Adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh peralatan atau
visualisasi apapun. 11. Reklame film atau slide
Adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara menggunakan klise berupa kaca atau film, dan barang-barang lain yang sejenisnya sebagai alat untuk
diproyeksikan pada layar atau benda lain. 12. Reklame peragaan
Adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara
13. Reklame rombong Adalah reklame yang menggunakan bahan kayu, kertas, plastik, fiber glass,
kaca, batu, logam, alat yang bersinar yang dipasang pada kios sebagai media reklame yang diselenggarakan diluar sarana prasarana kota, milik orang
pribadi atau badan.
4. Reklame Bando
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa reklame bando adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan besi dan sejenisnya, kayu,
kertas, plastik, fiber glass, kaca, batu, logam, alat penyinar atau alat lain yang bersinar yang dipasang pada tempat yang disediakan berdiri sendiri atau
dengan cara digantungkan atau ditempelkan, melintang bersebrangan di atas jalan dalam sarana dan prasarana kota.
Reklame bando bukan hal baru yang kita jumpai di jalan raya. Karena bentuknya yang melintang di atas jalan seperti bando, maka dari itu reklame
jenis ini disebut reklame bando. Efektivitas reklame bando ini tentunya bernilai tinggi. Karena letaknya
yang berada di tengah jalan, otomatis akan sangat sering diperhatikan oleh pengguna jalan yang lewat. Namun, fokus penelitian adalah pada media
bagaimana reklame bando menjadi sesuatu yang diperebutkan oleh para pengusaha periklanan yang menjual jasa ruang untuk iklan.
5. Perusahaan Periklanan
Di dalam persaingan reklame bando, terdapat perusahaan periklanan yang berperan penting dalam persaingan ini. Ketika suatu produk beriklan,
maka perusahaan periklanan akan berlomba memberi ruang atau space terbaik dengan harga bersaing untuk bisa menarik perhatian produsen.
Di jalan Jend. A. Yani Basuki Rachmat, terdapat enam perusahaan
periklanan yang bersaing di jalan ini. Para perusahaan periklanan sangat bergantung pada kondisi jalan, lokasi bando, dan harga pemasangan iklan
pada bando. Misalnya saja Lights adv memberi harga lebih murah daripada perusahaan lainya. Dengan demikian, persaingan yang tidak nampak mata ini
menjadi penggerak dalam perkembangan reklame bando. Produsen yang akan
beriklan, tentunya tidak hanya mempertimbangkan harga. Jika letak bando strategis dengan harga yang lebih mahal dari yang lain, bisa jadi produsen
lebih memilih yang mahal, dengan perhitungan akan mendapatkan keuntungan lebih banyak dari iklan strategis mereka.
Berikut ini adalah perusahaan-perusahaan iklan yang berada di jalan Jend. A. Yani
Basuki Rachmat 1. Rainbow Adv
Rainbow adalah Perusahaan Periklanan Outdoor Indonesia yang paling berpengalaman dan terbesar yang saat ini memimpin pasar outdoor
advertising di Indonesia. Keprofesionalan, pengalaman dan kepuasan pelanggan merupakan aspek penting untuk mencapai posisi ini. Dengan
bekerja sama, Rainbow akan berkomiten mendukung kampanye dalam periklanan media outdoor.
Di akses dari : http:www.rainbowasiaposters.comwebprofile.php?pfid=Mg==
pada tanggal 4 Mei 2011, pukul 22:00.
Rainbow adv sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Karena dalam perusahaan jasa penyedia reklame bando, maupun reklame dan periklanan
yang lain, Rainbow adv selalu menandai daerah kekuasaannya dengan memberi papan Rainbow adv pada bando miliknya dan memiliki
penerangan juga saat malam hari. Sehingga saat pengguna jalan melewati
sebuah bando besar, maka akan dapat diketahui dengan mudah bahwa bando tersebut milik Rainbow adv.
2. Oxcy Adv Oxcy merupakan perusahaan periklanan di Surabaya. Tidak ada situs
resmi yang menjeaskan mengenai sejarah maupun komitmen oxcy adv. Selain tidak adanya situs resmi, Oxcy adv menurut peneliti masih kurang
dikenal oleh masyarakat. Dalam perusahaan apalagi perusahaan periklanan di era modern ini, perlu adanya pemasaran melalui dunia maya.
Sehingga, situs resmi sangat diperlukan untuk bahan informasi ataupun rujukan bagi produsen periklanan.
3. Light adv Begitu juga dengan Light advertising. Perusahaan ini tidak memiliki
situs resmi dalam pemasarannya. Entah karena hanya mengandalkan jaringan dengan produsen atau merasa sudah memiliki nama, namun
dalam setiap perusahaan, pemasaran menjadi hal penting sekalipun perusahaan tersebut sudah memiliki nama di masyarakat.
4. Warna-warni adv Melayani pelanggan melalui berbagai produk iklanluar ruang yang
dirancang khusus untuk menciptakan kesadaran yang paling visual.
Warna-warni adalah perusahaan papan iklan yang paling berpengalaman di Indonesia. Mereka tahu berhasil atau tidak. Keberhasilan pengiklan
adalah tujuan mereka. Diaskes dari :
http:warnawarni.com pada tanggal 4 Mei 2011 pukul 22:30 Para penduduk maupun masyarakat secara awam sudah mengenal
warna-warni adv. Selain sudah menguasai periklanan-periklnana di luar kota, pemasaran maupun penguasaaan dari perusahaaan ini sangat baik.
5. Rhema adv Perusahaan periklanan yang bermarkas di Surabaya ini mungkin sangat
asing bagi kita Karena, perusahaan periklanan yang selama ini kita kenal hanya Raibow atau warna-warni saja. Rhema merupakan perusahaan
periklan yang bergerak di bidang outdoor advertising. Di akses dari :
http:www.rhema-group.combranding.html Pada tanggal 4 Mei 2011 pada pukul 00.00
6. Match adv Match adv PT Multi Artistikacitrha adlaah salah satu perusahaan
periklanan di Surabaya yang dalam eksitensinya selama lebih dari 20tahun telah menjembatani produk kepada masayrakat. Perusahaan ini
memfokuskan pada pelayanan jasa promosi periklanan outdoor antara lain ; billboard, bando, jembatan dan neon box.
Meskipun hanya memiliki satu bando, Match adv pasti akan terus mendapatkan klien sebagai pengisi bandonya. Reklame bando ini terletak
di depan kantor Sampoerna. Oleh karena itu, di depan kantor ini terdapat bando yang sangat besar dan terdapat beriklan tentang produk dari
Sampoerna. Diakses dari :
http:www.match-advertising.comfrontindex.phpabout-ushistory pada tanggal 5 Mei 2011 pukul 00:15
6. Kajian Teori