PENGADAAN DAN PEMANFAATAN MODAL KERJA PERUSAHAAN JASA (STUDI FENOMENOLOGI PADA PT. HARAWANA CONSULTANT).

(1)

PENGADAAN DAN PEMANFAATAN MODAL KERJA PERUSAHAAN JASA (Studi Fenomenologi Pada PT. Harawana Consultant)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

DODI PUTRA SITUMORANG NIM.7123220017

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Dodi Putra Situmorang, 7123220017. Pengadaan dan Pemanfaatan Modal Kerja Perusahaan Jasa (Studi Fenomenologi Pada PT. Harawana Consultant). Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengadaan dan pemanfaatan modal kerja PT. Harawana Consultant yang telah dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengadaan dan pemanfaatan modal kerja yang dilaksanakan pada PT. Harawana Consultant. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Serta 4 orang informan dari PT. Harawana Consultant.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan maksud memberikan gambaran Pengadaan dan Pemanfaatan Modal Kerja. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan alat analisis Pedoman Modal Kerja PT. Harawana Consultant daan Standar Akuntansi Keuangan serta Teori-Teori Modal Kerja.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, pengadaan modal kerja yang dilakukan oleh PT. Harawana Consultant belum dilakukan secara efisien. Pengadaan modal kerja yang dilakukan melalui pinjaman dilakukan dengan efektif tetapi tidak dengan efisien. Hal tersebut terlihat dari proses peminjaman yang dilakukan kepada bank dengan kredit bunga sebesar 1,3% dan peminjaman yang dilakukan kepada teman-teman sesama pengusaha yang menghasilkan suatu perjanjian yang akan mengurangi pendapatan perusahaan. Kedua, pemanfaatan modal kerja yang dilakukan PT. Harawana Consultant belum dilaksanakan secara efisien. Pemanfaatan yang dilakukan secara efektif dengan hanya memandang tercapainya tujuan suatu proyek tanpa melihat keefisienan pengeluaran yang dilakukan. Hal tersebut terlihat dari adanya dana taktis yang pengeluarannya tidak dianggarkan atau bisa disebut juga dengan pengeluaran yang dilakukan secara spontan atau tiba-tiba dari suatu kondisi yang dapat mengakibatkan pengeluaran yang besar.

Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa: Pengadaan dan Pemanfaatan Modal Kerja yang dilakukan PT. Harawana Consultant belum secara efisien dilakukan. Pengadaan Modal Kerja yang dilakukan melalui peminjaman dari bank dan teman-teman sesama pengusaha membuat perusahaan mengeluarkan banyak biaya dalam pembayarannya sehingga dapat memperkecil tingkat pendapatan perusahaan. Pemanfaatan Modal Kerja yang dilakukan untuk dana taktis dapat mengakibatkan pengeluaran perusahaan yang besar sehingga tingkat pendapatan menjadi kecil.


(6)

ABSTRACT

Dodi Putra Situmorang, 7123220017. Procurement and Utilization of Working Capital Services Company (Phenomenology Study At PT. Harawana Consultant). Essay, Program Accounting Studies, Faculty of Economics, University of Medan, 2016.

The problem in this research is to see how the procurement and utilization of working capital PT . Harawana Consultant that have been implemented. This study aims to determine how the procurement and utilization of working capital carried out PT. Harawana Consultant. This study uses a phenomenological approach. As well as the four informants from PT. Harawana Consultant.

This study used a qualitative descriptive approach with a view to providing an overview of Procurement and Use of Working Capital . The technique of collecting data through observation and interviews. This study uses analysis tools Guidelines Working Capital PT. Harawana Consultant Financial Accounting Standards and Working Capital Theories.

The results of this study show that: Firstly, capital procurement work done by PT. Harawana Consultant not done efficiently. Procurement is done through working capital loans do with effective but not efficient. It is seen from the lending process that is done to the bank with a loan interest rate of 1.3 % and a loan made to fellow entrepreneurs who produce an agreement that will reduce the company's revenue. Second, the use of working capital by PT. Harawana Consultant has not been implemented efficiently. Utilization is done effectively by just looking at the achievement of a project without seeing the efficiency of expenditures incurred. It is seen from the tactical funds whose expenditures are not budgeted or can be referred to the expenditure made spontaneously or unexpectedly from a condition that can result in large expenditures.

