Pemotongan Sinyal Frame Blocking

Gambar 3.7. Diagram alir normalisasi 1

3.5.3. Pemotongan Sinyal

Gambar 3.8. Diagram alir pemotongan sinyal Proses pemotongan sinyal adalah pemotongan sinyal yang tidak digunakan yang terdapat disisi kiri atau bagian awal sinyal bagian silence dan bagian transisi. Pada pemotongan bagian silence, sinyal suara terekam yang bukan sinyal suara nada belira akan Pemotongan bagian silence Pemotongan bagian transisi Mulai Keluaran: Hasil pemotongan sinyal Masukan: Hasil normalisasi 1 Selesai Masukan: Nada terekam Keluaran: Hasil normalisasi 1 Data nada terekam dibagi dengan nilai absolut maksimal data nada terekam Mulai Selesai dipotong atau dihilangkan. Pada pemotongan bagian transisi, sinyal yang terdapat dibagian awal bagian transisi setelah pemotongan bagian silence, akan dipotong atau dihilangkan ΒΌ bagiannya dengan tujuan untuk mendapatkan sinyal yang benar-benar suara nada belira. Setelah melalui dua kali pemotongan sinyal, maka didapatkan keluaran untuk hasil pemotongan sinyal. Diagram alir pemotongan sinyal ditunjukkan oleh Gambar 3.8. Cara pemotongan sinyal bagian silence dan bagian transisi adalah sebagai berikut: 1. Menentukan nilai yang digunakan sebagai batas potong yaitu 0,3 [3]. 2. Mencari bagian sinyal yang 0,3 dan -0,3 sinyal yang dicari tersebut diinisialisasi sebagai b1. Sinyal yang tidak termasuk b1 adalah sinyal silence sehingga sinyal tersebut dihilangkan. 3. Pemotongan sinyal transisi dengan mengalikan jumlah data sinyal dengan 0,25 [3]. Hasil perkalian tersebut diinisialisasi sebagai bts. 4. Menghilangkan data sinyal mulai dari indeks 1 sampai dengan indeks bts.

3.5.4. Frame Blocking

Gambar 3.9. Diagram alir frame blocking Setelah proses pemotongan sinyal, proses selanjutnya adalah frame blocking. Pada proses ini, nilai frame akan dipilih atau ditentukan oleh user. Pilihan nilai frame yang Mulai Masukan: Hasil pemotongan Mengambil data sepanjang nilai frame Selesai Keluaran: Hasil frame blocking Masukan: Pilih nilai frame blocking di GUI diberikan yaitu 4096, 1024, 256, 64, dan 16. Pemilihan nilai frame blocking dijadikan untuk menentukan panjang DST yang digunakan. Dalam proses ini, data diambil mulai dari sinyal yang paling kiri dan akan diambil sepanjang nilai frame yang telah dipilih oleh user sehingga dapat memudahkan dalam perhitungan dan analisa sinyal. Data yang diambil dapat mewakili nada terekam. Data yang diambil tersebut merupakan keluaran untuk proses frame blocking. Gambar 3.9. merupakan diagram alir frame blocking.

3.5.5. Normalisasi 2