memfasilitasi kegiatan belajar dengan standar yang terus meningkat. Pada sisi lain, sekolah harus “bersaing” dengan berbagai kepentingan dalam penggunaan lahan
sebagai konsekuensi pertumbuhan penduduk dan kota, demografi mengalami perubahan dan kebutuhan ruang terus meningkat. Hal ini memicu terjadinya
pelanggaran master plan dan perubahan tata guna lahan sehingga sedikit banyak mempengaruhi lingkungan sekolah.
2.5. Sistem Informasi Geografis SIG
Menurut Murai dalam Muhammad 2009 mengartikan Sistem Informasi Geografis SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transfortasi, fasilitas kota dan pelayanan umum lainnya. Walaupun SIG
memiliki banyak definisi, pada prinsipnya penggunaan SIG tak lepas dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta manajemen data dan informasi yang
berhubungan dengan permukaan bumi dengan kemampuan visualisasi dan analisa unik yang digunakan untuk pemetaan.
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan
hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat
Universitas Sumatera Utara
tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah
yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya UNDP, 2007. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainnya
yang membuatnya menjadi berguna untuk berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang akan terjadi.
2.6. Perencanaan Pendidikan
Menurut Coombs dalam Sa’ud dan Makmun 2007 perencanaan pendidikan adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan
pendidikan dengan tujuan agar pendidikan lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakatnya. Sehingga masih
menurutnya bahwa terdapat empat hal yang dibahas dalam perencanaan pendidikan yaitu: tujuan, bagaimana kondisi sistim pendidikan yang ada sekarang, kemungkinan
pilihan alternatif kebijakan dan prioritas untuk mencapai tujuan dan strategi pencapaian tujuan.
Perencanaan pendidikan disusun berdasarkan situasi dan kondisi suatu negara yang bersangkutan dan mempersiapkan keputusan-keputusan atau alternatif
kebijaksanaan untuk keperluan pembangunan pendidikan di masa depan merupakan fungsi dari perencanaan pendidikan Enoch, 1992.
Menurut Sa’ud 2007, tujuan perencanaan pendidikan adalah menyusun kebijaksanaan dan menggariskan strategi pendidikan yang sesuai dengan kebijakan
Universitas Sumatera Utara
pemerintah menyusun alternatif dan prioritas kegiatan yang menjadi dasar pelaksanaan pendidikan pada masa yang akan datang dalam upaya pencapaian
sasaran pembangunan pendidikan. Pemilihan lokasi sekolah pada suatu wilayah merupakan salah satu bentuk
dari suatu perencanaan pendidikan. Pemilihan lokasi sekolah pada dasarnya memiliki konsep yang sama dengan pemilihan lokasi bangunan lain seperti pemilihan lokasi
perumahan, pertokoan, industri, dan lain-lain, yang semuanya berhubungan erat dengan teori lokasi sebagai dasar ilmu dari perencanaan lokasi itu sendiri.
2.7. Penelitian Sebelumnya