- Konsumsi dan Investasi sma10eko Ekonomi Supriyanto

Bab 7 - Konsumsi dan Investasi

195 Tabungan juga diartikan sebagai pengurangan konsumsi saat ini, demi untuk mengkonsumsi lebih banyak diwaktu yang akan datang. Tabungan dapat memperbesar kapitalmodal, yang pada akhirnya memperbesar pula kapasitas produksi, sehingga akan semakin banyak barang dan jasa yang dihasilkan.

2. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

Hubungan antara tingkat konsumsi dan pendapatan diformulasikan dalam fungsi konsumsi, sementara hubungan antara tingkat tabungan dengan tingkat pendapatan dirumuskan dalam fungsi tabungan. Jadi fungsi konsumsi menunjukkan hubungan antara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan. Sedangkan fungsi tabungan menunjukkan hubungan antara tabungan dengan tingkat pendapatan. Bila pendapatan meningkat, konsumsi dan tabunganpun ikut meningkat dengan proporsi yang lebih kecil dari kenaikan pendapatan. Pendapatan merupakan penjumlahan antara konsumsi dan tabungan. Tabel berikut ini untuk menunjukkan gambaran atau ilustrasi hubungan tingkat pendapatan suatu masyarakat dengan tingkat konsumsi dan tingkat tabungan yang ada di masyarakat tersebut. Tabel 7.1. Hubungan Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan Dari tabel 7.1. di atas terlihat bahwa ada hubungan antara konsumsi dan tabungan dengan pendapatan. Dari data juga tampak perubahan konsumsi dan perubahan tabungan lebih kecil dari pada perubahan pendapatannya. Adapun bentuk umum dari fungsi konsumsi sebagai berikut: C = a + bY Di mana: a =Besarnya konsumsi pada saat pendapatan nasional sebesar nol atau dikenal dengan sebutan konsumsi otonom b = MPC yaitu angka yang menunjukkan besarnya marginal propensity to consume adalah angka perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya perubahan pendapatan nasional. C = Tingkat Konsumsi Masyarakat Y = Pendapatan Masyarakat Titik Kondisi Pendapatan Trilyun Rp Konsumsi C Trilyun Rp Tabungan S Trilyun Rp A B C D E F G 150 300 450 600 750 900 180 285 390 495 600 705 810 -180 -135 -90 -45 45 90 Di unduh dari : Bukupaket.com 196 E k o n o m i SMA - Kelas X Dalam bentuk persamaan, definisi b atau MPC tersebut dapat kita formulasikan: Δ Δ Δ Δ Δ C C 2 – C 1 b = MPC = ————— = ————— Δ Δ Δ Δ Δ Y Y 2 – Y 1 Di mana: b = MPC = Marginal Propensity to Consume Hasrat konsumsi marginal Δ C = menunjukan besarnya perubahan konsumsi Δ Y = menunjukkan besarnya perubahan pendapatan nasional C 1 = tingkat konsumsi awal atau mula-mula C 2 = tingkat konsumsi akhir Y 1 = tingkat pendapatan mula-mula Y 2 = tingkat pendapatan akhir Sementara saving atau tabungan yang dapat didefinisikan sebagai bagian daripada pandapatan nasional yang tidak dikonsumsi atau sisa pendapatan nasional setelah dikurangi tingkat konsumsinya, jadi dapat dirumuskan sebagai berikut : S = Y – C Di mana: S = Tingkat Tabungan Y = Tingkat Pendapatan C = Tingkat Konsumsi Jika dari 2 dua persamaan di atas kita hubungkan dengan persamaan umum fungsi konsumsi, maka akan didapatkan persamaan umum dari fungsi tabungan atau saving sebagai berikut: S = Y – C .......................... 1 C = a + b .Y .......................... 2 Dari 2 dua persamaan di atas, jika persamaan 2 disubstitusikan ke persamaan 1 diperoleh persamaan: S = Y – C S = Y - a + b .Y S = Y – a – b .Y S = 1 - b .Y - a S = - a + 1 - b . Y ............. 3 Karena MPC + MPS = 1 ; maka MPS = 1 – MPC atau MPS = 1 – b. Dari konsep MPS = 1 - b, maka persamaan fungsi saving sebagaimana dalam persamaan nomor 3 di atas dapat ditulis: S = - a + 1 - b . Y atau Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 7 - Konsumsi dan Investasi