25 Tabel 16. Analisis sidik ragam daya serap air 24 jam
Sumber Keragaman
Derajat bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F Hitung F Tabel
5 F Tabel
1 Kadar Perekat
1 22.427
22.427 0.436
7.71 21.2
Galat
4 205.788
51.42
Total
5 228.215
4.3 SIFAT MEKANIS PAPAN PARTIKEL
4.3.1 Modulus Elastisitas Modulus of Elasticity
Modulus of Elasticity MOE merupakan ukuran ketahanan papan untuk memperatahankan
bentuk yang berhubungan dengan kekakuan papan. Modulus elastisitas juga merupakan salah satu kekuatan mekanis yang sangat penting diketahui pada papan partikel. Nilai modulus elastisitas
didapat dari kurva tegangan-regangan hasil uji lentur papan, merupakan perbandingan antara tegangan dengan regangan pada daerah elastis bahan.
Nilai MOE sampel uji papan pertikal yang dihasilkan berkisar antara 8557 kgcm
2
sampai 14557 kgcm
2
. Nilai rata-rata MOE tertinggi terdapat pada papan partikel dengan kadar perekat PF 12, sedangkan nilai rata-rata MOE terendah terdapat pada papan partikel dengan kadar perekat PF
10. Nilai rata-rata hasil pengujian MOE papan partikel dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 menunjukan bahwa semua papan partikel yang dihasilkan tidak memenuhi
standar JIS A 5908-2003 yang mensyaratkan nilai MOE papan partikel yaitu minimum 20400 kgcm². Hal ini diduga disebabkan oleh ukuran partikel yang digunakan dalam pembuatan papan
partikel yang bervariasi, sehingga diduga kandungan debu yang masih tinggi mengakibatkan distribusi perekat tidak merata dan lebih banyak menutupi permukaan debu akibatnya ikatan antara
partikelnya kurang kompak. Bowyer et al. 2003 menyatakan bahwa selain kerapatan, kadar perekat, geometri partikel merupakan ciri utama yang menentukan sifat MOE yang dihasilkan.
Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya nilai MOE papan partikel yang dihasilkan masih banyaknya bahan non serat yang biasa disebut pith, yang tidak ikut terbuang. Muharam 1995
menyatakan bahwa pith merupakan bahan yang berupa spons atau gabus yang bersifat tidak memberikan kekuatan oleh karena itu bila dalam pembuatan papan partikel, pith diikutsertakan
maka akan menghasilkan kekuatan yang rendah dan memerlukan banyak perekat. Dari Gambar 11 juga didapat bahwa papan partikel dengan kadar perekat yang lebih tinggi
memiliki nilai MOE yang tinggi pula. Bowyer et al. 2003 menyatakan bahwa semakin banyak perekat yang digunakan maka akan semakin tinggi sifat mekanis dan stabilitas papan partikel. Untuk
mengetahui pengaruh kadar perekat fenol formaldehida terhadap besarnya MOE papan partikel serat buah bintaro maka dilakukan analisis keragaman, hasilnya disajikan dalam Tabel 18. Hasil
analisis keragaman dengan uji F menunjukkan bahwa kadar perekat yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap nilai Modulus of Elasticity MOE F tabel 5 F tabel 1 F hitung, yang
berarti diperoleh nilai rataan MOE tidak seragam pada setiap papan dengan kadar perekat yang berbeda. Hal ini juga ditunjukkan oleh nilai standar deviasi antara kedua perlakuan sebesar 2903.96.
26 Gambar 11. Grafik nilai rata-rata MOE papan partikel
Tabel 17. Perhitungan pengaruh perlakuan dan galat terhadap modulus elastisitas MOE
Perlakuan Nilai
Pengamatan Rataan
Umum Ragam
Pengaruh perlakuan
Rangkaian Acak Galat
Y
ij
μ Yij-
μ τ
i
ε
ij
10 8557.030
11905.742 -3348.712
-2053.415 -1295.297
10 10622.510
11905.742 -1283.232
-2053.415 770.183
10 10377.440
11905.742 -1528.302
-2053.415 525.113
12 14047.480
11905.742 2141.738
2053.415 88.323
12 13272.540
11905.742 1366.798
2053.415 -686.617
12 14557.450
11905.742 2651.708
2053.415 598.293
Jumlah Kuadrat
879163104.979 850480107.800 28682997.179 25299078.973 3383918.205
Tabel 18. Analisis sidik ragam MOE
Sumber Keragaman
Derajat bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F Hitung F Tabel
5 F Tabel
1 Kadar Perekat
1 25299078.973
25299078.973 29.905
7.71 21.2
Galat
4 3383918.205
845979.551
Total
5 28682997.179
4.3.2 Modulus Patah Modulus of Rapture