Modulus Patah Modulus of Rapture

26 Gambar 11. Grafik nilai rata-rata MOE papan partikel Tabel 17. Perhitungan pengaruh perlakuan dan galat terhadap modulus elastisitas MOE Perlakuan Nilai Pengamatan Rataan Umum Ragam Pengaruh perlakuan Rangkaian Acak Galat Y ij μ Yij- μ τ i ε ij 10 8557.030 11905.742 -3348.712 -2053.415 -1295.297 10 10622.510 11905.742 -1283.232 -2053.415 770.183 10 10377.440 11905.742 -1528.302 -2053.415 525.113 12 14047.480 11905.742 2141.738 2053.415 88.323 12 13272.540 11905.742 1366.798 2053.415 -686.617 12 14557.450 11905.742 2651.708 2053.415 598.293 Jumlah Kuadrat 879163104.979 850480107.800 28682997.179 25299078.973 3383918.205 Tabel 18. Analisis sidik ragam MOE Sumber Keragaman Derajat bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 5 F Tabel 1 Kadar Perekat 1 25299078.973 25299078.973 29.905 7.71 21.2 Galat 4 3383918.205 845979.551 Total 5 28682997.179

4.3.2 Modulus Patah Modulus of Rapture

Modulus of Rapture atau modulus patah merupakan kemampuan papan untuk menahan beban lentur hingga batas maksimum atau hingga sampel papan tersebut patah. Parameter ini penting untuk diketahui, karena penggunaan papan partikel yang pada umumnya sebagai material furnitur selalu menuntut pemakaian secata vertikal. Nilai rata-rata MOR sampel uji papan partikel yang dihasilkan berkisar antara 127.73 kgcm 2 sampai 211.59 kgcm². Nilai rata-rata MOR papan partikel tertinggi terdapat pada papan partikel 9852 13959 5000 10000 15000 20000 25000 PF 10 PF 12 M O E k g cm 2 Kadar Perekat JIS A 5908 - 2003 MOE kgcm 2 27 dengan kadar perekat PF 12 sebesar 205.62 kgcm², sedangkan nilai rata-rata MOR terendah terdapat pada papan partikel dengan kadar perekat PF 10 sebesar 144.61 kgcm². Nilai rata-rata hasil pengujian MOR papan partikel dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Grafik nilai rata-rata MOR papan partikel Gambar 12 menunjukkan bahwa nilai rata-rata modulus patah papan partikel yang dihasilkan telah memenuhi standar JIS A 5908-2003 yang mensyaratkan nilai modulus patah papan partikel minimal 82 kgcm². Gambar 12 juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kerapatan papan partikel yang dihasilkan maka sifat modulus patah papan partikel juga akan semakin tinggi. Faktor yang mempengaruhi kekuatan patah papan partikel diantaranya adalah berat jenis kayu, geometri partikel, kadar perekat, kadar air partikel, dan prosedur pengempaan Koch, 1972 dalam Nuryawan, 2007. Untuk mengetahui pengaruh kadar perekat fenol formaldehida terhadap besarnya MOR papan partikel serat buah bintaro maka dilakukan analisis keragaman, hasilnya disajikan dalam Tabel 20. Hasil analisis keragaman dengan uji F menunjukkan bahwa kadar perekat yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap nilai Modulus of Rapture MOR F tabel 5 F tabel 1 F hitung, yang berarti diperoleh nilai rataan MOR tidak seragam pada setiap papan dengan kadar perekat yang berbeda. Hal ini juga ditunjukkan oleh nilai standar deviasi antara kedua perlakuan sebesar 43.14. Tabel 19. Perhitungan pengaruh perlakuan dan galat terhadap modulus patah MOR Perlakuan Nilai Pengamatan Rataan Umum Ragam Pengaruh perlakuan Rangkaian Acak Galat Y ij μ Yij- μ τ i ε ij 10 127.730 175.117 -47.387 -30.507 -16.880 10 159.990 175.117 -15.127 -30.507 15.380 10 146.110 175.117 -29.007 -30.507 1.500 12 194.310 175.117 19.193 30.507 -11.313 12 210.960 175.117 35.843 30.507 5.337 12 211.600 175.117 36.483 30.507 5.977 Jumlah Kuadrat 190294.943 183995.082 6299.861 5583.940 715.921 144.61 205.62 50 100 150 200 250 PF 10 PF 12 M O R k g cm 2 Kadar Perekat JIS A 5908 - 2003 MOR 8 kgcm 2 28 Tabel 20. Analisis sidik ragam MOR Sumber Keragaman Derajat bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 5 F Tabel 1 Kadar Perekat 1 5583.940 5583.940 31.198 7.71 21.2 Galat 4 715.921 178.980 Total 5 6299.861

4.3.3 Kekuatan Rekat Internal Internal Bonding