The conclusion of this study that: Procurement and Utilization of Working Capital by PT. Harawana Consultant has not been efficiently carried out. Working capital procurement conducted through borrowing from banks and his fellow entrepreneurs make the company a lot of money in payment so as to minimize the extent of the company's revenue. Utilization of Working Capital made for tactical funds may result in large expenditures of the company so that the level of income to be small.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala hormat dan pujian hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, karena hanya dengan kasih dan kebaikan-Nya penulis mampu mnyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengadaan dan Pemanfaatan Modal Kerja Perusahaan Jasa (Studi Fenomenologi pada PT. Harawana Consultant)”.

Dalam menyelesaikan tulisan ini penulis menyadari bahwa penulisan penelitian ini tidak terlepas dari berkat dan usaha yang tidak ternilai dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis sehingga skripsi ini selesai dengan penuh rasa hormat penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Muhammad Ishak, S.E, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji penulis yang telah senantiasa memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Dr. Nasirwan, S.E, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan sekaligus dosen pembimbing


(8)

skripsi penulis. Terima kasih atas ilmu, waktu, perhatian serta saran dari Bapak dalam membimbing penulis selama mengerjakan skripsi ini.

6. Ibu Khairunnisa Harahap, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing akademik sekaligus dosen penguji penulis. Terima kasih telah banyak memberikan arahan, nasehat serta motivasi selama penulis berada di masa perkuliahan. Terima kasih juga untuk kritik dan saran yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Drs. La Ane, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah senantiasa

memberikan kritik dan saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi, terkhusus untuk dosen jurusan akuntansi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis menempuh perkuliahan.

9. Staff Administrasi Jurusan Akuntansi (Bang Ricky Adrian) yang telah membantu penulis dalam penyelesaian administrasi selama masa pendidikan dan penyelesaian skripsi ini.

10.Teristimewa buat orangtuaku, D. Situmorang dan S. R. Br Sagala terimakasih untuk semua kasih saying dan pengorbanan dan doa-doa yang mengiringi hidupku dan juga adik-adikku (Yoas dan Theofani). Semoga Tuhan memberkati dan memberikan kesehatan serta panjang umur. Semoga suatu saat nanti saya dapat memberikan senyuman buat orangtuaku dan adik-adikku.


(9)

iii

11.Buat seluruh keluargaku (tulangku Edison Sagala dan nantulangku) beserta anak-anaknya (Christoffel dan Rikardo), terimakasih atas semua doa dan dukungannya yang senantiasa menyertai perjalananku. 12.Terimakasih buat sahabatku OMK Sei Sikambing dan terkhusus buat

Yolanda yang selalu mendukung jalannya skripsi ini.

13.Buat sahabat terbaik dikala susah maupun senang di masa perkuliahan Musa Bukit sekaligus satu dosen pembimbing skripsi, Deci Purba, Asri Sianturi, Novita Sihombing, Yulia Ginting, Chandni Kaur, dan Fitrin Nasution. Terimakasih untuk persahabatan yang tulus dan indah ini. 14.Terimakasih buat teman-teman Vanny Nabila, Andreas Ambarita,

Safwan Hadi Umri, Refdi Panggabean, Muammar Prawira Siregar, Chairul Rozi Lubis, dan Alfaron Hutasoit. Terimakasih buat kegilaannya serta doa dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. 15.Terimakasih buat PT. Harawana Consultant atas bantuan, dorongan,

dan doanya dalam penyusunan skripsi ini.

16.Untuk seluruh teman-teman stambuk 2012 kelas A. Terimakasih untuk kebersamaan, kebahagiaan dan keluh kesah selama perkuliahan ini. Sukses untuk kita semua.

17.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas setiap bantuan, dukungan, dan doa.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai


(10)

pihak untuk kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, April 2016

Penulis,


(11)

i

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Fokus Penelitian ... 5

1.4 Rumusan Masalah... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kerangka Teori ... 7

2.1.1 Pengertian Modal Kerja ... 7

2.1.2 Jenis-Jenis Modal Kerja ... 10

2.1.3 Unsur-Unsur Modal Kerja ... 11

2.1.4 Peranan Modal Kerja ... 14

2.1.5 Sumber-Sumber Modal Kerja ... 17


(12)

2.1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja... 21

2.1.7 Peranan Kebutuhan Modal Kerja ... 22

2.1.8 Pemanfaatan Modal Kerja ... 23

2.1.9 Laporan Pengadaan dan Pemanfaatan Modal Kerja ... 24

2.2 Penelitian Terdahulu ... 25

2.3 Kerangka Berfikir ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Desain Penelitian ... 28

3.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 28

3.4 Sumber Data ... 29

3.5 Instrumen Penelitian ... 29

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.7 Pengujian Keabsahan Data ... 30

