Latar Belakang Masalah Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Automotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam perkembangan dunia usaha yang meningkat pesat, kemajuan teknologi yang semakin canggih, persaingan yang semakin ketat antar perusahaan, situasi perekonomian negara yang tidak menentu serta adanya krisis global terjadi akhir-akhir ini mendorong manajemen perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar perusahaan mampu menjaga aktifitas operasinya sekaligus meningkatkan kinerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan. Besar kecilnya tingkat kepercayaan pada suatu perusahaan tergantung pada kualitas informasi yang diberikan oleh perusahaan. Informasi berkualitas yang dimaksud adalah informasi yang akurat mengenai kinerja perusahaan yang biasanya ditunjukkan melalui laporan keuangan perusahaan yang disusun secara periodik. Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 tentang penyajian laporan keuangan SAK 2007: par 7 merupakan gambaran umum dari suatu perusahaan pada waktu tertentu dan memberikan gambaran tentang kondisi keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam waktu tersebut. laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan beberapa pihak, yaitu: manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah, karyawan perusahaan, pemasok, konsumen dan masyarakat umum lainnya yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu pihak internal dan pihak eksternal. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Secara umum, semua bagian dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas dan catatan kas laporan keuangan adalah keseluruhan laporan keuangan yang disajikan. Kecendrungan lebih memperhatikan laba yang terdapat dalam laporan laba rugi. Laba merupakan faktor penting dalam menaksir kinerja dan sebagai salah satu dasar bagi investor dalam melakukan penaksiran laba di masa yang akan datang. Hal ini menjadikan perhatian investor dan calon investor selalu terpusat pada laba suatu perusahaan, tanpa memperhatikan proses terbentuknya informasi laba tersebut. Laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan merupakan laba yang dihasilkan dengan metode akrual. Menurut Dechow 1994, laba akrual dianggap sebagai ukuran yang lebih baik dibandingkan dengan arus kas dari aktivitas operasi karena akrual mempertimbangkan masalah waktu, tidak seperti yang terdapat dalam arus kas dari aktivitas operasional. Standar Akuntansi Keuangan SAK, memberikan fleksibilitas bagi manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi yang lebih merepresentasikan keadaan perusahaan sesungguhnya. Fleksibilitas itulah yang terkadang dimanfaatkan oleh manajemen untuk melakukan manajemen laba earnings management. Oleh karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan menjadi baik. Hal demikian mendorong bagi manajer melakukan manajemen laba. Situasi ini disadari oleh manajemen, terutama dari kalangan sendiri, manajer dan kinerjanya diukur berdasarkan informasi tersebut. Manajemen laba sebagai suatu proses mengambil langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum baik didalam maupun di luar batas General Accepted Accounting Princips GAAP. Pola yang dipilih manajemen dalam melakukan manajemen laba beraneka ragam, tergantung tujuan mereka melakukan manajemen laba. Ada tiga pola atau strategi dalam melakukan manajemen laba Wild, Subramanyam, dan Halsey , 2005:120 dalam Sugiri, 1998 dan Scott, 1997 terdapat 1 Increasing Income meningkatkan laba, yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik. Cara ini juga memungkinkan peningkatan laba selama beberapa periode. 2 Big Bath, dilakukan melalui penghapusan sebanyak mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang buruk atau peristiwa saat terjadi satu kejadian yang tidak biasa, seperti perubahan manajemen, merger, atau akuisisi. Pola ini juga sering kali dilakukan setelah pola peningkatan laba periode sebelumnya. Dan 3 Income Smoothing perataan laba yang merupakan bentuk umum dari manajemen laba dimana manajer meningkatkan atau menurunkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya. Watts dan Zimmerman 1986 menyatakan bahwa “faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba antara lain : hubungan principal dan agent, corporate governance, leverage, ukuran perusahaan, return on asset, debt to equity ratio, current ratio”. Pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap sumber pendanaan perusahaan atau industri tidak sama tergantung pada kondisi dan jenis perusahaan atau industri. Salah satu faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on asset. Penelitian Maya Puspa Nilasari 2012 menemukan bukti bahwa ada pengaruh signifikan positif return on asset terhadap manajemen laba, semakin tinggi return on asset maka semakin baik produktivitas assets dalam memperoleh keuntungan bersih, hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor karena tingkat pengembalian semakin besar, sehingga mempermudah perusahaan dalam melakukan manajemen laba. Faktor lain yang digunakan adalah berbeda dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini bermaksud memperluas hasil penelitian sebelumnya dengan menambah variabel independen yang diduga berpengaruh terhadap manajemen laba, yakni total aktiva, net profit margin, dan operating profit margin. Penelitian ini penelitian lanjutan dari sebelumnya, penelitian terdahulu antara lain adalah Ma’ruf 2006 melakukan penelitian, yakni analisis faktor- faktor yang mempengaruhi manajemen laba pada perusahaan go public di bursa efek jakarta.Maya Puspa Nilasari 2012 melakukan penelitian terhadap currentratio, ukuran perusahaan, debt to equity ratio dan return on asset terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006- 2010. Fretty siagian 2012 meneliti pengaruh corporate governance, ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdafttar di BEI. Suryani 2009 meneliti pengaruh mekanisme corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Variabel-variabel yang digunakan berbeda dari penelitian sebelumnya, variabel independent dari penelitian ini adalah Total Aktiva, Net profit Margin, Operating Profit margin dan Return On Asset, sedangkan variabel dependennya adalah manajemen laba. Keterbatasan, perbedaan variabel, dan perbedaan sampel yang digunakan peneliti terdahulu mendorong penulis melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan perusahaan automotif di Bursa Efek Indonesia, dengan harapan dapat memproleh hasil penelitian yang lebih akurat dan up to date dengan periode penelitian yang baru yaitu 2008-2012. Dengan mengetahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba dapat membantu perusahaan dalam menentukan bagaimana seharusnya perusahaan dalam menentukan bagaimana seharusnya manajemen laba harus dilakukan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Alasan memilih perusahaan automotif adalah perusahaan automotif dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang dan perusahaan ini mempunyai tujuan yang jelas untuk waktu yang akan datang yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel Total Aktiva, Net Profit Margin, Operating Profit Margin dan Return On Asset terhadap Variabel manajemen laba. Sehingga penulis menyusun penelitian ini dengan judul, “Analisa Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Automotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAAN LABA (INCOME SMOOTING) PADA Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba (Income Smooting) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 3 17

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAAN LABA (INCOME SMOOTING) PADA Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba (Income Smooting) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 5 15

PENDAHULUAN Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba (Income Smooting) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 5 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 105

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia IMG 20151207 0024

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Laba - Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Automotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Automotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Automotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 91

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

0 0 72