19 Tabel 6. Analisis sidik ragam kerapatan
Sumber Keragaman
Derajat bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F Hitung F Tabel
5 F Tabel
1 Kadar Perekat
1 0.002
0.002 1.000
7.71 21.2
Galat
4 0.007
0.002
Total
5 0.009
Dari Gambar 7 diperoleh rata-rata nilai kerapatan pada papan partikel dengan kadar perekat 12 lebih besar dibandingkan dengan papan partikel dengan kadar perekat 10. Menurut Tsoumis
1991, penambahan perekat resin akan mempengaruhi kerapatan papan partikel yang dihasilkan. Kerapatan serat bintaro yang relatif rendah juga mempengaruhi kerapatan papan partikel yang
dibuat. Bowyer et al. 2003 menyatakan bahwa nilai kerapatan papan partikel juga sangat dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan dimana semakin rendah kerapatan bahan baku yang
digunakan maka kerapatan papan yang dihasilkan akan semakin tinggi.
4.2.2 Kadar Air
Nilai kadar air sampel uji papan partikel yang dihasilkan berkisar antara 8.87 sampai 10.81 . Nilai rata-rata kadar air papan partikel tertinggi terdapat pada papan partikel dengan kadar
perekat PF 10, yaitu sebesar 9.72 , sedangkan nilai rata-rata kadar air untuk papan partikel dengan kadar perekat PF 12 sebesar 9.44 . Secara keseluruhan nilai kadar air papan partikel
yang dihasilkan telah memenuhi standar JIS A 5908-2003 yang mensyaratkan bahwa kadar air papan partikel berkisar antara 5 sampai 13 . Nilai rata-rata hasil pengujian kadar air papan
partikel dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Grafik nilai rata-rata kadar air papan partikel Gambar 8 menunjukkan bahwa nilai kadar air papan partikel yang dihasilkan cukup tinggi,
namun masih memenuhi kadar air yang disyaratkan dalam JIS A 5908-2003. Widarmana 1977 menyatakan bahwa kadar air papan komposit sangat tergantung pada kondisi udara disekitarnya,
karena bahan baku papan komposit adalah bahan-bahan yang mengandung lignoselulosa yang bersifat higroskopis. Penggunaan perekat cair dapat meningkatkan kadar air papan partikel. Menurut
9.72 9.44
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
PF 10 PF 12
K a
da r
Air
Komposisi Perekat
JIS A 5908 - 2003
WC : 5 - 13
20 Bowyer et al. 2003, apabila pada pembuatan papan partikel menggunakan perekat cair maka kadar
air papan akan bertambah 4-6. Untuk mengetahui pengaruh kadar perekat fenol formaldehida terhadap kadar air papan
partikel serat buah bintaro maka dilakukan analisis keragaman, hasilnya disajikan dalam Tabel 8. Hasil analisis keragaman dengan uji F menunjukkan bahwa kadar perekat yang berbeda tidak
berpengaruh nyata F hitung F tabel 5 F tabel 1 terhadap nilai kadar air, yang berarti diperoleh nilai rataan kadar air seragam pada setiap papan dengan kadar perekat yang berbeda. Hal
ini juga ditunjukkan oleh nilai standar deviasi antara kedua perlakuan sebesar 0.19.
Berdasarkan Gambar 8, kadar air akan semakin menurun dengan semakin tingginya kerapatan. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa pada kadar perekat yang semakin tinggi maka papan
partikel yang dihasilkan akan memiliki ikatan antar partikel yang lebih kuat, sehingga air akan lebih sulit masuk dan mempengaruhi kadar air papan. Menurut Sutigno 1994, kadar air dipengaruhi oleh
kerapatan papan partikelnya. Semakin tinggi kerapatan papan partikel maka semakin rendah kadar air kesetimbangannya.
Tabel 7. Perhitungan pengaruh perlakuan dan galat terhadap kadar air
Perlakuan Nilai
Pengamatan Rataan
Umum Ragam
Pengaruh Perlakuan
Rangkaian Acak Galat
Y
ij
μ Yij-
μ τ
i
ε
ij
10 9.050
9.580 -0.530
0.143 -0.673
10 9.310
9.580 -0.270
0.143 -0.413
10 10.81
9.580 1.230
0.143 1.087
12 9.840
9.580 0.260
-0.143 0.403
12 9.600
9.580 0.020
-0.143 0.163
12 8.870
9.580 -0.710
-0.143 -0.567
Jumlah Kuadrat 553.097
550.658 2.439
0.123 2.316
Tabel 8. Analisis sidik ragam kadar air
Sumber Keragaman
Derajat bebas
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
F Hitung F Tabel
5 F Tabel
1 Kadar Perekat
1 0.123
0.123 0.212
7.71 21.2
Galat 4
2.316 0.579
Total 5
2.439 Dari data di atas, dengan pengaruh yang tidak nyata antara kadar perekat dengan kadar air
dibanding, kadar perekat PF 10 merupakan kadar perekat yang lebih baik digunakan. Karena secara ekonomis lebih efisien dalam penggunaan perekat untuk pembuatan papan partikel.
4.2.3 Pengembangan Tebal