3.8 Alat Analisis ... 34

3.9 Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Hasil Penelitian ... 36

4.1.1 Pemaparan Umum Perusahaan ... 36

4.1.1.1 Latar Belakang Perusahaan ... 36

4.1.1.2 Struktur Organisasi ... 37

4.1.1.3 Jenis Layanan Konsultan ... 39

4.1.1.4 Tenaga Penunjang dan Fasilitas ... 44


(13)

iii

4.1.2 Sumber Pendapatan Perusahaan ... 46

4.1.3 Penentuan Biaya Perusahaan ... 47

4.1.4 Unsur-Unsur Modal Kerja PT. Harawana Consultant ... 47

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

4.2.1 Analisis dan Deskripsi Pengadaan dan Pemanfaatan Modal Kerja ... 49

4.2.1.1 Pengadaan Modal Kerja... 49

4.2.1.2 Pemanfaatan Modal Kerja ... 54

4.2.1.3 Faktor yang Memengaruhi Perubahan Modal Kerja ... 63

BAB V PENUTUP ... 66

5.1. Kesimpulan ... 66

5.2. Saran... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.7 Daftar Nama Informan ...32 Tabel 4.1 Daftar Klien PT. Harawana Consultant ...45


(15)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ...26 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Harawana Consultant ...38


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran A Pedoman Wawancara

Bukti telah Melakukan Wawancara Kondisi Perusahaan

Laporan Laba Rugi dan Neraca PT. Harawana Consultant Laporan Kontrak Pekerjaan


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia bisnis saat ini sangat berkembang pesat, dilihat dari banyaknya perusahaan di Indonesia. Perkembangan dunia bisnis yang pesat menjadikan semakin ketatnya persaingan diantara beberapa perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang sejenis, maka semakin berat beban perusahaan dalam mencapai suatu tujuan perusahaan.

Untuk menghadapi ketatnya persaingan yang terjadi saat ini, baik perusahaan yang maju maupun berkembang harus dapat menghadapi permasalahan-permasalahan yang timbul secepat mungkin agar suatu aktivitas operasional yang terjadi di dalam perusahaan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan dari perusahaan tersebut. Salah satu tujuan tersebut adalah untuk memperoleh laba yang maksimum. Laba yang maksimum dapat mempertahankankelangsungan hidup perusahaan dan pertumbuhan atau ekspansi perusahaan dapat ditingkatkan. Laba yang maksimum hanya dapat dicapai bila perusahaan mampu mengelola segala sumber daya yang tersedia secara optimal.

Mempertahankankelangsungan hidup perusahaan dan pertumbuhan atau ekspansi perusahaan menjadikan manajemen perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan pengelolaan modal kerja yang efektif dan efisien. Manajemen juga harus mampu membelanjakan serta mengelola modal kerja dengan optimal.

Modal kerja suatu perusahaan sangat penting untuk melakukan aktivitas operasional secara ekonomis dan tidak mendapatkan kesulitan yang berhubungan


(18)

2

dengan keuangan perusahaan dan dapat mengatasi krisis yang dihadapi perusahaan tanpa membahayakan kondisi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Modal kerja yang tidak digunakan secara efektif dan efisien akan mengakibatkan permasalahan dalam pengelolaannya. Permasalahan tersebut akan menghambat kegiatan operasional perusahan. Kebijakan terhadap pengelolaan modal kerja yang efektif dan efisien merupakan faktor penting dalam kelangsungan hidup perusahaan dalam waktu jangka panjang.

Pengadaan modal kerja berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Pengadaan modal yang berasal dari eksternal perusahaan seperti pinjaman dari bank akan memengaruhi pengadaan modal kerja. Pinjaman perusahaan terhadap bank secara otomatis menambah kewajiban perusahaan. Kewajiban perusahaan akan memengaruhi minimnya laba yang mengakibatkan kerugian. Minimnya laba yang diperoleh akan memengaruhi kegiatan operasional perusahaan seperti keterlambatan dalam membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo. Selain memikirkan pengadaan-pengadaanmodal kerja, perusahaan juga harus memikirkan bagaimana pemanfaatan modal kerja secara efektif dan efisien.

