin ilmu. • Tema yang dipilih dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar lebih lanjut. • Tema disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. • Tema harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak, • Tema harus mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang waktu belajar • Tema yang dipilih sesuai dengan kurikulum yang berlaku • Tema yang dipilih sesuai dengan ketersediaan sumber belajar. • Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar, karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata kontekstual dan bermakna bagi peserta didik.  Tujuan pembelajaran Tematik Terpadu adalah : 1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu. 2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama. 3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. 4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik. 5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain. 6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas. 7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan. 8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

F. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24