STUDI EKOLOGI MEDIA TENTANG REKLAME BANDO PADA PERSAINGAN PERUSAHAAN PERIKLANAN DI JALAN UTAMA KOTA MALANG (Studi reklame bando di Jalan Jend. A. Yani - Basuki Rachmat)

(1)

STUDI EKOLOGI MEDIA TENTANG REKLAME BANDO PADA PERSAINGAN PERUSAHAAN PERIKLANAN DI JALAN UTAMA KOTA MALANG

(Studi reklame bando di Jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat) SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun oleh : Ryan Pradita Ristanto

06220304

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : RYAN PRADITA RISTANTO NIM : 06220304

Konsentrasi : Audio Visual

Judul Skripsi :Studi Ekologi Media Tentang Reklame Bando Pada Persaingan Perusahaan Periklanan di Jalan Utama Kota Malang (Studi Reklame Bando di Jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat)

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dan Dinyatakan LULUS Pada hari : Jumat Tanggal : 6 Mei 2011

Tempat : Ruang 605

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

(Drs. Wahyudi, M. Si) Dewan Penguji :

Dra. Frida Kusumastuti, M. Si 1. ... Roziana Febrianita, S. Sos 2. ... Joko Susilo, S. Sos,. M. Si. 3. ... Sugeng Pujileksono 4. ...


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb. Bismillahirrohmanirrohim.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat, Hidayah, serta kekuatan dan kemudahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Studi Ekologi Media Tentang Reklame Bando Pada Persaingan Perusahaan Periklanan di Jalan Utama Kota Malang. (studi reklame bando di Jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat) .Adapun yang melatar belakangi peneliti mengambil objek penelitian di atas mengingat perkembangan informasi dan dunia periklanan sangat tinggi dan makin banyak diperbincangkan. Iklan iklan yang beredar di masyarakat semakin bervariatif. Mulai dari iklan yang sering mucul di televisi, iklan cetak di koran, sampai iklan yang terpasang di billboard pinggir jalan. Iklan di billboard selalu di hubungkan dengan keindahan kota. Sehingga, secara tidak kita sadari ada sebuah lingkungan baru dalam kehidupan kita, yaitu lingkungan media atau ekologi media. Media terutama yang ada dalam penelitian yaitu reklame bando, bisa seperti sebuah lingkungan baru karena digerakkan oleh para pengusaha iklan yang mengelola reklame-reklame di jalan.

Oleh karena itu, bagaimana persaingan perusahaan periklanan dalam memperebutkan produsen pengiklan dengan menguasai wilayah-wilayah strategis dalam sebuah ekologi media.

Penelitian ini dalam pengumpulan datanya menggunakan teknik survey terhadap reklame bando yang ada di jalan utama Kota Malang untuk kemudian data yang diperoleh di interpretasikan dengan di tunjang oleh Teori Ekologi media. Teori ekologi media ini merupakan sebuah teori yang mempelajai mengenai bahwa media adalah sebuah lingkungan. Bagaimana media bisa dikatakan sebagai lingkungan. Karena media pada saat ini, bagaikan makhluk hidup. Selalu fleksibel, ada perubahan, mampu mempengaruhi dan sebagainya.

Adapun penelitian ini menjadi suatu karya ilmiah yang masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun


(4)

merupakan solusi tepat untuk mengomentari skripsi ini. Melalui media pengantar ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang menjadi motivator dalam penyelesaian tugas akhir saya dan memiliki dedikasi tinggi terhadap perkembangan dunia pendidikan terutama di Kota Malang. Di antaranya sebagai berikut :

1. Drs. Muhajir Effendi, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Drs. Wahyudi, M. Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Frida Kusumastuti, M. Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Novin Farid, S. Sos selaku Dosen Wali dan Sugeng Winarno, S. Sos selaku Dosen Wali pengganti.

5. Joko Susilo, S. Sos., M. Si selaku Pembimbing I. 6. Drs. Sugeng Pujileksono, M. Si selaku Pembimbing II.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah memberi ilmu dan pengarahan selama ini.

8. Seluruh staff Tata Usaha Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang dapat mengarahkan pada perbaikan di masa datang.

Wassalamu alaikum Wr.Wb.

Malang, 27 April 2011 Penulis,


(5)

DAFTAR ISI BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan masalah... 6

C. Tujuan penelitian... 6

D. Manfaat penelitian... 6

D.1. Manfaat akademis ... 6

D.2. Manfaat praktis ... 7

E. Lokasi Penelitian ... 7

F. Periode penelitian ... 7

G. Tinjauan pustaka ... 8

G.1. Iklan ... 8

G.2. Periklanan... 12

G.3. Reklame ... 15

G.4. Reklame Bando ... 19

G.5. Perusahaan Periklanan ... 20

G.6. Kajian Teori ... 24

H. Metode Penelitian ... 27

H.1. Penedekatan Penelitian ... 27

H.2. Metode Penelitian ... 28

H.3. Tempat Penelitian ... 28

H.4. Teknik Pengumpulan Data... 28

H.5. Analisis Data ... 29

H.6. Keabsahan data ... 30

BAB II Deskripsi Obyek Penelitian A. Sejarah Reklame ... 31

B. Perkembangan Reklame di Indonesia ... 32

C. Perkembangan Reklame di Kota Malang ... 33

D. Peraturan Daerah Tentang Penyelengaraan Reklame ... 36

E. Reklame Bando yang Layak Diteliti ... 37

BAB III Penyajian dan Analisis Data A. Penyajian Data ... 38


(6)

Data Hasil Penelitian... 39

B. Analisis Data ... 45

B.1. Jumlah Reklame Bando... 45

B.2. Jenis Produk yang ada di Reklame Bando ... 45

B.3. Persaingan perusahaan periklanan dalam konteks ekologi Media ... 47

BAB IV Penutup A. Kesimpulan ... 62

B. Saran... 62

B.1. Saran Akademik ... 63

B.2. Saran Praktis... 63

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perkembangan Target dan Realisasi Pajak Reklame ... 35

Tabel 2. Data Reklame di Jalan Jend A Yani Basuki Rachmat ... 40

Tabel 3. Data Reklame di Jalan Jend A Yani Basuki Rachmat ... 41

Tabel 4. Data Reklame di Jalan Jend A Yani Basuki Rachmat ... 42


(8)

DAFTAR Gambar

Gambar 1. Rainbow adv ... 50

Gambar 2. Oxcy adv ... 50

Gambar 3. Light adv ... 51

Gambar 4. Warna-warni adv... 51

Gambar 5. Rhema adv... 52

Gambar 6. Match adv... 52

Gambar 7. Reklame Bando Suzuki Carry... 58

Gambar 8. Reklame Bando Bank Permata ... 59

Gambar 9. Reklame Bando Nippon Paint... 60

Gambar 10. Reklame Bando LA Lights ... 60


(9)

Daftar Pustaka

Buku:

EA, Purnawan. 2002.Dynamic Persuasion. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Hamidi. 2010.Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang : UMM Press.

Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan ; Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : PT Pustaka Utama Grafiti.

Moon Lee, Carla Johnson. 2007. Prinsip-prinsip Periklanan Dalam Perspektif Global. Jakarta : Kencana Prenana Media Group.

Morisan, Andy. Farid H. 2010.Teori Komunikasi Massa. Bogor : Ghalia Indonesia. Nurudin. 2007.Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Rasyad, Rasdiyan.Metode Statistik Deskriptif ; untuk Umum. Jakarta : PT Grasindo. Shimp, Terence A. 2003.Periklanan Promosi (edisi kelima). Jakarta : Erlangga.

Stanley, Dennis K. 2003. Mass Communication Theory ; Foundations, Ferments, and Future ; Third edition. Canada : Thomson Learning Inc.

Sudiana, Dendi. 1986.Komunikasi Periklanan Cetak.Bandung : Remadja Karya.

Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT Grafindo Persada.

Winardi. 1992.Promosi dan Reklame. Bandung : CV Mandar Maju

Non Buku :

http://pendapatan.malangkota.go.id/ptr.php (diakses 9 Maret 2011 pukul (2:00)

http://www.rainbowasiaposters.com/web/profile.php?pfid=Mg== diakses pada tanggal 4 Mei 2011, pukul 22:00.


(10)

http://www.rhema-group.com/branding.html diakses pada tanggal 4 Mei 2011 pada pukul 00.00

http://www.match-advertising.com/front/index.php/about-us/historydiakses pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 00:15

http://www.media-ecology.org/media_ecology/index.html diakses 4 Mei 2011 pukul 2:00


(11)

✁ ✂

P✄ ☎✆✁✝✞✟ ✞✁☎

✁✠ ✟✡ ☛✡ ☞ ✌✍✡ ✎✡ ✏✑

Manusia selalu menginginkan informasi setiap harinya untuk kebutuhan sebagai makhluk sosial. Pemenuhan kebutuhan setiap individu adalah menjadi salah satu alasan manusia untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang sekitarnya. Informasi kini juga menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Hingga kini media penyalur informasi semakin berkembang pesat dengan banyak bermunculan mulai dari media cetak, audio, visual, online, dan sebagainya. Perkembangan teknologi saat ini tampaknya juga manjadi salah satu efek dari desakan kebutuhan manusia tersebut. Komunikasi melalui media mempunyai tujuan untuk mencapai khalayak seluas-luasnya. Media adalah sesuatu yang menjadi saluran atau perantara tersampaikanya pesan komunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia.

Media massa atau pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Mayarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada


(12)

masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi, karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber / ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media masa tertentu.

Dalam masa globalisasi ini, manusia banyak melakukan perubahan. Dan media massa juga berperan di dalamnya. Sudah mulai banyak kita jumpai bahkan terlibat di dalam proses yang secara tidak kita sadari bahwa globalisasi membawa dampak ke segala aspek, sampai kedalam hal periklanan. Iklan adalah salah satu media komunikasi dari produsen kepada konsumen untuk memperkenalkan produknya dengan sifat persuasif. Media adalah sesuatu yang menjadi saluran atau perantara tersampaikanya pesan komunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Seperti yang dijelaskan oleh H. Laswell yaitu komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Hal ini berarti apabila salah satu unsur komunikasi diabaikan maka proses komunikasi tidak akan berlangsung.

Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi barang, jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainya dari promosi termasuk publisitas, relasi publik, penjualan, dan promosi penjualan. Iklan terbagi menjadi dua, yaitu iklan elektronik dan iklan cetak. Di kota


(13)

Malang sendiri, sudah sangat banyak bahkan jenuh iklan cetak yang kita lihat sehari-hari.

Penduduk di Indonesia, khususnya di kota Malang sendiri, semakin lama menjadi bertambah. Secara langsung saja dapat kita lihat, semakin sering macet dan membuat jalan-jalan di kota semakin sumpek. Dan juga terbukti, globalisasi membawa masyarakat kota malang menjadi masyarakat yang dinamis dan penuh inovasi. Hal ini menjadi lirikan para produsen untuk mengiklankan produknya secara tepat sasaran dan bertubi-tubi. Dan yang kebanyakan kita lihat adalah periklanan dengan menggunakan reklame. Ini adalah proses periklanan yang sering kita lewatkan begitu saja.

Reklame adalah media periklanan besar, yang biasa ditempatkan pada area yang sering dilalui, misalnya pada sisi persimpangan jalan raya yang padat. Reklame berasal dari kata re-clamare dalam bahasa latin, yang artinya re adalah berulang, clamare adalah seruan. Reklame berisi iklan yang ditujukan untuk dilihat pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor yang melewatinya. Reklame umumnya berisi ilustrasi yang besar dan menarik, disertai dengan slogan. Di Indonesia, terdapat kecenderungan membedakan reklame dan iklan berdasarkan kategori penempatanya, sehingga reklame digunakan untuk menyebutkan media periklanan ruang luar, sedangkan iklan untuk menyebutkan media periklanan ruang dalam. Bila ditinjau dari etimologinya, reklame dan iklan mempunyai makna yang setara. Iklan dari kata i lan (bahasa arab) berarti pengumuman. Dan reklame berarti seruan berulang. Maka kedua


(14)

istilah yang terkait dengan media periklanan ini mengandung makna yang setara yaitu untuk kegiatan penyampaian informasi kepada masyarakat atau khalayak sasaran pesan. Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal, misalnya saja reklame, atau bahkan kendaraan umum (Monle Lee dan Carla Johnson, 2007 : 3).

Reklame dibuat melalui proses yang sangat kompleks. Yaitu reproduksi visual, spesifikasi penempatan jenis huruf secara tepat, serta pemeriksaan, penyetujuan, penggandaan. Proses produksi ini memerlukan perencanaan yang baik, dan mereka yang terlibat harus memahami tata letak dan desain, tipografi, serta desktop publishing. Sehingga, tidak menutup kemungkinan, papan reklame yang sangat menarik akan dilirik bahkan diamati oleh pengguna jalan yang lewat. Dan pada akhirnya yang intinya, yaitu membeli produk itu. Atau jika itu memang bukan iklan produk atau jasa, misalnya layanan masyarakat atau himbauan pemerintah, masyrakat akan mematuhi dan mengerti. Yang pasti, sifat persuasif akan sangat diutamakan dalam proses komunikasi ini.