Pemanfaatan modal kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Pemanfaatan modal kerja yang baik mengakibatkan operasional perusahaan berjalan dengan baik. Pemanfaatan modal kerja yang tidak dikelola dengan benar akan mengganggu operasional perusahaan. Salah satu penyebabnya adalah dengan adanya penyimpangan dari karyawan yang menggunakan modal perusahaan menjadi modal pribadi untuk memenuhi kebutuhan sendiri.


(19)

3

Kebijakan manajemen dalam pengadaan dan pemanfaatan modal kerja harus direncanakan dengan baik sesuai yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan tersebut. Sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk menjalankan operasionalnya, maka besar kemungkinannya akan kehilangan pendapatan atau keuntungan. Apabila investasi modal kerja terlalu besar, berarti ada dana yang menganggur dan merupakan pemborosan yang mengakibatkan perusahaan akan rugi.

Menganalisis pengadaan dan pemanfaatan modal kerja akan dapat mengetahui gambaran perubahan unsur-unsur modal kerja selama periode tertentu sehingga dapat diketahui bagaimana perusahaan menggunakan dana yang dimilikinya. Manfaat analisis pengadaan dan pemanfaatan modal kerja bagi manajemen perusahaan yaitu menyusun suatu rencana dan kebijakan untuk masa mendatang. PT. Harawana Consultant yang beralamat di Medan adalah suatu perusahaan swasta jasa konsultan yang bergerak dalam bidang jasa perencanaan dan pengawasan usaha konstruksi jembatan, bangunan gedung, irigasi, dan tata kota. Sehubungan dengan bidang jasa perencanaan dan pengawasan usaha konstruksi mempunyai modal kerja yang besar dimana perusahaan harus mampu mengelola modal kerja sebaik mungkin sehingga tidak mengganggu jalannya operasional perusahaan. Menurut manajemen PT. Harawana Consultant bahwa laba bersih yang diperoleh pada tahun 2012 berdasarkan hasil laporan keuangan sebesar Rp. 10.506.137,55 dengan modal kerja sebesar Rp. 262.168.637,55dan pada tahun 2013 laba bersihsebesar Rp. 7.237.259,00 dengan modal kerja sebesar Rp. 395.907.020,79. Pihak manajemen melakukan penambahan modal kerja tentunya


(20)

4

mengharapkan peningkatan laba yang akan diperoleh. Namun, hal tersebut menggambarkan terjadi penurunan laba sebesar Rp. 3.268.878,55.Penurunan laba tersebut mengindikasikan bahwa dari penambahan modal kerja adanya ketidakefisienan dalam hal pemanfaatan modal kerja.

Modal kerja yang diperoleh merupakan modal yang bersumber dari pribadi, pinjaman dari bank, teman-teman sesama pengusaha, dan yang terakhir adalah dengan menjual harta kekayaan (perusahaan menyebut dengan menggali). Sumber dana perusahaan dalam melakukan pinjaman ke bank memperoleh kredit bunga sebesar 1,3% per bulan.Hal ini tentu dapat memengaruhi tingkat pendapatan dalam pembayaran pinjaman serta bunga tersebut. Pemanfaatan dana tersebut juga harus efisien agar tingkat pendapatan dengan bunga yang ada relevan.

Perusahaan menyebutkan juga bahwa dalam mengerjakan sebuah proyek terdapat penggunaan dana di luar kontrak yang telah ditetapkan (dana taktis). Hal inilah yang membuat tingkat pendapatan menjadi lebih kecil. Hal ini tentu tidak sesuai dengan ketentuan yang ada sehingga dapat memengaruhi tingkatpendapatan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap pengadaan dan pemanfaatan modal kerja pada PT. Harawana Consultant.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang pentingnya analisis pengadaan dan pemanfaatan modal kerja demi kelangsungan hidup perusahaan, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pengadaan dan Pemanfaatan Modal Kerja pada PT. Harawana Consultant”.


(21)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan judul dan uraian di atas dan agar peneliti lebih sistematis dan terfokus, maka penulis mencoba mengidentifikasikan masalahnya, yaitu darimana sumber modal yang diperoleh perusahaan untuk kegiatan operasional dan bagaimana sistem pemanfaatan modal kerja tersebut.

1.3. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditentukan sebelum sampai pada tahap pembahasan selanjutnya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian difokuskan pada:

1. Pengadaan modal kerja yang berasal dari internal dan eksternal perusahaan pada PT. Harawana Consultant.

2. Pemanfaatan modal kerja pada PT. Harawana Consultant. 1.4. Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang yang tersaji di atas, adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam bentuk pertanyaan, “Bagaimanakah pengadaan dan pemanfaatan modal kerja pada PT. Harawana Consultant yang telah dilaksanakan?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengadaan dan pemanfaatan modal kerja yang dilaksanakan pada PT. Harawana Consultant.


