31
e. Leather gloves
Bahan dasar leather gloves adalah kulit dan karet dilengkapi bantalan sehingga tahan terhadap percikan api,
panas yang sedang, benda kasar, objek yang keras dan pukulan. Secara umum digunakan pekerjaan berat.
f. Chrome-tanned cowhide leather
Sarung tangan type ini digunakan para pekerja penekan besi yang melekat pada tapal tangan dan jari untuk
pengecoran pada pabrik baja.
g. Catton or fabric gloves
Sarung tangan jenis ini terbuat dari katun digunakan melindungi tangan. Ciri khas APD ini sangat halus dan
lembut bertujuan menghindari sentuhan langsung terhadap objek kasar, tajam atau material berat.
a b
Gambar 3.12 . a Leather Gloves b Catton or Fabric Gloves
h. Coated fabric gloves
Bahan dasar berupa karet sintesisis berfungsi melindungi dari bahan kimia konsentrasi sedang. Sarung tangan
direkomendasi karyawan
pada industri
pengalengan, pengepakan, penanganan, dan pangan lainnya.
i. Heated industrial gloves
Jenis sarung tangan ini digunakan pada lingkungan kerja kondisi panas.
BAB III : Alat Pelindung Diri 32
a b
Gambar 3.13. a Coated Fabric Gloves
b Heated Industrial Gloves
j. Hand leathers atau bantalan tangan
Sarung tangan berbahan katun halus dan dilengkapi bantalan, digunakan pengendara kendaraan dua maupun
pekerja yang kasar.
k. Butil Gloves
Karet sintesis dari polibutil, penolakan permeasi paling tinggi terhadap gas atau uap air. Kegunaan untuk pekerja
pada bahan kimia Keton dan ester.
a b
Gambar 3.14. a Hand Leather Gloves dan b Butil Gloves l.
Viton Gloves
Sangat resisten terhadap permeasi oleh pelarut berklorin dan aromatik. Sarung tangan jenis ini dapat digunakan
ketika bekerja dengan pelarut air.
m. Nitril Gloves
Berbahan karet alkilonitril-butadiena dan mengganti lateks. Jenis sarung tangan ini melindungi tangan terhadap asam,
basa, minyak, pelarut hidrokarbon alifatik ester dan lemak.
33
n. Neoprena Gloves dan
Polivinil Klorida PVC Gloves
Penggunaan sarung tangan ini terbatas untuk aldehid dan keton serta melindungi dari asam, akustik, DMSO dan
mengganti pengunaan lateks.
a b c
Gambar 3.15. a Viton Gloves , b Neoprena dan c Polivinil Klorida Gloves
Lateks karet adalah karet alami dari pohon heavea brasiliensis dengan rute paparan di tempat kerja melalui
penyerapan protein lateks terhadap kulit. Alergi pada sarung tangan dapat berpindah ke jaringan dalam tubuh karyawan.
Gejala dapat terjadi dalam beberapa menit atau jam tergantung pada masing-masing personal dengan ciri yaitu
1 Kulit kemerahan, 2 Demam gatal hive, 3 gatal dan 4 gejala pernapasan seperti hidung mimisan, mata gatal,
tenggorakan gatal scratchy dan asma.
Gambar 3.16. Tangan Alergi Lateks
Beberapa hal
yang dapat
dipertimbangkan yaitu : 1 Menggunakan sarung tangan non-lateks, 2 Jika memilih sarung tangan lateks, gunakan
versi bebas bubuk, 3 ketika menggunakan sarung tangan jangan memakai krim tangan, losion bebas minyak, 4
kenali gejala alergi lateks dan 5 selalu mencuci tangan setelah melepas sarung tangan. Pengunaan sarung tangan
BAB III : Alat Pelindung Diri 34
tergantung dari jenis tergantung bahan dasar dan teknik pelepasannya diilustrasikan pada Gambar 3.17.