Bermacam-macam produk mengiklankan produk mereka melaui papan reklame. Mulai dari iklan rokok yang biasanya berukuran sangat besar, hingga yang berukuran kecil yang sering kita lewatkan. Di setiap depan toko-toko pun berdiri papan untuk mengiklankan produknya ataupun tokonya, hal ini juga masuk dalam klasifikasi reklame. Bisa disadari reklame sebagai salah satu bentuk promosi untuk


(15)

mendapatkan perhatian publik. Salah satu bentuk komunikasi untuk menunjukkan identitas suatu usaha atau merek. Wajar saja setiap merek atau usaha menunjukkan siapa mereka kepada konsumen melalui perang reklame yang sekarang sudah menjamur khususnya di kota Malang.

Sehingga, jalan raya menjadi lahan bisnis bagi perusahaan periklanan pada saat ini. Banyak perusahaan periklanan menawarkan ruang atau space untuk mempromosikan produk barang ataupun jasa. Hal ini membuat persaingan antar perusahaan penyedia jasa reklame semakin besar. Dan berdampak pada semakin banyaknya reklame yang ada di jalan.

Ketika melewati sebuah jalan protokol, khususnya di Malang, kita pasti akan menjumpai reklame yang melintang di tengah jalan atau yang biasa disebut bando. Reklame bando ini sangat efektif dan bisa menarik perhatian para pengguna jalan, karena letaknya yang ditengah jalan dan tidak seperti reklame billboard yang perlu memilih tempat strategis untuk bisa dilihat oleh pengguna jalan. Reklame bando dikelola oleh para pengusaha perusahaan periklanan yang menyediakan space untuk beriklan.

Perkembangan reklame bando menjadi sebuah perebutan keuntungan oleh penyedia ruang iklan untuk berusaha menarik perusahaan yang ingin beriklan. Reklame bando sebagai media iklan yang ditawarkan oleh perusahaan periklanan, tentunya menjadi sebuah persaingan yang tidak secara langsung mempengaruhi


(16)

populasi reklame bando yang ada di jalan. Media periklanan yang semakin banyak seakan menjadi sebuah lingkungan tersendiri yang bisa mempengaruhi persepsi manusia. Dalam hal ini khususnya reklame bando yang jumlahnya cukup banyak, bisa menjadi sesuatu yang buruk. Yaitu manusia hidup dalam lingkungan media iklan ini.

✒ ✓ R✔✕ ✔✖ ✗✘✙ ✗✖✗✚✗✛

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka peneliti merumuskan masalah yaitu:

1. Berapa jumlah reklame bando yang terdapat pada jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat?

2. Produk apa saja yang diiklankan dalam reklame bando di jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat?

3. Bagaimana persaingan antar perusahaan periklanan dalam konteks ekologi media di jalan raya A. Yani Basuki Rachmat kota Malang?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui fenomena ekologi media reklame bando yang didalamnya terdapat persaingan antar perusahaan penyedia ruang iklan dalam memperebutkan produsen yang akan beriklan.


(17)

✜✢ ✣✤ ✥✦✤✤ ✧ P★✥★✩✪✧✪✤✥

1. Manfaat akademis

a) Bagi penulis, bahwa dengan penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman, serta pengetahuan

b) Bagi Universitas Muhammadiyah Malang, bahwa dengan penelitian ini dapat menambah perbendaharaan perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang perkembangan media reklame bando yang menggunakan jalan raya sebagai sarana dan persaingan antar perusahaan periklanan.

✫✢ ✬✭ ✮✤ ✯ ✪ P★✥★✩✪✧✪✤ ✥

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil jalan protokol Kota Malang yaitu Jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat. Pemilihan jalan ini dilandasi dengan banyaknya jumlah reklame bando yang melintang di jalan tersebut. Selain itu, tentunya jalan ini adalah akses dari luar kota menuju kota Malang. Sehingga, Jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat dipilih oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena permasalahan yang sedang terjadi.


(18)

✰✱ P✲✳✴✵✶ ✲ P✲✷✲✸✴✹✴✺ ✷

Penelitian ini pertama kali dilakukan pada tanggal 14 Maret 2011. Periode penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan reklame bando selama penelitian. Penelitian dilakukan selama 1 bulan 20 hari. Selama penelitian, terdapat perubahan pada produk yang beriklan. Namun, untuk reklame bando sebagai media beriklan, tidak terdapat perubahan dalam penambahan atau pengurangan jumlah reklame bando.

✻✱ ✼✴✷✽✺✾✺✷ P✾ ✿✹✺❀✺ ❁✱ ❂❀✸✺✷

Iklan di Indonesia sebenarnya memiliki istilah lain yaitu advertensi dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Belanda dan Perancis. Namun, istilah yang sering dipakai di Indonesia adalah iklan. Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut pandang komunikasi, murni periklanan, pemasaran, dan ada pula yang memaknai dalam perspektif psikologi. Semua definisi tersebut memiliki arah pandangan yang berbeda-beda. Jika dalam perspektif komunikasi, cenderung pada proses penyampaian pesan dari komunikator pada komunikan. Dalam perspektif iklan, dalam arti murni iklan cenderung pada aspek penyampaian pesan yang kreatif dan


(19)

persuasive yang disampaikan melalui media khusus. Jika dalam perspektif pemasaran cenderung pada pemaknaan iklan sebagai alat pemasaran yaitu penjualan produk. Sementara itu, jika dalam perspektif psikologi lebih menekankan aspek persuasif pesan.

Beberapa pengertian tentang iklan telah dituliskan, misalnya Dunn dan Barban menjelaskan bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan melalui media dengan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat persuasif pada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial maupun pribadi yang berkepentingan.

Secara sederhana, iklan adalah pesan yang persuasif atau membujuk yang ditujukan pada masyarakat melalui media. Peneliti menemukan banyak sekali pengertian iklan. Namun dapat digarisbawahi bahwa sebenarnya iklan memiliki dua poin penting didalamnya, yaitu pesan persuasif dan media. Pesan yang persuasif tentunya sangat beragam. Mulai dari yang secara langsung mempersuasif masyarakat untuk memakai produknya yang dalam hal ini misalnya iklan produk, maupun secara tidak nampak bahwa iklan tersebut mempersuasif para konsumen. Bisa saja terjadi dalam iklan-iklan yang memang memiliki nilai tinggi dan seni, sehingga orang menganggap iklan tersebut sebuah karya yang perlu diapresiasi, dan kembali lagi ke


(20)

definisi awal, iklan selalu memiliki nilai persuasi, sebagus apapun iklan tersebut.