(22)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi pengelola perusahaan dalam upaya untuk pengelolaan modal kerja secara efektif dan efisien sehingga operasional perusahaan sehari-hari dapat berjalan lancar.

2. Bagi Akademisi

Untuk memberikan tambahan informasi mengenai analisis pengadaan dan pemanfaatan modal kerja.

3. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan pengetahuan penulis mengenai pengadaan dan pemanfaatan modal kerja pada suatu perusahaan sehingga dapat membandingkan antara teori dan praktik.

4. Bagi Penulis Selanjutnya

Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa khususnya program studi akuntansi dan pembaca yang berkepentingan terhadap analisis pengadaan dan pemanfaatan modal kerja.


(23)

66

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pengadaan modal kerja pada perusahaan harus selalu dilakukan dengan cermat, sebab kesalahan dalam hal pengadaan modal kerja akan mengakibatkan bertambahnya beban perusahaan khususnya perusahaan jasa. Hal tersebut akan mmengaruhi tingkat pendapatan yang akan diterima perusahaan. Pemanfaatan modal kerja juga harus selalu dilakukan dengan cermat, sebab penggunaan yang tidak berkaitan dengan operasional perusahaan akan mengurangi jumlah dana yang tersedia yang seharusnya dana tersebut dapat digunakan kepada kegiatan atau aktivitas yang bermanfaat. Penelitian ini berangkat dari fenomena yang menunjukkan adanya penggunaan dana yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa PT. Harawana Consultant: Pertama, sumber modal kerja PT. Harawana Consultant berasal dari dalam dan dari luar perusahaan dan merupakan kebijakan yang baik. Tetapi sumber modal kerja yang berasal dari luar perusahaan tidak dilakukan dengan efisien karena peminjaman dari bank degan kredit bunga per bulannya sebesar 1,3% dan peminjaman yang dilakukan kepada teman-teman sesama pengusaha dimana kesepakatan hasil dari kontrak akan dibagi yang disebut dengan istilah bagi jatah. Kedua hal tersebut akan memberatkan perusahaan di kemudian harinya karena dengan dilakukan peminjaman dari kedua belah pihak


(24)

67

tersebut akan mengurangi pendapatan dari kontrak sehingga pendapatan menjadi kecil. Kedua, pemanfaatan modal kerja yang dilakukan untuk operasional perusahaan sudah terlihat bagus. Pilihan pimpinan perusahaan dalam hal menggunakan keseluruhan dana yang ada sebelum memperoleh pendapatan dari kontrak yang ada merupakan pilihan yang bagus. Tetapi ada penggunaan dana di luar dari operasional perusahaan yang disebut dana taktis. Penggunaan dana tersebut tidak benar adanya, tetapi pihak perusahaan tetap melakukan penggunaan dana taktis tersebut demi kelancaran suatu proyek yang dilakukan. Penggunaan dana yang seperti itu akan menghabiskan dana perusahaan dengan percuma. Hal ini terbukti pada hasil penelitian yang dilakukan dan menjelaskan mengapa laba perusahaan begitu kecil. Ketiga, laporan pengadaan dan pemanfaatan modal kerja PT. Harawana Consultant tidak dilakukan. Hal ini dikarenakan proses pencatatan pengeluaran dilakukan secara kasarnya saja, bukan secara akuntansi. Setiap pengeluaran dicatat ke dalam excel, kemudian di akhir periode diakumulasikan guna untuk menyajikan laporan keuangan pajak saja. Keempat, proses penggunaan dana oleh PT. Harawana Consultant belum sesuai dengan yang seharusnya. Penggunaan dana pada PT. Harawana Consultant lebih sering menggunakan dana taktis atau dana secara tiba-tiba tanpa dilakukan suatu perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dapat mengakibatkan penggunaan dana yang berlebihan karena penggunaan yang secara tiba-tiba tanpa adanya pembukuan akuntansi sehingga penggunaannya tidak terstruktur. Kelima, laba bersih dari hasil kinerja perusahaan terhadap proyek atau operasional yang sudah dilakukan adalah sudah murni sebagai laba ditahan. Laba tersebut tidak dibagikan lagi oleh


(25)

68

perusahaan melainkan sudah masuk ke kas perusahaan sebagai modal tambahan untuk periode berikutnya.

5.2. Saran

Saran-saran yang diberikan terkait dengan hasil penelitian diajukan bagi pihak PT. Harawana Consultant, yaitu:

1. PT. Harawana Consultant dalam hal pengadaan modal kerja dari pihak luar yang terdiri dari pinjaman bank dengan kredit bunga per bulannya sebesar 1,3% dan pinjaman dari teman-teman sesama pengusaha dengan membuat kesepakatan bagi jatah hasil dari kontrak seharusnya tidak dilakukan sekaligus. Jika dilakukan sekaligus maka akan memberatkan perusahaan itu sendiri dalam hal pembayarannya. Pihak perusahaan seharusnya memilih antara dua pilihan tersebut yang mana kira-kira tidak terlalu memberatkan untuk pembayarannya. Peneliti menyarankan agar perusahaan dalam hal memilih yaitu memilih pinjaman dari teman-teman sesama pengusaha jika membutuhkan dana yang cukup besar.Hal ini dikarenakan tidak ada beban bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan. Pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang ada yaitu dengan melakukan bagi hasil sekian persen pada saat selesai kontrak. Lain hal jika membutuhkan dana yang tidak terlalu besar. Peneliti menyarankan agar melakukan pinjaman dari pihak bank meskipun ada kredit bunga sebesar 1,3%. Hal ini dikarenakan jumlah dana yang dipinjam tidak terlalu besar sehingga bunga yang 1,3% tadi tidak terlalu memberatkan perusahaan.


(26)

69

Inti dari peminjaman tersebut perusahaan harus mampu membandingkan nilai antara tingkat bunga dengan bagi jatah kepada sesama pengusaha tersebut.

2. Pemanfaatan modal kerja yang dilakukan oleh perusahaan dengan adanya dana taktis yang penggunaan untuk kepentingan di luar operasional tidak seharusnya dilakukan pihak perusahaan. Hal ini dikarenakan banyaknya pengeluaran dana yang tidak terduga yang semestinya dapat digunakan untuk keperluan yang lebih penting. Salah satunya penggunaan dana untuk pemuda setempat. Hal tersebut tidak perlu dilakukan karena perusahaan sudah memiliki badan hukum. Jadi perusahaan tidak perlu memberikan sejumlah dana kepada pemuda-pemuda setempat. Penggunaan dana taktis lainnya yaitu dengan bepergian melihat proyek dan mengajak makan pengguna jasa. Hal tersebut seharusnya sudah mulai dikurangi oleh pihak perusahaan karena menggunakan banyak biaya. Sekali makan saja bisa memakan biaya sekitar Rp 2.000.000,00. Tentu hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan karena dampak kepada pekerjaan proyek tidak terlihat dan hanya akan memakan biaya secara cuma-cuma. Jika perusahaan dapat mempertimbangkan hal ini maka besar kemungkinan nilai pendapatan perusahaan meningkat.

3. PT. Harawana Consultant seharusnya memiliki pembukuan akuntansi dari keuangan perusahaan, bukan hanya untuk bagian pajak saja. Hal ini diperlukan agar dana yang mengalir di dalam perusahaan terstruktur


(27)

70

sehingga laporan pengadaan dan pemanfaatan modal kerja PT. Harawana Consultant dapat disajikan. Hal ini juga berdampak pada pengeluaran dana yang tidak teratur mengakibatkan rendahnya keuangan perusahaan. Jika perusahaan mempertimbangkan hal tersebut maka besar kemungkinan keuangan perusahaan akan terlihat stabil.


(28)

71

DAFTAR PUSTAKA

Abin, Syamsuddin Makmur. 2004. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Agne, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Ahmad, Kamarudin. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja Edisi 3. Jakarta: Rineka Cipta.

Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting Edisi 7. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Eugene F. Brigham, Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan Edisi 8. Jakarta: Erlangga.

Fakultas Ekonomi. 2015. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Gitosudarmo, H.I. dan Basri, H. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Keown, J Arthur dkk. 2006. Basic Financial Management. Terjemahan Chaerul D. Djakman dan Dwi Sulistyorini. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 3. Jakarta: Salemba Empat.

Manurung, F. Romauli. 2014. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja terhadap PT. Share Happy Medan. Medan: STIE ITMI.

Muktiadji, Nusa dan Lia. 2012. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Bogor: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: Liberty. Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.


