BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei deksriptif, untuk mengetahui gambaran karies dan karies yang tidak dirawat pada lansia usia lebih dari 60 tahun.
3.2 Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Medan Area dan Panti Jompo Guna Budi Bakti Kecamatan Medan Labuhan pada bulan Juli - November. Lokasi dipilih karena
mudah dijangkau oleh peneliti dan pertimbangan biaya penelitian yang tersedia dan belum ada penelitian yang sama.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah lansia yang berada di Kelurahan Medan Area dan Panti Jompo Guna Budi Bakti Kecamatan Medan Labuhan berumur
≥ 60 tahun . Sampel berjumlah 110 orang dengan rincian di Kelurahan Medan Area sebanyak 55
responden dan Panti Jompo Guna Budi Bakti Kecamatan Medan Labuhan sebanyak 55 responden, dengan kriteria inklusi lansia yang masih mempunyai gigi, kooperatif,
dan boleh memakai gigi tiruan sebagian.
3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
1. Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan 2. Umur : ulang tahun terakhir responden
3. Skor karies DMFT Klein Pemeriksaannya meliputi semua gigi kecuali molar tiga karena gigi molar tiga
jarang tumbuh. Indeks ini tidak menggunakan skor, pada kolom yang tersedia langsung diisi kode D gigi yang kariesdecay, M gigi yang hilangmissing, F gigi
yan ditumpatfilling dan kemudian dijumlahkan sesuai kode. a. D decayed: gigi yang mengalami karies, terdiri atas:
- Karies yang belum ditambal.
-
Karies yang tidak dapat ditambal.
-
Gigi yang terdapat tambalan sementara b. M missing: gigi yang mengalami karies dan tidak dapat dirawat atau gigi
yang sudah dicabut. c. F filling: Gigi yang sudah di tambal karena karies.
d. T tooth: Jumlah gigi. Skor DMFT adalah jumlah D+M+F, tiap gigi hanya dimasukkan dalam satu
kategori saja, yaitu D, M, atau F 3. Skor PUFA adalah kriteria penilaian karies yang tidak dirawat pada gigi
permanen, yang terdiri atas: a Keterlibatan Pulpa P: pada saat pemeriksaan terlihat kamar pulpa telah
terbuka dan kelihatan atau struktur korona gigi telah hancur dan hanya akar atau fragmen akar yang tertinggal.
b Ulserasi U: pada saat pemeriksaan terlihat daerah berwarna merah pada bagian lidah atau mukosa bukal dan terlihat di daerah antagonisnya adanya fragmen
sisa akar yang tajam. c Fistula F: saat pemeriksaan terlihat nanah yang keluar dari saluran sinus
d Abses A: pada saat pemeriksaan adanya pembengkakan pada daerah sekitar gigi yang karies dan mengandung pus.
Skor PUFA per orang diukur dengan cara yang sama seperti DMF-T dengan menjumlahkan P+U+F+A.
3.5 Metode Pengumpulan Data