Ketimpangan Distribusi Pendapatan - Pendapatan Nasional

168 E k o n o m i SMA - Kelas X setiap saat tergantung dari dinamika kehidupan ekonomi negara yang bersangkutan. Jika kita mampu bangkit dan giat untuk melakukan perubahan dan perbaikan di segala sektor kehidupan maka niscaya segala apa yang kita inginkan akan tercapai. Dengan demikian maka dapat disimpulkan manfaat dari perhitungan pendapatan perkapita adalah : a. Untuk mengetahui perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun. b. Untuk mengetahui data-data perbandingan tingkat kesejahteraan penduduk antar negara c. Sebgai pedoman pengambilan kebijakan dalam bidang ekonomi d. Sebagai bahan perencanaan pembangunan di masa yang akan datang e. Untuk membandingkan standar hidup suatu negara

D. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Tujuan mempelajari Pendapatan Nasional

Tujuan utama dari mempelajari pendapatan nasional adalah untuk mengetahui seberapa jauh suatu negara dapat memakmurkan kondisi masyarakatnya. Selain dari tujuan utama tersebut ada tujuan yang lainnya antara lain: a. mengetahui tingkat kemakmuran b. untuk melihat kemajuan perekonomian suatu negara c. Untuk merumuskan kebijakan pemerintah d. Untuk membandingkan tingkat perkembangan ekonomi dari waktu ke waktu e. Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan pendapatan masyarakat f. Untuk membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah sehingga dapat diketahui tingkat perkembangannya

E. Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Kita telah memahami bahwa kemakmuran suatu negara bisa dilihat dari pendapatan nasional atau pendapatan perkapita. Semakin tinggi perolehan pendapatan perkapita maka tingkat kemakmurannya relatif baik dan sebaliknya. Tetapi perlu diingat pula bahwa tingkat perkapita yang tinggi tidak menjamin masyarakatnya dapat menikmati kemakmuran. Pendapatan perkapita hanyalah sebuah gambaran umum dari tingkat kesejahteraan suatu negara tanpa membedakan status dan posisi kehidupan masyarakatnya. Cara distribusi pendapatan nasional akan menentukan bagaimana tingkat oendapatan nasional yang tinggi akan mampu menciptakan perbaikan masyarakat, seperti mengurangi kemiskinan, pengangguran dan keterbelakangan. Pendistribusian pendapat yang tidak merata justru akan menciptakan kemakmuran golongan masyarakat tertentu saja. Indikator yang digunakan untuk mengetahui adanya ketimpangan distribusi pendapatan nasional adalah dengan Indeks Gini Gini Index Di unduh dari : Bukupaket.com 169

Bab 6 - Pendapatan Nasional

Besar koefisien Gini dimulai dari 0 sampai dengan 1. Jika koefisien Gini 0 atau mendekati 0 artinya distribusi pendapatan merata dan sempurna, dan sebaliknya jika koefisien Gini menunjukkan angka 1atau mendekati angka 1 artinya terjadi ketimpangan dalam distribusi pendapatan nasional. Selanjutnya berapapun nilai koefisien gini yang diperoleh akan digambarkan dalam sebuah kurva yang di sebut dengan Kurva Lorenz. Contoh titik tengah garis diagonal menunjukkan 50 dari pendapatan didistribusikan persisi untuk 50 jumlah penduduk. Semakin jauh jarak garis kurva lorenz dengan garis diagonal semakin tinggi ketidakmerataanya, sebaliknya semakin dekat dengan garis diagonal maka semakin tinggi kemerataanya. Suatu distribusi semakin merata jika nilai koefisien gini mendekati nol 0 dan sebaliknya daerah B merupakan daerah besarnya ketimpangan. Apabila pendapatan dibagi secara merata maka semua titik berada pada garis diagonal sehingga nilainya nol B tidak ada sebaliknya jika pendapatan hanya dinikmati satu pihak saja maka nilai koefisien Gini satu 1 dan daerah B sama dengan segitiga OP1 A tidak adaberimpit. Tabel 6.8 Patokan koefisien Gini Tabel 6.9 Koefisien Gini yang terjadi di Indonesia adalah sebagai berikut : Sumber : BPS tahun 2001 Keterangan : Garis diagonal menunjukkan kemerataan sempurna karena tiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan prosentase penduduk yang sama dengan prosentase penerimaan pendapatan. A Komulatif Pendapatan P O E Y B Komulatif Penduduk Koefisien Distribusi Pendapatan 0,4 0,4 - 0,5 0,5 Tingkat ketimpangan rendah Tingkat ketimpangan sedang Tingkat ketimpangan tinggi Tahun Desa Kota Total 1988 1990 1996 1999 0,31 0,25 0,27 0,26 0,36 0,34 0,36 0,34 0,34 0,32 0,36 0,33 Di unduh dari : Bukupaket.com