Fungsi utama SPPK 3 sebagai pengembangan permukiman, perkantoran dan pengembangan jaringan jalan lingkar utara serta kawasan industri terpadu dan
pengembangan kawasan pendidikan politeknik dan rumah susun. 4.
Sub Pusat Pelayanan Kota 4 Kecamatan Teluk Nibung SPPK 4 luas 1.255 Ha, pusat pelayanannya direncanakan di Kelurahan Kapias
Pulau Buaya. Fungsi utama SPPK 4 sebagai pengembangan pelabuhan dan kawasan zona
eksport, kawasan pelabuhan perikanan.
2.9. Kajian Mengenai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
RPJPD Kota Tanjungbalai Tahun 2005-2025
Kondisi sarana dan prasarana sosial dasar baik pendidikan, kesehatan, perhubungan, perdagangan, peribadatan, telekomunikasi, listrik dan air minum
di Kota Tanjungbalai relatif masih sangat terbatas baik sisi kualitas maupun kuantitas. Di bidang pendidikan, tingkat pendidikan masyarakat cukup baik, namun
masih terbatas dan belum meratanya pendidik baik secara kuantitas maupun kualitas serta tingkat kesejahteraan pendidik yang masih rendah. Demikian juga fasilitas
belajar belum memadai termasuk buku-buku pelajaran dan sarana penunjang lainnya. Angka Partisipasi Sekolah APS di Kota Tanjungbalai tahun 2006 penduduk usia 7-
12 tahun kelompok SD sederajat Kota Tanjungbalai tahun 2006 sebesar 98,74 persen, kemudian penduduk usia 13-15 tahun kelompok SLTP sederajat sebesar
Universitas Sumatera Utara
87,97 persen, dan penduduk usia 16-18 tahun kelompok SLTA sederajat sebesar 69,34 persen.
Angka Partisipasi Kasar APK SD sederajat sebesar 108,05 berarti ada sekitar 8,05 persen ada penduduk usia di bawah 7 tahun atau di atas 8 tahun yang
masih di jenjang pendidikan SD sederajat dan atau ada anak berasal dari luar Kota Tanjungbalai kabupaten jiran yang bersekolah di Kota Tanjungbalai. Sedangkan
Angka Partisipasi Kasar SLTP sederajat sebesar 95,25 persen dan Angka Partisipasi Kasar SLTA sederajat sebesar 69,82 persen.
Angka Partisipasi Murni APM SD sederajat sebesar 93,84 persen dan SLTP sederajat sebesar 73,57 persen sedangkan Angka Partisipasi Murni SLTA sederajat
hanya sebesar 59,44 persen. Masih terdapat angka buta huruf penduduk 10 tahun ke atas di Kota Tanjungbalai tahun 2006 sebesar 0,97 persen.
Salah satu langkah yang dapat diambil untuk memberantas buta huruf penduduk usia lanjut dengan menggalakkan pendidikan luar sekolah seperti program
paket A, B dan C. Rata-rata lama sekolah di Kota Tanjungbalai tahun 2006 telah mencapai angka 8,8 tahun hampir mencapai sasaran yang diharapkan yakni program
wajib belajar 12 tahun. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk Kota Tanjungbalai berumur
10 tahun ke atas terbesar adalah tamat SDsederajat sebesar 31,68 persen sedang untuk perguruan tinggi masih rendah yaitu sebesar 2,93 persen. Jumlah murid per
jenjang pendidikan pada tahun 2006 adalah 23.933 orang murid SDMI, 9.183 orang murid SLTPMTs, dan 7.354 orang murid SLTAMA. Sedangkan ratio murid
Universitas Sumatera Utara
terhadap guru untuk SDMI adalah 23 orang, SLTP 16 orang dan SLTAMASMK 14 orang. Hal ini secara umum menggambarkan ratio murid terhadap guru di Kota
Tanjungbalai cukup memadai. Fasilitas belajar belum memadai dan masih terbatasnya buku-buku pelajaran.
Jumlah sekolah untuk berbagai tingkatan adalah sebanyak 140 unit yang terdiri dari SDMI 92 unit, SLTPMTs 28 unit dan SLTAMA 20 unit.
Tingkat kecerdasan penduduk dapat dilihat dari ijazah tertinggi yang dimiliki atau tingkat pendidikan yang ditamatkan. Berdasarkan Angka Sementara tahun 2006
di Kota Tanjungbalai memperlihatkan bahwa penduduk usia 10 tahun ke atas yang tamat SDsederajat sebesar 31,68 persen, dan yang tamat SMPsederajat hanya 22,12
persen, sedangkan yang tamat SMUsederajat dan di atasnya sebesar 27,55 persen. Hal ini menggambarkan bahwa kemampuan penduduk dari sisi pendidikan masih
relatif rendah. Sementara tidakbelum tamat SD sebesar 18,65 persen. Penyebab utama rendahnya tingkat pendidikan adalah faktor ekonomi yang disusul oleh faktor
geografis. Penduduk yang tidak dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi umumnya berasal dari keluarga kurang mampu.
2.10. Kajian Mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM