beberapa remaja untuk apakah pernyataan dalam kuesioner mudah dipahamai atau tidak oleh orang awam. Terdapat beberapa penambahan dalam beberapa
item skala untuk memperjelas pemahaman dan isi item serta memudahkan subyek dalam mengisi kuesioner tersebut. Setelah kuesioner selesai
disempurnakan, peneliti membuat bentuk online dari kuesioner tersebut dengan terlebih dahulu menentukan kriteria yang diinginkan mencantumkan
kata pengantar, informed consent, data demografi subyek, penjelasan pengerjaan setiap skala dan penutup.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian mulai dilakuka secara online pada hari Minggu, 12 Februari 2017. Kuesioner diberikan kepada beberapa group yang
dimiliki oleh peneliti yang terdiri atas group angkatan sekolah dasar, sekolah menengah atas, dan group angkatan di perguruan tinggi. Selain itu peneliti
juga memberikan kuesioner tersebut kepada beberapa rekan yang berasal dari perguruan tinggi lain dengan berbagai macam angkatan. Peneliti, dibantu
rekan yang berasal dari perguruan tinggi lain, memberikan atau menyebarkan kuesioner kepada remaja di beberapa perguruan tinggi lain melalui media
sosial line. Selain group angkatan, peneliti juga mengunggah kuesioner ke beberapa jejaring sosial lain seperti path, email, line, dan whatss app.
Dalam skala tersebut peneliti telah terlebih dahulu menentukan kriteria subyek yang dapat mengisi kuesioner tersebut yaitu remaja yang
berada pada rentang usia 19 sampai 24 tahun dan sedang menjalin hubungan
romantis atau sedang berpacaran. Penentuan kriteria dilakukan agar peneliti mendapatkan data yang jumlahnya memadahi dan luas namun juga tetap
sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan.
C. Deskripsi Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah remaja yang berada pada usia 19 sampai 24 tahun. Adapun remaja yang berada pada rentang usia ini adalah
remaja yang sudah duduk di bangku kuliah dan beberapa adalah remaja yang sudah bekerja karena saat ini banyak remaja yang sudah mulai bekerja
semenjak kuliah dan sudah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi pada usia 22 tahun.
Dari survey yang dilakukan oleh peneliti, respon yang terkumpul sebanyak 423 subyek. Namun berdasaran hasil penyaringan data yang
dilakukan, hanya terdapat 206 respon saja yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Dari 206 data yang terkumpul, 67 adalah subyek laki-laki dan
139 adalah subyek perempuan. Beberapa subyek yang responnya tidak dapat digunakan dalam penelitian karena pengisian kuesioner yang tidak lengkap
yang mungkin dikarenakan jaringan terputus dan beberapa data yang eror.
Table 4.1 Tabel Deskripsi Rentang Usia
USIA 19
20 21
22 23
24 TOTAL
JUMLAH PERSENTASE
18 8.7
32 15.5
27 13.1
73 35.4
43 20.9
13 6.3
206 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat persebaran usia subjek pada penelitian ini. Dari 206 subjek, 18 orang berusia 19 tahun, 20 orang berusia
20 tahun, 27 orang berusia 21 tahun, 73 orang berusia 22 tahun, 43 orang berusia 23 tahun, dan 13 orang berusia 24 tahun. Dari persebaran subjek
tersebut, dapat dikatakan bahwa subjek terbanyak pada penelitan ini berada pada usia 22 tahun.
Tabel 4.2 Tabel Deskripsi Agama
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat persebaran agama subjek pada penelitian ini. Dari 206 subjek, 75 orang diantaranya beragama islam, 43
orang beragama kristen, 80 orang beragama katolik, 4 orang beragama hindu
AGAMA Islam Kristen Katolik
Hindu Budha TOTAL
JUMLAH 75
36,4 43
20,9 80
38,8 4
1,9 4
1,9 206
100
dan 4 orang lainnya beragama budha. dari persebaran ini dapat dikatakan bahwa subjek terbanyak pada penelitian ini beragama katolik dengan jumlah
subjek 80 yang tidak berbeda jauh dengan subjek yang beragama islam dengan jumlah 75 orang.
D. Deskripsi penelitian
Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis deskripsi data penelitian dengan tujuan untuk melihat gambaran secara umum dari subyek
terkiat dengan power distance dan perilaku seksual. Analisis deskripsi data dilakukan dengan melihat mean teoritis dan mean empirik data.
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Deskripsi Power distance
Teoritik Empirik
Min Max
Mean Min
Max Mean
8 56
32 16
48 31,55
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mean empirik power distance lebih rendah dengan angka 31,55 dibandingkan dengan mean teoritisnya yang
berada pada angka 32. Hal ini menunjukkan remaja Indonesia memiliki power distance
yang cenderung rendah.