NYAM UK Aedes aegypti

6 kebocoran pembuluh darah maka penderit a mengalami DBD lisis dit andai dengan t ubuh loyo, suhu t angan dan kaki dingi, nadi cepat , bila t erjadi ini adalah fase krit is yang harus dicermat i karena bila t erlambat dit angani akan berakibat fat al dan dapat berakhir dengan kemat ian Silalahi, 2004 St rukt ur ant igen ke-4 serot ipe ini sangat mirip sat u dengan yang lain, t et api ant ibodi t erhadap masing-masing serot ipe t idak dapat sa ling memberikan perlindungan silang. Hal t ersebut karena variasi genet ik yang berbeda pada keempat serot ipe ini t idak hanya menyangkut antar serot ipe, t et api juga didalam serot ipe it u sendiri t ergant ung w akt u dan daerah penyebarannya. Pada masing- masing segmen codon, variasi diant ara serot ipe dapat mencapai 2,6 – 11,0 pada t ingkat nukleot ida dan mencapai 1,3 - 7,7 unt uk t ingkat prot ein W HO, 2000. Perbedaan urut an nukleot ida ini t ernyat a menyebabkan variasi dalam sifat biologis dan ant igenit asnya. Virus Dengue yang mempunyai genom dengan berat molekul 11Kb t ersusun dari prot ein st rukt ural yang t erdiri dari prot ein envelope E, prot ein pre-membran prM dan prot ein core C merupakan 25 dari t ot alprot ein dan prot ein non-st rukt ural yang merupakan bagian t erbesar yait u 75 dari t ot alprot ein t erdiri dari NS-1 dan NS-5. Dalam m erangsang pembent ukkan ant ibodi diant ara prot ein st rukt ural, urut an imunit as t ert inggi adalah prot ein E, kemudian diikut i prot ein prM dan selanjut nya prot ein C. Sedangkan pada prot ein non- st rukt ural yang paling berperan adalah prot ein NS-1 Soegiyant o, 2000.

IV. NYAM UK Aedes aegypti

Aedes aegypt i dikenal sebagai nyamuk denggi, nama ini berasal dari kat a dengue demam berdarah karena nyamuk ini merupakan vekt or ut ama dari penyakit demam berdarah. Nyamuk ini pert ama kali dit emukan di kaw asan t imur Tengah yait u daerah M esir, sehingga nama pet unjuk spesies nyamuk ini “ aegypt i” , berasal dari kat a egypt . Semula diduga penyebaran nyamuk ini hanya t erdapat di w ilayah t ersebut , t et api kemudian diket ahui bahw a nyamuk Ae.aegypt i t erdapat pula di benua Afrika, Amerika Tengah dan Asia. Di Indonesia nyamuk ini dapat dijumpai secara luas di berbagai pulau Nusant ara Kadarsan dkk., 1983; Soedarmo, 1988 7 Nyamuk Ae. Aegypt i mudah dikenali dengan memperhatikan w arna t ubuhnya, t anda-t anda yang dapat digunakan sebagai penciri adalah : merupakan lalat kecil dengan t ubuh halus, lunak dan langsing, yang t erbagi menjadi t iga bagian yait u: caput kepala, t horaks dada dan abdomen perut , pada caput t erdapat sepasang ant ena dengan mulut t ipe menusuk dan menghisap, bernafas dengan menggunakan sist em t rachea yang langsung berhubungan dengan jaringan t ubuh,dengan mat a faset yang t ersusun at as om nat idia dan mat a t unggal ocelli, sedangkan pada daerah t horaks t erdapat t iga pasang kaki, t ubuh dan kaki berw arna gelap diselingi belang-belang put ih, pada permukaan at as punggung t erdapat semacam huruf ‘Y’ dan t erdapat sepasang garis membujur , mempunyai sepasang sayap Dipt era , sayap muka t ransparan dengan beberapapembuluh darah dan sayap belakang mengalam i reduksi berubah bentuk sepert i ‘halt er’ dan mempunyai sist em syaraf t angga t ali yang t erdiri at as ganglion-ganglion pada set iap ruas t ubuhnya, organ kelamin yang bersifat t unggal bermuara pada ujung abdomen dan nyamuk bet ina bersifat ovivar. Borror and Delong, 1970. Nyamuk Ae. aegypt i bet ina bert ahan hidup dengan cara menghisap darah sement ara nyamuk jant an dapat hidup dengan cara menghisap cairan t umbuh- t umbuhan. St rukt ur mulut nyamuk bet ina lebih panjang dengan st rukt ur khusus unt uk menusuk dan menghisap darah, sungut berbulu jarang, sedangkan pada nyamuk jant an sungut berbulu tebal dengan st rukt ur mulut lebih lemah dan t idak mampu menembus kulit manusia at au binat ang. Berdasarkan hasil pengamat an t ernyat a nyamuk bet ina lebih menyukai darah manusia daripada darah binat ang ant hropofilik, oleh karena hal t ersebut maka nyamuk ini sangat berbahaya karena memungkinkan penularan dan penyebaran suat u bibit penyait seiring gigit an nyamuk t ersebut Kadarsan dkk., 1983. Nyamuk Ae. aegypt i bet ina diket ahui sebagai vekt or ut ama penyakit demam berdarah dengue selain penyakit berbahaya lain sepert i: dema m kuning, encephalit is dan penyakit infeksi virus lain, dalam ist ilah kedokt eran nyamuk in i t ermasuk ke dalam golongan Art hropoda-borne viruses. Nyamuk bet ina mempunyai kebiasaan menggigit berulang-ulang kepada orang yang berbeda-beda secara bergant ian dalam w akt u yang singkat mult iple bit ers, hal tersebut t erjadi karena 8 nyamuk ini sangat sensit if dan mudah t erga nggu, kebiasaan ini sangat memungkinkan nyamuk unt uk menyebarkan dan menularkan virus kepada banyak orang sekaligus, sehingga sering dilaporkan t erdapat penderit a penyakit demam berdarah dalam keluarga at au keluarga-keluarga yang berdekat an rumahnya at au t erdapat dalam sat u lingkungan Brot ow idjoyo, 1987. Ae.aegypt i merupakan nyamuk yang mempunyai siklus hidup sempurna, dimulai dengan t elur,larva, pupa dan imago dew asa. St adium t elur, larva dan pupa terdapat di perairan sedangkan nyamuk dew asa mampu t erbang dengan radius 50- 100 mil, t et api jarak efekt ip dihit ung dari t empat perindukan dengan sumber makanan berupa darah jadi kurang lebih sekit ar 40 meter. Nyamuk ini menyukai lingkungan perairan yang t enang dan t idak mengalir t erut ama yang dekat dengan perumahan penduduk. Sehingga semua t empat penampungan air yang t erdapat di dalam maupun yang t erdapat di luar rumah adalah merupakan t empat perkembangbiakan yang cocok bagi nyamuk ini, dimulai dengan bert elur, menet as menjadi larvadan berkembang menjadi pupa sampai menjadi dew asa dan dapat t erbang. Nyamuk ini sebenarnya lebih menyukai perairan t aw ar, t et api mam pu juga unt uk berkembang di perairan payau t erut ama yang dekat dengan pem ukiman penduduk. Nyamuk bet ina hanya menggigit pada w akt u t ert ent u, biasanya pada pagi at au sore hari Kadarsan, dkk., 1983. Nyamuk Ae. aegypt i berkembang biak secara sexual dengan cara kopulasi diluar t ubuh nyamuk, biasanya t erjadi pada perm ukaan air yang bersih dan t enang. Pada w akt u t erjadi kopulasi akan t ampak nyamuk jant an t erbang bergerombol mengerumuni nyamuk bet ina. Pembuahan t erjadi pada t elur yang dilet akkan pada permukaan air dan bent uknya sedemikian rupa menyerupai corong unt uk memudahkan spermat ozoon masuk ke dalam t elur. Telur akan menet as sampai dew asa dalam w akt u 7-14 hari t ergant ung fakt or-fakt or lingkungan dan cadangan makanan. Siklus hidup maksimum 225 hari, t et api nyamuk ini rat a-rat a mampu hidup kurang lebih 70-116 hari. Larva dapat hidup dari bahan-bahan organik yang t erdapat dalam air, larva akan berkembang menjadi pupa yang merupakan fase ist irahat dan berkembang menjadi pupa yang merupakan fase 9 ist irahat dan kemudian menjadi dew asa akan segera t erbang mencari makan dan kaw in Brot ow idjoyo, 1987. Nyamuk bet ina dew asa akan bert elur sekit ar 100-400 but ir t iga hari set elah menghisap darah manusia. Telur dilet akkan di at as permukaan air sat u demi sat u, berbent uk bulat lonjong, berw arna hit am, panjang kira-kira 0,7 mm , yang akan menet as dalam w akt u 2-3 hari set elah t erendam dalam air menjadi larva yang berbent uk sepert i cacing vermiform at au bent uk t abung yang panjang t anpa alat- alat unt uk berjalan, larva berenang dengan gerakan naik t urun akt ip dan akan t imbul ke permukaan air unt uk bernafas. St adium larva dit andai dengan t erjadinya pergant ian kulit ecdisis sebanyak empat kali sehingga t erdapat empat bent uk inst ar yait u : inst ar I,II,III dan IV dan selanjut nya menjadi pupa yang berbent uk sepert i koma dengan kepala membesar dengan sepasang pengayuh yang memungkinkan pupa menyelam dengan cepat dengan gerakan jungkir balik sebagai reaksi t erhadap rangsangan Siklus hidup Ae. aegypt i dapat dilihat pada gambar 2. Pada w akt u t elahmenjadi pupa tidak makan lagi dan dalam w aktu sehari sampai dua hari berubah menjadi imago Kadarsan, dkk.,1983. Nyamuk Ae. aegypt i biasa dikenal juga dengan nama St egom ya fasciat a merupakan anggot a dari sub genus St egom ya . M enurut Borror and Delong 1970 nyamuk ini merupakan salah sat u anggot a dari Phylum Art hropoda, Sub phylum M andibulat a, Class Insect a,Sub class Endopt erygota, Ordo Dipt era, Sub ordo Nemat ocera, Fam ilia Culicidae, Sub familia Culicinae, Genus Aedes dan Species Aedes aegypt i Linnaeus. Nyamuk Ae.aegypt i merupakan vekt or penyebaran penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue dengan melalui gigit an nyamuk yang infekt ip, di dalam t ubuh nyamuk virus dengue akan mengalami perkembangan secara profogat ip agar dapat bersifat infekt ip m asa t unas ekst rinsik dalam w akt u 8-11 hari. Sekali nyamuk t erifeksi virus maka akan bersifat infekt ip sepanjang hidupnya dan akan berlaku sebagai vekt or demam berdarah set erusnya selama hidupnya Soedarmo,1988. 10 Gambar 2 . Siklus hidup nyamuk Aedes aegypt i Sumber, Soedarm o, 1988

V. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN 5.1. Pencegahan