Tata Landasan Teori gertian Pajak

Tarif berupa berupa persentase tertentu yang semakin meningkat 3. Tarif Progresif – Degresif rtentu yang semakin meningkat dengan entase tertentu yang semakin menurun dengan

2.2.6. Tata

paj 1. S P u : dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak, dan kenaikan persentase tersebut juga semakin meningkat. Tarif berupa persentase te meningkatnya dasar pengenaan pajak, tetapi kenaikan persentase tersebut semakin menurun. 4. Tarif Degsdresif menurun Tarif berupa pers semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak.Resmi,2008:14-17. Cara Pemungutan Pajak Tata cara pemungutan pajak terdiri dari Stesel pajak, asas pemungutan ak dan sistem pemungutan pajak. telsel Pajak emungutan pajak dapat dilakukan tiga stelsel, yait a. Stelsel nyata Riil Pengenaan pajak didasarkan pada obyek penghasilan yang nyata sehingga pemungutannya baru dapat di lakukan pada akhir tahun pajak yakni setelah pajak sesungguhnya di ketahui.Stesel nyata mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kebaikan stesel ini adalah penghitungan pajak didasarkan penghasilan yang sesungguhnya sehingga lebih akurat dan ealistis. Kelemahannya adalah pajak baru dapat di kenakan pada akhir periode setelah penghasilan riil di ketahui. b. Stesel Anggapan Fictive stelsel i dasarkan pada suatu anggapan yang di atur oleh inasi antara stesel nyata dan rnya pajak di hitung berdasarkan ak menurut anggapan, maka wajib enambah.sebaliknya jika lebih kecil kelebihanya dapat 2. Asa ungutan pajak yaitu : a. Pengenaan pajak d Undang – Undang. Misalnya, penghasilan suatu tahun di anggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat di tetapkan besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan. Kebaikan stesel ini adalah pajak dapat dibayar selama tahun berjalan, tanpa harus menunggu pada akhir tahun sedangkan kelemahanya adalah pajak yang tidak di bayar tidak berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya. c. Stesel Campuran Pengenaan pajak didasarkan pada komb stesel anggapan.Pada awal tahun, besa suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak di sesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.Bila besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar dari pada paj pajak harus m diminta kembali.Mardiasmo,1996:7 -8. s Pemungutan Pajak Terdapat tiga asas pem Asas Domosili Asas Tempat tinggal Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. b. Asas sumber Negara berhak mengenakan pajak pengahasilan yang bersumber rhatikan tempat tinggal wajib pajak. c. nesia dikenakan pada setiap orang yang bukan yang bertempat tinggal di Indonesia.Asas ini 3. Sistem : m Y a s yang berlaku. tem:  Utang pajak timbul setelah di keluarkan serta ketetapan pajak. diwilayahnya tanpa mempe Asas Kebangsaan Pengenaan pemungutan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu Negara.Misalnya pajak bangsa asing di Indonesia yang bertempat tinggal diIndo berkebangsaan Indonesia berlaku untuk wajib pajak luar negeri.Mardiasmo,1996:8. Pemungutan Pajak Dalam Pemungutan Pajak di kenakan beberapa sistem pemungutan yaitu a. Offcial Assesment Syste aitu suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada paratur perpajakan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang etiap tahunnya sesuai dengan ketentuan undang – undang perpajakan Ciri – ciri Oficial Sys  Wewenang – untuk menentukan besarnya terutang.  Wajib pajak bersifat pasif b. S k yang memberi wewenang, wajib ajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap esuai dengan ketentuan undang – undang perpajakan yang c. Withho

2.3. P