Kita biasanya mengenal iklan yang menawarkan barang atau jasa. Namun dalam perkembangan jaman ini, iklan diperluas lagi bukan hanya barang dan jasa yang ditawarkan, namun juga kondisi tertentu. Sekarang ini, kita mengenal istilah iklan layanan masyarakat. Dalam sebuah iklan layanan masyarakat, isi iklan tidak membujuk atau mempersuasi seseorang untuk membeli barang atau jasa tertentu. Iklan layanan masyarakat menawarkan suatu kondisi ideal atau sebuah kondisi yang lebih baik dalam sebuah masyarakat. Salah satu iklan layanan masyarakat yang biasa kita lihat dan ketahui misalnya iklan pajak. Iklan ini mengingatkan kepada masyarakat agar membayar pajak dan menaati semua aturan pajak sebagai warga negara yang baik. Dalam iklan ini, terdapat slogan orang bijak, taat pajak , sehingga diharapkan masyarakat taat pada pajak, bukan tentang penawaran jasa atau barang.

Kemudian, seiring perkembangan waktu, iklan menjadi sebuah investasi bagi kalangan produsen. Karena, dengan beriklan bisa menghasilkan keuntungan lebih. Mungkin tidak berdampak langsung pada laba, namun sifat iklan yang harus diulang-ulang agar tidak terjadinya masyarakat melupakan produknya, maka iklan lebih bersifat investasi, yaitu investasi di benak konsumen.


(21)

Untuk mencapai tingkat keuntungan yang dikehendaki dan target penjualan pasar, menggunakan pendekatan Efek Enam Tahap (Rhenald K, 1993 : 14) yang diperkenalkan oleh John R. Rossiter dengan urutan sebagai berikut :

Penampilan proses efek komunikasi

tindakan khalayak sasaran penjualan / pangsa pasar laba .

Proses diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Penampilan adalah upaya produsen menempatkan iklan pada media massa. Tujuannya adalah agar produk atau jasa yang ditawarkan diketahui. Biasanya, penampilan ini terjadi melalui media. Dengan maksud konsumen terlebih dahulu mengetahui tentang adanya produk tersebut, meskipun sudah lama muncul.

b. Proses. Penampilan belum bisa menghasilkan apa-apa. Yang diharapkan oleh para produsen adalah respon dari para calon pembeli. Proses merupakan langkah-langkah calon pembeli yang spontan misalnya perhatian, belajar, menghayati, penerimaan, dan reaksi emosional.


(22)

c. Efek Komunikasi. Respon yang diharapkan adalah reaksi asosiasi jalan pikiran calon pembeli terhadap merek. Respon ini lebih permanen, dan berhubungan dengan seleksi merek, maka dari itu, disebut efek komunikasi yang diajukan. Dua hal yang didapat dari efek komunikasi adalah kesadaran merek dan sikap terhadap merek.

d. Tindakan khalayak sasaran. Setelah mengalami efek komunikasi, maka konsumen atau calon pembeli akan berpikir untuk membeli merek tersebut atau tidak. Dalam konteks ini, produsen biasanya telah memperhatikan prinsip-prinsip yang terkandung dalam tingkah laku pembelian.

e. Penjualan atau pangsa pasar. Hal ini dibutuhkan untuk menjaga kedudukan di dalam pasar sebelum pasar dikuasai oleh pesaing.

f. Laba. Bagi perusahaan secara keseluruhan, laba dibutuhkan sebagai sarana untuk hidup dalam jangka panjang. Jika terjadi peningkatan penjualan, maka sebaiknya laba juga meningkat.

❃ ❄ P❅❆❇❈❉❊❋ ❊❋

Menurut Monle Lee dan Carla Johnson, periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal


(23)

seperti televisi, radio, koran, majalah, ●❍■ ❏❑▲ ▼◆❍❖ (pengeposan langsung),

reklame luar ruang, atau kendaraan umum.

Periklanan sering kali diklasifikasikan dalam beberapa tipe besar :

a. Periklanan Produk

Porsi utama pengeluaran periklanan dibelanjakan untuk produk. Bahkan di salah satu kota di Indonesia, di sebutkan bahwa iklan reklame bergerak (videotron) tarifnya bisa mencapai 2,8 miliar setiap bulan. Ini bisa saja iklan termahal di Indonesia. Yaitu di kota solo. Produk yang mengiklan, pastinya secara matang mempersiapkan promosinya dengan budget yang sangat tinggi.

b. Periklanan Eceran

Berlawanan dengan iklan produk, periklanan eceran bersifat lokal dan berfokus pada toko, tempat dimana beragam produk dapat dibeli atau dimana jasa ditawarkan. Periklanan eceran memberikan tekanan pada harga, ketersediaan, lokasi, dan jam-jam operasi. Biasanya kita melihat di depan sebuah toko, maupun supermarket yang menulis harga-harga murah ataupun diskon-diskon agar menarik para konsumen.


(24)

Fokus periklanan ini adalah membangun identitas korporasi atau untuk mendapatkan dukungan publik terhadap sudut pandang organisasi. Kebanyakan periklanan korporasi dirancang untuk menciptakan citra menguntungkan bagi perusahaan dan produk-produknya. Meski demikian, periklanan citra secara khusus mengindikasikan kampanye korporasi yang menyoroti keunggulan atau karakteristik menguntungkan dari perusahaan sponsor.

d. Periklanan Bisnis ke Bisnis

Istilah ini berkaitan dengan periklanan yang ditujukan kepada para pelaku industri. Misalnya produk ban yang diiklankan kepada manufaktur mobil. Para pedagang perantara, misalnya pedagang partai besar dan pengecer, serta para profesional misalnya pengacara dan akuntan.

e. Periklanan Politik

Periklanan politik sering kali digunakan para politisi untuk memujuk orang untuk memilih mereka dan karenanya, iklan jenis ini merupakan sebuah bagian penting dari proses politik di dunia. Di Indonesia sendiri, tentunya kita semua pernah melihat iklan-iklan para calon kandidat wakil rakyat yang sangat banyak yang ada dijalan, maupun di televisi.


(25)

f. Periklanan Direktori

Orang merujuk periklanan direktori untuk menemukan cara membeli sebuah produk atau jasa. Bentuk terbaik direktori yang dikenal adalah

P◗❘❘❙❚ ❯ ❱❲ ◗❳. Meskipun sekarang terdapat berbagai jenis direktori

yang menjalankan fungsi serupa. Iklan dirktori adalah unik dalam arti pengguna biasanya siap membeli produk atau jasa ketika membuka direktori.

g. Periklanan Respon Langsung

Periklanan respon langsung melibatkan komunikasi dua arah diantara pengiklan dan konsumen. Periklanan tersebut dapat menggunakan berbagai media periklanan, dan konsumen dapat menanggapinya, seringkali lewat pos, telepon, atau email. Banyak produk sekarang yang menyediakan khusus untuk tanggapan konsumen secara langsung.

h. Periklanan Pelayanan Masyarakat

Periklanan pelayanan masyarakat dirancang untuk beroperasi untuk kepentingan masyarakat dan mempromosikan kesejahteraan


(26)

masyarakat. Iklan-iklan ini biasayanya dipasang dalam momen tertentu dari pemerintah setempat.

i. Periklanan Advokasi

Periklanan advokasi berkaitan dengan penyebaran gagasan-gagasan dan klarifikasi isu sosial yang kontroversial dan menjadi kepentingan masyarakat. Perusahaan yang menerapkan strategi periklanan pada masalah sosial seperti konservasi alam semakin banyak.

