Penetapan Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan Sistem Perdesaan

3231. A

nggota Pokja

3232. Nama

3233. Jabatan

dala m Pokj a

3234. Jabatan

Pokok Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar

3379. B

idang Monitorin g dan Evaluasi 3380. 3381. Dra. Istiqomah, MM 3382. Koordinat or 3383. Kabid Evaluasi, Pengendalian Data dan Statistika pada Bappeda Kabupaten Blitar 3385. Ir. Ochtadhi Dwi FachTurachman 3386. Anggota 3387. Kasi Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran pada Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar

3388. T

im Sekretari at 3389. 3390. Asmaninga yu, ST, MM 3391. Koordinat or 3392. Staff Bappeda Kabupaten Blitar 3394. Tomi Paptomo, ST 3395. Anggota 3396. Staff Bappeda Kabupaten Blitar 3397.

2.10 TATA RUANG WILAYAH

3398. Struktur ruang wilayah diwujudkan berdasarkan arahan pengembangan sistem perdesaan, sistem perkotaan, serta arahan sistem jaringan prasarana wilayah.

2.10.1 Penetapan Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan

3399. Berdasarkan RTRW Kabupaten Blitar Tahun 2008-2028, pembagian kecamatan-kecamatan di seluruh Kabupaten Blitar sesuai dengan kondisi dan karakteristik kegiatan dibedakan menjadi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Identifikasi kawasan perkotaan dan perdesaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan jenis kegiatan yang akan ditentukan sehingga sesuai dengan peruntukkan tanah dan ruangnya. Kriteria penetapan batas kota di wilayah Kabupaten Blitar ditetapkan atas dasar status kawasan sebagai kawasan perkotaan ibu kota kecamatan. Pada wilayah Kabupaten Blitar terdapat 1 kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai ibukota Kabupaten Blitar dan 21 kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai ibukota kecamatan.

2.10.2 Sistem Perdesaan

3400. Sistem perdesaan dilakukan dengan membentuk pusat pelayanan desa secara berhierarki. Pengembangan kawasan perdesaan yang disusun berdasarkan pelayanan perdesaan secara berhierarki tersebut, meliputi : a. Pusat pelayanan antar desakelurahan b. Pusat pelayanan setiap desakelurahan c. Pusat pelayanan pada setiap dusun atau kelompok permukiman 3401. Pusat-pusat pelayanan tersebut secara berhierarki memiliki hubungan dengan : a. Pusat pelayanan wilayah kecamatan sebagai kawasan perkotaan terdekat. b. Perkotaan sebagai pusat pelayanan SSWP c. Ibukota Kabupaten Blitar 3402. Secara diagramatis, sistem perdesaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : 3403. 3404. 3405. 3406. 3407. 3408. 3409. 3410. 3411. 3412. 3413. 3414. 3415.

3416. 3417.

Gambar 2. 9 Diagram Sistem Perdesaan 3418. 3419. Didalam pengembangan kawasan perdesaan juga turut dikembangkan pula kawasan permukiman perdesaan yang berfungsi untuk mendorong pertumbuhan perekonomian perdesaan sebagai bagian dari sistem perekonomian wilayah, dengan diikuti pula pengembangan dan peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kawasan permukiman, seperti 2 4 Desa Kaw. Perkotaan Ibukota Kecamatan 1 3 5 Dusun Pusat SSWP Ibukota Kabupaten Blitar jaringan jalan, transportasi, listrik, air bersih, telekomunikasi dan sarana pendukung lainnya. 3420. Sedangkan untuk pengembangan sektor perekonomian, pada umumnya kawasan perdesaan bertumpu pada sektor pertanian dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakatnya.

2.10.3 Sistem Perkotaan