4 5 6 Gambar 3.17. Teknik Melepas Sarung Tangan
4. Pelindung Telinga
Alat pelindung telinga dibedakan atas jenis atenuasinya yaitu pada frekuensi 2800
–4000 Hz sampai 42 dB 35–45 dB. Frekuensi biasa yaitu 25-30 dB pada keadaan khusus
dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga dapat atenuasi ditingkat lebih tinggi tetap
kurang dari 50 dB, disebabkan hantaran suara melalui tulang masih ada.
Gambar 3.18. Ear Plug 5.
Alat Pelindung Pernapasan
Alat pelindung pernapasan memberikan perlindungan terhadap
sumber-sumber bahaya
seperti kekurangan
oksigen dan pencemaran oleh partikel debu, kabut, asap dan uap logam serta pencemaran oleh gas atau uap. Alat
pelindung pernapasan ditunjukkan pada Gambar 3.19 dan Gambar 3.20.
35
Gambar 3.19. Alat Pelindung Pernapasan
.
Gambar 3.20. Jenis Alat Pemurni Udara
Pengunaan katrij pada respirator teknik pemilihan dan faktor perlindungan respirator, disajikan di Tabel 3.3 dan Tabel 3.4
Tabel 3.3 Jenis Katrij dan Komposisi
Katrij KomposisiUraian
Uap organik Uap organik dan gas alam
Amoniak, metilamin, dan P100 setiap filter partikular
99,97 efisiensi filter minimal
Tabel 3.4 Faktor Perlindungan Jenis Respirator
Jenis Respirator
Masker Seperem
pat
Masker
Paruh Wajah
Penuh Wajah
Helm Sungkup
Penuh Wajah
Fiting Lepas
1 2
3 4
5 6
Pemurni Udara
5 10
50 -
- PAPR
- 50
1.000 251.000
25
BAB III : Alat Pelindung Diri 36
1 2
3 4
5 6
Pasokan saluran
udara
Permintaan -
10 50
- -
Aliran
Kontinu -
50 1.000 251000
25
Permintaan Teknan
- 50
1.000 -
- SCBA
Permintaan
- 10
50 50
-
Permintaan
10.000 10.000
- Udara suplay pada alat pelindung pernapasan harus
memenuhi kualitas sesuai standar yaitu a Udara pernapasan bertekanan minimal Tipe 1-kadar D ANSICGA G-7.1.1989
berisi oksigen 19.5-23.5, Hidrokarbon 5 mgm
3
, CO 10 ppm, CO
2
1.000 ppm, tidak berbau. b Kompresor memiliki bed dan filter penyerap pemurni udara in-line.
Peralatan disesuaikan fungsi dan memiliki saluran udara. Jenis Pasokan udara dapat dilihat pada Gambar 3.21.
Gambar 3.21. Jenis Alat Pemasok Udara
6. Alat Pelindung Kaki
Sepatu keselamatan kerja dipergunakan melindungi kaki dari bahaya kejatuhan benda berat, percikan cairan dan
tertusuk oleh benda-benda tajam. Pelindung kaki harus memenuhi standar ANSI dengan syarat :
a. Sepatu berujung baja tahan tubrukan, penetrasi, tekanan,
dll. b.
Sepatu dengan sol anti gelincir dan non-skid.
37 c.
Tahan kimia karet, vinil, plastik jahitan sintesis untuk menolak penetrasi kimia Anti-statis, tahan suhu tinggi,
pelindung listrik dan kedap air. d.
Sepatu kombinasi Beberapa
jenis alat
pelindung kaki
berdasarkan penggunaanya berdasarkan gambar 3.22.
a b
Gambar 3.22. a Jenis Sepatu Pelindung Standar ANSI dan
b Beberapa Type Alat Pelindung Kaki
7. Pakaian Pelindung
Penggunaan pakaian pelindung tubuh diwajibkan sebabkan beberapa akibat yaitu 1 bahan kimia berbahaya, 2 bahaya
berpotensi infeksi, 3 panas yang sangat kuat dan 4 percikan logam panas dan cairan panas. Pelindung tubuh
berdasarkan tanggapan darurat dibagi dalam 4 kategori yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D.
a. Kelas A
Potensi pajanan atau paparan pada bahan yang tidak diketahui. Pelindung kulit, pernapasan dan mata level
tertinggi. Alat pernapasan mandiri atau respirator pasokan udara positif. Kedap udara, sarung tangan dan
sepatu tahan bahan kimia luar dan dalam. b.