3. Reklame

Iklan ataupun periklanan mempunyai pengertian dan cakupan yang sangat luas. Pembahasanya mungkin akan menjangkau bidang pemasaran (marketing), atau Hubungan Masyarakat (Public Relation), bahkan bisa jauh meluas lagi. Sedangkan reklame adalah bagian kecil daripada iklan, yang juga memiliki kompleksitas sendiri. Reklame lebih berbicara tentang perangkat keras yang merupakan salah satu alternatif dari sekian banyak alternatif di bidang periklanan.

Reklame berasal dari bahasa Latin, yaitu re- yang artinya perulangan, dan clamo (clomos) yang artinya menyerukan. Jadi reklame adalah seruan yang berulang-ulang. Maksudnya dari menyerukan adalah mempromosikan sesuatu yang berkaitan dengan barang dagangan.


(27)

Reklame merupakan suatu kekuatan yang menarik yang ditujukan kepada kelompok pembeli tertentu, yang mana dilaksanakan oleh produsen atau pedagang agar supaya dengan demikian dapat dipengaruhi penjualan barang-barang atau jasa-jasa dengan cara yang menguntungkan baginya. Definisi ini berasal dari W. H. van Baarle dan F. E. Hollander dalam buku mereka yang berjudul ❨ ❩❬❭❪❫ ❩❴❵❛ ❜❩ . (Winardi, 1992 : 1). Selain itu, karena

reklame bagian dari iklan, pastinya memiliki nilai persuasi. Agar para pengguna jalan melirik ataupun memahami isi reklame yang ada di jalan. Persuasi adalah proses mempengaruhi orang lain, atau membuat perilaku orang lain berubah sesuai dengan keinginan kita dengan menggunakan komunikasi (Purnawan, 2002 : 14).

Meskipun ada berbagai sarana periklanan luar ruang, papan reklame merupakan media luar ruang yang utama. Iklan di papan reklame dirancang untuk memperkenalkan nama merk sebagai tujuan utamanya. Bentuk-bentuk yang umum dari periklanan papan reklame adalah panel poster dan buletin (Terencene, 2003 : 508).

Seperti halnya di kota besar yang lain, kota Malang juga tidak luput dari pembangunan reklame. Banyak yang menganggap bahwa dengan adanya banyak reklame di pasang, membuat keindahan kota menjadi berkurang. Namun, di sisi lain, reklame juga menjadi ladang pekerjaan bagi beberapa orang. Karena rata-rata, pemasangan reklame membutuhkan biaya dan tenaga besar. Menurut Prof. Dr. Winardi, Reklame memiliki tugas tersendiri. Salah


(28)

satunya adalah membantu penjualan secara tidak langsung (Winardi, 1992 : 38).

Dalam penelitian ini, reklame yang akan diteliti adalah reklame jenis bando. Karena reklame mempunyai banyak jenis, yaitu :

1. Reklame Bando

Adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan besi dan sejenisnya, kayu, kertas, plastik, fiber glass, kaca, batu, logam, alat penyinar atau alat lain yang bersinar yang dipasang pada tempat yang disediakan (berdiri sendiri) atau dengan cara digantungkan atau ditempelkan, melintang / bersebrangan di atas jalan dalam sarana dan prasarana kota.

2. Reklame ❝ ❞❡❢ ❣❤✐ ❥❦ videotron, large electronic display (LED), video wall,

dandynamics wall

Yaitu reklame yang menggunakan layar monitor besar berupa program reklame atau iklan bersinar dengan gambar dan / atau tulisan berwarna yang dapat berubah-ubah, terprogram dan difungsikan dengan tenaga listrik.

3. Reklame Papan (Billboard)

Adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kayu, kertas, plastik, fiber glass, kaca, batu, logam, alat penyinar atau alat lain yang bersinar yang dipasang pada tempat yang disediakan (berdiri sendiri atau dengan cara digantungkan atau ditempelkan.


(29)

Adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan kayu, plastik, dan sejenisnya dengan jangka waktu paling lama satu bulan.

5. Reklame umbul-umbul / banner / spanduk

Adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kain. Plastik, dan sejenisnya dengan jangka waktu paling lama satu minggu.

6. Reklame Poster atau tempelan / stiker

Adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta untuk ditempelkan, diletakkan, dipasang, digantungkan pada suatu tempat.

7. Reklame selebaran atau brosur

Adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas diselenggarakan dengan cara menyebarkan selebaran / brosur / pamflet

8. Reklame berjalan

Adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara membawa reklame berkeliling oleh orang yang berjalan kaki, kendaraan bermotor atau tidak bermotor.

9. Reklame udara

Adalah reklame yang diselenggarakan di udara dengan menggunakan gas, laser, pesawat, atau alat lain yang sejenisnya.


(30)

Adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh peralatan atau visualisasi apapun.

11. Reklame film atauslide

Adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara menggunakan klise berupa kaca atau film, dan barang-barang lain yang sejenisnya sebagai alat untuk diproyeksikan pada layar atau benda lain.

12. Reklame peragaan

Adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara

13. Reklame rombong

Adalah reklame yang menggunakan bahan kayu, kertas, plastik, fiber glass, kaca, batu, logam, alat yang bersinar yang dipasang pada kios sebagai media reklame yang diselenggarakan diluar sarana prasarana kota, milik orang pribadi atau badan.

4. Reklame Bando

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa reklame bando adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan besi dan sejenisnya, kayu, kertas, plastik, fiber glass, kaca, batu, logam, alat penyinar atau alat lain yang bersinar yang dipasang pada tempat yang disediakan (berdiri sendiri) atau


(31)

dengan cara digantungkan atau ditempelkan, melintang / bersebrangan di atas jalan dalam sarana dan prasarana kota.

Reklame bando bukan hal baru yang kita jumpai di jalan raya. Karena bentuknya yang melintang di atas jalan seperti bando, maka dari itu reklame jenis ini disebut reklame bando.

Efektivitas reklame bando ini tentunya bernilai tinggi. Karena letaknya yang berada di tengah jalan, otomatis akan sangat sering diperhatikan oleh pengguna jalan yang lewat. Namun, fokus penelitian adalah pada media bagaimana reklame bando menjadi sesuatu yang diperebutkan oleh para pengusaha periklanan yang menjual jasa ruang untuk iklan.

