49
4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1.
Analisis Statistik Deskriptif
Gambaran statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran jawaban responden berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap unsur-
unsur yang ada pada setiap variabel.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1. Dalam Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 112 responden 20 responden 18
adalah laki-laki, 92 responden 82 perempuan.
Tabel 4.1 Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Persentase
Laki-Laki 20 18
Perempuan 92 82
Total 112 100 Sumber : Lampiran.
b. Deskripsi responden berdasarkan Jenis Pekerjaan
Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden adalah berprofesi sebagai mahasiswa sebanyak 44 dan sebagai pegawai swasta sebanyak 27 dan
pegawai negeri sipil sebanyak 29.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50
Tabel 4.2 Identitas Responden Menurut Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan
Jumlah orang Persentase
1. Mahasiswa 50
44 2. Pegawai
Swasta 30
27 3. PNS
22 29
Total 112
100 Sumber : Lampiran.
4.2.3. Uji Outlier Multivariate
Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan
muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau mutivariat Hair et.al, 1998. Evaluasi terhadap
outlier multivariate antar variabel perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate,
tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung dan akan
menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional. Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan
menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p 1. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan
χ² chi kuadrat pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji
outlier tampak pada tabel berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
51
Tabel 4.3. Hasil Uji Outlier Multivariate
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation N
Predicted Value 12.450 107.546
56.500 16.397 112 Std. Predicted Value
-2.686 3.113 0.000 1.000
112 Standard Error of Predicted
Value 7.665 15.841
11.690 1.652 112 Adjusted Predicted Value
10.421 122.758 56.573 17.304 112
Residual -67.764 65.179
0.000 28.032 112 Std. Residual
-2.236 2.151 0.000 0.925
112 Stud. Residual
-2.409 2.253 -0.001 1.006
112 Deleted Residual
-78.616 72.296 -0.073 33.158 112
Stud. Deleted Residual -2.473 2.304
-0.002 1.014 112
Mahalanobis Distance [MD] 6.111
2 9 .3 4 7 15.857 4.724 112
Cooks Distance 0.000 0.070
0.011 0.015 112
Centered Leverage Value 0.055 0.264
0.143 0.043 112
Sumber : Lampiran Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan
bahwa tidak terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum 29,347 39,252
4.2.4. Uji Reliabilitas
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s Alpha ini digunakan untuk mengestimasi reliabiltas setiap skala variabel
atau observasi indikator. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran – ukuran dan mengeliminasi butir – butir yang
kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan Purwanto, 2003. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
52
Tabel 4.4. Pengujian Reliability Consistency Internal
Konstrak Indikator Item to Total
Correlation Koefisien
Cronbachs Alpha
X11 0.784 Similarity
X12 0.718 0.229
X21 0.646 Reputation
X22 0.722 -0.132
X31 0.514 X32 0.662
X33 0.621 Risk Level
X34 0.566 0.378
X41 0.676 X42 0.622
Innovation X43 0.515
0.133 Y11 0.562
Y12 0.804 Brand Awareness
Y13 0.742 0.499
Y21 0.683 Brand Conformity
Y22 0.737 0.017
Sumber : Lampiran
Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena
nilai item to total correlation indikator belum seluruhnya ≥ 0,5. Indikator
yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi.
Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil kurang baik dimana koefisien
Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu
≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
4.2.5. Uji Validitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang
seharusnya diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat loading factor
dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas
Faktor Loading Konstrak Indikator
1 2 3 4 X11 0.999
Similarity X12 0.131
X21 0.097
Reputation X22
0.166 X31
0.059 X32
-0.444 X33
-0.519 Risk Level
X34 -0.412
X41 0.197
X42 0.005
Innovation X43
0.124 Y11
0.129 Y12
0.534 Brand Awareness
Y13 0.901
Y21 0.997
Brand Conformity Y22
0.009
Sumber : Lampiran
Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap
construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap
konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
4.2.6. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted
Selain melakukan pengujian konsistensi internal crobach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance eztracted.
Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan penelitian kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-
indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama.
Tabel 4.6. Construct Reliability Variance Extrated
Konstrak Indikator Standardize
Factor Loading
SFL Kuadrat
Error [
εj] Construct
Reliability Variance
Extrated X11 0.999
0.998 0.002
Similarity X12 0.131
0.017 0.983
0.565 0.508 X21 0.097
0.009 0.991
Reputation X22 0.166
0.028 0.972
0.034 0.018 X31 0.059
0.003 0.997
Risk Level X34 -0.444
0.197 0.803
0.076 0.100 X41 -0.519
0.269 0.731
X42 -0.412 0.170
0.830 Innovation
X43 0.197 0.039
0.961 0.176 0.159
Y11 0.005 0.000
1.000 Y12 0.124
0.015 0.985
Brand Awareness
Y13 0.129 0.017
0.983 0.022 0.011
Y21 0.534 0.285
0.715 Brand
Conformity Y22 0.901
0.812 0.188
0.695 0.548
Sumber : Lampiran Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability
dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya
≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya
bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang
terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55
4.2.7. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan kurtotis value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam bentuk statistik deskriptif.
Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai Z lebih besar dari nilai kritis maka distribusi data adalah tidak normal.
Tabel 4.7. Assessment of Normality
Variable min max kurtosis
c.r. X11 3
7 -1.163
-2.512 X12 2
7 -0.797
-1.722 X21 2
7 -0.687
-1.483 X22 2
7 -1.121
-2.422 X31 2
7 -0.531
-1.148 X32 2
7 -0.496
-1.070 X33 2
7 0.310
0.671 X34 3
7 -0.113
-0.243 X41 3
7 -1.236
-2.671 X42 3
7 -0.994
-2.147 X43 4
7 -0.937
-2.024 Y11 4
7 -0.916
-1.979 Y12 4
7 -1.010
-2.183 Y13 4
7 -0.466
-1.007 Y21 4
7 -0.497
-1.073 Y22 2
7 0.647
1.398
M u lt iva r ia t e
-4.389
- 0 .9 6 8 Ba t a s N or m a l
± 2 ,5 8
Sumber : Lampiran Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data
yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih
besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01
[1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu
berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan Bentler P.M C.P. Chou [1987] bahwa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat
menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
4.2.8. Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan
structural model yang diestimasi secara bersama-sama one – steep approach to SEM. One – steep approach to SEM digunakan bila model dilandasi teori
yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair, et,al, 1998.
Gambar 4.1. Model Pengukuran dan Struktural
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Extention, Brand Image
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Risk Level
1 Brand
Extension 0,005
d_rl 1
X31 er_1
1 1
X32 er_2
1
Similarity 0,005
d_sm X11
0,005 er_5
1 1
1
Brand Conformity
0,005 d_bc
Y21 0,005
er_7 1
1 1
Innovation 0,005
d_in X41
er_9 X42
er_10
Reputation 0,005
d_rp X21
er_12 1
1 1
1
1 1
1 X33
er_3 1
X12 er_6
1
Y22 er_8
1 X43
er_11 1
X22 er_13
1 X34
er_4 1
Brand Image
Brand Awareness
d_ba Y11
er_14 Y12
er_15 Y13
er_16 1
1 1
1 1
0,005 d_bi
1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57
Tabel 4.8. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeces
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF
1.384 ≤ 2,00
baik Probability
0.006 ≥ 0,05
kurang baik RMSEA
0.059 ≤ 0,08
kurang baik GFI
0.859 ≥ 0,90
kurang baik AGFI
0.815 ≥ 0,90
kurang baik TLI 0.623
≥ 0,95 kurang baik
CFI 0.673
≥ 0,94 kurang baik
Sumber : Lampiran
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi
oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta.
Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Extention, Brand Image
Model Specification : One Step Approach - Modificatrion Model
Risk Level
1
Brand Extension
0,005 d_rl
1 X31
er_1 1
1 X32
er_2 1
Similarity 0,005
d_sm X11
0,005 er_5
1 1
1
Brand Conformity
0,005 d_bc
Y21 0,005
er_7 1
1 1
Innovation 0,005
d_in X41
er_9 X42
er_10
Reputation 0,005
d_rp X21
er_12 1
1 1
1
1 1
1 X33
er_3 1
X12 er_6
1
Y22 er_8
1 X43
er_11 1
X22 er_13
1 X34
er_4 1
Brand Image
Brand Awareness
d_ba Y11
er_14 Y12
er_15 Y13
er_16 1
1 1
1 1
0,005 d_bi
1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
Tabel 4.9. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeces
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF
0.937 ≤ 2,00
baik Probability
0.659 ≥ 0,05
baik RMSEA
0.000 ≤ 0,08
baik GFI
0.906 ≥ 0,90
baik AGFI
0.900 ≥ 0,90
baik TLI 1.062
≥ 0,95 baik
CFI 1.000
≥ 0,94 baik
4.2.9. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 1.651.729.546 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau
singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya
sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.
Tabel 4.10. Data Uji Kausalitas
Ustd Std
Faktor Faktor Estimate
Estimate Prob.
Brand_Image Brand_Extension 0.002
0.031 0.046
Batas Signifikansi
≤ 0,10
Sumber : Lampiran
4.3. Hasil Uji Pengujian Hipotesis Penelitian