Kelas B Uap air atmosfer, level tetinggi perlindungan pernapasan
dengan tingkat keamanan perlindungan kulit terendah. Alat pernapasan mandiri, pelindung penuh wajah
BAB III : Alat Pelindung Diri 38
tekanan positif. Pakaian tahan bahan kimia atau coverall, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia.
c. Kelas C
Konsentrasi kontaminan diketahui, respirator pemurni udara penuh wajah diizinkan dengan perlindungan kulit
lebih rendah. Sarung tangan, helm pengaman, masker, sarung tangan dan sepatu tahan bahan kimia. Perbedaan
kelas A dan B pada perlindungan pernapasan. d.
Kelas D Pelindung minimal, tidak ada pelindung pernapasan dan
kulit.
A B C D Gambar 3.23. Type Jenis Pakaian Pelindung Berdasarkan Kelas
Pengelompokan pakaian pelindung berdasarkan bahaya, yaitu :
1 Flame resistant catton atau duck
Pelindung dari bahaya panas dan percikan api yang sedang. 2
Special flame- resistant and heat resistant synthetic fabrics
Umumnya digunakan memadamkan api atau pekerjaan- pekerjaan disekeliling api yang terbuka.
3 Rubber, neoprene, vinyl or other protective material
Aplikasi pakaian pelindung ini untuk bahan kimia kondisi basah atau untuk menanggulangi asam, korosi dan zat-zat
kimia berbahaya.
39
a
b c
Gambar 3.24 a Flame Resistant Catton, b Special flame-
resistant and heat resistant synthetic fabrics dan c Rubber, neoprene, vinyl or other protective material
4 Jas Lab
Penggunaan jas lab di laboratorium berfungsi ganda yaitu melindungi pekerja dari sentuhan bahan kimia baik padat
maupun cairan, dan kontaminan bakteri maupun bahan toksis. Hal ini juga didasarkan pada suatu kejadaian yang
diilustraikan pada Gambar 3.25. Ketika seorang peneliti bekerja di laboratorium pada suasana panas yang melakukan suatu
eksperimen menggunakan H
2
SO
4.
Gambar 3.25.
Jas Lab
8. Sabuk Pengaman
APD bertujuan melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, umumnya digunakan pada pekerjaan konstruksi
dan memanjat tempat tinggi dan tertutup juga pada boiler. Sabuk
pengaman juga
digunakan pada
pengendara kendaraan seperti mobil, trek, kontainer, pesawat dan
lainnya serta harus dapat menahan beban sebesar 80 Kg. Type sabuk pengaman tergantung fungsi seperti jenis
penggantung unifilar penggantung berbentuk U. Beberapa
BAB III : Alat Pelindung Diri 40
macam safety hardness yaitu penunjang dada chest harness, penunjang dada dan punggung chest waist
harness, penunjang seluruh tubuh full body harness.
3.3 Pemilihan Alat Pelindung Diri
Pemilihan APD haruslah dapat memberikan pelindungan terhadap bahaya, dimana APD tersebut memenuhi standar yang
berlaku pada saat ini, yaitu standar NIOSH, OSHA, ANSI, JIS dan lain sebagainya.
3.4 Pemeliharaan Alat Pelindung Diri
Teknik pemeliharan alat pelindung diri disesuaikan dengan standar masing-masing APD dan sebagian telah diuraikan pada
sub bagian jenis alat pelindung diri. Secara umum pemeliharaan Alat pelindung diri dapat dilakukan dengan:
1 Menyimpan dengan benar alat pelindung diri
2 Mencuci dengan air sabun, kemudian dibilas dengan air
secukupnya. Terutama untuk helm, kacamata, sepatu kerja, pakaian kerja, sarung tangan kulit kain karet.
Gambaran umum dan teknik pemeliharan disimpulkan pada Tabel 3.5 untuk setiap alat pelindung diri.
3.5 Penyimpanan Alat Pelindung Diri