Gambar 2.2 Desiccant dehumidifier
2.1.3 Parameter proses Pengeringan
Untuk memahami proses dehumidifier ada beberapa parameter yang harus dipahami atau dimengerti, yaitu :
a. Kelembaban Kelembaban bisa diartikan sebagai kandungan uap air di udara. Udara
dikatakan mempunyai kelembaban yang tinggi apabila uap air yang dikandungnya tinggi, dan begitu juga sebaliknya. Udara yang kurang
mengandung uap air dikatakan udara kering sedangkan udara yang mengandung banyak uap air dikatakan udara lembab atau udara basah.
Komposisi dari udara terdiri dari berbagai jenis gas yang relative konstan. Komposisi udara kering terdiri dari N
2
dengan volume 78,09 dan berat 75,53; O
2
volume 20,95 dan berat 23,14; Ar volume 78,09 dan berat 1,28 serta CO
2
volume 0,03 dan berat 0,03. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.3 Termometer bola basah dan termometer bola kering. Alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat kelembaban biasanya
menggunakan thermometer bola basah dan thermometer bola kering lihat Gambar 2.3. Termometer bola kering digunakan untuk mengukur suhu udara
kering dan termometer bola basah untuk mengukur suhu udara basah. Pada termometer bola kering, bola tabung air raksa pada termometer dibiarkan
kering ketika mengukur suhu udara aktual. Sedangkan pada termometer bola basah, bola tabung air raksa diberi kain yang telah dibasahi agar suhu yang
terukur adalah suhu saturasi atau titik jenuh, yaitu suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi. Jika suhu bola kering dan suhu bola basah dari
udara telah diketahui, maka dengan bantuan psychrometric chart, kelembaban udara pada saat itu dapat ditentukan. Dengan cara temperatur bola basah dan
temperatur bola kering yang sudah ditentukan kemudian digambar pada psychometric chart sehingga ketemu satu titik kondisi udara pada saat itu, dari
titik tersebut dapat ditentukan kelembaban relatif dan kelembaban spesifik pada saat itu.
Kelembaban udara dapat dinyatakan sebagai kelembaban udara mutlak, kelembaban relatif dan kelembaban spesifik. Kelembaban udara mutlak adalah
banyaknya uap air yang terkandung di dalam 1 kg udara. Kelembaban relatif merupakan persentase perbandingan jumlah uap air yang terkandung dalam 1
m
3
udara dengan jumlah air maksimal yang dapat terkandung dalam 1 m
3
udara pada kondisi udara yang sama.
Kelembaban spesifik atau ratio kelembaban w adalah jumlah kandungan uap air di udara dalam setiap kilogram udara kering, atau
perbandingan antara massa uap air dengan massa udara kering. Kelembaban spesifik umumnya dinyatakan dalam gram per kilogram dari udara kering
gr
air
kg
udara
atau kg
air
kg
udara
. Dalam sistem dehumidifier semakin besar perbandingan kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin pengering w
H
dengan kelembaban spesifik dalam mesin pengering w
F
, maka semakin banyak massa air yang berhasil diuapkan. Massa air yang berhasil diuapkan
Δw dapat dihitung dengan Persamaan 2.1 : Δw = W
H
– W
F
kg
air
kg
udara
2.1 Δw
: massa air yang berhasil diuapkan kg
air
kg
udara
w
H
: kelembaban spesifik keluar dari mesin pengering kg
air
kg
udara
w
G
: kelembaban spesifik di dalam mesin pengering kg
air
kg
udara
b. Suhu Udara Suhu udara adalah keadaan panas atau dingin udara di suatu tempat pada
waktu tertentu. Suhu udara dinyatakan panas jika suhu udara pada tempat dan waktu tertentu melebihi suhu lingkungan disekitarnya dan begitu sebaliknya
untuk suhu udara dingin. Suhu udara sangat mempengaruhi laju pengeringan. Semakin besar
perbedaan antara suhu udara pengering dan suhu handuk maka kemampuan perpindahan kalor semakin besar, maka proses penguapan air juga semakin
besar. Agar bahan yang dikeringkan tidak sampai rusak, suhu udara harus diatur untuk dikontrol terus menerus.
Dry-bulb temperature DB atau temperatur bola kering adalah temperatur yang terbaca pada thermometer dalam kondisi udara terbuka, maka
berakibat pula pada perubahan kalor sensible. Wet-bulb temperature WB temperatur bola basah adalah temperatur yang terbaca pada thermometer
dengan sensor yang dibalut dengan kain basah untuk menghilangkan radiasi panas. Dew-point temperature adalah suhu di mana udara mulai menunjukkan
aksi pengembunan ketika didinginkan. c. Aliran udara
Aliran udara pada proses pengeringan mempunyai fungsi pembawa udara panas untuk menguapkan kadar air handuk serta mengeluarkan uap air
hasil penguapan tersebut. Uap air hasil penguapan harus segera dikeluarkan agar tidak membuat jenuh udara pada ruangan, yang dapat mengganggu proses
pengeringan. Semakin besar debit aliran udara panas yang mengalir maka akan semakin besar kemampuannya menguapkan massa air dari pakaian, namun
berbanding terbalik dengan suhu udara yang semakin menurun.
2.1.4 Siklus Kompresi Uap