Kerangka Penelitian METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Dewasa ini, dampak perubahan iklim sudah dirasakan masyarakat di beberapa daerah kering di Indonesia. Dampak perubahan iklim tersebut antara lain seperti suhu bertambah panas, musim yang tidak menentu, kesulitan prediksi tanam, dan perubahan arus laut. Menurut Aldrian et al. 2011, aktivitas manusia yang melakukan pembakaran bahan bakar fosil, perubahan penggunaan lahan, menyebabkan efek gas rumah kaca CO 2 , CH 4 , N 2 O semakin meningkat. Hal ini berdampak pada peningkatan suhu global, pencairan lapisan es, kenaikan permukaan laut, dan perubahan curah hujan. Perubahan tersebut mengakibatkan dampak negatif berupa kebakaran hutan, kekeringan, kenaikan muka laut, puting beliung, longsor, banjir, rusaknya infrastruktur, dan muncul penyakit. Pengaruh negatif dari perubahan iklim sangat dirasakan masyarakat yang hidupnya bergantung dengan sumberdaya alam seperti petani. Sebagian besar masyarakat lokal petani tidak memahami mengenai perubahan iklim, namun masyarakat selalu mengalami dampak negatif dari perubahan iklim. McKay 2009, menyatakan bahwa d engan memahami pengaruh negatif perubahan iklim dan dampaknya, petani dapat menyiapkan diri dan beradaptasi. Petani telah menghadapi beragam kondisi iklim, namun beberapa strategi mungkin tidak lagi berhasil karena cuaca yang semakin tidak menentu. Petani butuh tambahan informasi yang dikomunikasikan secara efektif agar bisa beradaptasi terhadap perubahan iklim. Menurut Susandi et al. 2008, dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim diantaranya adalah: a Meningkatnya frekuensi bencana alamcuaca ekstrim seperti tanah longsor, banjir, kekeringan, dan badai tropis b Mengancam ketersediaan air c Mengakibatkan pergeseran musim dan perubahan pola hujan d Menurunkan produktivitas pertanian e Peningkatan temperatur akan mengakibatkan kebakaran hutan. Dampak perubahan iklim diklasifikasikan dalam dampak langsung dan dampak turunan. Dampak langsung dimaksudkan sebagai dampak yang langsung terjadi terhadap lingkungan dan dapat dilihat serta dirasakan. Sedangkan dampak turunan merupakan akibat dari dampak terhadap lingkungan yang terjadi beberapa waktu kemudian dan dapat dirasakan langsung baik bagi rumah tangga maupun kelompok Yayasan Pelangi Indonesia 2009. Dampak perubahan iklim secara langsung dapat mempengaruhi masyarakat sekitar hutan yang hidupnya bergantung dari sumberdaya alam. Menurut IPCC 2007 komunitas yang paling miskin akan menjadi yang paling rentan terhadap dampak dari perubahan iklim, sebab mereka akan sulit untuk melakukan usaha untuk mencegah dan mengatasi dampak dari perubahan iklim dengan kurangnya kemampuan. Pengaruh perubahan iklim memaksa masyarakat beradaptasi dengan tujuan untuk mengurangi dampak yang diakibatkan dari perubahan iklim. Adaptasi adalah suatu penyesuaian dalam sistem manusia atau alam dalam menanggapi rangsang iklim yang sebenarnya atau yang diperkirakan atau efeknya, yang meringankan kerusakan atau mengeksploitasi kesempatan-kesempatan yang meguntungkan McCarthy et al. 2001. Menurut Handoko et al. 2008, adaptasi pertanian yang dapat dilakukan antara lain: peningkatan luas areal tanam, meningkatkan produktivitas makanan, meningkatkan intensitas tanam, dan mengurangi tingkat konsumsi per kapita per tahun. Aspek penting dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim adalah bagaimana menemukan cara-cara adaptasi yang membutuhkan biaya terendah sehingga dapat membantu masyarakat khusunya masyarakat miskin dalam melakukan adaptasi yang dibutuhkan.

1.2 Definisi Operasional