44. Peningkatan dukungan permukaan periodontal
Dapat dikombinasikan dengan elemen retentif. Akar sentral kanan RA didukung oleh elemen non retentif dan dihubungkan dengan ikatan retentif pada dua akar untuk meningkatkan dukungan periodontal. Hal ini bertindak
sebagai indirect retainer dan mencegah pergerakan tipping pada GT RA terhadap gaya menggigit.
C. KAITAN-KAITAN RETENTIF I. PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN
Kaitan retentif untuk overdentureterdiri dari dua bagian yang terpisah, bagian male dan female. Mayoritas disebut kaitan tersembunyi bagian male dilekatkan ke gigi penyangga sebagai unsur primer sementara bagian female
tertanam pada landasan gigi tiruan sebagai unsur sekunder. Kebanyakan kaitan tersembunyi dibuat pabrik. Kaitan ini lebih murah dari kaitan yang dibuat oleh tekniker gigi
seperti milled bar dan teleskop. Lagipula unsur sekundernya lebih mudah diaktivasi dan penggantiannya tidak mahal.
II. FUNGSI-FUNGSI
Pada dasarnya kaitan overdenture yang tersembunyi mempunyai fungsi yang sama sebagai cangkolan pada gigi tiruan sebagian, yaitu:
• Menahan protesa terhadap gaya-gaya yang cenderung melepaskannya. • Memberi dukungan periodontal untuk protesa.
• Menyalurkan daya otot-otot pengunyahan dari protesa ke periodonsium sedekat mungkin dengan jurusan aksial.
• Mendistribusikan gaya-gaya memotong. • Menstabilkan atau menngikat gigi penyangga.
III. MEKANISME RETENTIF
Fungsi utama kaitan retentif adalah untuk menahan gigi tiruan pada tempatnya terhadap gaya pelepasan. Ini dapat dicapai oleh gesekan anatara komponen male dan female atau oleh retensi aktif yang diberikan oleh pegas yang
dipaskan ke dalam lekukan. Gaya retentif dari elemen penjangkar paling sedikit harus 400 gr untuk memastikan retensi yang cukup untuk gigi tiruan. Akan tetapi tidak boleh melebihi 1000 gr karena daya tensile yang berlebihan pada gigi
penyangga dapat merusak jaringan periodontium. Makin banyak jumlah kaitan yang diikutsertakan dalam disain, makin rendah retentif dari setiap elemen.
Jenis khusus dari kaitan tersembunyi yang bukan disain male-female adalah penjangkar magnetik. Sistem magnetik terdiri dari magnet cobalt-samarium yang dipasang ke dalam landasan gigi tiruan dan dowel koping yang
bermagnet atau plat penahan dari logam paladium-kobalt-nikel. Gaya retentif magnetik adalah antara 150 dan 400 gram, permanen dan konstan. Perlekatan magnet adalah elmen retentif yang tidak kaku dan oleh karena itu sangat sedikit
22
menyalurkan gaya menggesek ke akar. Pada saat ini perlekatan magnet tidak dapat direkomendasikan secara umum karena daya tahan terhadap korosi yang rendah.
Keterangan Gambar: 45
45. Mekanisme penjangkaran
Kiri: Bagian male dan female sebagai kaitan retentif, memegang secara bersama-sama memberikan retensi yang aktif, yang meliputi elemen tekanan pegas dengan penggunaan undercut contoh: Gerber retensi silinder.
Tengah dan kanan: Bagian male dan female memegang bersama-sama memberikan retensi friksi contoh: Conod post dan anchor
bona spherical.
IV. KAITAN KAKU
Kaitan retentif menjadi kaku jika kaitan ini memegang gigi penyangga secara bodily dan tidak memungkinkan adanya pergerakan antara penjangkar dan protesa kecuali rotasi pada sumbu panjang elemen pada kasus gigi tunggal.
Bahkan dengan kaitan kakupun ada sedikit pergerakan atau main dimana dapat bertambah saat kaitan digunakan. Keuntungannya:
• Mengurangi beban pada linggir ompong selama fungsi dan parafungsi • Kemiringan yang minimum pada gigi penyangga saat menerima gaya lateral
Kerugiannya: • Gaya dan pergerakan yang digunakan oleh gigi tiruaan hampir seluruhnya disalurkan ke gigi penyangga.
V. KAITAN TIDAK KAKU
Kaitan retentif yang tidak kaku memungkinkan pergerakan rotasi dari gigi tiruan disekitar penjangkar pada satu bidang atau lebih atau pergerakan-pergerakan bodily vertikal. Makin banyak jumlah kaitan yang tidak kaku yang
digunakan pada gigi tiruan yang sama, makin terbatas pergerakan tiap gigi. Keuntungannya:
• Mengurangi efek dari gaya tipping pada gigi penyangga prinsip memendekkan. Kerugiannya:
• Tekanan yang lebih besar pada jaringan pendukung gigi tiruan resorpsi linggir. • Tipping yang lebih besar pada gigi dibawah gaya lateral.
23
Keterangan Gambar: 46
46. Tipe-tipe kaitan
Silinder retensi kiri dan conod post tengah adalah contoh kaitan kaku, sedangkan Dalbo rotex anchor adalah kaitan tidak kaku.
VI. KAITAN RESILIEN
Jika elemen retentif memberikan pergerakan vertikal yang bebas menuju jaringan pendukung elemen ini disebut kaitan resilien. Bilamana menungkinkan hindari penggunaan jenis elemen ini. Umumnya kaitan resilien
konstruksinya lebih kompleks dan secara mekanik lebih sensisitf dari kaitan yang non resilien. Biasanya membutuhkan ruangan yang besar tetapi yang lebih penting pergerakan vertikal daru gigi tiruan dengan kaitan yang resilien
mempercepat resorpsi linggir.
D. PEMILIHAN KAITAN YANG TEPAT