telah ditimbang tersebut dilarutkan dalam sedikit air, kemudian dicampurkan secara merata dengan pakan komersial yang telah disiapkan, dan dikering-
anginkan pada suhu ruang. Setelah pakan kering, kemudian dilapisi coating dengan putih telur dan dikering-anginkan kembali pada suhu ruang. Pakan yang
telah siap dimasukkan dalam wadah plastik dan disimpan dalam lemari pendingin hingga saat akan digunakan.
3.5 Prosedur Infeksi IMNV
Infeksi IMNV pada udang vaname dilakukan secara oral. Udang yang digunakan untuk menginfeksi IMNV adalah udang yang telah terinfeksi dan
memperlihatkan gejala klinis otot pada ruas terakhir berwarna merah. Terlebih dahulu udang dibersihkan dari kepala, karapas dan ekor, sehingga didapatkan
bagian ototdaging udang secara utuh, lalu dihancurkan dan dihomogenkan. Setelah itu ditimbang sesuai dengan kebutuhan dan otot udang yang terinfeksi
tersebut diberikan kepada udang sebagai pakan tiga kali sehari selama tiga hari berturut-turut Coelho et al. 2009 sebesar 10 dari biomassa udang vaname uji
Fadilah 2010.
3.6 Prosedur Penelitian Tahap Satu 3.6.1 Menguji Pengaruh Pemberian Kappa-Karagenan terhadap Parameter
Imun Udang Vaname Penelitian tahap satu terdiri dari tiga perlakuan dan kontrol kontrol positif
dan kontrol negatif dengan masing-masing tiga ulangan. Pada tahap ini udang vaname diberi k-karagenan melalui pakan yang dicampurkan dalam setiap
kilogram pakan udang komersial yang diberikan. Masing-masing perlakuan k-karagenan yang diberikan sebesar K: 0, A: 5, B: 10 dan C: 15 g kg
-1
pakan. Udang vaname yang digunakan berukuran 4.9±0.32 g, sebanyak 150 ekor.
Seluruh perlakuan dan kontrol diberi pakan tiga kali sehari dengan FR feeding rate sebesar 4-5 dari bobot biomassa. Pemberian perlakuan berlangsung
selama empat minggu. Pengukuran parameter imun dan pertumbuhan dilakukan pada minggu ke-0, 1, 2, 3 dan 4 perlakuan.
3.6.2 Menguji Pengaruh Pemberian Kappa-Karagenan terhadap Resistensi Udang Vaname dari Serangan IMNV
Resistensi udang vaname diamati setelah udang vaname yang diberi
perlakuan selama empat minggu, diinfeksi dengan IMNV. Udang vaname yang telah diberi perlakuan pakan yang ditambahkan k-karagenan dengan dosis berbeda
selama empat minggu, selanjutnya diinfeksi dengan IMNV secara oral. Pada tahap ini terdiri dari tiga perlakuan dan kontrol kontrol positif dan kontrol
negatif, dengan masing-masing tiga ulangan. Udang vaname yang diinfeksi telah mencapai ukuran 10.77±1.32 g. Penginfeksian IMNV berdasarkan prosedur
infeksi IMNV subbab 3.5. Setelah diinfeksi IMNV, udang vaname diberi pakan udang komersial dan diamati selama dua minggu. Pengamatan yang dilakukan
meliputi kelangsungan hidup, gejala klinis dan histopatologi serta konfirmasi keberadaan IMNV pada udang vaname dengan PCR polymerase chain reaction.
3.7 Prosedur Penelitian Tahap Dua 3.7.1 Mengevaluasi Frekuensi Pemberian Kappa-Karagenan terhadap
Resistensi Udang Vaname dari Serangan IMNV
Penelitian tahap dua adalah menentukan frekuensi pemberian k-karagenan dengan menggunakan dosis terbaik C: 15 g kg
-1
pakan yang didapatkan pada penelitian tahap satu. Penelitian tahap dua ini terdiri dari perlakuan :
Kontrol + dan - : Pemberian pakan tanpa k-karagenan Perlakuan C1
: Pemberian k-karagenan setiap hari selama lima minggu Perlakuan C7
: Pemberian k-karagenan selama tujuh hari secara berulang dengan interval pemberian tujuh hari minggu ke-1,3,5
Perlakuan C14 : Pemberian k-karagenan selama 14 hari secara berulang
dengan interval pemberian tujuh hari, pada minggu ke-1 dan 4
Pemberian perlakuan berlangsung selama lima minggu, menggunakan udang vaname berukuran 4.2±0.32 g. Pengamatan pertumbuhan dilakukan setiap
minggu selama perlakuan, yaitu minggu ke-0 sampai 5 perlakuan. Selanjutnya udang vaname diinfeksi dengan IMNV berdasarkan prosedur infeksi IMNV
subbab 3.5. Udang vaname yang diinfeksi dengan IMNV telah mencapai ukuran