Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

xxxix

3. Penanggulangan Tindak Pidana

Dalam segala acara pidana, kita lazim mengenal 2 dua jenis tindakan yang disebut tindakan preventif dan tindakan represif. Tindakan-tindakan kepolisian yang dilakukan dengan maksud untuk mencegah agar tidak terjadi suatu kejahatan disebut tindakan preventif, sedang kebalikannya, tindakan- tindakan seperti mengadili, menjatuhkan hukuman terhadap tertuduh adalah tindakan represif. Sebenarnya kedua jenis tindakan itu hanya dapat dibedakan tetapi sulit untuk dipisah-pisahkan, sebab tindakan represif itu sendiri mempunyai pula ciri-ciri preventif. Terhadap yang dihukum nampaknya sebagai tindakan represif tetapi bagi dia sendiri ciri hukuman itu mengandung pula unsur preventif. Selain tindakan preventif melalui saluran hukum, dapat pula kita ikuti pemikiran-pemikiran orang dalam usaha mencegah kejahatan, agar masyarakat dapat terhindar dari merajalelanya kejahatan atau sekurang- kurangnya dapat membatasi perkembangan kejahatan.

B. Kerangka Pemikiran

BAGAN 2 xl KERANGKA PEMIKIRAN Pada hakekatnya setiap tindakan penyelidikan dan penyidikan diatur di dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana KUHAP dan mengenai Tindak Pidana Merek diatur di dalam UU No. 15 Tahun 2001. Dalam suatu penyidikan terdapat beberapa upaya paksa yang dapat dilakukan oleh pihak penyidik dalam usaha membuat terang suatu perkara tindak pidana. Upaya-upaya paksa tersebut dapat berupa suatu penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan. KUHAP UU No. 15 TAHUN 2001 a Penerimaan Laporan b Mengetahui adanya Tindak Pidana c Penyerahan Tersangka PENYELIDIKAN PENYIDIKAN KEPOLISIAN Perlu Diteliti ? a Bagaimana Penyelidikan dan Penyidikannya b Bagaimana Upaya Penanggulangan TINDAK PIDANA PEMALSUAN MEREK xli Penyidik dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyidik, maka diwajibkan untuk membuat berita acara pelaksanaan tindakan-tindakan yang dilakukan selama penyidikan. Setelah penyidikan selesai dan berkas acara telah dibuat, selanjutnya penyidik menyerahkan berkas perkara ke penuntut umum. Oleh penuntut umum, berkas perkara akan diperiksa, jika dirasa belum cukup oleh penuntut umum, maka berkas perkara tersebut dikembalikan kepada penyidik. Oleh penyidik akan mengambil tindakan penyidikan tambahan guna melengkapi berkas perkara. Setelah selesai melakukan penyidikan tambahan, berkas perkara yang telah diperbaharui tersebut akan diserahkan kembali ke penuntut umum. Jika berkas perkara tersebut tidak dikembalikan lagi oleh penuntut umum, maka penyidikan telah selesai dan penyidik akan menyerahkan tersangka beserta barang bukti kepada penuntut umum yang nantinya kedua-duanya akan diajukan ke persidangan pengadilan oleh penuntut umum. Berdasarkan uraian di atas untuk itu perlu diteliti bagaimanakah proses penyelidikan dan penyidikan tindak pidana pemalsuan merek dan juga mengenai upaya-upaya penanggulangan tindak pidana pemalsuan merek.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Proses Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Pemalsuan Merek