5. Perusahaan Periklanan

Di dalam persaingan reklame bando, terdapat perusahaan periklanan yang berperan penting dalam persaingan ini. Ketika suatu produk beriklan, maka perusahaan periklanan akan berlomba memberi ruang atau space terbaik dengan harga bersaing untuk bisa menarik perhatian produsen.

Di jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat, terdapat enam perusahaan periklanan yang bersaing di jalan ini. Para perusahaan periklanan sangat bergantung pada kondisi jalan, lokasi bando, dan harga pemasangan iklan pada bando. Misalnya saja Lights adv memberi harga lebih murah daripada perusahaan lainya. Dengan demikian, persaingan yang tidak nampak mata ini menjadi penggerak dalam perkembangan reklame bando. Produsen yang akan


(32)

beriklan, tentunya tidak hanya mempertimbangkan harga. Jika letak bando strategis dengan harga yang lebih mahal dari yang lain, bisa jadi produsen lebih memilih yang mahal, dengan perhitungan akan mendapatkan keuntungan lebih banyak dari iklan strategis mereka.

Berikut ini adalah perusahaan-perusahaan iklan yang berada di jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat

1. Rainbow Adv

Rainbow adalah Perusahaan Periklanan Outdoor Indonesia yang paling berpengalaman dan terbesar yang saat ini memimpin pasar outdoor advertising di Indonesia. Keprofesionalan, pengalaman dan kepuasan pelanggan merupakan aspek penting untuk mencapai posisi ini. Dengan bekerja sama, Rainbow akan berkomiten mendukung kampanye dalam periklanan media outdoor.

Di akses dari :

http://www.rainbowasiaposters.com/web/profile.php?pfid=Mg== pada tanggal 4 Mei 2011, pukul 22:00.

Rainbow adv sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Karena dalam perusahaan jasa penyedia reklame bando, maupun reklame dan periklanan yang lain, Rainbow adv selalu menandai daerah kekuasaannya dengan memberi papan Rainbow adv pada bando miliknya dan memiliki penerangan juga saat malam hari. Sehingga saat pengguna jalan melewati


(33)

sebuah bando besar, maka akan dapat diketahui dengan mudah bahwa bando tersebut milik Rainbow adv.

2. Oxcy Adv

Oxcy merupakan perusahaan periklanan di Surabaya. Tidak ada situs resmi yang menjeaskan mengenai sejarah maupun komitmen oxcy adv. Selain tidak adanya situs resmi, Oxcy adv menurut peneliti masih kurang dikenal oleh masyarakat. Dalam perusahaan apalagi perusahaan periklanan di era modern ini, perlu adanya pemasaran melalui dunia maya. Sehingga, situs resmi sangat diperlukan untuk bahan informasi ataupun rujukan bagi produsen periklanan.

3. Light adv

Begitu juga dengan Light advertising. Perusahaan ini tidak memiliki situs resmi dalam pemasarannya. Entah karena hanya mengandalkan jaringan dengan produsen atau merasa sudah memiliki nama, namun dalam setiap perusahaan, pemasaran menjadi hal penting sekalipun perusahaan tersebut sudah memiliki nama di masyarakat.

4. Warna-warni adv

Melayani pelanggan melalui berbagai produk iklanluar ruang yang dirancang khusus untuk menciptakan kesadaran yang paling visual.


(34)

Warna-warni adalah perusahaan papan iklan yang paling berpengalaman di Indonesia. Mereka tahu berhasil atau tidak. Keberhasilan pengiklan adalah tujuan mereka.

Diaskes dari :

http://warnawarni.com/ pada tanggal 4 Mei 2011 pukul 22:30

Para penduduk maupun masyarakat secara awam sudah mengenal warna-warni adv. Selain sudah menguasai periklanan-periklnana di luar kota, pemasaran maupun penguasaaan dari perusahaaan ini sangat baik.

5. Rhema adv

Perusahaan periklanan yang bermarkas di Surabaya ini mungkin sangat asing bagi kita Karena, perusahaan periklanan yang selama ini kita kenal hanya Raibow atau warna-warni saja. Rhema merupakan perusahaan periklan yang bergerak di bidang outdoor advertising.

Di akses dari :

http://www.rhema-group.com/branding.html Pada tanggal 4 Mei 2011 pada pukul 00.00

6. Match adv

Match adv (PT Multi Artistikacitrha) adlaah salah satu perusahaan periklanan di Surabaya yang dalam eksitensinya selama lebih dari 20tahun telah menjembatani produk kepada masayrakat. Perusahaan ini


(35)

memfokuskan pada pelayanan jasa promosi periklanan outdoor antara lain ; billboard, bando, jembatan dan neon box.

Meskipun hanya memiliki satu bando, Match adv pasti akan terus mendapatkan klien sebagai pengisi bandonya. Reklame bando ini terletak di depan kantor Sampoerna. Oleh karena itu, di depan kantor ini terdapat bando yang sangat besar dan terdapat beriklan tentang produk dari Sampoerna.

Diakses dari :

http://www.match-advertising.com/front/index.php/about-us/history pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 00:15

6. Kajian Teori

Menurut Hamidi (2007:18), teori adalah pernyataan hubungan sejumlah konsep (variabel) tentang suatu fenomena yang berfungsi menjelaskan dan memprediksi. Teori merupakan sebuah acuan dalam sebuah penelitian.

Dalam penelitian ini, reklame bando yang berada di jalan raya merupakan sebuah lingkungan media yang sehaurusnya berada di bawah kendali manusia. Media reklame bando merupakan sarana yang digunakan oleh para produsen untuk memperkenalkan produknya. Sehingga akan tercipta suatu kebutuhan untuk menampilkan atau memperkenalkan produk. Didalam kebutuhan ini, perusahaan periklanan seperti Warna-warni adv, Match adv,


(36)

dan lainya melihat sebuah peluang. Dan berakibat pada semakin banyaknya reklame bando yang berada di jalan raya.

Dalam persaingan reklame bando, dalam hal ini media reklame bando menjadi seakan-akan lingkungan media yang diperebutkan. Karena dalam kehidupan, manusia seharusnya beradaptasi pada lingkungan. Kemudian, apabila media reklame bando dianggap sebagai sebuah lingkungan, berarti kita berada dibawah kendali media.

Ekologi Media adalah ilmu yang mempelajari media sebagai suatu lingkungan. Menurut Neil Postman, ekologi media melihat ke dalam masalah bagaimana media komunikasi mempengaruhi persepsi manusia, pemahaman, perasaan, dan nilai, dan bagaimana interaksi kita dengan media memfasilitasi atau menghambat peluang kami bertahan hidup.