(29)

72

Poerwadarminta. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonsia Edisi 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Putriani, Widya Harry. 2013. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

pada PT. Tahta Aulia Perkasa di Samarinda. Jurnal Riset Bisnis Indonesia, Vol. 3, No. 3, Hal.349-372.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Saragih, Fitriani. 2015. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.13, No.1, Hal. 274-284.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Sembiring, Ratna Sari. 2012. Pengadaan dan Pemanfaatan Modal Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Operasional Perusahaan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Jurnal Riset Akuntansi, 8(1): Hal. 53-63. Soemarso, S. R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi 5. Jakarta: Salemba

Empat.

Soprihanto, Jhon. 2007. Pengelolaan Modal Kerja Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Subanar, Harimurti. 2001. Manajemen Usaha Kecil Edisi 1. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Tunggal, AW. 1995. Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Utami, Indah Agustini Tri. 2012. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada Koperasi Pegawai Negeri Balai Kota Samarinda. Jurnal Riset Bisnis Indonesia Vol.1 No.1, p. Hal 153-169.

Yahya, Irma. 2013. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada PT. Surya Putra Sumatera II Pasir Pengaraian. Jurnal Akuntansi. Manajemen Bisnis, Vol. 3, No. 3, Hal.63-74.


(1)

tersebut akan mengurangi pendapatan dari kontrak sehingga pendapatan menjadi kecil. Kedua, pemanfaatan modal kerja yang dilakukan untuk operasional perusahaan sudah terlihat bagus. Pilihan pimpinan perusahaan dalam hal menggunakan keseluruhan dana yang ada sebelum memperoleh pendapatan dari kontrak yang ada merupakan pilihan yang bagus. Tetapi ada penggunaan dana di luar dari operasional perusahaan yang disebut dana taktis. Penggunaan dana tersebut tidak benar adanya, tetapi pihak perusahaan tetap melakukan penggunaan dana taktis tersebut demi kelancaran suatu proyek yang dilakukan. Penggunaan dana yang seperti itu akan menghabiskan dana perusahaan dengan percuma. Hal ini terbukti pada hasil penelitian yang dilakukan dan menjelaskan mengapa laba perusahaan begitu kecil. Ketiga, laporan pengadaan dan pemanfaatan modal kerja PT. Harawana Consultant tidak dilakukan. Hal ini dikarenakan proses pencatatan pengeluaran dilakukan secara kasarnya saja, bukan secara akuntansi. Setiap pengeluaran dicatat ke dalam excel, kemudian di akhir periode diakumulasikan guna untuk menyajikan laporan keuangan pajak saja. Keempat, proses penggunaan dana oleh PT. Harawana Consultant belum sesuai dengan yang seharusnya. Penggunaan dana pada PT. Harawana Consultant lebih sering menggunakan dana taktis atau dana secara tiba-tiba tanpa dilakukan suatu perencanaan terlebih dahulu. Hal ini dapat mengakibatkan penggunaan dana yang berlebihan karena penggunaan yang secara tiba-tiba tanpa adanya pembukuan akuntansi sehingga penggunaannya tidak terstruktur. Kelima, laba bersih dari hasil kinerja perusahaan terhadap proyek atau operasional yang sudah dilakukan adalah sudah murni sebagai laba ditahan. Laba tersebut tidak dibagikan lagi oleh


(2)

perusahaan melainkan sudah masuk ke kas perusahaan sebagai modal tambahan untuk periode berikutnya.

5.2. Saran

Saran-saran yang diberikan terkait dengan hasil penelitian diajukan bagi pihak PT. Harawana Consultant, yaitu:

1. PT. Harawana Consultant dalam hal pengadaan modal kerja dari pihak luar yang terdiri dari pinjaman bank dengan kredit bunga per bulannya sebesar 1,3% dan pinjaman dari teman-teman sesama pengusaha dengan membuat kesepakatan bagi jatah hasil dari kontrak seharusnya tidak dilakukan sekaligus. Jika dilakukan sekaligus maka akan memberatkan perusahaan itu sendiri dalam hal pembayarannya. Pihak perusahaan seharusnya memilih antara dua pilihan tersebut yang mana kira-kira tidak terlalu memberatkan untuk pembayarannya. Peneliti menyarankan agar perusahaan dalam hal memilih yaitu memilih pinjaman dari teman-teman sesama pengusaha jika membutuhkan dana yang cukup besar.Hal ini dikarenakan tidak ada beban bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan. Pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang ada yaitu dengan melakukan bagi hasil sekian persen pada saat selesai kontrak. Lain hal jika membutuhkan dana yang tidak terlalu besar. Peneliti menyarankan agar melakukan pinjaman dari pihak bank meskipun ada kredit bunga sebesar 1,3%. Hal ini dikarenakan jumlah dana yang dipinjam tidak terlalu besar sehingga bunga yang 1,3% tadi tidak terlalu memberatkan perusahaan.


