d. Aspek SaranaPrasarana, antara lain berupa kerusakan rumah penduduk, jembatan, jalan, bangunan gedung perkantoran, fasilitas sosial dan fasilitas
umum, instalasi listrik, air minum dan jaringan komunikasi. e. Aspek Lingkungan, antara lain berupa kerusakan eko-sistem, obyek
wisata, persawahanlahan pertanian, sumber air bersih dan kerusakan tangguljaringan irigasi.
Disamping itu, dampak banjir juga menimbulkan beberapa penyakit Depkes, 2014 diantaranya :
1. Infeksi saluran pernafasan akut ISPA
2. Diare
3. Penyakit kulit
4. Kecelakaan tersengat listrik,tenggelam,terbawa arus
5. Leptospirosis
6. Konjungtivitas
7. Gigitan binatang
5. Upaya Penanggulangan Banjir
Program untuk mengatasi banjir di Jakarta menurut BPBD DKI Jakarta 2014 dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Jangka Pendek :
a. Membangun tanggul pengaman Rob di Kamal Muara, Muara
Baru, Kali Baru, Matradinata dan Muara Angke b.
Melaksanakan pengerukan sungai, waduk dan saluran Jakarta Emergency Dredging Initiative JEDI
c. Membangun sumur resapandangkal, sedang, dan dalam
d. Melakukan relokasi penduduk yang bermukim di bantaran kali
dalam rangka penataan Kali Ciliwung e.
Membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat tidak membuang sampah dan mendirikan bangunan di kali dan saluran.
2. Jangka Menengah :
a. Normalisasi Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter dan
revitalisasi Kali Ciliwung b.
MembangunSodetan Kali Ciliwung ke BKT c.
Membangun Cengkareng Drain 2 d.
MembangunWaduk Ciawi dan Waduk Cimanggis e.
Memperkuat tanggul Rob di sepanjang pantura Jakarta. f.
Meningkatkan RTH dan penghutanan kembali di kawasan hulu g.
Menahan penurunan muka tanah dengan memasalkan pembangunan sumur resapan
h. MembangunTerowongan Bawah Tanah Multifungsi bila hasil
kajian kelayakannya positif 3.
Jangka Panjang : a.
Membangun Tanggul Laut Raksasa Giant Sea Wall mengantisipasi banjir, penampungan cadangan air baku dan
pengolahan air limbah b.
Memantapkan kerjasama
dengan Pemerintah
Daerah Bodetabekjur, Jabar dan Banten serta Pemerintah Pusat
manajemen penegolaan air Jakarta sebagai Ibukota NKRI.
Adapun upaya yang harus di lakukan petugas kesehatan sebelum, saat dan setelah terjadi banjir Depkes, 2014 adalah :
A. Sebelum Banjir
1. Membuat peta rawan dan jalur evakuasi
2. Menyusun
rencana kontijensi
perencanaan kegiatan
penanggulangan bencana yang di susun sebelum bencana terjadi 3.
Menigkatkan kegiatan penyuluhan kesehatan lingkungan 4.
Membentuk tim kesehatan di setiap jejaring administrasi 5.
Menyiapkan obat
dan logistik
kesehatan lain
PAC,Kaporit,kantong sampah,dll 6.
Meningkatkan kemampuan petugas dengan pelatihan 7.
Menyiapkan sarana komunikasi dan transportasi 8.
Menyiapkan perlengkapan lapangan tenda velbet,genset,dll B.
Saat Banjir 1.
Mengaktifkan unit pelayanan kesehatan dan membuat pos kesehatan di lokasi
2. Memberikan pelayanan kesehatan dan rujukan
3. Melakukan penilaian cepat kesehatan Rapid Healt Assessment
C. Setelah Banjir
1. Melakukan perbaikan kualitas air bersih
2. Melakukan surveilans penyakit potensi KLB
3. Membantu perbaikan kualitas jaman dan saluran pembuangan
limbah
Sebagai salah satu petugas kesehatan perawat komunitas juga memiliki peran penting dalam manajemen bencana Efendi dan Makhfuldi, 2009 :
A. Peran Perawat dalam Fase Pre-impact 1.
Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam penaggulangan ancaman bencana untuk setiap
fasenya 2.
Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang merah nasional, maupun lembaga
– lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana kepada
masyarakat 3.
Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana
yang meliputi hal – hal berikut :
a. Usaha pertolongan diri sendiri pada masyarakat tersebut
b. Pelatihan pertolongan pertama dalam keluarga seperti
menolong anggota keluarga yang lain c.
Pembekalan informasi tentang bagaimana menyimpan dan membawa persediaan makanan dan penggunaan air yang
aman d.
Perawat juga dapat memberikan beberapa alamat dan nomor telepon darurat seperti dinas kebakaran, rumah sakit dan
ambulans
e. Memberikan informasi tempat – tempat alternative
penampungan atau posko – posko bencana
f. Memberikan informasi tentang perlengkapan yang dapat
dibawa, seperti pakaian seperlunya, radio portable, senter beserta baterainya, dan lainnya
B. Peran Perawat dalam Fase Impact 1. Bertindak cepat
2. Do not promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti, dengan maskud memberikan harapan yang besar
pada korban selamat 3. Berkonsentrasilah penuh pada apa yang dilakukan
4. Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan coordination and create leadership
5. Untuk jangka panjang, bersama – sama pihak yang terkait dapat
mendiskusikan dan merancang master plan of revitalizing, biasanya untuk jangka waktu 30 bulan pertama
C. Peran Perawat dalam Fase Post-impact 1. Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik,
sosial, dan psikologis korban 2. Stress psikologis yang terjadi dapat terus berkembang hingga
terjadi post-traumatic stress disorder PTSD yang merupakan sindrom dengan tiga kriteria utama. Pertama, gejala trauma pasti
dapat dikenali. Kedua, individu tersebut mengalami gejala ulang traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun peristiwa
–
peristiwa yang memacunya. Ketiga, individu akan emnunjukkan gangguan fisik. Selain itu, individu dengan PTSD dapat
mengalami penurunan konsentrasi, perasaan bersalah, dan gangguan memori
3. Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja sama dengan unsur lintas sektor menangani masalah
kesehatan masayrakat pasca-gawat darurat serta mempercepat fase pemulihan recovery menuju keadaan sehat dan aman
D. Kesiapsiagaan 1. Pengertian Kesiapsiagaan