Selain Neil Postman, Lance juga menjelaskan bahwa ini adalah studi lingkungan media, ide bahwa teknologi dan teknik, mode informasi dan kode komunikasi memainkan peran utama dalam urusan manusia. Media reklame bando yang disediakan oleh para pengusaha periklanan, dalam konteks teori ekologi media merupakan pengaruh oleh media yang mengendalikan manusia sebagai pencipta media. Yaitu, para pengusaha berusaha untuk mempertahankan eksistensi reklame bando yang dimiliki dengan persuasi tentang letak strategis, bahan kuat dan sebagainya membuat seakan memang reklame bando dibawah kendali manusia.


(37)

Ekologi media merupakan kajian industri lingkungan media. Ekologi media menyusun beberapa media yang beragam guna membantu sesama sehingga mereka enggan untuk keluar dari rangkaian tersebut atau tatanan yang telah terbenuk tersebut, karena pada hakikatnya mereka saling menunjang satu sama lain. Media reklame bando adalah bagian dari sebuah struktural media dalam reklame. Dan reklame, menggunakan jalan raya sebagai sarana utama. Sehingga, media reklame bando tidak akan keluar tatanan dengan maksud tidak bertempat di jalan. sesuai dengan pengertian reklame bando bahwa reklame ini adalah reklame yang melntang di atas jalan. Ketika nanti ada perkembangan terhadap reklame dan melintang di selain jalan raya, berarti dapat di kategorikan di luar reklame bando.

Sumber : http://www.media-ecology.org/media_ecology/index.html diakses 4 Mei 2011 pukul 2:00

Istilah ekologi media telah digunakan pula dalam konteks media massa untuk sesuatu yang cukup berbeda deskripsi perkembangan industri media dan bagaimana mereka mempengaruhi publik. Istilah ini banyak digunakan diwilayah Asia dimana istilah ini digunakan secara luas dalam dunia bisnis dan dalam konteks konsumen.

Ekologi yang berarti hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan kondisi alam sekitarnya, berkembang ke dalam teori media. Reklame bando


(38)

dianggap sebuah lingkungan hidup dan memberi hubungan timal balik dengan manusia. Timbal balik yang dihasilkan mungkin memang tidak nampak oleh para pengguna jalan, atau pun media. Yang menghasilkan timbal balik merupakan jasa pelayanan penyedia ruang iklan, terhadap produsen iklan.

Teori ekologi media memang jarang digunakan. Karena untuk membuat sebuah persepsi dari sebuah lingkungan yang terdapat suatu fenomena, umumnya adalah kehidupan manusia dan makhluk hidup. Namun, media ternyata juga bisa dianggap sebagai sebuah lingkungan yang bisa memberikan persepsi terhadap manusia yang mempelajari tentang media. Bahkan untuk tidak dipelajari, lingkungan media ini juga akan membentuk sebuah persepsi bagi yang hidup dalam lingkungan media ini.

Penelitian yang dilakukan di Jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat, merupakan ekologi media atau lingkungan media yang menjadi fokus penelitian. Sehingga, semua reklame bando yang ada di jalan tersebut membentuk sebuah lingkungan.

❧ ♠ ♥♦♣q r♦ P♦ s♦ t✉♣✉ ✈ s ✇♠ P♦ sr♦①✈♣ ✈s P♦ s♦ t✉♣✉ ✈s

Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif. Yaitu penelitian yang mengahsilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku subjek yang diamati. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.


(39)

Penelitian kualitatif untuk menganalisis datanya dimulai sejak awal pengumpulan data dengan proses induksi, interpretasi dan konseptualisasi (Hamidi, 2010:28)

② ③ ④⑤⑥⑦ ⑧⑤

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari gejala tertentu (Husein, 2008 : 22).

3. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di sepanjang jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat. Reklame bando di Malang sebenarnya juga ada di jalan lain. Dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Berdasarkan pra survey yang dilakukan, jalan Jend A. Yani Basuki Rachmat dipilih sebagai tempat penelitian. Pemilihan subyek penelitian yang tepat dalam penelitian kualitatif sangat penting. Karena peneliti bebas menentukan sampel penelitian, perlu keputusan yang tepat. Jalan Jend. A. Yani merupakan jalan protokol kota Malang. Dan didalamnya terdapat berbagai subyek penelitian yakni reklame bando.


(40)

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati dan mencatat subyek penelitian. Dimana data yang diperoleh akan diinteprpretasi dalam persaingan perusahaan periklanan reklame bando di jalan raya. Alasan dilakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik mengenai subyek penelitian. Selain data, peneliti juga akan menambahkan dokumentasi foto pada penelitian ini.

Meskipun penelitian ini memakan waktu yang lama, namun untuk penelitian kualitatif dibutuhkan penjelasan yang sebenar-benarnya di lapangan untuk bisa menjaga keabsahan data.

5. Analisis data

Pada penelitian ini, menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Karena data yang diperoleh adalah data yang diambil dari observasi langsung, dan tidak menggunakan sampling, maka data yang didapat nantinya adalah populasinya. Dalam penelitian kualitatif, untuk analisis data sebenarnya sudah dilakukan pada saat awal penelitian sampai penelitian selesai.

Data yang diperoleh setelah penelitian akan diinterpretasi seperti pada permasalahan awal. Oleh karena itu, penelitian ini akan memperoleh hipotesa pada saat menginterpretasi data yang sudah dikumpulkan.

Untuk menganalisa, pastinya diperlukan struktur penelitian agar penelitian lebih rapi dan bisa dipahami oleh pembaca. Yaitu :


(41)

1. Pengumpulan data 2. Interpretasi data 3. Kesimpulan

6. Keabsahan Data

Penelitian kualitataif seringkali diragukan keabsahan datanya. Karena data yang diperoleh seringkali melalui observasi peneliti. Dan analisa yang dibangun dalam penelitian, merupakan interpretasi dari peneliti. Bahkan beberapa penelitian kualitatif bisa membuat teori baru saat menyimpulkan penelitian.

Kehadiran peneliti saat penelitian juga bisa memperkuat keabsahan data, dengan ditambahkan dokumentasi peneliti terhadap data yang diteliti. Dan yang sering digunakan adalah Triangulasi. Yaitu menggunakan beberapa sumber, metode, dan teori. Jadi, di dalam penelitian ini tidak hanya berasal dari penjelasan peneliti.


(1)

dan lainya melihat sebuah peluang. Dan berakibat pada semakin banyaknya reklame bando yang berada di jalan raya.

Dalam persaingan reklame bando, dalam hal ini media reklame bando menjadi seakan-akan lingkungan media yang diperebutkan. Karena dalam kehidupan, manusia seharusnya beradaptasi pada lingkungan. Kemudian, apabila media reklame bando dianggap sebagai sebuah lingkungan, berarti kita berada dibawah kendali media.