(3)

Inti dari peminjaman tersebut perusahaan harus mampu membandingkan nilai antara tingkat bunga dengan bagi jatah kepada sesama pengusaha tersebut.

2. Pemanfaatan modal kerja yang dilakukan oleh perusahaan dengan adanya dana taktis yang penggunaan untuk kepentingan di luar operasional tidak seharusnya dilakukan pihak perusahaan. Hal ini dikarenakan banyaknya pengeluaran dana yang tidak terduga yang semestinya dapat digunakan untuk keperluan yang lebih penting. Salah satunya penggunaan dana untuk pemuda setempat. Hal tersebut tidak perlu dilakukan karena perusahaan sudah memiliki badan hukum. Jadi perusahaan tidak perlu memberikan sejumlah dana kepada pemuda-pemuda setempat. Penggunaan dana taktis lainnya yaitu dengan bepergian melihat proyek dan mengajak makan pengguna jasa. Hal tersebut seharusnya sudah mulai dikurangi oleh pihak perusahaan karena menggunakan banyak biaya. Sekali makan saja bisa memakan biaya sekitar Rp 2.000.000,00. Tentu hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan karena dampak kepada pekerjaan proyek tidak terlihat dan hanya akan memakan biaya secara cuma-cuma. Jika perusahaan dapat mempertimbangkan hal ini maka besar kemungkinan nilai pendapatan perusahaan meningkat.

3. PT. Harawana Consultant seharusnya memiliki pembukuan akuntansi dari keuangan perusahaan, bukan hanya untuk bagian pajak saja. Hal ini diperlukan agar dana yang mengalir di dalam perusahaan terstruktur


(4)

sehingga laporan pengadaan dan pemanfaatan modal kerja PT. Harawana Consultant dapat disajikan. Hal ini juga berdampak pada pengeluaran dana yang tidak teratur mengakibatkan rendahnya keuangan perusahaan. Jika perusahaan mempertimbangkan hal tersebut maka besar kemungkinan keuangan perusahaan akan terlihat stabil.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abin, Syamsuddin Makmur. 2004. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Agne, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Ahmad, Kamarudin. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja Edisi 3. Jakarta: Rineka Cipta.

Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting Edisi 7. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Eugene F. Brigham, Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan Edisi 8. Jakarta: Erlangga.

Fakultas Ekonomi. 2015. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Gitosudarmo, H.I. dan Basri, H. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Keown, J Arthur dkk. 2006. Basic Financial Management. Terjemahan Chaerul D. Djakman dan Dwi Sulistyorini. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 3. Jakarta: Salemba Empat.

Manurung, F. Romauli. 2014. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja terhadap PT. Share Happy Medan. Medan: STIE ITMI.

Muktiadji, Nusa dan Lia. 2012. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Bogor: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: Liberty. Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.


(6)

Poerwadarminta. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonsia Edisi 4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Putriani, Widya Harry. 2013. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

pada PT. Tahta Aulia Perkasa di Samarinda. Jurnal Riset Bisnis Indonesia, Vol. 3, No. 3, Hal.349-372.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Saragih, Fitriani. 2015. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.13, No.1, Hal. 274-284.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Sembiring, Ratna Sari. 2012. Pengadaan dan Pemanfaatan Modal Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Operasional Perusahaan pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Jurnal Riset Akuntansi, 8(1): Hal. 53-63. Soemarso, S. R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi 5. Jakarta: Salemba

Empat.

Soprihanto, Jhon. 2007. Pengelolaan Modal Kerja Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Subanar, Harimurti. 2001. Manajemen Usaha Kecil Edisi 1. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Tunggal, AW. 1995. Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Utami, Indah Agustini Tri. 2012. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada Koperasi Pegawai Negeri Balai Kota Samarinda. Jurnal Riset Bisnis Indonesia Vol.1 No.1, p. Hal 153-169.

Yahya, Irma. 2013. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada PT. Surya Putra Sumatera II Pasir Pengaraian. Jurnal Akuntansi. Manajemen Bisnis, Vol. 3, No. 3, Hal.63-74.