TINJAUAN PUSTAKA Keefektifan ekstrak tephrosia vogelii, piper aduncum, dan campurannya untuk mengatasi hama plutella xylostella yang resisten terhadap insektisida komersial

2 Kabupaten Garut Jawa Barat, dan Kejajar Dieng Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah yang diduga resistensi terhadap insektisida lima jenis insektisida komersial.

1.4. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui insektisida nabati yang paling efektif digunakan untuk mengendalikan hama P. xylostella yaitu antara ekstrak P. aduncum, ekstrak T. vogelli, atau campuran keduanya serta untuk mengetahui tingkat resistensi insektisida komersial.

1.5. Kegunaan

Kegunaan dari penelitian ini adalah pengembangan strategi pengendalian P. xylostella pada tanaman kubis serta memberikan informasi tentang resistensi larva P. xylostella terhadap lima jenis insektisida komersial dan tingkat keefektifan ekstrak T. vogelii, ekstrak P. aduncum serta campuran keduanya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Permasalahan Hama Plutella xylostella. P. xylostella L. Lepidoptera: Yponomeutidae merupakan salah satu serangga hama penting pada tanaman famili Cruciferae atau Brassicaceae. Serangan serangga ini dapat merusak tanaman kubis yang mengakibatkan kehilangan hasil baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Di Indonesia, strategi pengendalian yang sangat umum dilakukan untuk menekan populasi P. xylostella adalah dengan aplikasi insektisida sintetik. Aplikasi insektisida sintetik yang dilakukan secara intensif dan tidak bijaksana telah menyebabkan terjadinya perkembangan resistensi pada serangga ini. Menurut Denholm et al. 1998, faktor-faktor yang mempengaruhi resistensi yaitu faktor genetika, faktor bioekologi, dan faktor operasional. Faktor genetika terdiri atas frekuensi alel R, jumlah alel R, dominansi alela R, dan interaksi alela R. Resistensi P. xylostella terhadap insektisida sintetik telah dilaporkan di berbagai negara, seperti terhadap organofosfat dan karbamat di Korea, dan terhadap klorantraniliprol di Cina Santos et al. 2011. Resistensi terhadap klorantraniliprol juga telah dilaporkan terjadi di dataran tinggi Sulawesi Selatan Prabaningrum et al. 2012. Pengalihan penggunaan insektisida yang telah resistensi dapat mengurangi tekanan seleksi pada populasi hama yang resisten terhadap insektisida yang telah lama diaplikasikan tetapi dapat memicu terjadinya resistensi terhadap insektisida baru tersebut. Pengalihan insektisida tersebut seperti pengalihan dari penggunaan insektisida bahan aktif klorantraniliprol menjadi insektisida yang berbahan aktif profenofos Zalom, 2001. Sifat Insektisida Sirih Hutan. Sirih hutan Piper aduncum L. Piperaceae berasal dari Amerikatropis dan diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1860. Sirih hutan tumbuh padaketinggian 90 sampai 1000 m dpl Heyne 1987. Bernard et al. 1995 melaporkan bahwa perlakuan dengan ekstrak etanol daun sirih hutan0.4 menghambat perkembangan larvapenggerek batang jagung Ostrinia nubilalis hingga 90 dan pada konsentrasi 100 ppm membunuh larva nyamuk Aedes atropalpus sampai 100. Dilapiol yang diisolasi dari daun sirih hutan pada konsentrasi 0.1 ppm dapat mematikan larva nyamuk A. atropalpus sebesar 92. Nailufar 2011 melaporkan bahwa campuran ekstrak buah sirih hutan dan ekstrak daun kacang babi 3 T. vogelii bersifat sinergis terhadap larva C. pavonana. Sifat sinergis tersebut diduga disumbangkan oleh senyawa dilapiol yang terkandung di dalam buah sirih hutan Bernard et al. 1989. Dengan demikian, ekstrak buah sirih hutan diharapkan juga bersifat sinergis bila dicampurkan dengan ekstrak lain. Sifat Insektisida Tephrosia vogelli. Daun T. vogelii mengandung senyawa rotenoid yang bersifat insektisida, seperti rotenon, deguelin, dan tefrosin Lambert et al. 1993. Rotenon aktif terhadap berbagai jenis serangga, bersifat sebagai racun perut dan racun kontak.Selain itu, insektisida tersebut cukup selektif dan tidak sistemik Perry et al.1998. Sediaan insektisida nabati dari T. vogelii aktif terhadap berbagai jenis hama gudang dan hama pemakan daun Prakash dan Rao 1997. Sebagai contoh, Delobel dan Malonga 1987 melaporkan bahwa perlakuan dengan serbuk daun T. vogeliipada biji kacang tanah dengan perbandingan 1:40 ww dapat menyebabkan kematian kumbang Caryedon serratus sebesar 98.8.Wulan 2008 melaporkan bahwa LC 50 ekstrak heksana daun T. vogelii terhadap larva C. pavonana adalah 0.14, sementara Nailufar 2011 melaporkan bahwa LC 50 ekstrak etil asetat daun T. vogelii terhadap serangga tersebut adalah 0.11. Insektisida nabati dapat digunakan secara tunggal atau dalam bentuk campuran. Pemanfaatan insektisida nabati berbahan baku dua jenis atau lebih ekstrak tumbuhan dapat mengurangi ketergantungan pada satu jenis tumbuhan sebagai bahan baku, sehingga dapat mengatasi keterbatasan bahan baku insektisida karena tumbuhan sumber insektisida nabati tidak selalu terdapat melimpah di suatu daerah Dadang dan Prijono 2008.

III. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengembangan Formulasi Insektisida Nabati Berbahan Ekstrak Brucea javanica, Piper aduncum, dan Tephrosia vogelii untuk Pengendalian Hama Kubis Crocidolomia pavonana

7 89 156

Aktivitas Insektisida Ekstrak Daun Tephrosia vogelii (Leguminosae) dan Buah Piper aduncum (Piperaceae) terhadap Larva Crocidolomia pavonana

0 4 87

Aktivitas insektisida ekstrak biji annona squamosa, minyak atsiri daun cinnamomum multiflorum, ekstrak daun tephrosia vogelii, dan campuran ketiganya terhadap larva Plutella xylostella (L.) (Lepidoptera: Yponomeutidae)

1 8 64

Keefektifan ekstrak lima spesies piper (PIPERACEAE) untuk meningkatkan toksisitas ekstrak tephrosia vogelii terhadap hama kubis crocidolomia pavonana

0 3 11

Kerentanan Plutella xylostella dari Garut, Jawa Barat, terhadap Lima Jenis Insektisida Komersial dan Ekstrak Tephrosia vogelii

0 7 50

Akivitas insektisida ekstrak piper retrofractum Vahl. dan Tephrosia vogelii Hook. f. terhadap Crocidolomia pavonana dan Plutella xylostella serta Keamanan Ekstrak tersebut terhadap Diadegma semiclausum

1 7 84

Kerentanan Plutella xylostella dari Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terhadap Lima Jenis Insektisida Komersial, Ekstrak Piper aduncum, serta Campuran ekstrak P. aduncum dan Tephrosia vogelii

0 4 37

Kerentanan Plutella xylostella dari Kejajar Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah lterhadap Lima Jenis Insektisida Komersial dan Ekstrak Buah Piper aduncum

0 16 42

Sinergisme Ekstrak Piper aduncum dan Tephrosia vogelii terhadap Penggerek Batang Padi Kuning Scirpophaga incertulas

1 5 32

Sifat Aktivitas Campuran Ekstrak Buah Piper Aduncum (Piperaceae) Dan Daun Tephrosia Vogelii (Leguminosae) Terhadap Larva Crocidolomia Pavonana

1 8 41