Ekologi Media adalah ilmu yang mempelajari media sebagai suatu lingkungan. Menurut Neil Postman, ekologi media melihat ke dalam masalah bagaimana media komunikasi mempengaruhi persepsi manusia, pemahaman, perasaan, dan nilai, dan bagaimana interaksi kita dengan media memfasilitasi atau menghambat peluang kami bertahan hidup.

Selain Neil Postman, Lance juga menjelaskan bahwa ini adalah studi lingkungan media, ide bahwa teknologi dan teknik, mode informasi dan kode komunikasi memainkan peran utama dalam urusan manusia. Media reklame bando yang disediakan oleh para pengusaha periklanan, dalam konteks teori ekologi media merupakan pengaruh oleh media yang mengendalikan manusia sebagai pencipta media. Yaitu, para pengusaha berusaha untuk mempertahankan eksistensi reklame bando yang dimiliki dengan persuasi tentang letak strategis, bahan kuat dan sebagainya membuat seakan memang reklame bando dibawah kendali manusia.


(2)

Ekologi media merupakan kajian industri lingkungan media. Ekologi media menyusun beberapa media yang beragam guna membantu sesama sehingga mereka enggan untuk keluar dari rangkaian tersebut atau tatanan yang telah terbenuk tersebut, karena pada hakikatnya mereka saling menunjang satu sama lain. Media reklame bando adalah bagian dari sebuah struktural media dalam reklame. Dan reklame, menggunakan jalan raya sebagai sarana utama. Sehingga, media reklame bando tidak akan keluar tatanan dengan maksud tidak bertempat di jalan. sesuai dengan pengertian reklame bando bahwa reklame ini adalah reklame yang melntang di atas jalan. Ketika nanti ada perkembangan terhadap reklame dan melintang di selain jalan raya, berarti dapat di kategorikan di luar reklame bando.

Sumber : http://www.media-ecology.org/media_ecology/index.html diakses 4 Mei 2011 pukul 2:00

Istilah ekologi media telah digunakan pula dalam konteks media massa untuk sesuatu yang cukup berbeda deskripsi perkembangan industri media dan bagaimana mereka mempengaruhi publik. Istilah ini banyak digunakan diwilayah Asia dimana istilah ini digunakan secara luas dalam dunia bisnis dan dalam konteks konsumen.

Ekologi yang berarti hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan kondisi alam sekitarnya, berkembang ke dalam teori media. Reklame bando


(3)

dianggap sebuah lingkungan hidup dan memberi hubungan timal balik dengan manusia. Timbal balik yang dihasilkan mungkin memang tidak nampak oleh para pengguna jalan, atau pun media. Yang menghasilkan timbal balik merupakan jasa pelayanan penyedia ruang iklan, terhadap produsen iklan.

Teori ekologi media memang jarang digunakan. Karena untuk membuat sebuah persepsi dari sebuah lingkungan yang terdapat suatu fenomena, umumnya adalah kehidupan manusia dan makhluk hidup. Namun, media ternyata juga bisa dianggap sebagai sebuah lingkungan yang bisa memberikan persepsi terhadap manusia yang mempelajari tentang media. Bahkan untuk tidak dipelajari, lingkungan media ini juga akan membentuk sebuah persepsi bagi yang hidup dalam lingkungan media ini.

Penelitian yang dilakukan di Jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat, merupakan ekologi media atau lingkungan media yang menjadi fokus penelitian. Sehingga, semua reklame bando yang ada di jalan tersebut membentuk sebuah lingkungan.

❧ ♠ ♥♦♣q r♦ P♦ s♦ t✉♣✉ ✈ s ✇♠ P♦ sr♦①✈♣ ✈s P♦ s♦ t✉♣✉ ✈s

Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif. Yaitu penelitian yang mengahsilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku subjek yang diamati. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.


(4)

Penelitian kualitatif untuk menganalisis datanya dimulai sejak awal pengumpulan data dengan proses induksi, interpretasi dan konseptualisasi (Hamidi, 2010:28)

② ③ ④⑤⑥⑦ ⑧⑤

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari gejala tertentu (Husein, 2008 : 22).

3. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di sepanjang jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat. Reklame bando di Malang sebenarnya juga ada di jalan lain. Dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Berdasarkan pra survey yang dilakukan, jalan Jend A. Yani Basuki Rachmat dipilih sebagai tempat penelitian. Pemilihan subyek penelitian yang tepat dalam penelitian kualitatif sangat penting. Karena peneliti bebas menentukan sampel penelitian, perlu keputusan yang tepat. Jalan Jend. A. Yani merupakan jalan protokol kota Malang. Dan didalamnya terdapat berbagai subyek penelitian yakni reklame bando.


(5)

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi. Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati dan mencatat subyek penelitian. Dimana data yang diperoleh akan diinteprpretasi dalam persaingan perusahaan periklanan reklame bando di jalan raya. Alasan dilakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik mengenai subyek penelitian. Selain data, peneliti juga akan menambahkan dokumentasi foto pada penelitian ini.

Meskipun penelitian ini memakan waktu yang lama, namun untuk penelitian kualitatif dibutuhkan penjelasan yang sebenar-benarnya di lapangan untuk bisa menjaga keabsahan data.

5. Analisis data

Pada penelitian ini, menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Karena data yang diperoleh adalah data yang diambil dari observasi langsung, dan tidak menggunakan sampling, maka data yang didapat nantinya adalah populasinya. Dalam penelitian kualitatif, untuk analisis data sebenarnya sudah dilakukan pada saat awal penelitian sampai penelitian selesai.

Data yang diperoleh setelah penelitian akan diinterpretasi seperti pada permasalahan awal. Oleh karena itu, penelitian ini akan memperoleh hipotesa pada saat menginterpretasi data yang sudah dikumpulkan.

Untuk menganalisa, pastinya diperlukan struktur penelitian agar penelitian lebih rapi dan bisa dipahami oleh pembaca. Yaitu :


(6)

1. Pengumpulan data 2. Interpretasi data 3. Kesimpulan

6. Keabsahan Data

Penelitian kualitataif seringkali diragukan keabsahan datanya. Karena data yang diperoleh seringkali melalui observasi peneliti. Dan analisa yang dibangun dalam penelitian, merupakan interpretasi dari peneliti. Bahkan beberapa penelitian kualitatif bisa membuat teori baru saat menyimpulkan penelitian.

Kehadiran peneliti saat penelitian juga bisa memperkuat keabsahan data, dengan ditambahkan dokumentasi peneliti terhadap data yang diteliti. Dan yang sering digunakan adalah Triangulasi. Yaitu menggunakan beberapa sumber, metode, dan teori. Jadi, di dalam penelitian ini tidak hanya berasal dari penjelasan peneliti.