VIRUS DENGUE Demam Berdarah Dengue (Dbd) Pencegahan Dan Pengobatannya.

5 perdarahan berat di saluran pencernaan at au organ lain, apabila t erjadi perdarahan di ot ak maka akan menyebabkan penderit a kejang dan jat uh pada keadaan koma.

III. VIRUS DENGUE

Virus Dengue merupakan virus R NA rant ai t unggal anggot a famili Flaviviridae, genus Flavivirus yang berukuran kecil sekali 34-35 nm terdiri dar i empat serot ipe yait u: DEN 1, DEN 2, DEN 3dan DEN 4. Virus t ersebut t ermasuk ke dalam grup B Art hropod borne viruses arbovirus, dapat t et ap hidup di alam melalui dua mekanisme yait u: pert ama t ransmisi vert ikal di dalam t ubuh nyamuk, dimana virus dapat dit ularkan oleh nyamuk bet ina ke t elur yang nant inya akan menet as menjadi nyamuk dew asa at au dit ularkan oleh nyamuk bet ina ke nyamuk jant an melalui kont ak seksul, sedangkan mekanisme kedua adalah t ransmisi virus dari nyamuk ke dalam t ubuh vert ebrt a manusia dan sebaliknya, dalam hal ini nyamuk t erinfeksi virus pada saat menggigit manusia yang pada darahnya mengandung virus dengue viraemia, selanjut nya pada usus nyamuk virus akan mengalami replikasi dan berkembang biak kemudian akan migrasi sampai pada kelenjar ludah. Virus memasuki t ubuh manusia melalui gigit an nyamuk menembus kulit , dengan w akt u inkubasi empat hari virus akan bereplikasi dan berkembang biak dengan cepat dan apabila jumlahnya sudah cukup virus akan masuk ke dalam jaringan sirkulasi darah yang akan dit andai gejala klinis berupa demam Silalahi,2004. Reaksi t ubuh manusia t erhadap virus ini berbeda,yang merupakan manifest asi perbedaan bent uk gejala klinis dan perjalanan penyakit , dimana bent uk reaksi t ubuh manusia t erhadap keberadaan virus dengue adalah sebagai berikut : t erjadi net ralisasi virus, yang mengendap pada pembuluh darah kecil di kulit t ampak berupa gejala ruam rash, kemudian t erjadi gangguan fungsi pembekuan darah sebagai akibat dari penurunan jumlah dan kualit as komponen beku darah sehingga t erjadi kebocoran pada pembuluh darah dan plasma darah keluar dari pembuluh darah menuju ke rongga perut gejala ascit es dan ke rongga paru-paru efusi pleura. Apabila hanya t erjadi reaksi net ralisasi virus dan gangguan pembekuan darah saja ,maka penderit a hanya mengalami demam dengue t et api bila t erjadi juga 6 kebocoran pembuluh darah maka penderit a mengalami DBD lisis dit andai dengan t ubuh loyo, suhu t angan dan kaki dingi, nadi cepat , bila t erjadi ini adalah fase krit is yang harus dicermat i karena bila t erlambat dit angani akan berakibat fat al dan dapat berakhir dengan kemat ian Silalahi, 2004 St rukt ur ant igen ke-4 serot ipe ini sangat mirip sat u dengan yang lain, t et api ant ibodi t erhadap masing-masing serot ipe t idak dapat sa ling memberikan perlindungan silang. Hal t ersebut karena variasi genet ik yang berbeda pada keempat serot ipe ini t idak hanya menyangkut antar serot ipe, t et api juga didalam serot ipe it u sendiri t ergant ung w akt u dan daerah penyebarannya. Pada masing- masing segmen codon, variasi diant ara serot ipe dapat mencapai 2,6 – 11,0 pada t ingkat nukleot ida dan mencapai 1,3 - 7,7 unt uk t ingkat prot ein W HO, 2000. Perbedaan urut an nukleot ida ini t ernyat a menyebabkan variasi dalam sifat biologis dan ant igenit asnya. Virus Dengue yang mempunyai genom dengan berat molekul 11Kb t ersusun dari prot ein st rukt ural yang t erdiri dari prot ein envelope E, prot ein pre-membran prM dan prot ein core C merupakan 25 dari t ot alprot ein dan prot ein non-st rukt ural yang merupakan bagian t erbesar yait u 75 dari t ot alprot ein t erdiri dari NS-1 dan NS-5. Dalam m erangsang pembent ukkan ant ibodi diant ara prot ein st rukt ural, urut an imunit as t ert inggi adalah prot ein E, kemudian diikut i prot ein prM dan selanjut nya prot ein C. Sedangkan pada prot ein non- st rukt ural yang paling berperan adalah prot ein NS-1 Soegiyant o, 2000.

IV. NYAM UK Aedes aegypti